Part 13

Liora menyambut kedatangan Cakra di ambang pintu, langsung mencium punggung tangan lelaki itu, dia tersenyum saat merasakan elusan di kepalanya.

"Kenapa kusut gitu Mas mukanya?" tanya Liora mengikuti langkah Cakra memasuki rumah, dia membantu mengantung jaket yang baru saja di lepas Cakra.

"Nggak papa Ra, hari ini anak kita nggak rewel kan?" tanya balik Cakra.

Sontak, Liora langsung mengelus perutnya seraya tersenyum. "Nggak rewel tapi nendang-nendang jadinya nggak bisa tidur, aku suka kaget," jawab Liora.

"Benarkah?" Cakra langsung menarik Liora lalu memangkunya, dia ikut meletakkan tangan kekarnya di perut buncit sang istri.

Walau lelah seharian bekerja, Cakra tidak pernah absen untuk memanjakan sang istri. Mungkin karena rasa cintanya yang besar, membuatnya begitu menyayangi calon anak juga Liora.

Ingatan? Entahlah, sampai kapan dia akan lupa ingatan. Jika ingin, Cakra memilih tidak mengingat semuanya, hidupnya sekarang jauh lebih bahagia walau hanya hidup berkecukupan.

"Beneran gerak Ra." Manik Cakra memancarkan kebahagian merasakan tendangan calon anaknya. Dia beralih mengecup pipi Liora. "Makin hari kamu makin cantik Ra."

"Mas juga semakin tampan," puji Liora mengelus rahang Cakra. "Lepasin dulu, aku mau nyiapin kopi, atau mau langsung makan aja?"

"Makan kamu aja boleh?" tanya balik Cakra, membuatnya mendapat sentikan di bibir. "Mandi, terus makan, setelah itu kalau mau jenguk anak kita boleh."

"Siap bu." Cakra memberi hormat, sebelum melepaskan Liora dari pelukannya.

Lelaki itu segera mandi dan makan, namun Liora tidak menepati janjinya. Wanita tersebut malah duduk di kursi rotan seraya bermain hp. Ya, keduanya sudah mempunyai hp, Cakra sengaja membeli yang lebih bagus kemudian memberikannya pada Liora, sementara dia memakai bekas Liora.

"Ra, katanya ayo."

"Masih jam 7 malam Mas, jangan ngadi-ngadi."

"Tapi kan Mas kangen."

"Apa tadi? Ngomong apa? Mas?"

"Iya Mas? Kenapa?"

Liora mengeleng seraya mengulum senyum. "Nggak ada, suka aja dengarnya."

Liora menyandarkan kepalanya di pundak sang suami seraya meremas lembut jari-jari lelaki itu. "Kata bu Fatimah, secepat mungkin kita harus buat Kartu Keluarga Mas," lirih Liora.

"Ya sudah, kita buat."

"Biasanya kalau ngurus gituan, kita bayar sekitar 300 an, nggak papa?"

Cakra terdiam, untuk saat ini dia tidak punya uang sebanyak itu, terlebih akhir-akhir ini penumpang lumayan sepi, bahkan mendapatkan uang 100 rb saja sangat sulit.

"Nanti Mas bakal usahain uangnya."

"Aku kerumah pak Soleh besok ya? Katanya kalau lewat pak Soleh cepat karena kenal sama beberapa orang penting."

"Boleh, tapi jangan lama-lama, apa lagi ketemu Wildan."

"Iya Mas Sayang, papa kamu posesif nak." Liora tertawa terbahan-bahak, sangat senang jika Cakra cemburu.

Raut wajah lelaki itu sangat mengemaskan saat kesal. "Ayo, kita jengung junior mas!" ajak Liora tanpa malu, dan itu membuat Cakra senang bukan kepalang.

***

Karena tidak ingin Liora bertemu dan berduan saja bersama Wildan, Cakra memutuskan mengantar sang istri ke rumah pak Soleh. Benar saja, pak Soleh tidak ada di rumah, yang menyambut kedatangannya adalah Wildan.

"Eh Lio, masuk dulu!" ajak Wildan membuka pintu lebar-lebar.

"Makasih Mas," jawab Liora mengikuti langkah Wildan memasuki rumah yang terbilang mewah seukuran dirinya. Cakra tidak pernah melepaskan genggaman tangannya sejak turun dari motor.

Keduanya duduk di sofa empuk.

"Tumben kerumah, nyari abah?" tanya Wildan.

"Iya Mas, pak Solehnya ada?"

"Wah abah pergi dari pagi Lio, tunggu aja bentar lagi datang."

Liora mengangguk mengerti, ketenangan ketiga orang di ruang tamu harus tenganggu karena kedatangan wanita paruh baya dengan pakaian lumayan modis ala orang kaya, dia adalah ibu Firdan.

"Eh ada tamu nggak di undang, pasti kerumah karena mau ngerepotin lagi!"

...****************...

Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar. Jika kalian sayang sama otor jangan lupa nonton iklan setelah baca ya, iklannya bisa di lihat di bar pemberian hadiah🥰💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