Naura tampak bingung, ia lantas mengambil tas dan ponselnya untuk segera kabur dari tuan Reno. Reno menyuruh anak buahnya yang sejak tadi mengawasinya untuk mengurus pembayarannya.
"Naura, tunggu!" Tuan Reno menarik pergelangan tangan Naura yang ingin mencegah taksi.
"Tidak Naura!" Jangan pergi seperti ini. Kita bisa bicara baik-baik. Kita ini sudah dewasa." Ucap Tuan Reno.
Dretttt..
Bunyi ponsel milik mereka memanggil mereka bersamaan.
"Mas Dandy?"
"Maya!"
Naura segera menjauh dari Tuan Reno untuk menjawab telepon suaminya, sementara Tuan Reno mematikan ponselnya karena enggan bicara dengan istrinya.
"Sayang!" Kamu lagi di mana?" Tanya tuan Dandy dari seberang telepon.
"Di jalan lagi beli sesuatu. Kapan mas pulang?" Tanya Naura menahan kesal.
"Dua hari lagi sayang. Apakah kamu merasa kesepian?"
"Tidak!"
"Kamu marah?"
"Tidak!" Maaf aku tidak bisa mendengar suara mas dengan jelas. Aku matiin ponselnya." Ucap Naura yang sudah tidak bisa bersandiwara di depan suaminya.
"Janjinya tiga hari, kenapa sekarang malah empat hari." Gerutu Naura kesal dengan ulah suaminya.
Tuan Reno yang ada di samping Naura hanya menggeleng kepalanya karena Naura masih mau mendengarkan ocehan suaminya yang jelas itu.
"Mengapa kamu menolak bicara dengan suamimu, padahal hatimu saja sangat sakit saat ini. Kenapa kamu tidak menolak panggilannya." Tuan Reno kelihatan mulai posesif dengan Naura.
"Apa urusanmu?" Terserah padaku, aku mau terima telepon darinya atau tidak. Terlepas dia salah atau tidak, dua masih suamiku dan aku wajib mentaati dirinya." Ujar Naura.
"Dasar wanita bodoh!" Kamu boleh menolaknya dan tidak perlu menuruti perkataannya disaat dia sudah berbagi cintanya dengan wanita lain. Untuk apa kamu mau saja dipermainkan oleh bajingan itu, yang jelas-jelas dia tukang selingkuh." Omel Tuan Reno.
"Itu urusan rumah tanggaku, tolong jaga batasan mu. Sekarang kenapa kamu tidak pergi saja dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Kita urus diri kita masing-masing." Naura ingin segera pergi dari hadapan Tuan Reno, namun lelaki tampan itu dengan cepat menangkap pergelangan tangannya dan membawanya ke mobil.
"Aku akan mengantarmu pulang." Ucap Tuan Reno, lalu segera membawa mobilnya menuju rumah Naura.
Sebenarnya Naura masih ingin bicara dengan suaminya, tapi mendengar suaminya mendesa*h nikmat seperti sedang melakukan permainan panas di sana. Ia pun merasa sangat jijik. Itulah sebabnya ia menolak untuk bicara lebih lama dengan suaminya.
Air matanya kembali tumpah, rasa marah kini sudah tidak tertampung di hatinya. Rasanya saat ini, ia ingin mau mati.
"Mengapa aku terlihat buruk dan menyedihkan saat ini. Saat di mana orang lain banyak memuji keromantisan kami bahkan tidak sedikit yang begitu iri dengan kemesraan kami. Sekarang wajahku mau taruh di mana saat semua keluarga dan sahabatku sering memuji mas Dandy karena perhatian dan cinta yang besar yang ia berikan bukan hanya pada aku tapi juga kepada keluargaku di kampung. Dua adikku yang saat ini masih kuliah dibiayai olehnya. Bahkan dia dianggap menantu teladan bagi saudara sepupuku.
Oh nasibku!" Naura menutup wajahnya sambil meraung di dalam mobil Tuan Reno. Pria tampan ini begitu sesak mendengar tangisan Naura yang begitu menyayat hatinya. Ia memutuskan untuk menepikan mobilnya dan memenangkan Naura yang makin histeris saat ini karena ulah suami dan juga istrinya Maya.
Tuan Reno menarik kepala Naura untuk bersandar di dadanya. Gadis ini makin menjadi saat tangan Tuan Reno membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang.
