LIMA BELAS

"Ri, katanya loe mau beli mobil baru kan! Showroom Jerva ngadain pameran mobil tuh. Mayan, ada diskon gede-gedean juga, mau kesana? Kalau iya, entar gue temenin deh! Siapa tau loe bisa dapat diskon spesial," tukas Jeanara dari sambungan telepon.

"Dimana?" tanya Mentari sambil mengulas lipstik warna nude pada bibir indahnya.

"Angkasa Mall, gimana? Kan lokasinya nggak jauh dari Royal Hotel jadi kita bisa janjian langsung di sana, gimana? Loe mau?"

"Hmmm ... boleh juga. Gue juga nggak enak pinjam mobil kak Galih mulu. Kayaknya emang gue harus punya mobil sendiri. Sehabis itu, loe mau temenin gue ketemuan sama agen properti ya? Gue mau beli apartemen."

"Apartemen? Nggak langsung rumah aja?"

"Nggak. Apartemen aja. Langsung ada sistem keamanannya. Nggak pake ribet sama kejulidan para tetangga juga. Maklumlah, aku kan calon janda, kalau banyak tetangga, males kalau ada yang tiba-tiba julid. Kan tinggal sendiri juga, gimana? Bisa?"

"Oke deh, eh tapi loe udah yakin mau gugat cerai laki loe?" tanya Jeanara memastikan.

"Bukan hanya yakin, tapi amat sangat yakin. Ogah deh gue dimadu, apalagi dengan cara busuk seperti ini, najis," pungkas Mentari penuh keyakinan.

...***...

Kini Mentari telah tiba di Angkasa Mall. Pak Rudi masih setia mengantar jemput Mentari sesuai titah majikannya. Padahal Mentari telah menolak, tapi kakaknya tetap memaksa. Akhirnya ia hanya bisa menerima. Untuk sementara waktu ini memang ia membutuhkannya.

"Terima kasih ya, pak. Bapak pulang aja, entar Tari pulang diantar Jea," tukas Mentari setibanya di Angkasa Mall.

"Oh, baiklah, non. Kalau begitu, saya pulang dulu, non. Permisi."

"Hati-hati, pak," ucap Mentari sambil tersenyum membuat pak Rudi ikut tersenyum. Adik majikannya ini bukan hanya cantik, tapi sangat baik dan ramah. Bodoh sekali suaminya menduakan Mentari, pikirnya. Entah dapat keyakinan dari mana Pak Rudi yakin kalau suami Mentari pasti akan menyesal di kemudian hari.

"Riri," pekik Jeanara sembari turun dari mobil saat ia melihat Mentari baru saja hendak masuk ke dalam Angkasa Mall.

Mentari pun segera membalikkan tubuhnya kemudian melebarkan senyum saat melihat keberadaan sang sahabat.

"Bumil bisa pelan dikit nggak sih? Bisa-bisa aku dijewer mas Abdi nggak bisa jagain istrinya padahal istrinya aja kalau apa-apa suka nggak sabaran," ketus Mentari karena melihat Jeanara turun dari mobil dengan gerakan begitu cepat. Mentari yang melihatnya saja meringis, takut tiba-tiba Jeanara jatuh terjerembab karena kurang hati-hati.

"Hehehe ... sorry. Tau sendiri lah, aku sukanya sat set sat set," kekeh Jeanara membuat Mentari berdecak karena ia tahu begitu lah sifat Jeanara yang suka tidak sabaran.

"Yayaya, eh ngomong-ngomong udah makan belum?"

"Udah sih, tapi ... kayaknya gue lapar lagi deh. Makan dulu boleh?"

"Makan apa?"

"Apa ya kira-kira?" Jeanara nampak berpikir sambil menoleh ke kanan dan kiri. "Tomyam aja gimana?"

"Tomyam? Boleh juga deh!" sambut Mentari yang langsung mengikuti langkah Jeanara ke salah satu kedai yang menjual tomyam.

"Ri, loe butuh kuasa hukum nggak?"

"Kuasa hukum?"

"Ya, buat mempermudah proses gugatan cerai loe, Ri. Siapa tau butuh. Kalau iya, papa gue punya kenalan firma hukum ternama kalau loe mau."

