Berjodoh dengan Orang yang Tepat

"Kalian, kenapa malah ngrumpi di sini? Cepat kembali ke pondok!" Titah wanita muda itu dengan wajah jutek nya, dan keempat siswi kelas dua belas itu langsung saling senggol dan berbisik.

"Ck,, kenapa harus ada bu Mira sih?!" Gerutu Yasmine.

"Tahu tuh, enggak bisa liat murid nya seneng!" Timpal Ida.

"Paling nanti kalau kita udah pergi, gantian dia yang pedekate sama mas ganteng," tuduh May atau Maimunah, tunangan nya kang Bukhori seraya melirik bu Mira dengan mencibir. "Dasar perawan tua, galak, judes! Kapan laku nya coba, kalau sikap nya kayak gitu?" Lanjut Maimunah emosi, sebab diri nya sering disindir oleh bu Mira karena masih sekolah tapi sudah bertunangan.

"Hem, benar apa katamu May. Udah galak, judes, item lagi? Orang kayak gitu kok, pakai gaya-gayaan nolak ustadz Mustofa! Enggak ngaca apa dia?!" Timpal Luluk.

"Kenapa masih diam di tempat?! Bisik-bisik pula?! Kalian mau di takzir?!" Ketus bu Mira, dan keempat siswi itu segera berlalu,,, namun Ida sempat berbisik pada Zaki, yang sedari tadi masih berdiri mematung. __ di takzir atau di hukum __

"Mas ganteng, hati-hati sama bu Mira," Ida mengerling seraya melempar senyum manis nya, hingga membuat Zaki geleng-geleng kepala.

"Anak kecil jaman sekarang," gumam Zaki, dan hendak segera berlalu.

"Maaf kang," cegah guru muda yang bernama Mira itu, mengurungkan niat Zaki untuk melangkah.

Zaki menoleh kearah wanita muda itu, dan Zaki tersenyum ramah, "iya bu, ada apa?" Tanya Zaki sopan.

"Jangan panggil bu dong kang, saya kan belum tua-tua banget?" Protes Mira seraya tersenyum manis, memamerkan deretan giginya yang putih dan rapi. Guru muda itu memang berkulit gelap, tapi wajah nya manis dan dengan netra yang bulat serta bulu mata yang lentik membuat wajah Mira itu tidak membosankan jika di pandang.

"Saya juga baru wisuda tahun ini, dan kayak nya kita seumuran deh kang," lanjut Mira menjelaskan.

Zaki hanya mengangguk-angguk, dan tak ingin menanggapinya dengan lebih.

"Emm,, maaf ustadzah, saya harus segera kembali ke kamar," pamit Zaki, dengan memanggil guru muda itu ustadzah.

"Tunggu kang," cegah Mira, "kita kan belum saling kenal kang? Saya Mirani, panggil saja Mira kang," ucap nya memperkenalkan diri terlebih dahulu, dengan menangkup kedua tangan di depan dada.

"Aku pikir Mira Santika? Kan harus di jauhi?" Zaki bermonolog dalam hati, sambil tersenyum.

"Saya Zaki," balas Zaki singkat, "apa, saya sudah boleh pergi?" Tanya Zaki kemudian, yang mengisyaratkan bahwa dirinya tak nyaman berduaan bersama Mira di depan masjid.

Mira mengangguk, dan lagi-lagi memberikan senyuman termanis nya. "Semoga, kita bisa menjadi teman ya kang?" Harap Mira, yang telah jatuh hati dengan Zaki pada pandangan pertama tadi.

Zaki tak menanggapinya, dan segera berlalu meninggalkan Mira yang masih berdiri mematung dengan bibir yang terus menyunggingkan senyum. "Tampan sekali dia, kayak bukan orang sini. Aku harus cari tahu di buku pengurus, tentang data diri kang Zaki." Gumam Mira.

Sedangkan Zaki yang berjalan dengan cepat, kini telah tiba di kamar nya. "Zak, darimana saja tho sampean? Jam makan siang malah ngilang? Tadi pagi waktu sarapan juga gitu?" Sambut kang Bukhori, begitu Zaki memasuki kamar.

"Dari perpustakaan kang," balas Zaki.

"Oh,, aku kira diajak makan siang lagi sama pak kyai," balas kang Bukhori, seraya mengangguk-angguk.

"Ya enggak lah kang, masak terus-terusan. Bisa kesenengan Zaki kang," balas Zaki dengan terkekeh pelan.

"Ya pasti seneng lah Zak, kalau santri bisa deket sama keluarga pak kyai?" Timpal kang Bukhori, "apa jangan-jangan, kamu mau dijodohkan sama ning Laila Zak?" Tanya kang Bukhori kemudian.

Zaki mengernyitkan dahi nya, "ning Laila siapa?" Tanya Zaki.

"Putri bungsu pak kyai Zak, adik nya gus Umar." Balas kang Bukhori, "oh, kamu belum pernah bertemu ya? Wah, dia itu ayu banget Zak. Enggak kalah cantik sama istri nya gus Umar." Lanjut kang Bukhori dengan netra berbinar penuh kekaguman.

