"Na.."
"alhamdulillah kamu udah bangun, mana yang sakit" tanya Laras begitu menyadari putrinya membuka mata.
"alhamdulillah udah sembuh buk" jawab Aleena dengan suara yang masih begitu lemah.
Ditempat lain Andi sedang duduk bersama salah satu Polisi dan juga saksi beserta pengendara mobil yang menabrak aleena tadi.
"jadi Bagaiman pak kronologinya"
"jadi begini, awal mulanya mbak Aleena bawa motornya dengan kecepatan sedang namun ada mobil dengan kecepatan tinggi dari belakang yang langsung menabrak motor mbak Aleena, spontan mbak Aleena langsung menghindar namun kalah cepat hingga akhirnya beliau ambur dan kepalanya membentur bahu trotoar"
"jadi bagaimana pak, kesalahan ada pada pengendara mobil" ucap Andi
"saya minta maaf pak, atas kelalaian saya karena tadi terburu-buru ingin menjemput bos saya di stasiun" ujar Farhan, si pengendara mobil
"begini saja, untuk tindak lanjut apakah pak Andi beserta keluarga berkenan menyelesaikan secara kekeluargaan. Bukan maksud saya membela salah satu pihak namun alangkah lebih baik kita selesaikan secara kekeluargaan"
"Insyaallah saya berkenan pak, semoga ini menjadi pelajaran untuk masnya agar lebih berhati-hati lagi dalam berkendara"
Usai menyelesaikan kasusnya, Farhan mempunyai niat baik dengan mengganti motor Aleena dan membayar pengobatan selama Aleena dirawat.
Meskipun sempat ditolak Andi namun Farhan sedikit memaksa dan akhirnya Andi menerima pemberian Farhan, hubungan mereka lebih dekat layaknya saudara sendiri karena 1 minggu ke depan Farhan akan berada dimagetan untuk meninjau penyelesaian proyek bosnya.
"*hallo han, kamu dimana? cepat kesini meeting kita mulai 15 menit dari sekarang"
"hah, eh iya pak saya akan kembali secepatnya*"
Siapa bilang menjadi Farhan enak, iya enak menjadi tangan kanan sang bos yang gajinya tinggi. Tapi memiliki bos yang sangat dingin dan semaunya membuat Farhan harus lebih banyak mengelus dada untuk menambah rasa sabarnya.
"Pak bu, saya permisi dulu. Ada pekerjaan yang harus saya lakukan"
"ndak makan dulu to nak, ibu udah masak banyak lho"
"lain kali aja bu"
2 hari lalu Aleena mulai di rawat dan bila keadaannya terus membaik maka besok ia sudah di perbolehkan pulang.
Siapa yang betah berlama-lama dirumah sakit dengan hanya berbaring, makan, tidur seperti itu saja setiap harinya.
Oleh sebab itu kita yang masih diberi nikmat sehat wal afiyat hendaknya memperbanyak rasa syukur kepada allah, karena atas izinnya kita bisa melakukan aktifitas seperti biasa.
Tetapi kita juga harus ikhlas tatkala mendapat nikmat sakit, karena allah ingin kuta lebih dekat dengan-Nya dan sebagai pelebur dosa.
Sore hari pulang dari toko Andi pulang dulu untuk mandi dan membawa beberapa pesanan sang istri, Andi memang bekerja atas bujukan Laras. Lagian untuk apa banyak orang yang menunggu sedangkan aleena saja sudah sehat dan tak jarang jalan-jalan diarea taman rumah sakit.
Di tempat lain Farhan dibuat bingung sekaligus kesal oleh bosnya yang ingin dirinya segera datang namun malah menitipkan banyak makanan dengan alasan untuk makan malam nanti.
Hehh, tidak masuk akal gurutu Farhan didalam hati, sungguh kepalanya dibuat cenat cenut oleh sang bos yang kadang semaunya sendiri.
"punya bos gini amat, satu menit lalu bilang gini sekarang gini. Ya allah tambahkan rasa sabar yang luas untuk hamba menghadapi bos yang lucnut itu"
"ehh tapi nanti pak boss ngerasa nggak sih kalau lagi tak gerutu gini, bisa bisa dipecat kalau orangnya tau"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
shbran
harus sabar emang han
2023-01-01
0