"Bocah berhenti disana!"
Tiba-tiba suara pria tua terdengar disampingnya saat melintas di atas kota angin. Qin Chen berhenti dan melihat kesamping, disana ada pria tua yang tengah melayang diatas sendiri.
"Ada apa pak tua? Tidak, seharusnya aku mengatakan ini. Ada apa ketua Paviliun Immortal Treasure? Apa kau ingin balas dendam atas kematian ketua Bailo?" Balas Qin Chen.
"Tidak, aku hanya ingin bertanya, bagaimana bisa kau masuk ke Jalan Kesengsaraan dalam beberapa hari ini. Apa kau menggunakan metode iblis?" Tanyanya dengan serius, karena metode iblis adalah musuh bagi kultivator abadi.
Mendengar perkataannya menyingung perasaan Qin Chen, ia mengeluarkan aura miliknya disana. Seluruh kota tertekan, karena Qin Chen berada di puncak Jalan Kesengsaraan.
Bahkan pria itu merasakan tekanan hebat dari Qin Chen, saat ia melihat auranya begitu murni membuat ia membuka matanya lebar-lebar. Beberapa kali mengedipkan matanya dan masih merasakan aura itu begitu murni.
"Tidak mungkin! Aura ini begitu murni, tapi bagaimana bisa dalam beberapa hari telah mencapai puncak Jalan Kesengsaraan! Setidaknya bagi kultivator abadi lainnya membutuhkan waktu puluhan tahun lamanya, bahkan ada yang membutuhkan ratusan tahun lamanya." Jelas ketua Paviliun Immortal Treasure.
"Mereka hanyalah orang bodoh yang banyak omong kosong, mereka dapat meningkat cepat namun Fondasi mereka sangat lemah. Aku tidak memiliki waktu untuk berbicara disini, aku memiliki urusan yang harus diselesaikan." Balas Qin Chen.
Ia melesat meninggalkan ketua Immortal Treasure disana sendirian dalam keputusasaan saat merasakan kekuatan tersebut. Jiwanya terguncang karena perkataan Qin Chen, apa yang ia katakan memang benar, fondasi adalah hal yang penting.
Qin Chen telah membangun fondasi yang kuat di dunia, bahkan darahnya telah di ekstra menjadi darah Surga Primordial. Saat ia melintasi kota angin, penduduk dibawah melihatnya.
Mengambil sekarung koin emas, ia menjatuhkannya seperti hujan kearah mereka semua. Dengan koin emas itu, ia berharap mereka dapat makan dengan layak.
***
Didepan kediaman keluarga Gu, ia turun dan mendekati gerbang besar, sesaat kemudian ia menerjang gerbang tersebut hingga meledak terhempas kebelakang. Sikapnya begitu arogan dan sombong bak dewa, seolah dunia kekuasaan.
Mungkin itulah yang semua orang pikirkan tentang Qin Chen sekarang.
"Keparat! Siapa yang berani menyerang kediaman keluarga Gu! Keluar kau sekarang juga!" Teriak panglima dengan suara keras di udara.
"Aku!" Dengan hentakan kakinya menghilangkan gumpalan asap yang menyelimutinya.
Saat melihat sosok bocah di depan mereka, mereka tidak bereaksi. Tiba-tiba Qin Chen bergerak menggunakan langkah surga pembunuh dewa, ia melakukan zig-zag sambil menyeret palu surga yang besar di tangan kanannya.
"Rasakan ini!" Ia mengayunkan palu surga menghantam tanah dengan keras.
Boom! Boom! Boom!
"Arghkkkk, kakiku ... "
"Tidak ... Adik kecilku patah!" Salah satu dari mereka mendapatkan serangan mental yang begitu menyakitkan, karena adik kecilnya patah dihantam palu surga, dan bukan gunung surgawi!
"Sialan! Seni pedang burung pelatuk!" Pria itu melesat sambil mengayunkan pedangnya kearah Qin Chen, namun itu ditahan oleh palu surganya dan mendorongnya kebelakang.
Duarr!
"Arkkkk!"
[Ding!]
[Selamat tuan, berhasil membunuh tahap Pembetukan (5). Memperoleh; 50.000 Exp + 50.000 Poin Sistem.]
"Huh! Lumayan, dibandingkan pasukan sebelumnya begitu sedikit mendapatkan Poin Sistem." Gumam Qin Chen.
"Panglima telah dikalahkan, alih-alih akan di ambil alih olehku! Pasukan berkumpul dana serang bocah sialan ini sekarang! Serang ... Bunuh bocah ini!" Teriak salah satu prajurit mengambil alih perintah panglima yang telah dikalahkan.
Mereka berlarian mendekati Qin Chen sambil menghembuskan pedang-pedang mereka dan mengayunkannya.
Tap ... Tap ... Tap ...
Sring! Sring! Sring!
Ratusan pedang diayunkan untuk membunuh Qin Chen, sementara Qin Chen menari didalam kerumunan pedang. Menghindari setiap gerakan, dan palu surga miliknya kembali ke penyimpanan saat ia ingin menggunakan akan muncul ditangannya.
"Tch! Beraninya main keroyokan! Begitu lemah seperti wanita." Gertak Qin Chen sambil mengeluarkan palunya. "Makan ini, badai angin penghempas laki-laki jomblo!"
Wushh! Wushh! Wushh!
"Sialan! Ini tornado, cepat mundur! Siapkan pertahanan melindungi kediaman keluarga Gu!" Teriaknya.
"Percuma, serangan ini begitu kuat tidak akan ada yang bisa menahannya!" Balas salah satu dari mereka.
"Hahaha! Benar, kalian para jomblo sialan pergilah ke neraka! Menjauh dari padanganku sekarang!" Qin Chen berteriak memutar palu surga membentuk badai angin besar yang melempar mereka menjauh dari wilayah kediaman Gu.
Keributan besar dikediaman keluarga Gu membuat para Tetua Gu dan Patriak Gu merasa terganggu akan hal tersebut. Mereka keluar untuk memeriksa, pada saat melihat keributan tersebut, mereka terkejut.
Badai besar berputar di halaman, ini menyeret pasukan dan melemparnya.
"Siapa bocah itu!"
"Lapor Patriak, bocah itu tiba-tiba datang dan menyerang pasukan keluarga, dan mengalahkan panglima pasukan dengan sekali serang!" Laporan prajurit terdengar di gendang telinganya.
"Apa! Bagaimana bisa seorang bocah mengalahkan panglima terhebat di keluarga!" Bentak Patriak Gu.
"Oi! Oi! Jangan banyak bicara, kau membuang waktuku yang berharga, lebih baik kemarilah dan mati!" Qin Chen memprovokasi mereka agar mereka kesal dan marah dengannya.
Pria itu melihat langsung dan mengeluarkan aura miliknya karena tidak tahan mendengar penghinaan tersebut. Ia mengepalkan tangannya dengan erat mengeluarkan nyala api menyelimuti tangannya.
"Bocah sombong! Akan aku ajarkan bersikap baik kepada orang tua!" Ia melompat ke langit dan mengarahkan pukulan serius kearah Qin Chen. Matanya penuh niat membunuh yang besar, dan dipenuhi emosi iblis.
"Mati kau!"
Boom!
"Kuekk!" Bukan Qin Chen yang terluka, melainkan Patriak Gu mengeluarkan seteguk darah dari dalam mulutnya. Ia bahkan terlempar menghantam tanah hingga tulang punggungnya patah.
"Wow! Pria tua, tulang punggungmu patah loh, apa kau baik-baik saja? Lalu apa kau bisa melawanku lagi?" Tanya Qin Chen dengan wajah polosnya berusia 14 tahun.
"Ke- Keparat! Ini semua salahmu! Siapa kau sebenarnya, kenapa kau menyerang keluarga Gu! Aku tidak pernah menyinggung seorang master seperti kau!" Patriak Gu berteriak keras bertanya kepada Qin Chen dengan nada penuh amarah dan menahan rasa sakit punggung karena encok.
"Siapa aku? Seharusnya kau bertanya kepada tuan muda Gu siapa aku! Dialah yang menyinggungku dan membuat perasaanku yang baik menjadi buruk, lalu dia mencoba membunuhku. Sekarang, aku akan membalasnya kepada kalian semua dan terimalah hukumannya!" Balas Qin Chen dengan acuh tak acuh.
Mata mereka membeku, reaksi dan ekspresi tidak dapat berkata-kata lagi ditampilkan. Hanya karena permasalahan kecil ini menyebabkan keruntuhan keluarga Gu yang terlah berjaya ratusan tahun lamanya.
Tidak ada yang bergerak melihat Qin Chen di atas sana mengeluarkan niat membunuh membungkus dirinya seperti nyala api yang membara.
"Apa yang kau tanam, itulah yang kau petik." Kata Qin Chen dengan nada dingin.
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Muhammad Naqiuddin Bin Hassan
emang perlu jomblo ya...
2023-10-27
1
amore💞💞
lah tadi yg menghancurkan keluarga han sistrmnya gak fungsi ... sekarang ... baru fungsi hahahahha ini mcnya apa othornya yg oleng ....hahhahhaha
2023-09-29
0
guntur saputra
jiwa jomblo ku tertwkan
2023-05-31
0