Kesibukan kini sudah mulai terlihat di rumah Jiwo. Sejak waktu subuh telah usai, beberapa wanita sudah nampak sibuk berbagi tugas. Ada yang mengolah ayam, menanak nasi, meracik sayuran dan masih banyak lagi yang harus mereka kerjakan. bukan tanpa alasan mereka melakukan kesibukan tersebut. Mereka rela bangun pagi demi acara sakral yang akan berlangsung di rumah ini.
Ya, hari ini adalah hari dimana Jiwo akan melangsungkan pernikahan fenomenalnya bersama tiga belas gadis dari negeri tetangga. Kabar pernikahan unik ini sontak menjadi perhatian warga sekitar dan bahan pembicaraan yang hangat dimana mana.
Banyak warga yang antusias ingin menyaksikan acara pernikahan unik ini. Bahkan warga dari beberapa desa tetangga banyak yang menantikan acara ini berlangsung. Nama Jiwo mendadak semakin di kenal dikalangan masyarakat.
"Jiwo yang mana sih, Bu?"
"Ya ampun, Jiwo yang itu loh. Yang jualan celana kolor keliling. Yang wajahnya mirip aktor india itu."
"Yang mana ya? Kok aku kayak nggak pernah lihat?"
"Astaga! Dia itu kalau keliling ke desa kita tiap hari sabtu. Pokoknya badannya tinggi, kekar, terus suaranya bikin yang mendengar kayak terhanyut gitu."
"Owalah, yang itu? Wahh! Kok hebat ya? Nikah sama tiga belas wanita sekaligus."
"Ho,oh. Jos tenan pokoke."
Itulah gunjingan beberapa ibu yang mendengar berita itu. Berbagai dugaan muncul dari pemikiran para warga. Ada yang berpikir positit, ada pula yang berpikir negatif. Dan salah satunya yang berpikir negatif adalah wanita bernama Darmi.
Entah kenapa wanita bisa sangat membenci seorang Jiwo hingga detik ini. Padahal pemuda itu sudah gagal jadi menantunya. Tapi setiap yang berhubungan dengan Jiwo, wanita itu selalu naik darah.
Rasa benci Darmi memang berawal dari hubunganya Jiwo dan Titin. Darmi sangat menentang hubungan mereka. Jiwo yang dulu memang bucin akut kepada Titin, selalu diam saja saat Makian melayang di telinganya. Jiwo seakan tidak peduli dengan kebencian yang ditunjukan Darmi setiap dia datang ke rumah buat berkencan dengan Titin.
Maka itu, saat Titin hamil oleh anak Pak lurah, Darmi bukannya sedih dan malu. Justru dia sangat bahagia karena dengan sendirinya, Jiwo dan anaknya berpisah. Bagi Darmi, jika anaknya menikah dengan Jiwo, masa depannya akan sangat suram. Karena cuma mengandalkan hasil dari jualan celana kolor.
Dan saat ini, suara Darmi sangat mendominasi diantara sekumpulan ibu ibu yang berencana akan menyaksikan pernikahan Jiwo siang nanti. Seperti biasa, Tempat mereka belanja menjadi tempat yang pas untuk bergosip di pagi hari.
"Ngapain pada datang? Mending tuh ya, uangnya buat beli beras, sekeluarga bisa kenyang. Daripada buat kondangan pengantin yang nggak jelas. Apa itu nggak mubazir?" ucap Darmi berapi api. Para ibu yang mendengar ocehan Darmi hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah wanita itu.
"Loh, suka suka kita dong, Bu. Kan uang yang buat kondangan uang kita sendiri, bukan minta sama Bu Darmi," balas salah satu ibu yang merasa kesal dengan sikap wanita itu.
"Aku kan cuma ngasih saran. Lagian, kok ya mau maunya pada kondangan. Orang nyebar undangan juga enggak. Mana mendadak lagi nikahnya," balas Darmi tak mau kalah.
"Bukanya dulu Titin nikah juga mendadak ya, Bu? Titin juga nggak pake undang udang. Apa bedanya?"
Darmi terkejut mendengarnya. Dia menatap sinis ke arah wanita yang baru saja bicara tentang anaknya. "Ya jelas beda lah. Kalau anak saya nikahnya di KUA dan resmi. Nah Jiwo, nikahnya di rumah, apa itu nggak mencurigakan?" balas Darmi sengit.
"Mencurigakan gimana? Pengantin wanitanya hamil duluan gitu kayak Titin?" balas Ibu yang lain.
Darmi semakin mendelik. Dia tidak menyangka, semua ucapannya selalu mendapat balasan yang sangat telak. Tapi hal itu bukannya membuat Darmi sadar, tapi rasa benci wanita yang usianya tidak muda lagi itu, semakin meluas. Darmi sungguh tidak terima, Jiwo selalu mendapat pembelaan dari para warga jika Darmi lagi bergosip tentang pemuda itu.
Di saat Darmi sedang meradang karena pernikahan Jiwo, di saat itu juga pemuda yang bernama Jiwo sedang gelisah di dalam kamarnya. Bagaimana dia tidak gelisah? Ini adalah hari pernikahannya dan sekali menikah, dia akan menngucapkan ijab kabul atas nama tiga belas wanita sekaligus.
Dari kemarin malam, Jiwo selalu berlatih menghafal ikrar akad dengan nama asli wanita wanita itu. Jiwo benar benar berjuang keras. Dia lebih mudah menghafal kata kata dalam bahasa inggris dan syair lagu India daripada nama nama asli calon istrinya sendiri. Bahkan hingga pagi ini dia masih saja ada yang salah dalam penyebutan nama ayah dari masing masing wanita.
"Ya Tuhan, lancarkanlah acara saya hari ini. Aku mohon bantuanmu," ucap Jiwo sedikit frustasi.
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
dark sistem
hooh tenan
2024-11-07
0
Okto Mulya D.
Bu Darmi kenapa sihhhh, sirik aja Bu, tidak takut stroke apa darting mlulu..hmmm
2024-07-07
0
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Medhok'e metu 🙊😆😅
2023-11-24
0