Zahra sudah mondar mandir di depan pintu, azan magrib sudah berkumandang sedari tadi bahkan ini sudah hampir memasuki waktu isya' tapi pria itu tidak juga menampakkan batang hidungnya.
"Jangan-jangan dia tidak datang lagi!" gumamnya sambil mengepalkan tangannya.
Imron yang baru saja kembali dari masjid segera menghampiri adik perempuannya itu,
"Zah, kamu ngapain di sini?"
"Bukan urusan mas!?"
"Kalau di tanya sama orang tua itu jangan seperti itu, jawab yang bener. Emang sudah sholat magrib kamu?"
"Bawel banget sih mas, sudah sana masuk. Nggak tahu apa ada orang pusing!"
"Mas tanya bener-bener loh, Sudja sholat belum?"
"Sudah, sudah mas. Sudah jangan ganggu Zahra."
Akhirnya Imron pun memilih masuk, ia berpapasan dengan ibunya yang tengah menata makanan di meja makan,
"Zahra kenapa sih itu, buk?"
"Nggak tahu, sejak azan magrib sudah mondar-mandir di depan kayak gitu. Dia cuma berhenti sholat, kayaknya nggak nyampek lima menit, wes mbalek ngono meneh!"
"Imron jadi curiga!?"
"Sudah, jangan banyak berpikir. Adikmu itu memang suka aneh, cepetan dan bantu bapak ambil makanan!"
"Imron makan nanti aja buk setelah isya', biar Imron bantu suapi bapak aja. Mana makanannya?"
"Ini!" Bu Narsih memberikan sepiring nasi lengkap dengan sayur dan lauknya.
Selagi Imron menyuapi pak Warsi, Bu narsih pun mengurus cucian di belakang agar besok pagi tinggal menjemurnya. Kalau menunggu Zahra membantu, sampai lebaran monyet belum tentu akan di bantu.
Zahra sudah begitu geram, ia hampir saja memakai sendalnya dan mencari keberadaan ustad tampan itu.
Tapi ternyata yang tengah di tunggu sudah berjalan mendekat ke arahnya,
"Assalamualaikum!" sapa Ustad Zaki, senyum.sumringah langsung di tunjukkan oleh Zahra.
"Waalaikum salam, masuk ustad!"
Ustad Zaki segera melepas sendalnya di depan teras, sedangkan Zahra langsung berlari masuk ke kamar bapaknya,
"Pak, bapak. Itu di depan ada ustad Zaki!"
"Ustad Zaki?" tanya pak Warsi dan Imron bersamaan.
"Iya pak, ustad Zaki mau menemui bapak!"
"Yang benar?"
"Iya pak, nggak percaya banget sama Zahra."
"Baiklah, minta tolong ajak ustad Zaki masuk. Dan kamu Imron, bantu bapak ke depan!"
"Baik pak!"
Zahra pun kembali menghampiri ustad Zaki,
"Kok ustad masih di luar, ayo masuk!" hampir saja Zahra menarik tangan ustad Zaki tapi dengan cepat ustad Zaki menghindarkan tangannya,
"Maaf belum mahram, biarkan saya jalan sendiri!"
"Baiklah!"
Akhirnya ustad Zaki masuk,
"Duduklah ustad!" pinta Zahra dam ustad Zaki pun duduk di sofa.
Rumah Zahra cukup bagus untuk ukuran petani, pak Warsi memang selama ini terkenal sebagai petani yang sukses, dari hasil sawahnya ia bahkan bisa membeli hewan ternak, menghidupi keluarganya dengan layak. Sawahnya juga lumayan luas, pak Warsi juga cukup Loman dalam hal pembangun desa, ia tidak pernah perhitungan jika di mintai sumbangan apapun itu.
"Ustad!?"
"Assalamualaikum, pak Warsi!" ucap ustad Zaki sambil kembali berdiri saat pak Warsi datang bersama Imron.
"Waalaikum salam, duduk saja ustad."
Akhirnya mereka pun duduk, pak Warsi duduk berdekatan dengan Imron sedangkan ustad Zaki duduk di sofa yang terpisah.
"Zahra, buatkan minum untuk ustad!"
"Tidak perlu repot-repot pak!"
"Tidak merasa merepotkan, malah saya senang kalau ustad bisa betah di sini."
Akhirnya Zahra pun menuruti permintaan bapaknya, ia ke dapur untuk membuatkan minuman untuk tamunya itu.
"Ada siapa, zah. Di depan?"
"Ada ustad Zaki, buk!"
"Ustad Zaki?"
"Iya, dia mau melamar Zahra!"
"Kamu itu ya, kalau ngomong suka ketinggian khayalnya. Ya udah biar ibu bawa minumannya ke sana kamu lanjutkan pekerjaan ibuk!"
"Yahhh ibuk!?" keluh Zahra tidak suka.
"Sudah jangan ngeyel, cepetan!"
Akhirnya Zahra tidak punya pilihan lain, ia tidak mungkin buat keributan saat ada ustad Zaki yang jelas-jelas dia yang mengundangnya.
Hal yang harus segera ia lakukan adalah menyelesaikan pekerjaannya dan mendengarkan pembicaraan para orang tua itu. Kalau ustad Zaki tidak mau menikah dengannya, ia akan melakukan cara untuk memaksa ustad itu.
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya
Follow akun Ig aku ya
IG @tri.ani5249
...Happy Reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Hera Puspita Sari
😁😁😁😁😁
2024-02-07
1
Gagas Permadi
bocah ngapa ya 🤣🤣🤣
2024-02-06
0
Nurul Yurinda
🤭😂
2023-10-29
0