Nadhira yang baru saja pulang kerjanya langsung membaringkan tubuhnya di sofa.
“Ah lelahnya”ucap dhira sambil berbaring dengan santainya ingin menghilangkan kepenatan di tempat kerjanya. Bagaimana tidak penat dia mempunyai bos yang begitu menyebalkan sebenarnya dia ingin menyerah untuk kerja dengan Leo hanya saja tidak ada pilihan lain selain bekerja dengan Leo kalau tidak bisa-bisa Nathan membawanya pulang lagi kerumah dan kemungkinan bertemu dengan Nikko kembali.
Nadhira iseng-iseng membuka Instagram melihat Sonya yang meng update photo bersama Nikko sang mantannya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
“Aku harap kalian bahagia”ucap nadhira sambil melihat photo tersebut dan tanpa terasa sudah meneteskan air mata bagaimana tidak hatinya hancur orang yang sangat dia percaya menghormatinya.
“Aku harus lupain dia”gumam nadhira seraya beranjak dari kursinya untuk mandi agar bisa menjernihkan pikiran agar tidak mengingat laki-laki dan sahabat brengsek yang dengan tega mengkhianati dia.
Nadhira pun berendam di bathub dengan air anget untuk menjernihkan pikirannya setelah setengah jam nadhira pun menyelesaikan mandinya dan memakai bajunya lalu tertidur karena merasa ngantuk.
***
Pagi hari seperti biasanya nadhira bekerja tapi sebelum itu dia membeli makanan untuk Leo karena biasanya Leo suka sarapan di kantor. Dia yang tinggal seorang diri sehingga tidak ada yang menyiapkan sarapan.
“Eh pak revan lagi apa?”ucap nadhira yang baru masuk keruangannya tapi revan yang sedang berada di sana.
“Ini”ucap revan gelagapan
“Oh iya sarapan buat pak Leo yah? Aku udah beli bentar aku siapin dan ini untuk bapak”ucap nadhira sambil memberikan paper bag yang berisi sandwich.
“Makasih gak usah repot-repot”ucap revan yang merasa enggan mengambil makanannya.
“Gak apa-apa dhira memang sengaja beli buat bapak”ucap nadhira sambil terus menyuruh revan mengambil sandwichnya.
“Yaudah saya ambil makasih, saya balik dulu ke ruangan”ucap revan sambil sandwichnya.
“Iya pak”ucap nadhira seraya menata makanannya di nampan dan berjalan menuju ke ruangannya Leo.
“Pak ini sarapannya”ucap nadhira seraya menaruh makanannya di meja pak Leo.
“Boleh pergi”ucap Leo dengan dingin.
“Saya permisi pak”ucap nadhira sambil berjalan keluar dari ruangannya Leo sedangkan Leo yang tengah asik membuka berkas-berkasnya. Dan dia pun akhirnya mencoba untuk memakan makanannya tapi apa daya makanan dan minumannya sudah dingin.
“Dhira”panggil Leo dari ruangannya.
“Iya pak”ucap nadhira dambil terburu-buru berjalan untuk menghampiri bos galaknya.
“Kamu tau kan saya paling gak suka kalau makanan sudah dingin dan sudah gak bisa buat saya makan”ucap pak Leo yang tengah marahnya.
“Yah mungkin bapak kelamaan memakannya sehingga jadinya dingin.
“Pokoknya saya mau kamu ganti lagi ini makanan dengan yang baru dan masih anget”ucap Leo sambil memberikan makanan yang dingin kepada nadhira.
“Yaudah pak dhira permisi dulu”ucap nadhira sambil keluar dari ruangan Leo.
Dhira membawa nampannya keluar dan pergi ke cafe untuk memesan makanan yang sama dengan yang tadi tapi sekarang persi anget.
“Mau kemana?”tanya revan saat kayla keluar dari perusahaan.
“Biasa mau beli sarapan yang tadi udah dingin bagaimana enggak dingin bukannya di makan malah sibuk kerja”ucap nadhira yang merasakan kesalnya.
