#Nafkah

Abian baru sampai apartment nya.Namun,terasa ada yang aneh karena dia tidak merasakan kehadiran siapa pun di sana.

Abian melangkah menuju dapur, mengambil air dingin yang ada di dalam kulkas.Terlihat beberapa botol air mineral di dalam nya namun,tak ada bahan makanan atau bahkan buah di dalamnya.Abian hanya bisa menghela nafas kasar.

Abian melangkah masuk ke dalam kamar nya ,sunyi..dan tak ada tanda-tanda ada orang disana.

"Kiran kemana,masa belum sampai apartment..dia naik apa sebenarnya,apa sama kayak tadi pagi.Tadi pagi dia naik angkot."batinya.

Abian mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian rumahan hanya kaos oblong dan celana boxer.Dia keluar kamar dan tepat dengan Kiran yang baru menutup pintu apartemen.

"Darimana kamu..?!"tanya Abian dengan suara yang terkesan membentak.

"Astaghfirullah..Abian,bisa nggak sih..sehari aja nggak usah ngagetin aku.."protes Kiran dengan mengelus dadanya yang sempat kaget tadi.

"Aku many kok nggak di jawab,dari mana kamu?" tanya Abian lagi dengan nada lebih pelan.

"Aku mampir ke minimarket sebentar,di kulkas nggak ada apa-apa.Jadi aku beli bahan makanan buat masak nanti malam sama besok pagi." ucap Kiran melangkah kan kakinya masuk ke dalam dapur.

Kiran membuka kantong belanjaannya,terlihat dia membeli telor, dan beberapa jenis sayuran

"Kamu beli ini doang?"tanya Abian dengan menunjuk belanjaan Kiran.

"Iya..abis aku nggak ada duit banyak,mungkin hari Jum'at aku minta ijin kamu.Aku ada kerjaan part time di tempat catering yang biasa aku kerja,lumayan kan buat nambah duit belanja."ucap Kiran tanpa melihat ekspresi Abian yang sudah memandangnya dengan tatapan mata tak biasa.

" Kamu kerja part time?"tanya Abian.

"Iya ,hidupku susah .. sekolah cuma ngandelin beasiswa,aku juga butuh buat ongkos angkot,jajan,bahkan beli pembalut.Kalau nggak kerja dari mana aku dapat uang,kalau aku nggak kerja." ucap Kiran seraya merapihkan belanjaannya.

"Uang mahar kamu kemanain?"tanya Abian

Kiran menghentikan gerakannya dan memandang Abi.

"Uang mahar sebagian aku kasih bibi, walaupun mereka nggak anggap aku sebagai keluarganya masih ada paman yang baik dan bibi lebih butuh uang itu untuk menambah biaya masak."ujar Kiran

Abian merasa terhibur dengan fakta yang Kiran sampaikan.Perasaan bersalah itu muncul saat dia sadar jika istrinya adalah orang yang hidup sebatang kara dan tak punya warisan dengan harta melimpah. Abian merasa kejam karena memang dia lupa untuk memberikan hak istrinya yaitu nafkah lahir darinya.

"Kamu sudah makan?"tanya Kiran yang sembari meneguk air minumnya.

"Sudah,kamu?"tanya Abian balik.

"Belum sih..ya udah yang penting kamu sudah makan." ucapnya melangkah masuk dalam kamar.

Abian melihat kepergian istrinya hanya bisa menghela nafas dalam.

.

.

Abian melihat wajah Kiran dengan lekat ,wajah yang adem bila di lihat.Apalagi dalam keadaan tidur dia terlihat sangat polos dan cantik.Tadi Abian sempat menunggu Kiran di ruang TV,rencananya dia ingin memberikan uang dan kartu tanpa batasnya pada istrinya.

Namun,sekian lama dia menunggu ternyata Kiran tak keluar-keluar dari dalam kamar.Karena penasaran ,lantas Abian berinisiatif masuk dalam kamar dan ternyata mendapati Kiran yang tertidur lelap diatas tempat tidurnya.

"Di tungguin malah dia tidur, kayaknya dia lelah banget.."gumam Abian tersenyum tipis saat melihat istrinya begitu lelap dalam tidurnya.

Abian melihat jam menunjukkan pukul dua siang,dengan perlahan dia merebahkan tubuhnya di samping Kiran, menatap wajah istrinya dengan lekat, membelai lembut pipi Kiran , menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya, lama-lama Abian menguap dan memejamkan matanya menyusul Kiran dalam lelap tidur siangnya.

