BAB 13

"Aku mohon maafkan aku, jangan sakiti adikku. Aku hanya disuruh seseorang." ucap Keenan menangis ia tahu mungkin ini adalah hari terakhir nya menghirup udara dan menghembuskan nafasnya.

"Katakan siapa yang menyuruhmu ?" tanya Miko menjadi geram melihat Jonathan walaupun Jonathan sudah memohon ampunan.

"Dia...dia anak Tuan Alexander, Nona Yohana." ucap Jonathan terbata-bata.

Deg

Jantung Keenan seakan berhenti berdetak ia tak menyangka jika ada orang lain yang menyuruh Jonathan, dan ternyata itu adalah Yohana pemilik perusahaan perhiasan berlian.

"Siapa dia berani mengusik keluargaku ?" tanya Keenan seorang diri. Ia mengepalkan kedua tangannya ingin sekali rasanya menghabisi Jonathan dan Yonaha saat ini juga.

"Aku mohon ampuni aku, Tuan Keenan." ucap Jonathan

"Jangan bermimpi untuk aku maafkan !" ucap Keenan dengan dingin ia kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Jonathan.

"Apa kau tidak menyesal setelah menghilangkan nyawa Grand Ma ku ?" tanya Keenan menatap tajam Jonathan.

Jonathan menangis ia menganggukkan kepalanya jujur saja ia sangat menyesal telah menuruti perintah Yohana. Selama lima tahun ini ia selalu dibayangi rasa ketakutan bahkan wajah Grand Ma Keenan selalu hadir dalam mimpinya.

"Pilihanmu ada dua, mati dengan tanganmu sendiri atau mendekam di penjara ?" ucap Keenan memberikan pilihan pada Jonathan.

Jonathan bingung harus memilih yang mana jika ia tiada siapa yang akan menjaga adiknya, dan jika ia di penjara pasti adiknya sangat kecewa dan terluka karenanya.

"Lima detik dari sekarang !" ucap Keenan dengan suara meninggi karena ia kesal pada Jonathan yang tak menjawabnya.

"Lima"

"Empat"

"Tiga"

"Dua"

"Saa.."

"Masukkan aku ke penjara !" ucap Jonathan dengan cepat. Entah pilihannya itu benar atau tidak baginya.

"Kau memang takut mati !" balas Keenan

Dor

"Aaaaaaaa" teriak Jonathan ia kesakitan saat Keenan menembak kaki dan lengan tangannya dengan sadisnya.

Miko bergerak cepat mengambil tugasnya ia mengeluarkan pinset dan dengan santainya ia mengeluarkan peluru yang menembus kaki dan lengan Jonathan hingga Jonathan berteriak kesakitan.

Setelah Miko melakukan tugasnya ia kemudian meletakkan handphone di hadapan Jonathan. "Segera hubungi polisi, jika kau tidak menyerahkan dirimu sendiri maka kami pastikan kau mati saat itu juga !" Miko dan Keenan pergi dari rumah tua tersebut meninggalkan Jonathan yang meraung kesakitan dan bersimbah darah.

"Apa rencana mu selanjutnya, Ken ?" tanya Miko saat sedang mengendarai mobil, mereka hendak menuju rumah pribadi Keenan.

"Kita akan menyusun rencana menangkap kucing betina !" ucap Keenan dengan tegas.

Miko menganggukkan kepalanya ia mengerti apa yang dimaksud oleh Keenan. Maka dari itu Miko akan turut andil membantu Keenan untuk merencanakan misi balas dendam dengan Yohana Alexander.

"Apa kau akan menginap disini ?" tanya Miko saat mereka sudah sampai di halaman depan rumah pribadi Keenan yang begitu luas bak istana.

Keenan menganggukkan kepalanya "Hubungi Daddy jika kita ke Bandung mengecek perusahaan anak cabang di sana." titah Keenan pada Miko kemudian ia turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya.