Pure Blood Dan The Chosen One

Lucas langsung melangkah keluar dari ruangan Yoon.

"Lucas...tunggu dulu...tunggu!" Yoon berusaha mencegah Lucas keluar. Karena Ara pasti curiga, darimana Lucas muncul. Sebab Lucas tidak terlihat masuk ke ruangannya.

Namun terlambat, Lucas sudah membuka pintu. Berjalan menuju meja Ara. Pria itu memejamkan matanya. Menikmati aroma memabukkan darah Ara yang begitu menggoda.

"Selamat siang...nona."

"Lucas!"

Satu teriakan terdengar di kepala Lucas. Tapi Lucas mengabaikannya.

"Aku hanya ingin berkenalan. Aku sangat penasaran kenapa kalian membawa snack ke kantor."

"Kau gila!"

Lucas hanya menyeringai. Mendengar umpatan Luis di kepalanya.

"Selamat siang."

Ara tertegun. Cepat dia berpikir. Darimana pria ini datang. Di belakang Lucas. Yoon langsung memejamkan matanya. Mereka jelas mendengar isi kepala Ara.

"Kau memang menyebalkan!" Maki Yoon pada Lucas.

"Jadi namamu?" Tanya Lucas to the poin.

Sungguh sikap ramah Lucas membuat Ara tertarik.

"Ara."

"Nama yang cantik sesuai dengan orangnya."

"Lucas masuk!" Luis berteriak di belakang Yoon.

"Sebentar, Luis." Lucas menjawab santai.

"Sekarang!" Luis menekan ucapannya. Ditambah raut wajahnya yang berubah menggelap.

"Astaga...kau ini!" Namun sebelum masuk ke ruangan Luis. Lucas sempat menatap mata Ara. Dimana satu hal mengejutkan dia dapati membuat pria itu memundurkan langkahnya, terkejut.

"Ada apa?"

"Ara, dimana kau menemukanya?" Lucas bertanya cepat. Setelah mereka masuk ke ruangan Luis.

"Hyung yang membawanya kesini. Kenapa? Ada yang kau temukan?" Yoon penasaran.

"Aku belum yakin. Tapi sepertinya dia adalah orang yang kau cari."

"Yang mana satu?" Luis bertanya, sebab dalam hidupnya ada dua orang yang sedang dia cari. Si pemilik darah murni dan kekasihnya di masa lalu.

"Pure Blood, darah murni. Tapi seperti yang kubilang tadi. Aku belum sepenuhnya yakin."

"Dimana Hyung menemukannya?" Cecar Lucas lagi setelah semua terdiam.

"Aku tidak tahu, lebih baik tanyakan pada Hyung langsung." Luis membalas.

"Ada apa?"

"Dimana kau menemukan Ara?"

Aiden tidak langsung menjawab. Tapi dalam satu kedipan mata. Pria itu sudah duduk di hadapan Luis dan yang lainnya.

"Ada apa memangnya dengan Ara?"

"Lucas curiga kalau Ara adalah si darah murni." Yoon memberitahu.

"Yang benar?"

"Apa kalian tidak curiga kenapa dia begitu berbeda dengan manusia lainnya?" Lucas bertanya.

Yang lain saling pandang.

"Kau benar. Aromanya sangat memikat, manis dan menggoda. Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diri, jika lama-lama dekat dengannya." Yoon menyahut.

"Ada kemungkinan dia adalah Pure Blood. Apa Hyung tahu dia berasal dari mana?"

"Aku hanya tahu, dia baru saja bangun dari koma. Itu saja. Bibi itu tidak memberitahuku lebih banyak. Dan ketika aku mencoba masuk ke pikirannya. Kosong, tidak ada apapun di sana."

"Ada yang menyegel pikirannya." Kata Lucas penuh misteri.

"Pantas saja," Aiden berguman.

"Koma? Apa kita perlu bertanya pada Hans, soal pasien koma di negeri ini?" Usul Yoon.

"Aku pikir tidak perlu. Lagipula kau belum yakin kan kalau dia adalah Pure Blood," Luis bertanya pada Lucas.

