Bab. 2. Kecerobohan Selia

Setelah dari rumah sakit, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah kosan mereka.

"Selia lain kali jangan ceroboh kenapa? Apa kamu tidak suka jika sehari saja tidak bertingkah seperti ini," pungkas Kania yang berjalan sambil membantu Selia berjalan.

Selia hanya tersenyum simpul saja untuk menanggapi perkataan dari Kania. Karena seperti itu lah tabiatnya Kania yang sangat peduli dengan keadaannya Selia yang hanya anak perantauan.

Keesokan harinya, mereka sudah bersiap dan berangkat ke tempat Perusahaan.

Hari ini Selia dan sahabatnya Kania berangkat ke perusahaan Indomarco Prismatama Andreas, untuk mendaftar pekerjaan. Selia yang kemarin mengalami kecelakaan akibat ulah kecerobohannya sendiri harus berjalan tertatih menuju tempat pendaftaran.

Sedangkan Kania belum muncul juga hingga jam waktu tesnya akan segera dimulai. Selia berjalan dengan hati-hati karena takut dirinya terjatuh dan membuat kakinya semakin sakit.

"Maaf Bu Apa benar perusahaan sedang membuka lowongan?" tanya Selia ketika sudah berada di depan resepsionis.

"Iya Mbak benar sekali dan untuk informasi selengkapnya silahkan ke lantai dua" ucap arahan dari resepsionis tersebut.

Selia masuk ke dalam Lift dan tanpa sengaja ada yang menyenggol yang sehingga tubuhnya terhuyung ke belakang. Untung saja ada tangan yang segera membantunya untuk berdiri.

"He!! kalau jalan itu harus hati-hati jangan main nyosor saj," ucap Kania yang sedikit berteriak ke arah pria yang berjalan tergesa-gesa lalu membantu Selia sehingga tidak terjatuh.

"Makasih Ka," ucap Selia yang mengucap syukur karena sudah dibantuin yang berjalan tertatih ke dalam lift.

Kania berjalan sambil membantu Selia untuk berjalan. Mereka langsung menyetor formulir pendaftaran.

"Makasih mbak, kalau boleh tahu kapan yah wawancaranya?" tanya Kania dengan penuh harap.

"Informasi tersebut kan segera disampaikan oleh pihak bagian HRD jadi kalian silahkan duduk di sana tapi, tolong dilengkapi berkasnya sesuai dengan persyaratannya," tutur Pegawai pria itu.

"Makasih banyak Pak atas infonya," ucap keduanya yang berterima kasih karena sudah diinfokan.

Beberapa saat kemudian, bagian HRD mengumumkan kalau hari ini juga adalah penerimaan karyawan baru. Dan kebetulan langsung akan diadakan beberapa tes dan tes terakhir adalah tes wawancara," ucap bagian HRD yang menerangkan siklus dari tahapan proses tes tersebut.

"Kami harapkan kerjasamanya dan perlihatkan kemampuan terbaik yang kalian miliki," timpal pegawai wanita yang kebetulan berdiri di sampingnya kepala Hrd.

Semua bahagia mendengar informasi tersebut tanpa terkecuali Selia dan Kania. Selia mendapatkan nomor urut yang ke dua puluh sedangkan Kania di urutan ke 13. Kata orang nomor 13 nomor yang beberapa orang hindari.

Proses penerimaan karyawan tersebut berjalan lancar dan yang sudah selesai mengikuti langkah dari semua rangkaian tes sudah bisa pulang besok pagi baru bisa datang lagi.

Selia dan Kania pun kembali ke rumah kosan mereka dan sambil menunggu hasil tes tersebut Kania kembali bekerja di Bakery Wijayanto sedangkan Selia beristirahat sejenak karena kakinya belum sembuh total.

Keesokan harinya, Selia dan Kania sudah berdiri di depan ruangan tempat acara pengumuman hasil tes tersebut. Kakinya Selia sudah tidak seperti kemarin yang masih kadang sakit sekarang jalannya sudah tidak terpincang-pincang lagi.

