Seperti janjinya pada sang buah hati yang masih ada didalam perut. Pagi harinya, Liora benar-benar jalan-jalan di pinggir laut. Laut dimana dia dan Cakra pertama kali di pertemukan.
Dia mengelus perutnya yang membuncit, itu sudah menjadi kebiasannya sejak hamil.
"Kisah Mama dan Papa di mulai dari sini Nak, kamu harus tau itu," ujar Liora memandangi laut lepas. Semilir angin di pagi hari berhasil membuat anak rambut Liora menari-menari.
"Lio?" panggil seseorang dari kejauhan.
Wanita itu langsung menoleh dengan senyuman diwajahnya. Ya senyuman, hanya itu yang bisa dia lakukan saat bersedih, sebab tidak ingin terlihat lemah dimata orang lain kecuali Cakra yang sudah tahu sisi lemahnya.
"Mas Wildan? Ngapain kesini?" tanya Liora.
"Nemuin kamu," jawab Wildan jujur berdiri di samping Liora.
"Karena?"
"Ingin," jawab Wildan lagi dengan kekehan kecil. "Masa iya dipaksa nyak, nggak mungkin kan?" candanya.
"Siapa tau kan ada keperluan makanya nyari aku."
Wildan mengeleng, dia menatap wajah cantik dan mengemaskan Liora yang tengah menatap lurus kedepan. "Seandainya kamu jadi istri aku Lio, mungkin saat ini kamu nggak akan berjuang sendiri. Tapi nggak papa, setidaknya kamu bahagia bersamanya, jika di izinkan suatu hari ini, aku siap menjadikanmu perempuan satu-satunya Lio," batin Wildan.
"Jangan natap aku seperti itu Mas!" tegur Liora yang sadar sedang di perhatikan oleh Wildan.
"Kenapa?"
"Bisa aja aku salah paham sama sikap kamu akhir-akhir ini."
"Kalau nggak salah paham, mau nerima aku?"
Pertanyan itu berhasil mengalihkan atensi Liora dari laut. Dia membalas tatapan Wildan, kali ini tidak ada lagi degup jantung yang menyertai, mungkin karena hatinya sudah direbut oleh Cakra.
"Dulu mungkin iya, tapi sekarang nggak, aku udah punya suami dan sebentar lagi punya anak. Menjadi teman mungkin lebih baik, itupun tidak harus terus bersama apa lagi saling bertegur sapa, aku takut bu Firda berpikiran nggak-nggak."
Bukan tidak tahu, tapi sejak Wildan pulang dari kota dan mengatakan akan melamar gadis, namun sampai sekarang belum juga terdengar gadis mana yang akan di lamar. Liora mulai berasumsi Wildan akhirnya membalas cintanya yang selama bertahun-tahun terpendam. Apa lagi perhatian Wildan padanya setelah kepergian Cakra ke kota.
"Kamu suka sama aku?"
"Kata siapa? Aku suka sama Mas Wildan suami aku, dih geer banget. Buruan nikah, siapa tau anak kita nanti jodoh." Liora meninju lengan Wildan pelan. "Udah panas, aku balik duluan ya." Pamitnya, kemudian berjalan menjauhi Wildan yang masih menatapnya.
"Bolehkah aku egois? Ber'doa biar suami kamu nggak kembali?" gumam Wildan.
Laki-laki itu mengejar Liora yang langkahnya tidak seberap. Dia mensejajarkan langkah kakinya setelah berada di pinggir jalan.
"Aku antar sampai depan rumah ya," izin Wildan.
"Jangan Mas, takut warga liat," cegah Liora.
"Ya terus kenapa? Kita juga nggak ngapa-ngapain 'kan?"
"Iya kita memang nggak ngapa-ngapain, kalaupun ada yang liat nggak masalah buat mas Wildan. Masalahnya ada di aku, karena yang akan di maki dan dihina di sini adalah aku!" Walau kata-kata Liora menusuk, dia masih saja tersenyum.
"Lio, aku udah bilang jangan dengarkan ...."
"Bagaimana aku nggak dengar sementara aku punya telinga? Aku nggak tuli! Semakin Mas Wildan baik sama aku, maka semakin warga menghinaku menggoda mas Wildan. Jadi kalau memang mas benar-benar peduli, plis menjauh." Liora menangkup kedua tangannya di depan dada.
"Aku harap mas ngerti apa yang aku katakan!"
"Kalau begitu ayo kita pergi! Jangan tinggal di kampung yang warganya toxic seperti ini!" ajak Wildan.
"Aku akan pergi dari kampung ini, tapi bukan sama Mas Wildan, melainkan suamiku sendiri. Berhenti mendekatiku Mas, jangan membuat aku benci sama kamu."
Bukan tanpa alasan Liora bersikap demikian pada Wildan, tetapi ini jalan satu-satunya agar tidak mendapat gosip dari warga sekitar. Lama kelamaan rasa cinta Liora berubah menjadi benci pada Wildan, karena laki-laki itu selalu menjadi sumber dia dicaci maki oleh warga.
...****************...
Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar. Jika kalian sayang sama otor jangan lupa nonton iklan setelah baca ya, iklannya bisa di lihat di bar pemberian hadiah🥰💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Follow untuk melihat visual
IG: Tantye005
Tiktok: Istri sahnya Eunwoo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Esther Lestari
dengerin tuh apa yg dikatalan Liora....jangan egois jadi orang Wildan
2024-03-14
0
Windha Winda
kok sya yg sedih Yaa... 😂😂😂😂
2023-01-26
1
Ana
sabar ya liora 🥺🥺
2022-11-23
1