"Belum sih, jadi bagaimana kalau aku mencoba mencari tahu?" Lucas bertanya sambil menaikkan satu alisnya.

"Sudah kubilang jangan menyentuhnya!" Luis berucap penuh penekanan.

"Lagi pula kalau dia benar-benar Pure Blood. Kau tidak akan bisa menyentuhnya." Aiden berucap.

"Kenapa?" Yoon kepo.

"Karena biasanya Pure Blood selalu menjadi satu dengan The Chosen One, yang terpilih. Jadi jika kau bukan pilihan si darah murni. Kau tidak akan bisa mendapatkan kekuatannya. Aku pernah membacanya di sebuah buku kuno."

Semua kembali saling pandang.

"Tapi setidaknya, aku bisa merasakan sensasi yang berbeda saat meminum darahnya. Kekuatannya? Aku tidak peduli. Darahnya pasti sangat manis dan nikmat." Lucas hampir meneteskan air liurnya saat membayangkan meminum darah Ara.

"Gabungan O dan AB," tambah Yonn.

"Singkirkan pikiranmu itu!" Luis kembali mengucapkan hal yang sama.

"Kenapa? Apa kau juga menginginkannya?" Tanya Aiden.

"Tidak tahu," Luis berucap ambigu. Dia sendiri memang tidak tahu dengan apa yang dia ingin dan rasakan. Tapi sejak pertama kali dia melihat Ara di kantornya. Ada rasa ingin melindungi Ara. Entah karena wajah Ara yang sangat mirip dengan kekasihnya dulu atau karena sebab lain.

"Kau ini tidak seru. Aku kan tidak membunuhnya. Melukainya pun tidak. Hanya satu gigitan. Dan gigitanku, aku jamin tidak akan melukainya. Meninggalkan bekas pun tidak. Lehernya masih akan tetap mulus jika kau menginginkannya." Bujuk Lucas.

"Jangan pernah berpikir untuk melakukan itu!" Desis Luis.

"Isshh, kau ini tidak asyik!" Gerutu Lucas.

"Kalau Luis menginginkannya. Kau bisa apa?" Yoon meledek Lucas, membuat Lucas langsung mendengus geram.

Luis terdiam. Hanyut dalam pikirannya sendiri. Tanpa dia tahu, semua sahabatnya sudah menghilang dari hadapannya

"Darah Murni, Yang terpilih. Dan dirimu di masa lalu," guman Luis. Perlahan pria itu memejamkan matanya. Hingga visual Ara yang tengah makan siang. Langsung masuk ke pikirannya.

Dia pikir Ara yang ini tidak seperti kekasihnya yang dulu. Ara yang sekarang begitu dingin. Jarang tersenyum. Sungguh sifat yang sangat bertolak belakang dengan kekasihnya yang dulu.

"Kau harus membeli ponsel, Ra," satu kalimat terdengar dari Erika, sahabat Ara, seketika membuat Luis membuka matanya. Menatap ke meja seberang. Di mana sebuah paper bag berada di atasnya.

"Aku akan membelinya saat gajian," balas Ara. Sejurus kemudian, Luis kembali memejamkan mata. Hingga tiba-tiba saja, paperbag itu sudah berpindah tempat ke meja Ara.

Bersamaan dengan gadis itu keluar dari lift. Berjalan menuju meja kerjanya.

"Apa ini?" Tanya Ara. Lalu membaca memo yang ada di atas paperbag itu.

"Pakailah, ini fasilitas dari kantor."

Bunyi memo itu. Senyum seketika merekah di bibir Ara. Senyum yang tidak pernah Luis lihat sebelumnya.

"Cantik sekali," guman Luis ikut melengkungkan bibir.

Di luar sana, Ara masih tersenyum, melihat ponsel dan laptop keluaran terbaru.

"Syukurlah dengan begini, aku bisa membantu biaya rumah sakit Ailee dengan sebagian gajiku." lirih Ara.

Dia sadar, di kota ini ponsel adalah hal yang penting. Dulu benda ini tidak terlalu banyak orang yang menggunakan. Tapi sekarang, setiap orang wajib memilikinya. Sama seperti laptop dan peralatan elektronik lainnya. Hal yang dulu tidak dijumpai Ara. Karena itu besok Ara akan belajar menggunakan semua itu. Dibantu Erika dan temannya, Paul.