Beberapa saat kemudian Hasil tes pun keluar dan diantara mereka banyak yang bahagia dan ada pula yang kecewa dan sedih karena tidak lulus. Sedangkan Selia dan Kania sangat bahagia karena diterima bekerja.

Mereka saling berpelukan dan ada yang nyinyir melihat tingkah laku mereka. Tetapi, Selia dan Kania sama sekali tidak peduli dengan tatapan mata dari orang-orang.

Satu minggu kemudian Selia dan Kania sudah bekerja di masing-masing divisi. Selia di divisi keuangan sedangkan Kania di divisi Hubungan Masyarakat humas.

Hari terus berlalu, tak terasa sudah dua tahun mereka bekerja di Perusahaan tersebut. Selia semakin dewasa dan bijaksana dalam menghadapi kerasnya kehidupan.

Dia juga sudah tidak mengontrak rumah lagi bahkan ia sudah membeli perumahan dengan tipe sedang. Rumah tersebut terdiri dari 3 kamar yang cukup untuk keluarganya yang rencananya akan pindah ke ibu kota Jakarta.

Hari ini Perusahaan Indomarco Prismatama Andreas akan kedatangan pemilik perusahaan yang baru. Perusahaan tersebut diambil alih oleh pemimpin baru dari luar negeri.

Sehingga hari ini Selia dan yang lainnya sangat sibuk untuk mempersiapkan diri mereka dan segala persiapan untuk menyambut kedatangan Pemimpin sekaligus pemilik perusahaan tempat di mana mereka bekerja.

Selia hari ini menjadi perwakilan dari divisi keuangan untuk menyampaikan beberapa pencapaian dan penjabaran dari visi dan misi dari setiap divisi. Selia mempersiapkan dirinya dengan baik karena tidak ingin membuat kecewa atasannya.

Selia menyampaikan hal tersebut di depan Presdir barunya dalam bahasa Inggris dan juga dalam bahasa Indonesia dengan lancar dan sangat menguasai dari yang disampaikan oleh Selia.

Semua bertepuk tangan setelah Selia selesai menyampaikan hal tersebut. Presdir lama mereka terkesan dengan penampilan dari Selia.

"Selamat Selia kamu berhasil menyampaikan hal tersebut dengan baik dan lancar" ucap pujian dan selamat dari teman satu Divisinya.

"Makasih, ini semua karena bantuan kalian juga sehingga saya bisa melakukan semua ini dengan baik sesuai dengan apa yang kita harapkan,"sahut Selia yang merendah.

Hari itu Selia sebenarnya tidak ingin berangkat ke kantor karena dirinya merasakan sesuatu hal aneh seakan-akan ada firasat buruk yang akan terjadi.

Tetapi karena, hari ini Selia akan bertemu dengan seorang klien dari Cina dan Presdir mereka langsung menunjuk Selia untuk secara langsung ikut ke dalam rombongan tersebut.

Baru beberapa menit pertemuan tersebut berlangsung, hp Faika berdering dan bergetar di dalam tasnya. Faika yang menyadari hal tersebut segera memeriksa hpnya dan meminta ijin kepada atasannya untuk mengangkat teleponnya tersebut.

Untung saja giliran Selia sudah menjabarkan di depan klien Perusahaan mereka. Sehingga Selia tidak terlalu merisaukan hal tersebut saat dirinya meminta izin untuk mengankat telponnya. Selia menelpon di luar dekat pintu masuk tempat pertemuan tersebut.

"Halo Sania ada apa dek?" tanyanya dengan nada yang lembut.

"Kakak bapak masuk rumah sakit tadi pagi bapak jatuh dari motor," ucap Sania yang sudah menangis tersedu-sedu.

"Jadi bapak gimana Dek, apa bapak baik-baik saja?" tanya Selia yang sudah mengkhawatirkan keadaan Bapaknya di kampung.

"Bapak sudah di rumah sakit dan sekarang sementara di ruang operai,i" jawab Sania lagi.

"Ibu mana dek, kakak mau bicara sama Ibu," ucap Selia.

Sania langsung menyerahkan hpnya ke tangan ibunya.

"Assalamu alaikum nak," sapa ibunya Sania Ibu Nurhalima yang menyembunyikan kesedihannya itu.

