" Jika ingin teratur, maka jadilah manusia yang mudah di atur. Namun jika hidup selalu mengukur, maka bersiaplah untuk jatuh dan tersungkur."
" Nenek tunggu dulu." Ry berjalan keluar dari pintu rumah lalu menghampiri nenek yang berdiri membalikan badan melihat ke arah Ry.
" Ada apa cucu?" Nenek melihat Ry yang sudah berdiri di hadapannya.
" Ini buat nenek." Ry memberikan selembar uang berwarna merah kepada nenek tersebut.
" Tidak cucu." Nenek mengelengkan kepalanya.
" Kenapa nenek tidak mau?" Ry yang keningnya berkerut memikirkan nenek yang menolak uang pemberian Ry.
" Nenek cuma minta makan dan minum cucu bukan uang." Nenek berbicara dengan wajah yang memelas.
"Maaf ya nenek kalau di rumah Ry gak ada makanan, soal Ry gak bisa masak. Kalau minum ada tapi entah mbak Lia marah ama Ry kalau bawa nenek ke rumah." Ry yang wajah terlihat sedih, di satu sisi Ry pengen nolongin si nenek tapi di sisi lain Ry juga bakal takut ama mbak Lia yang bakal marah - marah ama Ry.
" Ya sudah kalau gitu nenek pergi cucu." Nenek yang membalikan badannya.
"Nenek ambilah ini buat beli makanan dan minuman." Ry memegang tangan nenek lalu memberikan uang ama nenek tersebut.
" Tapi cucu." Nenek membalik badan, nenek merasa tidak enak menerima uang dari Ry.
" Udah nenek terima saja uang dari Ry, Ry ikhlas ngasihnya buat nenek." Ry yang tersenyum melihat ke arah nenek tersebut.
" Makasih banyak ya cucu, nenek doakan semoga cucu di berikan kemurahan rezeki yang berlimpah ama Allah. Karena nenek tidak bisa membalas kebaikan cucu." Nenek tersebut tersenyum ama Ry.
" Amiin, makasi doanya nenek. Ry mewakili mbak Lia minta maaf atas kata - kata yang kasar ama nenek, Ry harap nenek mau memaafkannya." Ry yang wajah terlihat merasa berasal atas perbuatan Lia ama nenek tersebut.
" Sebelum cucu meminta maaf atas perkataan dia, nenek sudah memaafkan dia. Lagian nenek sudah terbiasa bertemu dengan orang yang seperti dia," kata nenek tersebut.
" Makasih nenek sudah memaafkan mbak Lia," kata Ry.
" Kalau begitu nenek pergi dulu ya cucu." Nenek berjalan pergi meninggalkan Ry.
" Hati - hati ya nenek." Setelah melihat nenek tersebut Ry langsung teringat ama nenek yang berada di kampung.
Ry berjalan masuk ke dalam rumah, sesampai di ruangan tamu Ry melihat Lia yang sudah berdiri dengan tegak pinggang.
" Lu ngapai ngasih uang ke pengemis itu?" Lia yang terlihat kesal ama Ry.
" Ry kasihan ama nenek itu mbak," kata Ry.
" Lu itu emang begog jadi orang, dia sengaja buat lu bersimpati akhirnya kasihan. Udah bagus gue usir tadi malah lu panggil," kata Lia.
" Kalau mbak Lia gak ada rasa kasihan ama nenek tersebut setidak jangan berkata - kata kasar, ingat mbak luka karena kata - kata itu lebih lama bekasnya dari pada luka di sebabkan oleh pukulan," kata Ry.
" Lu udah berani sekarang ama gue." Lia yang menatap tajam ke arah Ry.
Ry berjalan pergi meninggalkan Lia yang masih berdiri di ruangan tamu. Ry yang lebih memilih pergi dari pada berujung berantem ama Lia. Ry juga tahu kalau berantem ama Lia udah pasti Ry yang kalah karena Lia lebih kuat dari Ry sehingga Ry memilih untuk pergi ke kamar ke dua orang tuanya.
...~ Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Hiatus
ketinggalan jauh. cicil vaca ya cantik😍😍
2022-10-14
2
Agustino Kurniawan
Lo jual... kite tawar....
hajar boss
2022-10-09
2
Agustino Kurniawan
asyik....
2022-10-09
1