Zaki menggeleng, "kami belum pernah bertemu, dan kami tidak dijodohkan," balas Zaki tegas.

"Syukurlah Zak, karena rival mu juga berat." Balas kang Bukhori, "Baharuddin yang sudah lama naksir sama ning Laila, dibuat patah hati saat tahu bahwa ternyata ning Laila sudah punya teman dekat. Dia putra kyai juga, dari Jawa Timur kalau ndak salah." Terang kang Bukhori panjang lebar.

Dan Zaki diam mendengarkan, sambil duduk selonjoran dan menyandarkan tubuh nya di dinding yang bercat hijau muda itu.

"Apa putra kyai dari Jawa Timur itu sudah datang untuk melamar adik nya gus Umar kang?" Tanya Zaki yang sedikit penasaran dengan putri bungsu kyai Abdullah.

Kang Bukhori menggeleng, "belum Zak."

"Kang Bukhori tau darimana kalau ning,, siapa kang nama nya?" Tanya Zaki dengan mengernyit.

"Ning Laila,,,"

"Kalau ning Laila udah memiliki teman dekat?" Tanya Zaki.

"Dari santri putri yang bantu-bantu di ndalem Zak, mereka ndak sengaja mendengar ketika ning Laila sedang curhat sama ning Aida. Dan biasalah Zak, dari satu orang yang tau.. langsung menyebar itu berita," balas kang Bukhori.

Zaki mengangguk-angguk, "kita do'akan aja kang, moga ning Laila berjodoh dengan orang yang tepat," ucap Zaki, sembari merebahkan diri di kasur busa tipis.

"Lho Zak, makan dulu... kamu kan belum makan siang tho?" Titah kang Bukhori sedikit khawatir, karena dia yang dipasrahi pak kyai untuk mendampingi Zaki. "Ayo, kita ke dapur," ajak kang Bukhori.

Zaki bangkit kembali sambil tersenyum, "iya kang, Zaki lupa." Dan putra sulung ayah Yusuf serta bunda Fatima itu segera beranjak, mengikuti langkah kang Bukhori menuju dapur khusus pengurus yang berada di belakang kantor pengurus.

Kang Bukhori membuka tudung saji yang terbuat dari anyaman bambu, "ada nya sayur lompong, kamu doyan ndak yo Zak?" Tanya kang Bukhori. __lompong atau batang talas__

"Apa aja deh kang, yang penting ada rasa nya," balas Zaki datar sambil mengernyitkan dahi nya, memandangi sayur yang baru pertama kali dia lihat itu.

Zaki teringat pesan kakek Ilyas, bahwa kehidupan di pesantren itu jauh berbeda dengan kehidupan Zaki selama ini dan Zaki membuktikan nya sekarang. Kakek Ilyas juga berpesan, jika Zaki ingin dapat meraih apa yang dia inginkan maka Zaki harus bisa menjalani semua dengan ikhlas. "Kembali ke niat awal, bismillah,,," lirih Zaki.

Zaki segera menyendok nasi dari tumbu, dan kemudian mengambil sayur lompong secukupnya. __tumbu adalah bakul tempat menyimpan nasi yang terbuat dari anyaman bambu__

Zaki juga mengambil gereh yang di goreng dengan sedikit tepung, dan pemuda yang biasa hidup mewah itu mulai mencoba mencicipi makanan sederhana ala santri tersebut. __gereh atau ikan asin__

Zaki mengunyah makanan dengan perlahan, sembari merasai makanan yang telah masuk kedalam mulut nya tersebut. "Hmm,, enak kang, siapa yang masak?" Tanya Zaki dengan jujur, "pedesnya pas, ada gurih-gurih nya dan di tambah ikan asin ini.. jadi benar-benar pas rasa nya," puji Zaki, seperti master chef yang memuji masakan peserta audisi memasak di televisi.

"Aku Zak, yang masak," balas kang Bukhori, "kamu doyan Zak?" Lanjut kang Bukhori bertanya dengan perasaan lega dan Zaki mengangguk pasti, hingga senyum kang Bukhori mengulas lebar.

"Ya doyan lah kang, masakan nya enak gini," balas Zaki, dengan mulut yang masih penuh. Cucu pertama keluarga Alamsyah itu, nampak menikmati makanan sederhana nya dengan sangat lahap.

"Kamu itu lapar apa doyan Zak?" Ledek kang Bukhori seraya terkekeh, melihat Zaki yang begitu lahap nya menikmati makan siang yang sedikit terlambat.

