Part 10

“Mari saya temani bertemu dokter kandungan, mungkin akan ada solusi yang sesuai keinginan Anda.” Wanita yang dikenal bernama Dokter Ele itu berdiri supaya diikuti oleh pasiennya.

“Jangan keluar dari ruangan ini, minta tolong padanya saja untuk ke sini.” Tapi Deavenny justru menolak dan mengajukan ide lain.

“Kenapa, Nona?” Dokter Ele kembali duduk.

“Di luar ada bodyguardku, suamiku ‘kan tak mengizinkan aku hamil, nanti mereka mengadu kalau aku datang ke dokter kandungan. Bisa gawat jika itu terjadi, gagal sudah untuk aku memiliki anak,” jelas Deavenny.

“Baiklah, saya coba hubungi Dokter Hillary agar datang ke sini.”

Deavenny menanti kedatangan orang yang katanya bisa membantu memecahkan permasalahan hidupnya. Sampai menggigiti jemari saat memperhatikan interaksi Dokter Ele yang tengah berbicara dengan seseorang melalui panggilan telepon.

“Dokter Hillary bersedia datang ke sini, Nona. Kebetulan sekali Anda datang ketika jam praktik kami sudah habis, jadi sedang tak melayani pasien,” ucap Dokter Ele, membuat Deavenny tersenyum lega.

Tak berselang lama, orang yang baru saja dihubungi oleh Dokter Ele pun datang. Langsung dipersilahkan duduk di samping Deavenny.

Dokter Ele menceritakan permasalahan yang dialami oleh Deavenny. Termasuk penolakan rencana menggunakan surrogate mother.

“Coba yakinkan lagi suami Anda, Nona, siapa tahu berubah pikiran dan mau membuahi sel telur Anda,” ucap Dokter Hillary.

“Kalau bisa, sudah pasti aku tidak datang ke sini untuk menceritakan masalah itu,” balas Deavenny.

“Ada program hamil menggunakan inseminasi ataupun bayi tabung, tapi tetap membutuhkan cairan milik suami Anda. Kalau Anda bisa membawa cairan itu, akan saya bantu prosesnya, tapi belum tentu berhasil juga karena semua kembali pada kehendak Tuhan,” jelas Dokter Hillary.

Deavenny berhenti sebentar untuk memikirkan cara yang direkomendasikan oleh dokter itu. “Oke setuju, aku pakai program saja, akan ku curi benih suamiku jika dia tak mau memberikan secara suka rela.” Ia tersenyum licik.

Dokter Hillary meminta suatu benda pada rekannya, setelah mendapatkan yang diinginkan, ia berikan pada Deavenny. “Datanglah lagi untuk bertemu denganku saat masa subur, jangan lupa bawa cairan milik suami Anda. Simpan di tabung kecil ini, dan pastikan tetap hangat agar kualitasnya terjaga.”

Deavenny mengambil tabung sebesar telunjuknya itu. “Baiklah, aku akan menghubungimu jika saat itu tiba.” Dia mengeluarkan ponsel, meminta Dokter Hillary agar menuliskan nomor telepon supaya memudahkan berkomunikasi.

Sudah mendapatkan ide dari kedua dokter yang begitu membantu memecahkan masalahnya, Deavenny beranjak berdiri setelah berpamitan. “Baiklah, mari kita curi cairan berharga itu,” gumamnya seraya berjalan menuju pintu.

Baru juga satu langkah keluar, dia sudah terkejut saat mendapati suaminya berdiri di hadapannya. “Sa—yang?” Buru-buru menggenggam tabung dan dimasukkan ke dalam saku seolah sedang mengantongi ponsel, tentu saja supaya tak ketahuan. “Kenapa kau bisa sampai di sini?”

Ah, Deavenny lupa, ada dua bodyguard yang sudah pasti mengadu. Ia mendelik sebal ke arah dua pria yang sedang berdiri di belakang suaminya.

“Aku mengkhawatirkanmu, apa kau kesakitan lagi?” Marvel menatap intens Deavenny, memegang kedua pundak wanita rapuh itu, dan mengamati dari atas sampai bawah.

“Aman, aku hanya bosan saja di penthouse, jadi datang ke sini untuk mengobrol dengan dokter,” jawab Deavenny. Dia tidak berbohong, memang benar apa yang dikatakan, hanya saja tidak menjelaskan secara detail.

“Syukurlah, aku langsung meninggalkan rapat penting dengan client saat mendapatkan informasi kalau kau pergi ke rumah sakit, lalu masuk ke dalam ruang Dokter Ele, dan lama tidak keluar.” Marvel menarik istri yang sangat dicintai, memeluk Deavenny seraya mengusap punggung wanita itu dengan perasaan lega.

...*****...

...Ati-ati Marvel, kamu harus waspada, istrimu itu mau berbuat jahat samamu. Si otak minimalis mau jadi pencuri sspermaa, amankan anumu, kalo perlu disegel rapat biar gabisa bangun...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***