Part 18

“Nanti saja, aku tak ingin mengganggu kencan kita. Lagi pula, tidak ada yang penting dalam hidupku kecuali kau dan keluargaku.” Deavenny memasang mode getar dan memasukkan ponsel ke dalam tas lagi.

“Memangnya siapa yang meneleponmu?” tanya Marvel mulai penasaran karena istrinya sampai mengabaikan panggilan.

“Admin judi online,” jawab Deavenny secara asal.

“Apa nomormu pernah kau daftarkan untuk bermain itu?” Semakin banyak beralasan, Marvel justru kian mengajukan pertanyaan.

“Tidak.”

“Lalu, bagaimana bisa mereka memiliki nomormu kalau kau belum pernah bermain judi online? Keamanan data keluarga kita sangat tinggi, tidak mungkin sembarang orang bisa tahu.”

Deavenny menggaruk kepala yang mendadak terasa gatal. Suaminya sudah seperti polisi sedang menginterogasi tersangka saja. “Sudahlah, nanti aku block saja nomor itu agar tak memberikan tawaran judi lagi.” Tak bisa lagi mengelak, dia memilih untuk menyerah. “Kita pulang saja, yuk? Aku sudah bosan.”

Marvel menganggukkan kepala, menyudahi pijatan di kaki istrinya. Ia berdiri seraya mengulurkan tangan untuk mengandeng Deavenny.

Hampir tak pernah Marvel menolak permintaan istrinya. Hanya satu saja yang tak bisa dipenuhi, anak. Kalau keinginan lainnya, pasti akan selalu diusahakan.

Sepasang suami istri itu pun sampai juga di tempat tinggal mereka. Marvel segera menuju kamar dan melepas jaket yang terus membalut tubuh.

“Badanku lengket, ingin mandi, apa kau mau ikut juga?” ajak Marvel. Siapa tahu Deavenny ingin membersihkan tubuh berdua dengannya.

Kepala Deavenny langsung bergeleng, menolak tanpa berpikir sedikit pun. “Tidak, aku nanti saja.”

“Baiklah, aku tinggal sebentar, ya?” izin Marvel. Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, dia menyempatkan untuk mengusap puncak kepala istrinya dan mengecup kening wanita itu.

Ulasan senyum nampak jelas terbit di wajah cantik Deavenny. “Lama juga boleh.” Ia membalas dengan mengusap pipi suami.

Kedua mata Deavenny terus memandang punggung Marvel yang perlahan menjauh dan hilang saat masuk ke dalam area walk in closet. Dia memastikan terlebih dahulu kalau suaminya sudah masuk ke dalam kamar mandi.

“Yes, aman,” ucapnya dengan suara lirih. Deavenny segera mengambil ponselnya dan keluar kamar supaya Marvel tak bisa menguping.

Wanita itu duduk di ruang makan, menghubungi Dokter Hillary. Untung saja dua kali panggilan baru diangkat.

“Dokter, maaf, tadi aku tak bisa mengangkat teleponmu karena sedang di luar,” ucap Deavenny.

“Tidak masalah, Nona.”

“Ada apa kau meneleponku?”

“Saya hanya ingin memberi informasi kalau embrio sudah berkembang dan siap dipindahkan ke rahim. Apakah Anda bisa datang besok?”

“Ya, bisa.”

...........

Hari berikutnya, Deavenny mencari cara untuk mengelabuhi Marvel lagi. Tidak mungkin dengan memberikan obat bius seperti terakhir kali. Pasti suaminya tak akan mau minum atau makan.

“Kenapa wajahmu seperti banyak pikiran?” tanya Marvel ketika mendapati istrinya duduk termenung di ruang makan seorang diri.

“Ha? Tidak, aku hanya melamun sembari menunggumu keluar kamar,” kilah Deavenny.

“Yakin? Tidak ada yang mengganggu pikiranmu?”

Deavenny menganggukkan kepala, tidak mengeluarkan suara. Dia mulai makan hidangan yang tadi pagi dihangatkan, jangan ditanya apakah si bungsu keluarga Dominique memasak, tentu saja itu adalah makanan yang dibeli semalam dan disimpan ke dalam kulkas.

“Em ... Sayang?” panggil Deavenny. Dia tidak bisa memikirkan cara lain agar bisa ke rumah sakit secara tenang.

“Ya?” Marvel menatap penuh cinta ke arah istrinya.

“Hari ini aku ingin ke rumah sakit, kau jangan menjemputku secara tiba-tiba seperti waktu itu, ya?” Akhirnya karena tak memiliki ide untuk mengelabuhi Marvel, dia lebih baik meminta secara langsung saja.

...*****...

...Ya gimana ya De, namanya dapet kepintaran sisa, kelicikan juga dapetnya cuma seuprit wkwkwk kacian amat si otak minimalis mau punya anak aja harus mendaki gunung lewati lembah. Eh salah ya, kalo itu mah bikin anak versi enak, Dea mah bikin anak versi mahal...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***