🌸🌸🌸🌸🌸 bersambung 🌸🌸🌸🌸🌸

Pagi bestie,,,

Aku bawa novel dari teman nih, sambil nunggu bang Zaki up lagi, yuk mampir dimari 😊😊

Judul : Cinta Lelaki Biasa

Karya : Shan_Neen

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

gereh? ikan asin kakak. haduh, ikan asin gitu aja lo

2023-03-20

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

ya antara doyan Ama kelaparan lah kang

2023-02-03

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓸𝓽𝔀 𝓳𝓸𝓭𝓸𝓱 𝓩𝓪𝓴𝓲 𝓷𝓲𝓱💪💪💪💪💪

2022-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Berangkatlah Bang,,,
2 Berbuat dan Mengecap Nikmat
3 Bercanda Lu, Enggak Lucu!
4 Jaga Delia Untuk Abang
5 Putraku Sudah Pulang
6 Ulat Penyuka Daun Muda
7 Pasangan yang Sangat Romantis
8 Reuni di Kamar Keramat
9 Aku Tresno Seliramu
10 Pemandangan yang Indah
11 Mau Dong Jadi Kekasih nya...
12 Mas Ganteng,,,
13 Berjodoh dengan Orang yang Tepat
14 Ditaburi dengan Bumbu Cinta
15 Telepon dari Laila
16 Delia, Wait Me Please...
17 Apakah Ini Cinta atau Hanyalah Kekaguman Semata?
18 Seperti Keluarga Sultan di Tipi-tipi
19 Mirip Opa Bule
20 Rencana Zaki
21 Memiliki Seorang Ustadz
22 Banyolan Semata
23 Sok Suci Kalian Berdua!
24 Minta Restu untuk Mengkhitbah Ning Zahwa
25 Apa, Lututmu Bergetar?
26 Apa Zaki Lulus Ujian?
27 Perasaan Bersalah Delia
28 Karena Kalian Bukan Pilihan,,,
29 Zaki Kerasan Berada Disini
30 Butuh Healing
31 Rondo Royal
32 Kejantanan Kakak Dipertanyakan
33 Ustadzah Hana
34 Model Papan Seluncuran
35 Secepat Itukah?
36 Aku Pasti Akan Kembali
37 Hidup Harus Terus Berjalan
38 Ladies First
39 Istriku Minta Jatah
40 Semoga Dimudahkan Semuanya
41 Sholat Istikharoh
42 Laila Hana Rahmaniya
43 Apa Itu Artinya...
44 Menjadi Dingin
45 Kembali Membeku
46 Membuangnya Dari Hatiku
47 Laila Belum Siap Kak
48 Minta Kawin Secepatnya
49 Hah, Sekarang?
50 Kejutan yang Sangat Spesial
51 Menjadi Istri yang Baik untuk Ustadz Zaki
52 Pelangi di Keluarga Kami
53 Slowly but Sure...
54 Mengerjakan Pe-eR
55 Promo Novel Baru
56 Tak Ada Tempat Tersisa untuk Mantan
57 Indahnya Syurga Dunia _ End
58 Give Away & Promo Novel
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Berangkatlah Bang,,,
2
Berbuat dan Mengecap Nikmat
3
Bercanda Lu, Enggak Lucu!
4
Jaga Delia Untuk Abang
5
Putraku Sudah Pulang
6
Ulat Penyuka Daun Muda
7
Pasangan yang Sangat Romantis
8
Reuni di Kamar Keramat
9
Aku Tresno Seliramu
10
Pemandangan yang Indah
11
Mau Dong Jadi Kekasih nya...
12
Mas Ganteng,,,
13
Berjodoh dengan Orang yang Tepat
14
Ditaburi dengan Bumbu Cinta
15
Telepon dari Laila
16
Delia, Wait Me Please...
17
Apakah Ini Cinta atau Hanyalah Kekaguman Semata?
18
Seperti Keluarga Sultan di Tipi-tipi
19
Mirip Opa Bule
20
Rencana Zaki
21
Memiliki Seorang Ustadz
22
Banyolan Semata
23
Sok Suci Kalian Berdua!
24
Minta Restu untuk Mengkhitbah Ning Zahwa
25
Apa, Lututmu Bergetar?
26
Apa Zaki Lulus Ujian?
27
Perasaan Bersalah Delia
28
Karena Kalian Bukan Pilihan,,,
29
Zaki Kerasan Berada Disini
30
Butuh Healing
31
Rondo Royal
32
Kejantanan Kakak Dipertanyakan
33
Ustadzah Hana
34
Model Papan Seluncuran
35
Secepat Itukah?
36
Aku Pasti Akan Kembali
37
Hidup Harus Terus Berjalan
38
Ladies First
39
Istriku Minta Jatah
40
Semoga Dimudahkan Semuanya
41
Sholat Istikharoh
42
Laila Hana Rahmaniya
43
Apa Itu Artinya...
44
Menjadi Dingin
45
Kembali Membeku
46
Membuangnya Dari Hatiku
47
Laila Belum Siap Kak
48
Minta Kawin Secepatnya
49
Hah, Sekarang?
50
Kejutan yang Sangat Spesial
51
Menjadi Istri yang Baik untuk Ustadz Zaki
52
Pelangi di Keluarga Kami
53
Slowly but Sure...
54
Mengerjakan Pe-eR
55
Promo Novel Baru
56
Tak Ada Tempat Tersisa untuk Mantan
57
Indahnya Syurga Dunia _ End
58
Give Away & Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!