Jam empat sore Kiran terbangun,dan betapa terkejutnya dia..karena posisinya yang ada dalam dekapan Abian.

Kiran mencoba menyingkirkan tangan Abian dari tubuhnya.Dengan usaha yang lumayan keras dia berhasil membebaskan diri dari Abian.

"Hahhh... akhirnya.."gumam Kiran saat terlepas dari dekapan Abian.

Dengan perlahan Kiran turun dari tempat tidurnya dan melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri,mandi ,dan mengambil wudhu untuk sholat Ashar.

Setelah dua puluh menit kemudian dia selesaikan mandinya dia langsung menjalankan ibadah sholat nya.

Selama kurang lebih sepuluh menit Kiran menyelesaikan sholat dan langsung mengambil pakaian kotor dalam keranjang dan keluar kamar, dia langsung menuju tepat cuci gosok.Dengan cekatan dia memasukkan baju kotornya dan Abian ke mesin cuci dan dia tinggalkan untuk mengepel lantai.Setelah selesai mengepel lantai Kiran melihat cuciannya dan segera membereskan nya.

"Kiran...Ki...Kiran...!!" seru Abian yang baru keluar kamar.

"Kenapa sih.. teriak-teriak,kamu butuh sesuatu?"tanya Kiran saat melihat suaminya dengan mata yang masih enggan terbuka.

"Kamu lagi ngapain?"tanya Abian

"Nyuci sama gosok seragam kamu sama aku,kenapa?" tanya Kiran balik.

"Hah..kenapa nggak anter ke laundry aja sih?" ucap Abi dengan wajah tak suka.

"Nggak usah ,aku masih bisa kerjain ..cuma empat potong baju juga ..ringan buat aku." jawab Kiran santai.

"Tapi,kamu capek Ki.." kilah Abi

"Enggak ..sudah biasa,malah aku juga jadi buruh cuci kok dirumah bibi,bahkan pakaian yang aku cuci sepuluh kali lipat banyaknya kayak cucianku disini." jawab Kiran.

Jawaban Kiran sontak membuat Abi kaget "Kamu ini pembantu apa ponakan sih,masa..kejam banget keluarga bibi kamu?" ucap Abi dengan sedikit meninggi.

"Bukan kamu saja yang bilang aku pembantu..Asti aja heran ,kata Asti lebih enak kalau jadi pembantu dapet gaji..kalau aku,cuma sepiring nasi sama telor ceplok." ujar Kiran.

Mendengar kehidupan yang miris istrinya membuat Abian terdiam dan menatapnya penuh arti.

"Kamu sudah kelar nyucinya?"tanya Abian

"Sudah,nih..aku lagi jemur.Kenapa,ada yang kamu inginkan?"tanya Kiran tanpa menatap Abi.

"Bisa buatin aku kopi?"tanya Abian

"Emm..bisa sih, kamu mau di buatin kopi?"

"Iyaa..kamu kelarin dulu cuciannya,aku mandi dulu..emm,malam ini nggak usah masak kita makan diluar."

"Lho..kamu mau makan di luar?"

"Iya,sama kamu juga.Nggak usah banyak tanya.. setelah aku mandi nanti gantian kamu mandi ."

Tanpa menanyakan apapun lagi, Kiran mengangguk mengiyakan perkataan suaminya.

Abian dengan cepat meninggalkan Kiran dan membersihkan dirinya.Sementara Kiran setelah acara cuci mencuci dia membuatkan kopi untuk Abian.

Tak berselang lama,Abian sudah selesai dengan mandinya.Abian menuju meja makan di sana sudah tersedia kopi untuk nya.

"Ki...."panggil nya

"Aku lagi gosok ,bentar..!!"teriak Kiran dari ruangan cuci

Abian melangkah menuju tempat dimana Kiran berada.

"Kamu nggosok?"

"Iya,cuma sedikit..biar rapih aja.Kopinya ada di meja makan." ucap Kiran .

"Iya ..ini aku bawa."ucap Abian dan melangkah menuju balkon yang berada di samping ruang setrika dan duduk di kursi plastik yang ada disana.

"Kamu ngerokok?"tanya Kiran sambil terus mengerjakan gosok menggosok nya

"Hemmm..." jawab Abian dengan menghembuskan asap rokok ke udara.

Mendengar jawaban Abian hanya bisa menggelengkan kepalanya.Terlihat Abian yang sedang berpikir sesuatu.Namun,Kiran tak berani menanyakan soal itu.Dia sadar jika dia hanya orang baru yang terpaksa masuk kedalam kehidupan pribadi Abian.Sekarang yang bisa dia lakukan hanya menjadi istri yang baik ,selama dia masih bersama Abian.

