...*** Happy reading***...
"Kenapa harus aku?! aku ingin pulang, aku rindu kak erlan dan keluargaku! ucap kanaya tak terima namun dia hanya bisa tertunduk lesu.
"Jangan hawatir kanaya, aku akan memberikanmu sebuah gelang ini untukmu! Ini adalah sebuah gelang yang di dalamnya terdapat ruang dimensi yang kelak akan berguna di masa depanmu!" kata dewi keabadian memberi penjelasan sembari memyerahkan sebuah gelang giok hitam berukir naga emas di tangan kanaya.
***********
" uhhhh, kepalaku sakit sekali!" Terdengar gumaman lirih seorang putri yang terbaring di tumpukan jerami. " Nona, linxia sudah siuman, syukurlah racun itu tidak membunuhmu!"hiks tukas gadis muda yang ada di samping putri linxia. gadis itu berkisar berusia 17 tahun. " Aaku dimana? kenapa badanku sakit semua!" Gumamnya lemah. " Nona berada di hutan kematian, nona di hukum karena di tuduh ingin merebut tunangan nona jialing!" Kata gadis yang bernama rongrong itu. " Lalu kenapa badan ku terasa lemas sekali?" " Maaf nona, selama ini pelayan nona jialing yang khusus memberikan makanan dan makanan itu sudah di beri racun perontok tulang sejak nona berusia 8 tahun, efek racun itu sangat pelan namun tubuh nona akan lumpuh jika tidak di temukan penawarnya." jelas rong rong tertunduk takut. " Rongrong jiejie, tak perlu takut aku tak marah karena ini bukan salahmu!" ungkap linxia mencoba untuk duduk meski sangat sulit. Dia melihat gelang yang terlingkar di pergelangan tangannya. " Nona, jangan memanggilku jiejie! saya merasa tak pantas." kata rong* merasa tak pantas jika di anggap kakak. " Jiejie siapa yang bilang tak pantas?" Senyum linxia.
Dari luar masuklah pemuda yang lumayan tampan dia adalah pengawal pribadi linxia tandaru. " Rong'er apakah nona xia sudah siuman?" Tanyanya antusias. " Ssstt! Ru gege jangan berisik nona sedang istirahat."
Sedangkan di alam bawah sadarnya linxia berada di tempat yang sama sekali tak pernah ada dalam benaknya " Ini kah ruang dimensi! Wooww indah sekali!" Matanya menatap takjub kesekeliling. " Selamat datang nona muda!" Seekor musang kecil melompat memberi salam pada linxia. " Si siapa kamu?" Kata linxia kaget dan melangkah mundur. " Nona tak perlu takut saya adalah penunggu ruang dimensi ini! katanya sambil memakan almond yang ada di tangannya. " Sekarang nona harus berendam di danau keabadian agar racun dalam tubuh nona luntur dan memulihkan sel* tulang nona yang sudah rusak dari efek racun itu!" Kata musang itu menunjukan sebuah danau yang sangat jernih dan di tepian terdapat banyak sekali bunga* warna warni. Linxia pun berjalan melangkah perlahan dan sebelumnya dia menoleh kembali lalu bertanya "Berapa lama aku harus berendam dalam air danau yang terlihat dingin itu?" Tanyanya penasaran. " 1000 tahun nona!" Jawab rusa itu enteng. " Hah, 1000 tahun!" Seru linxia membulatkan bola matanya, gila 1000 tahun keluar dari sini rambutku sudah beruban lah. gerutunya dalam hati. " Nona, saya dapat mendengarnya!" Kata musang itu yang ternyata bisa membaca batin orang lain. " 1000 tahun di tempat ini hanya sehari di dunia nyata nona! sudah sekarang jangan buang* waktu cepat masuklah kedalam danau itu. pejamkan mata dan nikmati setiap rasa yang ada!" tukasnya lalu beranjak meninggalkan linxia sendiri dengan kebingungannya.
Kakinya pun mulai melangkah kembali, saat ujung kakinya menyentuh air danau rasa dingin sakit mulai masih melalui sela* jari kakinya......
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
1000 tahun....lama banget perbandingannya....wk..wk..wk....trus yg masuk cuma kesadaran aja sementara badannya masih di dunia nyata...hmmmm
2024-12-24
0
Osie
1000thn banding 1 hari dunia nyata..waaw bgt
2024-11-27
0
Hasan
hmm 1rb tahun cmn sehari diluar😱😱
2023-06-12
1