Sementara di dalam sana, Luis langsung menggerutu.

"Manusia memang merepotkan."

Dia sadar, sekalinya berurusan dengan manusia. Dirinya akan sulit terlepas dari hal itu. Keinginan untuk selalu peduli itu akan selalu ada. Seperti yang dilakukan Luis sekarang.

Sudah beberapa hari ini, kerjaan Luis adalah mengawal Ara pulang. Apalagi hari ini, dua teman Ara yang biasanya pulang bersama. Mereka ada lembur. Jadi Ara harus pulang sendiri. Dia mulai hafal dengan jalan yang harus dilalui untuk pulang.

Biasanya Luis akan langsung menghilang begitu Ara masuk ke kamar mandinya. Tapi kali ini tidak. Pria itu memejamkan mata, sambil menutup pikirannya.

Meski melihat wanita telanjang bukanlah hal yang baru bagi Luis. Tapi untuk Ara, entah kenapa dia tidak ingin melihatnya. Walau sekali lihat saja. Luis tahu, Ara memiliki tubuh yang sempurna.

Pria itu muncul di sisi tempat tidur Ara yang sempit. Mata pria itu memindai isi kamar Ara. Sangat sederhana. Hingga tiba-tiba saja dia mendengar igauan Ara.

"Jangan pergi." Satu kalimat yang terucap dari bibir Ara. Namun ketika Luis menempelkan telunjuknya di dahi Ara. Dia tidak melihat apapun di sana.

"Ada yang menyegel pikiran Ara."

Ucapan Lucas terngiang di benak Luis.

"Ah sial!" Luis mengumpat. Melihat bagaimana seksinya Ara. Tak urung membuat dirinya terpancing. Vampir juga makhluk normal. Punya hasrat dan gairah. Pelan pria itu mendekat. Disingkirkannya rambut Ara yang menutupi wajah gadis itu.

Dibelainya lembut wajah Ara. Hati Luis berdesir seketika.

"Kau begitu mirip dengannya," guman Luis. Detik berikutnya pria itu menundukkan wajahnya. Mencium lembut bibir Ara. Ciuman penuh kerinduan.

"Bahkan rasa bibirmu pun sama dengannya."

****

Visual Yoon,

Kredit Pinterest.com

Min Yoongi alias Suga alias Yoon 😁😁

****

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Yoon.. visualnya adalah member BTS yg jadi idola putriku... aku Udah bayangin dia bakal histeris kalau visual ini aku tunjuki pd-nya 🤭🤭🤭