Bersambung

Jangan Lupa Like ,Vote juga yaa...

Maaf jika masih banyak typo bertebaran 🙏

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Muda2 udah berumah tangga

2024-10-02

0

Ds Phone

Ds Phone

hidup nya terlalu susah

2024-09-25

1

Sri Suhartini

Sri Suhartini

mantap ceritanya

2024-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 #Kesucian Yang Terkoyak.
2 #Bertanggung Jawab
3 #Pernikahan
4 #Mencoba
5 #Sekolah
6 #Nafkah
7 #Belanja Bersama
8 #Mereguk Manis Madu
9 #Berangkat Bersama
10 #Si Jeck
11 # Mengungkapkan Rasa
12 #Ujian Nasional
13 #Abian Hilang
14 #Positif
15 #Pendarahan
16 #Akhirnya Menyerah
17 #Abian yang Aneh.
18 # Hati Abian Yang Tertutup
19 #Pertunangan dan Mutasi
20 #Mengurai Benang kusut
21 #Mengungkap Rahasia
22 # Pindah Ke Jakarta
23 # Waktu Terasa Cepat
24 # Abian & Abia
25 #Abia yang Polos
26 # Merasa Nyaman
27 # Gara-gara Samyang
28 # Jemput Bia
29 # Apa dia Anakku?
30 #Siapa Nama Papa ?
31 #Tes DNA
32 # Kiran Pingsan
33 # Abian Bertemu Kiran
34 # Teka Teki Keluarga Mahardika
35 #Teka Teki Masa Lalu
36 #Nonton
37 # Bisa Panggil Daddy
38 # Calon Daddy Baru
39 #Bertemu
40 #Pertengkaran
41 # Kita masih Suami Istri
42 #Pernikahan Kita di tecatat Negara
43 # Hasil Test DNA
44 # Daddy Bohongan
45 # Sugar Daddy?
46 # Ayah dan Anak
47 #Daddy Sungguhan.
48 #Menyenangkan Sang Putri
49 # Malakin Daddy
50 #Kelakuan Duo Pengganggu
51 # Hot Daddy.
52 #Aura Buat Ulah
53 # Asah Asih Asuh
54 #Nasib punya Daddy ganteng
55 #Kris Mundur
56 #Kunjungan
57 #Insident Ayam Geprek
58 # Rencana ke Bogor
59 # Berkunjung ke Bogor
60 #Pembicaraan Penting
61 # Akhirnya SAH lagi?
62 #Belalai
63 # Bermain 1
64 #Bia yang Kepo
65 #Bersama
66 #Tinggal di Apartement
67 #Berubah Jadi Singa
68 #Tetap seperti Dulu
69 #Nge Mall
70 # Oma Fitri dan Bia.
71 # Kepanikan Kiran dan Abi
72 #Berkumpul
73 #Membalikkan Keadaan
74 #Makan Siang atau Reoni
75 #Gema Kembali
76 #Anna
77 #Kabar Anna
78 #Bertemu Anna
79 #Kiran Yang Peka
80 #Akhirnya Kiran Tahu
81 # Interogasi Vian
82 #Akhirnya Kiran Tahu.
83 #Kiran menunjukkan Taringnya
84 #Asti Menemui Gema
85 #Dibalik Masa Lalu
86 #Nostalgia
87 #Menyelesaikan Masalah
88 #Minta Ganti Rugi.
89 #Berkunjung
90 #Solusi untuk Paman
91 # Niat Menolong
92 #Asti dan Gema di Masa Lalu
93 #Cek Up
94 #Rafif
95 #Permintaan Maaf Bibi Endang
96 #Hamil?
97 #Positif Hamil
98 #Rencana Menyelesaikan Misi
99 #Menjalankan Misi
100 #Cerita Yudit & Anna
101 #Rencana Membasmi Tikus
102 #Bertemu Rafif
103 #Anak Durhaka
104 #Pertemuan Leha & Bang Ben
105 #Kunci Dari Segala Masalah
106 #Permintaan Maaf Rafif & Winda
107 #Tindakan Rafif
108 #Talak Tilu Sakalian
109 #Penyesalan
110 #Tiga Sahabat
111 #Sepenggal Kisah Masa Lalu
112 #Masalah Makin Mengerucut
113 #Ungkap Rahasia (part 1)
114 #Ungkap Rahasia (Part 2)
115 #Bia Jatuh Ke jurang