"Waalaikumsalam gimana sekarang keadaannya Bapak Bu?" tanya Sania yang sudah cemas.

"Bapak keadaan bapakmu kritis nak, kalau bisa kamu pulanglah dulu lihat kondisi bapakmu nak," harap Ibu Nurhalima.

"Nanti aku tanya atasanku dulu Bu, mudah-mudahan mereka bisa memberikan izin kepadaku," jawab Selia yang berusaha menahan tangisnya itu.

"Waalaikumsalam" ucap ibu Nurhalima sebelum menutup telponnya.

"Aku tutup dulu telponnya ibu, nanti kabari lagi apa pun yang terjadi kepada bapak, waalaikumsalam," pinta Selia sebelum menutup telponnya.

Selia segera menunggu pertemuan tersebut selesai dan meminta izin kepada temannya bahwa dirinya meminta ijin untuk pulang kampung. Temannya pun langsung memberikan izin tersebut karena Selia selama ini belum pernah mengambil cuti tahunannya.

Selia pun berangkat ke kampung halamannya dengan memakai jasa pesawat terbang. Biasanya ia pulang kampung hanya memakai kapal laut saja.

Tetapi itu kan butuh waktu lama sehingga dia memutuskan untuk naik pesawat saja.

Sesampainya di rumah sakit, Selia kaget melihat ibunya dan keluarga lainnya sudah menangis histeris.

"Apa yang terjadi, kenapa orang-orang semuanya menangis histeris?" Selia membatin.