"Menangislah sayang!" Jika air mata bisa menyembuhkan luka hatimu dan setelah itu, jangan lagi mempertahankan rumah tanggamu yang terlihat kekar dari luar namun sudah rapuh di dalamnya." Ucap Tuan Reno.
Tuan Reno menangkup dagu Naura lalu melu*mat bibir sensual itu dengan lembut.
"Aku mencintaimu Naura, menikahlah denganku karena aku akan menggantikan semua yang telah direnggut dari dirimu. Beri aku kesempatan sayang." Bisik Tuan Reno setelah memagut bibir lembut Naura dan kembali memeluk tubuh gadis itu.
"Apakah aku nampak murahan di depamu?" Sehingga begitu mudahnya kamu mengambil kesempatan ini disaat hatiku sedang terkoyak oleh pengkhianatan." Ucap Naura membuat Tuan Reno mengurai pelukannya.
"Maafkan aku Naura!" Aku tidak bermaksud melecehkan mu, aku melakukannya dengan tulus sayang." Ucap Tuan Reno.
"Jangan pernah berlindung dari suatu hal yang terlihat mudah bagimu karena aku tidak semudah itu akan menerima cintamu.
Jika kamu melakukan itu lagi apa bedanya kita dengan mereka." Sahut Naura.
"Baiklah aku mengerti kegelisahan dan arti kata kecewamu, tapi tolong jangan menolakku untuk masuk dalam hidupmu." Balas Tuan Reno.
"Jika itu yang kamu inginkan, tunggulah proses perceraian dan masa Iddah ku dan untuk sementara jangan pernah meminta aku untuk bertemu denganmu dan jangan pernah menghubungi aku." Ucap Naura.
"Baik sayang!" Akan aku ingat pesanmu dan aku mohon akulah yang akan mendapatkan jandamu." Ucap Tuan Reno lalu meneruskan lagi perjalanan mereka yang sempat tertunda.
Dua hari kemudian, Tuan Dandy dengan percaya dirinya pulang dengan wajah yang terlihat lelah dan penuh kerinduan pada istrinya.
"Sayang!" Aku sangat merindukanmu, hmm!" Peluk erat dan ciuman mesra pada istrinya Naura yang terlihat ikut bersandiwara.
"Mas Dandy ko pakai parfum wanita?" Tanya Naura pura-pura tidak tahu dan sengaja memancing reaksi suaminya.
Wajah tuan Dandy langsung memucat dan dia berusaha mengendus kedua lengannya secara bergantian karena kuatir parfum milik Maya melekat di bajunya.
"Kenapa terlihat gugup mas?" Kalau nggak merasa selingkuh nggak usah cemas seperti itu." Sindir halus Naura membuat wajah tuan Dandy makin terkesiap.
"Ih, heran deh!" Ko sebegitu kalutnya, apa jangan-jangan mas benar-benar selingkuh lagi." Ucap Naura tersenyum sinis pada suaminya.
Deggg....
"Sudah ah!" kamu becanda saja sayang!" Ucap tuan Dandy lalu hendak masuk ke kamar mandi.
"Mas Dandy!" Kenapa ada pakaian dalam wanita di sini?" Pancing Naura lagi.
Degggg....
Tubuh Tuan Dandy makin bergetar dan segera menghampiri istrinya dan langsung menutup koper miliknya dengan kasar.
Ia membalikkan koper itu fan ingin memastikannya sendiri apa yang dilihat oleh istrinya.
"Kenapa mas Dandy terlihat ketakutan seperti itu, padahal aku hanya bercanda. Apakah mas Dandy benar-benar selingkuh?" Selidik Naura sambil menahan amarahnya yang sudah memuncak.
Plakkkk!"
Satu tamparan keras mendarat di pipi Naura membuat gadis ini tersentak karena belum pernah suaminya begitu kasar padanya selama mereka berumah tangga.
"Dasar perempuan sialan!" Suamimu datang dari jauh, kamu sempat-sempatnya bercanda seperti itu, mau kamu apa, hah!" Bentak tuan Dandy.
"Aku minta cerai mas!" Cerai!" Aku muak dengan kebaikanmu, aku punya bukti otentik hasil perselingkuhan mas Dandy!" Teriak Naura histeris.
Duaaarrr..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
baca ulang kisah Naura
2024-09-12
0
fitriani
nah ini ni egoisnya laki dy yg salah tapi dy yg marah... emang sialan y....
2024-06-18
0
cinta semu
ringan banget tangan tuan Dandy...main tampar aja😂😎
2024-02-18
0