BAB 19

...Kita bertemu secara tidak sengaja lalu kita terpisahkan oleh jarak dan waktu yang lama. Apakah ini takdir Tuhan ? bahkan kita dipertemukan kembali dalam keadaan yang tak kita sadari jika kita sudah bertemu lagi....

Keenan menarik tangannya ia menatap nanar gadis di hadapannya kini. Benarkah dia Ana gadis kecil, polos, dan centil yang pernah ia temui lima belas tahun lalu ?

Keenan berdiri dari duduknya kemudian ia keluar dari kamar meninggalkan Berliana yang diam menatapnya bingung dengan sikapnya.

Berliana hanya diam sampai punggung Keenan hilang dibalik pintu. Ia sangat bingung kenapa sikap Keenan seperti itu padanya, iris mata Keenan seakan menandakan ia akan menangis.

Apakah Keenan memiliki kepribadian ganda ? Berliana kemudian tak ambil pusing dengan apa yang dirasakan Keenan, justru ia merasa lega karena Keenan sudah pergi saat ini.

Keenan melajukan mobilnya ke kantornya sesampainya ia dikantornya dan telah berada di ruangannya. Keenan memijit keningnya seakan kepalanya berdenyut nyeri saat melihat wajah Berliana yang sangat mirip dengan Ana.

Tak lama Miko masuk ke dalam ruangannya memberikan jadwal untuknya hari ini. Keenan menatap Miko mungkin lebih baik meminta Miko mencari tahu indentitas Berliana padanya.

"Aku ada tugas tambahan untukmu." ucap Keenan sambil membaca jadwalnya hari ini. "Cari tahu identitas adik Jonathan sebenarnya, semua tentangnya dari ia masih kecil dan sudah dewasa sekarang." ucap Keenan lagi.

"Baik Tuan" jawab Miko ia kemudian menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. Miko tak menyangka akhirnya Keenan akan mencari identitas siapa sebenarnya Berliana.

Miko membalikkan tubuhnya dan hendak keluar dari ruangan Keenan kemudian ia berbalik lagi melihat Keenan yang sedang menyalakan laptopnya. Seakan ingin mengatakan sesuatu pada Keenan namun ia urungkan.

"Mungkin nanti saja !" ucap Miko dalam hati.

.......

"Tidak bisakah kau tetap disini ?" tanya seorang lelaki yang sedang memeluk tubuh Kinanta dari belakang.

Saat ini Kinanta sedang berada dikediaman Rayyan dan Mayang sudah satu minggu berlalu dirinya ada di sana. Kinanta berbalik menatap lelaki itu, dia adalah Rama Putra Graham anak Rayyan dan Mayang yang merupakan sepupu Keenan dan Kinanta.

"Aku harus kembali bekerja, Kak." balas Kinanta memegang tangan Rama.

Rama mengusap kasar wajahnya baru satu minggu ia bertemu dengan Kinanta, tapi mereka harus segera berpisah kembali karena jarak yang jauh.

Hubungan Kinanta dan Rama sudah terjalin lama sejak Kinanta duduk di bangku SMA. Kala itu Rama datang ke Indonesia untuk liburan dan menginap di rumahnya. Kedekatan mereka kemudian menimbulkan rasa cinta diantara keduanya hingga mereka mengambil keputusan untuk saling berhubungan diam-diam tanpa sepengatahuan kedua orang tua mereka masing-masing.

Namun sekarang berbeda dengan Rama, ia tak ingin hubungan mereka terus seperti ini. Rama ingin segera menikahi Kinanta tapi Kinanta selalu beralasan ini itu seakan terkesan belum siap memberitahu kedua orang tuanya tentang hubungan mereka.

Rama mencium bibir Kinan ciuman itu begitu menuntut dan Kinanta juga membalas ciumannya. Rama menggendong tubuh Kinanta layaknya koala tanpa melepas tautan bibir mereka. Rama merebahkan tubuh Kinanta di atas ranjang.

Ia menciumi setiap inci wajah Kinanta hingga turun ke lehernya. Tangan Rama juga meraba kebagian perut Kinanta dan dadanya. Ia mer.em.as dada Kinanta hingga Kinanta sadar jika apa yang dilakukan Rama padanya sudah terlalu jauh.