Dania di bawa Mia ke kamar setelah Nathan melakukan penetralisir energi dengan memegang pundak dan ubun-ubun Dania, ini bukan dari Bi Jum bukannya juga dari musuh leluhurnya. Hanya saja ini perbuatan seseorang yang menyukai Dania dan berusaha untuk memeletnya sehingga membuat Dania jatuh cinta.
Nathan tak bicara apapun tapi ia akan mencari tahu sendiri siapa yang berani melakukan ini kepada putrinya, Nathan menyuruh sahabatnya Mia membawa Dania ke kamar juga Rendy sedangkan Nathan masuk ke kamarnya ia ingin mencari tahu sendiri.
Mia membawa Dania masuk ke kamar lalu memberinya minum dan memeluk sahabatnya, “awalnya gimana? Kok bisa kaya gitu?” tanya Mia dengan khawatir.
“Gua tadi lagi makan roti terus minum jus, gua keselek terus muntah.” Dania menceritakan semua yang terjadi di dapur membuat Mia membulatkan mata, lalu memeluk sahabatnya.
Dalam pikiran Mia satu orang yang tercetus. Gadis berwajah Arabia itu mengingat kemaren saat Rendy bicara mengenai Louis yang berambisi untuk mendapatkan sahabatnya, juga tadi Rendy mengatakan soal Louis agar Mia dan Dania menjauhi Louis.
“Memang kenapa, Dek?” tanya Mia sambil mengingat pembicaraannya tadi saat Dania ke dapur.
“Bang Louis itu bukan cowok yang baik, dia itu cowok gak bener Kak.” Rendy bicara kepada Mia membuatnya melupakan masalah.
Ya, tentu saja karena kemampuan Indigo yang di miliki Rendy bisa membaca situasi seseorang termasuk ayah dan kedua kakaknya ia melihat dari warna dalam tubuh orang itu. “Maksudnya gak bener?” tanya Mia.
“Bang Louis itu pergaulan bebas dan suka main hati cewek,” jelas Rendy. “Juga dia kalo ambisi sesuatu harus dapet karena dari kecil apapun selalu keturutan,” lanjut Rendy.
Mia langsung syok dan sungguh ini di luar dugaannya ternyata Louis seburuk itu, Mia tersadar dari lamunannya saat Dania menyadarkannya. “Gua kok jadi curiga ama Louis ya,” cetus Mia membuat Dania menatap Mia.
“Jangan nuduh kalo kagak ada bukti,” ujar Dania.
****************************************************
Nathan ke kamar ia sedang menyiapkan sesuatu. “Entah mengapa masalah ada saja setiap hari,” gumam Nathan. Kasihan Nathan harus menghadapi semuanya sendiri tanpa Nadia, masalah urusan pekerja di tambah masalah rumah yang terus-menerus.
Nathan memejamkan matanya ia bermeditasi dengan kemenyan yang di bakar dan bunga tujuh rupa. Tak lupa ia menyalakan dupa agar memudahkannya dalam menerawang apa yang sebenarnya terjadi, dalam pengelihatannya Nathan melihat seseorang membayar dukun.
Berusaha untuk melihat siapa yang melakukan pembayaran dengan dukun dari pedalaman itu, ternyata ia melihat pria seumuran Dania tapi wajahnya sedikit bule. Setelah menemukan jawabannya Nathan membuka matanya lalu terbatuk-batuk sambil memegang dadanya.
Tubuh yang sempoyongan dan ingin ambruk itu berjalan ke arah cermin lalu Nathan berdoa dalam hati dan berlindung pada yang kuasa, selang beberapa menit keadaannya membaik tapi hal aneh yang ia lihat saat menatap cermin.
Tepat di belakangnya ada seorang perempuan memakai kebaya dan membawa selendang, senyumnya sangat mempesona. Nathan berusaha fokus untuk tak menghiraukannya lalu dengan mata yang marah Nathan membalikan badan.
“Siapa kamu?!” tanyanya dengan nada yang tegas.
“Nyai Sundari,” ujarnya.
Nathan menatap wanita ini, tercium sampai satu ruangan aroma melati sangat menyengat bercampur aroma kemenyan. “Aku dikirim untuk memikat putrimu kepada seorang pria,” ucapnya.
Wajahnya sangat cantik, tubuhnya molek dengan dada tertutup kain kemban, tangannya mengayun dengan lentik di tambah tatapannya menggoda. “Astagfirullah,” ujar Nathan berusaha tidak tergoda dengan jin yang bernama Nyai Sundari ini.
“Aku minta pergi jangan macam-macam dengan anak saya!!” ancam Nathan.
Wanita itu tertawa lalu suaranya berat dengan seksi, “aku ora bakal lunga sebelum menyelesaikan tugasku.” Nyai Sundari tersenyum.
“Pergi jangan macam-macam sama anak saya atau saya akan bakar kamu!!” ancam Nathan sambil mengikat tubuh wanita itu.
Di sisi lain saat di kamar Dania yang tengah mengerjakan PR sekolah dengan Mia tubuhnya kejang-kejang, “Dania lu kenapa?!” ucap Mia yang khawatir melihat sahabatnya. Rendy yang melihat kakaknya seperti itu segera ke kamar mengetuk pintu kamar sang ayah yang terletak di lantai bawah.
“Kak Mia tenang aku akan panggil Papa.”
Rendy tidak ada pilihan lain meminta bantuan ayahnya cara terbaik karena kakaknya yang bernama Satria sedang tugas mendadak dari atasannya, bocah itu menggedor pintu kamar ayahnya.
Karena tak sabar Rendy membuka pintu kamar ayahnya tanpa permisi, saat di buka Rendy terkejut tatkala ayahnya mengikat wanita jin aroma melati menyengat di satu ruangan. “Papa! Kak Dania tubuhnya kejang-kejang!” teriak Rendy.
Mendengar itu Nathan mengunci tubuh Nyai Sundari dengan bacaan ayat suci lalu segera keluar kamar menaiki anak tangga menuju kamar putrinya, Di kamar Nathan amat terkejut melihat Dania kejang-kejang.
“Om Nathan...Dania kenapa?” tanya Mia dengan panik.
“Mia kamu jagain Rendy biar saya mau nyembuhin Dania dulu.” Mia hanya mengangguk lalu Mia memeluk Rendy.
Bagi Mia Rendy sudah seperti adiknya dari dua hari yang lalu, Nathan menarik ubun-ubun Dania membuat gadis itu terbatuk-batuk dan memuntahkan rambut yang berukuran 5 centimeter dari mulutnya sangat banyak.
Mia membantu Dania ke kasur beruntung PR mereka sudah selesai, sore ini Mia akan pulang dengan diantar supir pribadi keluarga Rejaya. Karena besok mereka akan kembali sekolah Mia amat tak terima saat ia bicara dengan Nathan siapa yang berani mengirim guna-guna kepada sahabatnya.
#BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments