Eps 4. Kontrak Pernikahan (R)

Mereka duduk dibangku taman dengan posisi terpisah sepertinya sulit untuk membangun topik pembicaraan lebih dulu bagi Octavia, sehingga ia memilih untuk diam.

"Perkenalkan aku Candra Subroto, Nona."

"Octavia Nugroho, Tuan." balasnya dengan tenang

"Aku tahu ini pernikahan yang dilakukan secara terpaksa, untuk itu secara to the point aku ingin menawarkan kontrak pernikahan padamu! Baca baik-baik aku benci wanita manifulatif!" Candra mengeluarkan vape dari dalam sakunya mengisap dan mengeluarkan asap dari mulut dan hidungnya.

Surat itu berisi perjanjian untuk kontrak pernikahan yang akan berakhir setelah 1 tahun menikah, dan masing-masing akan menjalanin hidup bebas setelahnya. Saling menerima kekurangan yang satu dan lain, melakukan sandiwara didepan keluarga tentang hubungan mereka, tidak saling mencampuri urusan satu dan yang lain.

"Menikah denganku tidak muda Nona, aku juga sudah memiliki wanita yang sangat begitu ku cintai dan ingin ku jadikan istri. Kamu harus siap menerima dan menghadapi segalanya!"

"Aku menerimanya, aku tidak membutuhkan cintamu atau perhatian apapun darimu. Bisa memiliki kehidupan yang tenang tanpa mengganggu perkuliahaan ku itu sudah cukup," Octavia menatap pria dihadapan saat ini.

"Menarik, baiklah kalau begitu Nona Octavia. Emh, bukan tapi Nyonya Octavia Subroto!" Candra yah itulah nama pria itu, ia memang sangat begitu tampan. Sangat disayang kan tetapi ia mines akhlak.

Mereka berdua pun menandatangin surat perjanjian tersebut diatas materai, kedua nya menyimpan salinan yang sama untuk surat perjanjian tersebut tak ada yang tahu kecuali mereka berdua. Tak tahu apakah pilihan ini benar untuk Octavia ambil, semoga saja takdir berpihak padanya.

Walaupun ia tahu setelah satu pernikahan mereka akan bercerai maka akan ada begitu banyak rumor akan beredar nantinya, mau tidak mau Octavia harus siap akan hal itu.

"Wah, kalian dari mana? Apakah sudah selesai berbincang untuk saling mengenal satu sama lain?" tanya Nyonya Subroto dengan tersenyum puas kearah putranya yang menurut beliau begitu gesit dalam menarik perhatian wanita.

"Sudah, Mom." jawab Candra ia tersenyum kearah sang Ibu lalu menatap Octavia.

"Itu, benar Nyonya."

Yah, permainan telah dimulai begitulah menurut Octavia maka ia akan mengikuti semuanya lalu setelah itu lepas dari jeratan yang mengikat kakinya.

"Aku tak habis pikir ternyata dia sudah memiliki seseorang didalaam hatinya. Namun kenapa ia tetap memilik pernikahan kontrak ini? Sangat begitu malang nasib wanita yang ia sukai itu." batin Octavia

Mereka terus berbincang dan akan menentukan tanggal pernikahan dalam waktu dekat ini, Nyonya Subroto akan membantu mencarikan desaigner terbaik untuk gaun calon menantunya. Tuan Subroto juga menginginkan pernikahan ini akan diadakan secara mewah dan mengundang semua orang petinggi di kota ini, dan menyiarkan disetiap stasiun televisi dan media sosial.

Semua dilakukan untuk menyelamatkan nama dan reputasi masing-masing dar mereka, Tuan Nugroho dan Subroto dulunya adalah temam akrab sepermainan waktu kecil. Namun, kehidupan ini seperti roda selalu berputar, sehingga ketika mereka sedang berusaha untuk menintik sebuah karir pasti ada saja badai yang datang.

"Bagaimana untuk hal ini apakah kalian setuju, nak?"

"Apakah tidak bisa diadakan secara sederhana saja?" tawar Candra

"Tidak, jangan membuat kami malu Candra!"

"Oh, benar kalau diadakan secara mewah seluruh orang penting akan hadir untuk mematai setiap gerak gerik calon penerus perusahan Subroto. Dan sudah dipastikan bahwa wanitanya itu akan cemburu, sialan selama ini aku tidak pernah ingin bersaing dalam hal pria. Jika wanita itu menginginkan Candra aku akan mempersilahkan nya untuk membawa pria ini, astaga," batin Octavia.