Terpopuler

Comments

Ayumi Putri

Ayumi Putri

😣

2022-09-24

0

Julianti delta

Julianti delta

gadis cantik yang ceroboh

2022-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Mengantar Pesanan
2 Bab. 2. Kecerobohan Selia
3 Bab. 3. Duka Mendalam
4 Bab. 4. Harus Ikhlas dan Tabah
5 Bab. 5. Acara Perpisahan
6 Bab. 6. Wujud Rasa Syukur
7 Bab. 7. Sedih Kenapa Harus Bertemu Lagi
8 Bab. 8. Neneknya Camelia
9 Bab. 9. Setelah Sekian Lama
10 Bab. 10. Berusaha Menghindar
11 Bab. 11. Eks Mantan Calon Tunangan
12 Bab. 12. Bimbang
13 Bab. 13. Kecewa
14 Bab. 14. Kerinduan
15 Bab. 15. Presdir Baru
16 Bab. 16. Semangat Memulai Hari Yang Baru
17 Bab. 17. Bercanda Bareng
18 Bab. 18. Dia Bekerja Di sini Juga
19 Bab. 19. Tatapan Mata
20 Bab. 20. Apa itu Hantu??
21 Bab. 21. Edisi Pulang Kampung
22 Bab. 22. Kondisi Sania
23 Bab. 23. Awal Petaka
24 Bab. 24. Harus Terenggut
25 Bab. 25. Kehancuran Masa Depan
26 Bab. 26. Solusi Yang Tepat
27 Bab. 27. Keputusan Bu Nurhalimah
28 Bab. 28. Mulut Berbisa
29 Bab. 29. Memilih Untuk Pergi Merantau
30 Bab. 30. Berangkat ke Jakarta
31 Bab. 31. Pujian
32 Bab. 32. Flashback On
33 Bab. 33. FB Terpesona
34 Bab. 34 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
35 Bab. 35. Permintaan Galang
36 Bab. 36. Pulang Kampung
37 Bab. 37. Perpisahan
38 Bab. 38. Perasaan Aneh
39 Bab. 39. Terpaksa Menerima
40 Bab. 40. Rasa Kesal Selia
41 Bab. 41. Tidak Siap Kehilangan
42 Bab. 42. Acara Akad Nikah
43 Bab. 43. Tamu Tak Diundang
44 Bab. 44 Kericuhan Di Akad Nikahnya
45 Bab. 45. Harap Kedua Orang Tuanya Selia
46 Bab. 46. Kecewa Dan Sedih
47 Bab. 47. Kumpulan Ibu Penggosip
48 Bab. 48. Persiapan Kembali ke Jakarta
49 Bab. 49. Kembali Ke Ibu Kota
50 Bab. 50. Kembali Kuliah
51 Bab. 51. Hari Wisuda
52 Bab. 52. Mengagumi
53 Bab. 53. Kebahagiaan
54 Bab. 54. Bertemu Lagi
55 Bab. 55. Semakin Kagum
56 Bab. 56. Sepatu Misterius
57 Bab. 57. Hampir Saja Ketahuan
58 Bab. 58. Permintaan Seorang Sahabat
59 Bab. 59. Kedatangan Bayu
60 Bab. 60 Sesi Curhatan Bayu
61 Bab. 61. Bayu Kebingungan
62 Bab. 62. Keputusan Bayu
63 Bab. 63. Keraguan
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70. Dapat Bukti lagi
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab. 1. Mengantar Pesanan
2
Bab. 2. Kecerobohan Selia
3
Bab. 3. Duka Mendalam
4
Bab. 4. Harus Ikhlas dan Tabah
5
Bab. 5. Acara Perpisahan
6
Bab. 6. Wujud Rasa Syukur
7
Bab. 7. Sedih Kenapa Harus Bertemu Lagi
8
Bab. 8. Neneknya Camelia
9
Bab. 9. Setelah Sekian Lama
10
Bab. 10. Berusaha Menghindar
11
Bab. 11. Eks Mantan Calon Tunangan
12
Bab. 12. Bimbang
13
Bab. 13. Kecewa
14
Bab. 14. Kerinduan
15
Bab. 15. Presdir Baru
16
Bab. 16. Semangat Memulai Hari Yang Baru
17
Bab. 17. Bercanda Bareng
18
Bab. 18. Dia Bekerja Di sini Juga
19
Bab. 19. Tatapan Mata
20
Bab. 20. Apa itu Hantu??
21
Bab. 21. Edisi Pulang Kampung
22
Bab. 22. Kondisi Sania
23
Bab. 23. Awal Petaka
24
Bab. 24. Harus Terenggut
25
Bab. 25. Kehancuran Masa Depan
26
Bab. 26. Solusi Yang Tepat
27
Bab. 27. Keputusan Bu Nurhalimah
28
Bab. 28. Mulut Berbisa
29
Bab. 29. Memilih Untuk Pergi Merantau
30
Bab. 30. Berangkat ke Jakarta
31
Bab. 31. Pujian
32
Bab. 32. Flashback On
33
Bab. 33. FB Terpesona
34
Bab. 34 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
35
Bab. 35. Permintaan Galang
36
Bab. 36. Pulang Kampung
37
Bab. 37. Perpisahan
38
Bab. 38. Perasaan Aneh
39
Bab. 39. Terpaksa Menerima
40
Bab. 40. Rasa Kesal Selia
41
Bab. 41. Tidak Siap Kehilangan
42
Bab. 42. Acara Akad Nikah
43
Bab. 43. Tamu Tak Diundang
44
Bab. 44 Kericuhan Di Akad Nikahnya
45
Bab. 45. Harap Kedua Orang Tuanya Selia
46
Bab. 46. Kecewa Dan Sedih
47
Bab. 47. Kumpulan Ibu Penggosip
48
Bab. 48. Persiapan Kembali ke Jakarta
49
Bab. 49. Kembali Ke Ibu Kota
50
Bab. 50. Kembali Kuliah
51
Bab. 51. Hari Wisuda
52
Bab. 52. Mengagumi
53
Bab. 53. Kebahagiaan
54
Bab. 54. Bertemu Lagi
55
Bab. 55. Semakin Kagum
56
Bab. 56. Sepatu Misterius
57
Bab. 57. Hampir Saja Ketahuan
58
Bab. 58. Permintaan Seorang Sahabat
59
Bab. 59. Kedatangan Bayu
60
Bab. 60 Sesi Curhatan Bayu
61
Bab. 61. Bayu Kebingungan
62
Bab. 62. Keputusan Bayu
63
Bab. 63. Keraguan
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70. Dapat Bukti lagi
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!