"Nggak deh kayaknya. Gue yakin, semua bakal lancar jaya aja. Kecuali mereka tahu siapa gue, mungkin baru gue butuh. Sementara, biarkan mereka di atas angin dulu deh, Je. Kalau gue udah resmi bercerai, baru deh, gue benar-benar bertindak. Gue bakal buat mereka menyesal sekaligus tercengang karena udah ngehina gue selama bertahun-tahun. Mereka nggak mikir, emangnya gaji mas Shandi itu berapa sih sampai bisa beli ini itu belum lagi memenuhi semua kebutuhan dan keinginan mereka. Ah, beruntung mobil Septi gue beli kredit. Rumah mama mertua juga ambil KPR. Biarin aja nggak usah bayar, biar pas ditagih, pada mumet mereka. Belum lagi tagihan ini itu keluarga mereka. Jabatan mas Shandi juga udah diturunin lagi, gajinya berarti UMR dong. Hahahaha ... Sekali-kali gue jahat boleh nggak sih?"

"Itu namanya bukan jahat, Ri, hanya menegakkan keadilan. Hahaha ... "

...***...

Selepas makan, Jeanara pun mengajak Mentari ke pameran mobil yang diselenggarakan J'Showroom. Mobil yang dipamerkan di pameran ini merupakan mobil mewah dunia mulai dari Bugatti, Koenigsegg, Rolls-Royce, hingga Pagani huayra. Kecintaannya pada dunia otomotif khususnya roda empat lah yang membuat saudara kembar Jeanara itu membuat Showroom yang khusus menjual mobil-mobil mewah kelas dunia.

"Mobilnya keren-keren semua ya! Berlebihan nggak ya kalo gue beli satu dari mobil-mobil ini?" gumam Mentari sambil mengamati satu persatu spesifikasi mobil-mobil yang dijual di showroom milik Jervario itu.

"Ya nggak lah, Ri. Kapan lagi loe bersenang-senang dan menikmati jerih payah loe selama ini, Ri kalau nggak sekarang. Sudah cukup loe hidup sederhana dan dicemooh. Sekarang saatnya loe bangkit. Sejujurnya gue salut sama loe bisa bangun perusahaan dari 0. Gue jadi ingat gimana perjuangan loe jadi TKW saat di Malaysia buat ngumpulin modal buat bangun usaha di sini, sambil kuliah juga sampai kurang tidur, kurang istirahat. Tapi loe pantang nyerah. Belum lagi loe masih mesti kirimin duit buat si sontoloyo kuliah. Eh, giliran udah bertitle, keluarganya mencemooh loe mentang loe udah nggak kerja lagi. Dasar, nggak tahu diri dan nggak tahu makasih. Benalu. Gedek banget gue setiap ingat mereka," omel Jeanara.

Mentari tersenyum. Ia mengingat perjuangannya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah di negeri Jiran sana. Setamat SMA, ia merantau menjadi TKW di sebuah pabrik furniture. Di pabrik itu juga ia berkenalan dengan seorang pria yang kini ia anggap sebagai kakak angkat. Beberapa tahun kemudian, saat ia rasa uangnya cukup, ia mulai mendirikan usahanya sendiri dibantu sang kakak angkat sebab ia masih menempuh pendidikan di bangku kuliah di negeri Jiran tersebut. Pengetahuan dirinya dan sang kakak angkat membuatnya memberanikan diri merintis usaha furniture. Apalagi kakak angkatnya merupakan putra daerah. Ia mengenal banyak pengrajin kayu dan pemasok kayu yang legal.

Dengan usaha dan kerja keras, usaha rintisannya perlahan makin maju. Saat ia pulang untuk berlibur ke tanah air sekaligus mengecek usaha rintisannya lah, Mentari bertemu dengan Shandi yang masih berstatus mahasiswa. Sedangkan Mentari mengaku bekerja sebagai TKW di negeri Jiran. Karena sifat lembut dan mengayomi Shandi membuatnya jatuh hati kemudian menjalin hubungan. Selama menjalin hubungan itulah Mentari kerap mengirimi Shandi uang untuk biaya kuliah.

Saat Shandi lulus kuliah bertepatan dengan masa kontrak kerja sama Mentari berakhir. Karena Shandi belum memiliki pekerjaan, Mentari pura-pura menemukan lowongan pekerjaan di koran. Shandi pun mencoba melamar dan diterima. Karena merasa bahagia, Shandi pun melamar Mentari kemudian mereka menikah.

