Marvel tak sungguh mengkoyak lingerie baru istrinya. Dia cukup meloloskan saja hingga dada Deavenny polos. “Membeli ini menggunakan uang, sayang jika ku rusak,” bisiknya setelah berhasil membuat wanitanya tanpa busana.
Deavenny memposisikan tubuhnya, sudah membuka kedua paha selebar yang dia bisa. “Aku sudah siap, ayo lakukan sekarang.” Suara itu sengaja dibisikkan pada telinga Marvel dengan sangat sensasional.
“Wait.” Marvel menjeda permainannya, berhenti mengungkung Deavenny, dan meninggalkan wanitanya terkapar di atas ranjang.
“Kenapa? Aku sudah polos, langsung saja dimasukkan, tunggu apa lagi?” ucap Deavenny yang mulai frustasi karena ditinggal saat bergairah.
“Aku lupa belum memakai pengaman,” jelas Marvel seraya membuka laci dan mengambil satu bungkus sarung pelindung. “Kau mau yang biasa atau ada rasanya?” tawarnya kemudian dengan menunjukkan dua kotak berbeda merk dan warna. Dia sudah membeli banyak persediaan lagi untuk amunisi bercinta supaya aman.
Deavenny menghela napas, suaminya saja sudah polos, yang ada di bawah pangkal paha pun sudah berdiri tegak walaupun sedikit bengkok. Masih saja ingat untuk memakai barang sialan itu. “Terserah,” jawabnya sedikit kesal.
“Oke, yang biasa saja.” Marvel pun yang memutuskan. Dia mengambil satu pengaman, membuka plastiknya, dan mengeluarkan silikon seperti balon.
Sembari berjalan menuju arah ranjang, Marvel memakai pengaman itu untuk membungkus senjala laras panjang agar tak nakal atau sampai menghamili istrinya. Ia kembali mengungkung Deavenny, dan memulai pemanasan dari awal.
Bibir, tangan, dan jemari Marvel yang bekerja. Pria itu memberikan ciuman sepanas matahari disiang hari hingga membuat peluh gairah mulai menembus pori-pori. Tangan kanan dia gunakan untuk memberikan pijatan pada buah dada yang kecil tapi tidak masalah baginya berapapun ukuran milik wanitanya, asalkan masih ada tonjolan yang bisa disesap layaknya nikotin. Sementara jemari sebelah kiri mengusap di bagian bawah sana, begitu lembut, hingga membuat Deavenny menggelinjang geli kenikmatan, dan tentu saja sudah basah oleh pelumas alami yang akan melicinkan gencatan senjata.
Jangan ditanya bagaimana wajah si pencuri benih, Deavenny begitu menikmati setiap sentuhan suaminya. Tubuhnya terus bergerak ke atas, apa lagi bagian bawah sengaja dia gesekkan dengan Marvel karena sudah sangat menginginkan penyatuan. “Cukup pemanasannya, aku sudah terbakar,” ucapnya seraya menjambak rambut sang suami agar segera memasukkan ke dalam inti permainan.
“Akan ku bakar kau sampai menjerit nikmat,” bisik Marvel, lalu mencium bibir istrinya sebelum dia memindah posisi menjadi sembilan puluh derajat.
Marvel memegang sesuatu yang sejak tadi sudah diberikan pengaman. Mendekatkan pada penjinak. Dia tak langsung memasukkan ke dalam, tapi sengaja diusapkan pada pintu masuk terlebih dahulu sebagai salam. “Permisi, ada tamu datang.”
“Emh ....” Deavenny mencakar lengan Marvel ketika suaminya berhasil memasukkan apa yang dia inginkan.
“Sakit?” tanya Marvel seraya memaju mundurkan pinggul.
Kepala Deavenny nampak menggeleng. “No, itu suara karena kenikmatan.” Dia menarik suami agar tubuh mereka saling berdekatan dan menyatu.
Kedua tubuh polos itu saling bergoyang, seirama, sejalan, walaupun tidak satu tujuan. Sebab, Marvel hanya ingin menunjukkan pada sang istri kalau masih memiliki gairah pada Deavenny. Sedangkan wanita berotak minimalis itu memiliki rencana untuk mencuri benih suami.
Meskipun demikian, mereka tetap menikmati setiap peluh yang menetes, setiap desahaan yang keluar. Tancapan kuku di punggung Marvel pun tak membuat pria itu kesakitan, apa lagi jambakan di rambut justru membuat mereka samakin bergairah. Tapi, ada batasan yang tetap mereka jaga, tidak terlalu keras saat berhubungan seperti itu karena keduanya memiliki bekas jahitan yang sama di perut. Sehingga Deavenny dan Marvel bermain dengan hati-hati.
...*****...
...Gamau nulis yg panas ah, aku masih polos, takut tercemar otakku, soalnya aku ini sangat solehot nyaingin rambut singa....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Silvi Vicka Carolina
enggak usa di perjelas juga kali
2024-06-15
0
Sofie Ilyas Ilyas
Yaelah thor gua mah kaga percaya dirimu masih polos krna kamu sdh banyak meracuni otak para pembaca jdi piktor😂😂😂😅 pisss thor✌️
2023-08-24
1
Novano Asih
hahaha sempet"nya bilang permisi emang ada yg kayak gitu
2023-05-30
0