Deavenny masih melongo menatap punggung Marvel yang semakin mendekati pintu. “Apa kau sudah tak ada gairah lagi padaku?” tanyanya dengan suara yang sengaja dibuat sesedih mungkin.
Suara istrinya yang menusuk di gendang telinga, membuat Marvel tak melanjutkan langkah. “Masih.”
“Lalu, kenapa kau tetap pergi setelah melihat aku memakai lingerie seksi ini?” Deavenny menyibakkan selimut, membiarkan tubuhnya terekspose.
“Justru karena bergairah denganmu, maka aku pergi karena takut lupa diri,” jelas Marvel. Ia menghirup udara sebanyak mungkin dan dikeluarkan perlahan untuk menetralisir debaran serta gejolak yang terus berusaha menerjang.
Deavenny berpindah posisi dari tiduran menjadi duduk di tepi ranjang. “Oh, ya? Kenapa aku tak melihat kau tergoda olehku? Apa karena aku kurang seksi? Tidak seperti mantan kekasihmu yang bertubuh molek?” Dia berusaha memancing suaminya, sebenarnya tak enak juga mengungkit masa lalu, apa lagi mantan Marvel sudah menjadi iparnya.
Marvel berbalik badan, menatap wajah Deavenny. “Kau itu bicara apa? Jika aku tak tergoda dengan tubuhmu, mana mungkin saat ini dia memberontak.” Ia menunjuk area pangkal paha.
Kedua bola mata Deavenny mengikuti arah yang ditunjuk oleh Marvel. Dia berusaha keras menahan tawa karena melihat pemandangan yang nampak sedikit menonjol. “Oh, ya? Coba buktikan jika kau masih bergairah dengan tubuhku?” tantangnya seraya berpose membuka lebar kedua paha hingga lingerie yang menerawang itu menunjukkan area kenikmatan di bawah sana.
Marvel mengepalkan tangan, berusaha keras untuk menolak gejolak gairah di pagi hari. Dia menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran mesum.
Merasa tetap diabaikan, dan menganggap dirinya sudah seperti wanita penggoda tapi tak berhasil, Deavenny melengos. “Pergilah, bekerjalah, dan cari uang sebanyak-banyaknya. Mungkin kau butuh itu untuk membayar wanita yang bisa menghidupkan gairah bercintamu.” Wanita berotak minimalis itu menidurkan tubuh dan menarik selimut.
Hati Marvel langsung mendidih saat mendengar istrinya mengusir. “Apa maksudmu berkata seperti itu?” tanyanya dengan nada sedikit meninggi. Ia melepaskan dasi dan membuang secara asal.
Deavenny menjawab dengan kedikan bahu. Tidak mau menanggapi pertanyaan suaminya. Dia kembali memejamkan mata saja.
Merasa diabaikan, Marvel segera melepaskan sabuk dan membuang secara asal. “Jika kau mau bukti aku masih memiliki gairah denganmu, akan ku perlihatkan.”
“Pergilah, jangan memaksakan diri,” usir Deavenny tanpa menatap suaminya sedikit pun.
Menyingkirkan jas yang membalut tubuh, satu persatu kancing kemeja Marvel lepas dan membuang kain itu di lantai, tak lupa meloloskan celana juga. Kini pria itu hanya tersisa satu kain yang menutupi area pangkal paha.
Kaki Marvel kian mendekati ranjang, menarik selimut hingga teronggok di atas lantai dan menunjukkan tubuh istrinya. “Mari bercinta denganku, agar kau percaya kalau aku masih memiliki napsu denganmu.”
Pria itu mengungkung Deavenny hingga kedua bola mata saling bersitatap. Marvel langsung melabuhkan ciuman penuh perasaan yang menuntut lebih. Diimbangi oleh sang wanita yang memang menginginkan hal tersebut.
‘Ini yang aku harapkan sejak tadi,’ ucap Deavenny dalam hati.
Deavenny mulai mengeluarkan suara erotis, menjambak rambut suaminya yang klimis karena pomade. Rasa geli sudah menjalar di sekujur tubuh saat Marvel memainkan lidah pada ujung buah dada.
“Ini yang kau inginkan? Merobek lingerie barumu?” Marvel menempatkan kedua tangan di pakaian Deavenny yang sangat tipis, siap mengkoyak kain itu.
Kepala Deavenny mengangguk. “Yes, Babe. Lakukan!”
...*****...
...Waduhh pagi-pagi dah melacur sama suami aja lu De, tobat napa, nyebut woy nyebut....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
KimVHyung
Marta? Mariana??
2023-09-10
0
Cattleya
duhh sayank bgt, baru beli dah di koyak... 😛😂
2022-11-22
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
nakal nyaaa 😁
2022-11-08
0