“Sabar-sabar bang Leo memang begitu suka banyak tingkahnya dan selalu gak mau di salahkan”ucap revan sambil menepuk bahunya nadhira.
“Iya pak makasih dhira duluan”ucap nadhira sambil berjalan
“Tunggu, ayo bareng aja”ucap revan sambil mengikuti nadhira.
“Memangnya pak revan gak sibuk ?”tanya nadhira sambil berjalan
“Enggak kak sekalian saya mau beli kopi juga”ucap revan pura-pura.
“Tapi kan kalau mau beli kopi kan bisa saya beliin pak”ucap nadhira yang heran dengan tingkah sang asisten bosnya.
“Sekalian mau temenin kamu nanti ada yang nyulik haha”ucap revan sambil tersenyum.
“Haha mana ada orang yang nyulik dhira kan dhira udah dewasa pak?”tanya nadhira dengan polosnya.
“Enggak bercanda, lagi pengen nyari udara aja dari pada di kantor di marahan bang Leo terus kan pusing”ucap revan tapi tak terasa sudah sampai di cafe tersebut.
“Pak revan mau pesen apa? Biar dhira yang pesenin?”tanya nadhira sambil melihat ke arahnya revan.
“Americano aja, saya tunggu kamu disana yah”ucap revan sambil menunjuk salah satu kursi.
“Iya pak dhira ngantri dulu”ucap nadhira sambil berjalan mengantri untuk membelikan sarapan yang sudah kesiangan.
Nadhira pun mengantri dan tak lama dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
“Ini pak”ucap nadhira sambil meletakan kopinya di meja tempat revan yang tengah duduk.
“Terima kasih”ucap revan sambil berdiri dari duduknya dan segera mengambil kopinya dan berdiri di sampingnya nadhira.
“Ayo”ucap revan sambil berjalan menuju ke arah luar cafe.
“Iya pak”ucap nadhira sambil berjalan beriringan dengan revan.
“Dhira kamu harus sabar-sabar yah sama bang Leo dia memang keras kepala tapi sebenarnya dia baik kok”ucap revan sambil berjalan.
“Iya pak, dhira pasti sabar karena kalau dhira gak kerja di sini dhira gak bakalan bisa kerja di tempat lain”ucap nadhira sambil menghela napasnya.
“Aku yakin kamu pasti dapet kerja di perusahaan lain pun kok, secara kamu orangnya teliti dan disiplin”ucap revan
“Iya tapi kak nathan hanya percayai dhira sama pak Leo karena pak Leo sahabatnya kalau dhira gak mau kerja Aldi perusahaan pak Leo dhira bakalan disuruh pulang lagi kan gak mau pak”ucap nadhira panjang lebar.
“Intinya kamu harus berusaha buat lupain laki-laki brengsek itu kamu bisa dapetkan yang lebih baik dari dia, kamu perempuan hebat yang bakalan bertemu dengan laki-laki baik dan menyayangi kamu”ucap revan yang berusaha untuk menguatkan nadhira
“Terima kasih pak”ucap nadhira saking asiknya mengobrol mereka sampai lupa bahwa sudah sampai di lantai mereka bekerja dan segera keluar dari liftnya.
“Saya nungguan kamu dari tadi malah asik-asik pacaran”ucap pak Leo dengan nada sinisnya.
“Kita gak pacaran kok pak, tadi kita ketemu di bawah dan pak revan juga mau ke cafe”ucap nadhira menjelaskan.
“Iya bang, maaf revan yang salah”ucap revan yang tidak mau dhira di salahkan.
“Yaudah bawa keruangan saya sarapannya”ucap Leo sambil berjalan memasuki ruangannya.
“Maaf yah gara-gara saya jadi kamu yang di marahin”ucap revan yang merasa tak enak dengan apa yang terjadi.
“Enggak kok pak santai aja, saya mau nyiapin makanan dulu yah”ucap dhira sambil berjalan meninggalkan revan dan menuju ke ruangan tempat ngopi untuk mengambil piring dan nampannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments