Delon memarkirkan mobilnya di halaman kantornya. Dia berlari menaiki lift menuju ke ruangan kerja miliknya.
Dia meminta Andreaz asisten serta sahabat nya itu untuk menunggu di ruangannya.
Delon membuka ruangan dengan akses card cadangannya, namun sebelum dia masuk, dia mendapati sahabatnya duduk di depan ruangannya.
"Ada apa denganmu? Tadi kau memintaku mencari wanita? Apa tidak salah?" tanya Andreaz yang menyambut kedatangan Delon yang tampak kacau.
"kita bicara di dalam," ucap Delon sambil membuka pintu ruang kerjanya. Andreaz mengernyitkan dahinya dan mengikuti langkah sahabatnya.
"Apa maksudmu?" tanya Andreaz sambil tersenyum sinis. Delon terdiam, dia duduk dan memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri.
"Elia rewel, dia butuh mama. Sedangkan istriku belum bisa pulang, mama memintaku menikah lagi demi kepentingan Elia. Dan Vely juga menginginkan hal yang sama, aku mau kau mencari satu wanita bayaran yang mau menjadi istriku, tapi hanya sebatas setatus saja. Pekerjaannya melayani Elia, sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan," ucap Delon.
Andreaz terkekeh pelan dan menyandarkan tubuhnya di kursi putarnya. Dirinya berada tepat di depan Delon.
"Apa kau gila Delon? Bagaimana bisa kau meminta seorang wanita menikah jika hanya untuk kepentingan Elia?" tanya Andreaz tak bisa menahan tawanya.
"Apa kau sebenarnya ingin sesuatu?" tanya Andreaz mencoba mempropokasi Delon.
"Apa yang kau katakan? Laksanakan apa yang aku mau, jangan bayak protes dan jangan banyak berpikir dan menggodaku," ucap Delon tampak prustasi.
"Aku memang berencana menikahi wanita, tapi itu hanya sebatas status dan formalitas saja. Aku akan menyembunyikan segalanya dari publik tentang pernikahan itu, tapi jika suatu saat dipertanyakan oleh khalayak tentang status kami, aku punya surat menikah. Jika sampai batas waktu kami tidak ketahuan dan bercerai, setidaknya dia juga mendapatkan bagian dariku dari status istri yang dia sandang," ucap Delon.
Deg
Andreaz menatap Delon dengan tak percaya, bagaimana bisa bosnya itu berpikir hal yang seperti itu?
"Harus menikah?" tanya Andreaz memastikan.
"Bukankah aku bilang Elia butuh mama? Aku hanya memberikan ruang untuk wanita itu dekat dengan Elia, jika Elia memanggil dia mama sedang dia hanya baby siter, bukankah itu lucu? Aku hanya tidak ingin mempunyai masalah dikemudian hari," ucap Delon dengan tenang.
"Kau mau seperti apa? Cantik? Seksi?" tanya Andreaz.
Delon menghela napas panjang dan melemparkan bantal sofa pada Andreaz.
"Kau mau aku pecat?" tanya Delon. Andreaa terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Aku punya Vely, aku tak akan perduli padanya sedikitpun, bila perlu dia adalah wanita yang aku benci hingga aku bisa membuangnya kembali saat aku tak lagi membutuhkannya," ucap Delon.
Andreaz menghela napas panjang dan mengganggukan kepalanya. Kenal dengan Delon tidak satu dua hari saja, bahkan dia hafal betul jika memang sahabatnya itu sangat mencintai Vely.
"Oke, aku akan mencari wanita bayaran seperti yang kau mau Tuan Arzenio Delon Wilantama," ucap Andreaz sambil meraih kunci mobil diatas meja.
Delon menyandarkan dirinya di kursi putar dan menatap ke arah Andres dengan senyuman sinisnya.
"Aku tau kau bisa menemukannya, dua kali lipat untukmu bulan ini, berangkatlah," ucap Delon sambil tersenyum.
Andreas tampak mengangguk dan berdiri, hampir saja dia melangkah, akan tetapi suara deringan ponsel Delon menghentikan langkahnya.
Delon melirik ponselnya yang menampakan nama mama di sana. Delon meraih ponselnya dan menggeser tombol hijau.
"Halo ma, ada apa lagi ma? Aku sedang berusaha mencari wanita yang mau menikah kontrak denganku seperti yang mama dan Vely mau...."
"Jangan lagi mencari wanita, mama sudah menemukan seorang yang dipanggil Elia mama. Kau tau Delon, dia butuh uang. Mama pikir dia hanya wanita biasa dan mata duitan, kau bisa menikah kontrak dengannya dengan tawaran yang menggiurkan," ucap Mama Amel dengan senyuman sinisnya dan mampu membuat Delon menghentikan ucapannya.
Delon mengusap dagunya dengan tangannya, dia tampak lega. Andreas tampak menatap bosnya yang kini tampak kehilangan beban itu.
"Apa benar begitu Ma?" tanya Delon.
"Ya, kami sedang ada di taman. Elia dan wanita itu sedang bermain," ucap mamanya.
"Syukurlah kalau begitu, ajak wanita itu ke rumah, maka aku akan membuat perjanjian pranikah nanti," ucap Delon.
"Ya, mama setuju denganmu Delon. Lanjutkan pekerjaanmu, dan cepatlah pulang untuk mengurus semuanya," ucap Mama Amel.
"Okey, sampai jumpa nanti Ma," ucap Delon dengan tenang kemudian menutup ponselnya. Andreas menatap Delon dengan tenang.
"Jadi sudah mendapatkan?" tanya Andreas sambil tersenyum. Delon mengangguk pelan, wajah sedih yang tadi tampak dalam dirinya kini menghilang sudah.
"Ya, seperti yang kau dengar," ucap Delon.
"Oke, sepertinya aku tidak bisa duduk manis di sini. Tadi bukankah aku sudah memberi taukan ada beberapa klien yang menawarkan sebuah butik dan beberapa perusahaan?" tanya Andreas.
"Ya, kau urus saja semuanya. Aku percayakan padamu," ucap Delon sambil meraih kunci mobilnya kemudian berdiri.
"Kau mau ikut?" tanya Andreas.
"Ada hal yang lebih penting dari itu Andre," ucap Delon kamudian melangkah pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nur Farida
wes Jian edan kbh Ki,seng waras kok cm nada tok to Thor😀
2023-02-25
0
nurcahaya
dan eng ing eng ternyata orangnya adlah org yg paling dibenci oleh delonsesuai dgn kriteria yg disebutkan tadi
2022-09-09
1
bunda s'as
delon gak tau ajah perusahaan dan butik itu milik keluarga zifana
2022-09-09
1