Tahun berganti, usaha Mentari pun makin maju. Kini produk yang dihasilkan perusahaannya bukan hanya berbahan dasar kayu saja, tapi dari plastik dan olahan kayu juga yang dipress dengan mesin khusus. Penjualan produknya pun kian meluas hingga ke berbagai kota bahkan terkadang ada pesanan dari mancanegara. Tentu saja Mentari bahagia. Meskipun ia hanya bekerja dari balik layar, tapi semua keputusan tetap berada di tangannya. Dan tak ada yang tahu itu kecuali beberapa orang kepercayaannya.

"Je, ingat, loe lagi hamil! Jangan terlalu benci sama seseorang! Loe mau anak loe ... "

"Ih, loe Ri, no, no, no. Amit-amit deh, jangan sampai. Udah ah, gue nggak mau bahas dia lagi. Jadi ngeri gue," potong Jeanara sambil bergidik ngeri. Tentu ia paham kemana arah pembicaraan Mentari.

Mentari terkekeh mendengar omelan Jeanara tersebut. Namun, kekehan itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah seringaian saat ia menangkap siluet seseorang yang sedang memegang satu bundel kertas dan menawarkannya satu persatu kepada para calon konsumen sambil menjelaskan spesifikasi mobil yang di pamerkan hari ini.

"Ternyata kamu tak lebih dari sekedar big lier!" desis Mentari sambil geleng-geleng kepala. Tak lupa ia mengambil beberapa foto dari seseorang tersebut. Entah apa alasannya, mungkin suatu saat foto ini akan berguna, itu pikirnya.

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

tenang aja Ri ..
foto2 itu pasti berguna deh ..
🤣

2024-05-13

0

Diajeng Ayu

Diajeng Ayu

aneh untuk apa mentari diam aja saat dihina di jadikan babu ga ada perlawanan sama sekali buat apa coba tujuan nya apa cosplay jadi suara hati istri kaya di Indosiar gitu, masih gak paham

2024-03-14

1

Aiur Skies

Aiur Skies

BUKANNYA JAHAT, TAPI MENGEMBALIKAN KEMBALI PADA POSISI NYA MASING-MASING KEMBALI ✌🤣🤣🤣💃💃💃💃

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 DELAPAN PULUH EMPAT
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DELAPAN PULUH ENAM
87 DELAPAN PULUH TUJUH
88 DELAPAN PULUH DELAPAN
89 DELAPAN PULUH SEMBILAN
90 SEMBILAN PULUH
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SEMBILAN PULUH DUA
93 SEMBILAN PULUH TIGA
94 SEMBILAN PULUH EMPAT
95 SEMBILAN PULUH LIMA
96 SEMBILAN PULUH ENAM
97 SEMBILAN PULUH TUJUH
98 SEMBILAN PULUH DELAPAN
99 SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100 SERATUS
101 SERATUS SATU
102 SERATUS DUA
103 SERATUS TIGA
104 SERATUS EMPAT
105 SERATUS LIMA
106 SERATUS ENAM
107 SERATUS TUJUH
108 SERATUS DELAPAN
109 SERATUS SEMBILAN
110 SERATUS SEPULUH
111 SERATUS SEBELAS
112 SERATUS DUA BELAS
113 SERATUS TIGA BELAS (END)
114 Terima kasih
Episodes

Updated 114 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
DELAPAN PULUH EMPAT
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DELAPAN PULUH ENAM
87
DELAPAN PULUH TUJUH
88
DELAPAN PULUH DELAPAN
89
DELAPAN PULUH SEMBILAN
90
SEMBILAN PULUH
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SEMBILAN PULUH DUA
93
SEMBILAN PULUH TIGA
94
SEMBILAN PULUH EMPAT
95
SEMBILAN PULUH LIMA
96
SEMBILAN PULUH ENAM
97
SEMBILAN PULUH TUJUH
98
SEMBILAN PULUH DELAPAN
99
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
100
SERATUS
101
SERATUS SATU
102
SERATUS DUA
103
SERATUS TIGA
104
SERATUS EMPAT
105
SERATUS LIMA
106
SERATUS ENAM
107
SERATUS TUJUH
108
SERATUS DELAPAN
109
SERATUS SEMBILAN
110
SERATUS SEPULUH
111
SERATUS SEBELAS
112
SERATUS DUA BELAS
113
SERATUS TIGA BELAS (END)
114
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!