116 #RPS
117 #Akhir Dari Nasib Hanum
118 #Ext Part 1
119 #Ext part (2)
120 #Ext part (3)
121 #Ext Part (4) Finally
122 Pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
#Kesucian Yang Terkoyak.
2
#Bertanggung Jawab
3
#Pernikahan
4
#Mencoba
5
#Sekolah
6
#Nafkah
7
#Belanja Bersama
8
#Mereguk Manis Madu
9
#Berangkat Bersama
10
#Si Jeck
11
# Mengungkapkan Rasa
12
#Ujian Nasional
13
#Abian Hilang
14
#Positif
15
#Pendarahan
16
#Akhirnya Menyerah
17
#Abian yang Aneh.
18
# Hati Abian Yang Tertutup
19
#Pertunangan dan Mutasi
20
#Mengurai Benang kusut
21
#Mengungkap Rahasia
22
# Pindah Ke Jakarta
23
# Waktu Terasa Cepat
24
# Abian & Abia
25
#Abia yang Polos
26
# Merasa Nyaman
27
# Gara-gara Samyang
28
# Jemput Bia
29
# Apa dia Anakku?
30
#Siapa Nama Papa ?
31
#Tes DNA
32
# Kiran Pingsan
33
# Abian Bertemu Kiran
34
# Teka Teki Keluarga Mahardika
35
#Teka Teki Masa Lalu
36
#Nonton
37
# Bisa Panggil Daddy
38
# Calon Daddy Baru
39
#Bertemu
40
#Pertengkaran
41
# Kita masih Suami Istri
42
#Pernikahan Kita di tecatat Negara
43
# Hasil Test DNA
44
# Daddy Bohongan
45
# Sugar Daddy?
46
# Ayah dan Anak
47
#Daddy Sungguhan.
48
#Menyenangkan Sang Putri
49
# Malakin Daddy
50
#Kelakuan Duo Pengganggu
51
# Hot Daddy.
52
#Aura Buat Ulah
53
# Asah Asih Asuh
54
#Nasib punya Daddy ganteng
55
#Kris Mundur
56
#Kunjungan
57
#Insident Ayam Geprek
58
# Rencana ke Bogor
59
# Berkunjung ke Bogor
60
#Pembicaraan Penting
61
# Akhirnya SAH lagi?
62
#Belalai
63
# Bermain 1
64
#Bia yang Kepo
65
#Bersama
66
#Tinggal di Apartement
67
#Berubah Jadi Singa
68
#Tetap seperti Dulu
69
#Nge Mall
70
# Oma Fitri dan Bia.
71
# Kepanikan Kiran dan Abi
72
#Berkumpul
73
#Membalikkan Keadaan
74
#Makan Siang atau Reoni
75
#Gema Kembali
76
#Anna
77
#Kabar Anna
78
#Bertemu Anna
79
#Kiran Yang Peka
80
#Akhirnya Kiran Tahu
81
# Interogasi Vian
82
#Akhirnya Kiran Tahu.
83
#Kiran menunjukkan Taringnya
84
#Asti Menemui Gema
85
#Dibalik Masa Lalu
86
#Nostalgia
87
#Menyelesaikan Masalah
88
#Minta Ganti Rugi.
89
#Berkunjung
90
#Solusi untuk Paman
91
# Niat Menolong
92
#Asti dan Gema di Masa Lalu
93
#Cek Up
94
#Rafif
95
#Permintaan Maaf Bibi Endang
96
#Hamil?
97
#Positif Hamil
98
#Rencana Menyelesaikan Misi
99
#Menjalankan Misi
100
#Cerita Yudit & Anna
101
#Rencana Membasmi Tikus
102
#Bertemu Rafif
103
#Anak Durhaka
104
#Pertemuan Leha & Bang Ben
105
#Kunci Dari Segala Masalah
106
#Permintaan Maaf Rafif & Winda
107
#Tindakan Rafif
108
#Talak Tilu Sakalian
109
#Penyesalan
110
#Tiga Sahabat
111
#Sepenggal Kisah Masa Lalu
112
#Masalah Makin Mengerucut
113
#Ungkap Rahasia (part 1)
114
#Ungkap Rahasia (Part 2)
115
#Bia Jatuh Ke jurang
116
#RPS
117
#Akhir Dari Nasib Hanum
118
#Ext Part 1
119
#Ext part (2)
120
#Ext part (3)
121
#Ext Part (4) Finally
122
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!