2023-10-26

1

IG: @sskyrach

IG: @sskyrach

bagus bagus, lanjt

2022-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Siapa Dia?
2 Perintah Hellas Verona
3 Aku Seorang Pemberontak
4 Pure Blood Dan The Chosen One
5 Akankah Tebakanku Benar?
6 Permainan Dimulai
7 Putra Mahkota Pilihan
8 Luis Dan Ara
9 Bukan Jelek Tapi Mengerikan
10 Vampir Dengan Logika
11 Sherpa Mulai Exist
12 Labirin Sihir
13 Labirin Sihir 2
14 Percayalah Padaku
15 Penuh Kejutan
16 Sepenggal Kisah Masa Lalu
17 Makhluk Cantik Dari Ras Iblis
18 Panggil Aku Lucas
19 Aku Menemukannya...
20 Kita Akan Segera Bertemu
21 Saudara Vampir Durjana
22 Standar Suami Idaman
23 Troublemaker Dunia Bawah
24 Evelyn Dan Krum
25 Cuma Beda Setelannya
26 Evelyn VS Erika
27 Rahasia Yoon
28 Kulkas Berjalan Volume Satu
29 Bertemu Sherpa
30 Rencana Sherpa
31 Deathly Sherpa's Poison
32 Pertukaran Yang Sempurna
33 Aku Akan Menunggumu
34 Cintamu Lebih Drama
35 Hari Baru Sudah Dimulai
36 Sherpa VS Minze
37 Teman Terbaik
38 The Wedding
39 The Wedding 2
40 Vampir Jomblo
41 Jenderal Perang Mode Bocil
42 Sisi Lain Dari Krum
43 Rin Dan Krum
44 Petunjuk Sherpa
45 Sumber Masalah
46 Dilema Ara
47 Olivia, Si Peri Dengki
48 Tekad Runyu
49 Bukan Menggelikan Tapi Tragis
50 Olivia Plus Evelyn
51 Aku Mencintaimu Ara
52 Dia Membahayakan Dirinya
53 Hidupmu Adalah Kekuatanku
54 Kedatangan Sherpa
55 Mari Selesaikan Semuanya
56 Pria Ular Narsis!
57 Dia Berbeda
58 Aku Akan Sabar Menunggu
59 Ancaman Untuk Ara
60 Mirip Dari Mananya?
61 Umur Bukan Jaminan
62 Bertemu Hellas Verona
63 Luis VS Krum
64 Ara Menghilang
65 Dunia Ilusi
66 Bertemu Mi Er
67 Di Kastil Putih
68 Sudah Dimulai
69 The Duel
70 The Duel 2
71 Dia Bangun
72 Akhirnya, Kebahagiaan Itu Datang
73 PENGUMUMAN SEQUAL ARA DAN PANGERAN VAMPIR SUDAH HADIR...
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Siapa Dia?
2
Perintah Hellas Verona
3
Aku Seorang Pemberontak
4
Pure Blood Dan The Chosen One
5
Akankah Tebakanku Benar?
6
Permainan Dimulai
7
Putra Mahkota Pilihan
8
Luis Dan Ara
9
Bukan Jelek Tapi Mengerikan
10
Vampir Dengan Logika
11
Sherpa Mulai Exist
12
Labirin Sihir
13
Labirin Sihir 2
14
Percayalah Padaku
15
Penuh Kejutan
16
Sepenggal Kisah Masa Lalu
17
Makhluk Cantik Dari Ras Iblis
18
Panggil Aku Lucas
19
Aku Menemukannya...
20
Kita Akan Segera Bertemu
21
Saudara Vampir Durjana
22
Standar Suami Idaman
23
Troublemaker Dunia Bawah
24
Evelyn Dan Krum
25
Cuma Beda Setelannya
26
Evelyn VS Erika
27
Rahasia Yoon
28
Kulkas Berjalan Volume Satu
29
Bertemu Sherpa
30
Rencana Sherpa
31
Deathly Sherpa's Poison
32
Pertukaran Yang Sempurna
33
Aku Akan Menunggumu
34
Cintamu Lebih Drama
35
Hari Baru Sudah Dimulai
36
Sherpa VS Minze
37
Teman Terbaik
38
The Wedding
39
The Wedding 2
40
Vampir Jomblo
41
Jenderal Perang Mode Bocil
42
Sisi Lain Dari Krum
43
Rin Dan Krum
44
Petunjuk Sherpa
45
Sumber Masalah
46
Dilema Ara
47
Olivia, Si Peri Dengki
48
Tekad Runyu
49
Bukan Menggelikan Tapi Tragis
50
Olivia Plus Evelyn
51
Aku Mencintaimu Ara
52
Dia Membahayakan Dirinya
53
Hidupmu Adalah Kekuatanku
54
Kedatangan Sherpa
55
Mari Selesaikan Semuanya
56
Pria Ular Narsis!
57
Dia Berbeda
58
Aku Akan Sabar Menunggu
59
Ancaman Untuk Ara
60
Mirip Dari Mananya?
61
Umur Bukan Jaminan
62
Bertemu Hellas Verona
63
Luis VS Krum
64
Ara Menghilang
65
Dunia Ilusi
66
Bertemu Mi Er
67
Di Kastil Putih
68
Sudah Dimulai
69
The Duel
70
The Duel 2
71
Dia Bangun
72
Akhirnya, Kebahagiaan Itu Datang
73
PENGUMUMAN SEQUAL ARA DAN PANGERAN VAMPIR SUDAH HADIR...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!