Kurcaci Sinderlela

Setelah mengalami luka tusukan pada perutnya yang dilakukan oleh Biu. Saat ini Vegas tengah dirawat dimashion besarnya bukan dirumah sakit, karena Vegaslah yang meminta dokter pribadi keluarganya untuk tidak membawanya kerumah sakit, tetapi cukup dirawat dirumah.

Vegas memegang perutnya pelan,dan berusaha berbaring kesandaran ranjang dengan dibantu Gulf adiknya. "Pelan-pelan Hia!" ucap Gulf. Hia diambil dari bahasa Thailand yang berarti kaka.

"Terimakasih Nong," kata Vegas pelan. Nong diambil dari bahasa Thailand yang berarti adik.

Gulf duduk ditepi ranjang dekat dengan kakanya, lalu menatap iba kearah kakanya.Setahu Gulf, Vegas kakanya bukanlah orang sembarangan yang dapat dengan mudah untuk dikalahkan musuh. Bahkan seingat Gulf selama ini belum pernah ada yang berani berurusan dengan kakanya itu, apa lagi sampai melukai kakanya yang merupakan sang ketua mafia paling ditakuti didunia, sungguh mencari mati orang itu pikir Gulf.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Vegas sinis. Vegas paling tidak suka jika melihat orang yang menatapnya dengan tatapan kasian,membuatnya seakan-akan terlihat seperti manusia terlemah didunia.

"Aku hanya berfikir, kenapa kau tidak mati sekalian," jawab Gulf dengan wajah polosnya yang penuh akan kemunafikanya.

"Tutup mulutmu bodoh! Apa kau pikir hanya dengan luka sekecil ini aku akan mati, bermipi sekali kau." Vegas menatap adiknya itu dengan sengit.

"Hais sudahlah, aku hanya ingin bertanya, siapa yang berani melakukan ini padamu? Apa mereka tidak mengenalmu, sampai melakukan hal bodoh itu."

Gulf masih saja memikirkan siapa sebenarnya yang melukai kakanya ini, Gulf hanya kasian pada orang itu nantinya. Gulf juga berharap agar orang itu mati terlebih dahulu sebelum bertemu dengan kakanya ini. Karena jika sampai Vegas yang menjadi malaikat pencabut nyawa orang tersebut. Maka penderitaan yang mereka dapatkan akan lebih kejam dari siksaan neraka.

"Kau akan tau sendiri nanti, dan jangan terkejut!" Vegas menyeringai, mengangkat sudit bibirnya keatas. Menampilkan sosok lain dari Vegas. Membuat Gulf bergidik ngeri.

"Hia! Kau menakutkan bodoh!"

"Kau ingin melihat sisi lain dariku Baby? Oh tunggu saja dan kau akan menyesal karena telah kabur dariku dua kali." Batin Vegas.

Saat ini Pol, Arm dan juga Gun serta Win sedang berkumpul diarea khusus pengawal, biasanya geng mereka selalu berlima namun saat ini hanya berempat, karena ketidak adanya Biu disana.

"Dimana Biu?" tannya Pol dan diangguki Arm sebagai tanda tanya juga.

"Aku tidak tau," jawab Win. Dan kemudian ketiganya menatap Gun bersamaan,membuat Gun mengernyit heran kearah mereka.

"Aku tidak tau bodoh!" ucap Gun yang sedikit keras.

"Kaukan seperti benalu ditubuh Biu, harunya kau tau dimana Biu berada, akh... Tidak seru jika berkumpul tanpanya," ujar Win sambil merebahkan tubuhnya disofa dengan nyaman.

"Sialan kau Win," maki Gun.

Saat keempatnya sedang asik berdebat, tiba-tiba Biu datang dan membenturkan badannya kesofa dengan lumayam kasar, sehingga menimbulkan suara yang nyaring. Yang seketika menghentikan perdebatan keempat pengawal itu. Dan langsung mengalihkan pandangan mereka pada Biu.

"Dari mana kau jelek !" ucap Win asal.

"Dari sudut mananya kau panggil Biuku jelek bodoh!" umpat Gun tak terima, dan langsung melempar bantal kearah Win, dan ditangkap dengan sempurna olehnya. Win menatap Gun sebal, kenapa Gun selalu marah jika orang lain menghina Biu, sedangkan Gun sendiri suka sekali mengatai Biu dengan seenak hati. Ah entahlah memang aneh manusia satu itu pikir Win.

" Dari mana saja kau?" tanya Arm.

"Eh, kenapa matamu bengkak?" sahut Pol.

"Kenapa wajahmu jelek sekali?" timpal Win.

"Apa kau baru saja mati?" ucap Gun.

Biu menatap mereka semua jengah, bisakah mereka menanyakannya satu-satu. Dan bisakah mereka membiarkannya untuk bernafas dulu? Hey Biu baru saja sampai disana.Dan langsung dihadiahi rentetan pertannyaan oleh mereka, ingin rasanya Biu menyumpal mulut mereka dengan pisaunya itu.

"Kita hanya bertanya? Tak perlu menatap kami seperti penjahat," lanjut Gun lagi.

"Kau bahkan lebih dari sekedar penjahat bodoh! Wajahmu bahkan lebih mirip pemerkosa bayi satu bulan!" Hina Biu,yang kemudian dihadiahi jitakan oleh Gun. Dan Biu hanya meringis pelan dan membalasnya kembali.

"Ais, sudahlah! Kenapa kalian seperti anak kecil," ucap Win menengahi.

Sebenarnya melihat Gun dan juga Biu bertengkar setiap hari adalah makanan sehari-hari para pengawal di mafia Black Star. Namun terkadang mereka semua dibuat jengah dengan kedua mahluk titisan setan yang tidak pernah bisa tenang barang sedikitpun itu.

"Arm, Pol bukankah kalian berdua memiliki tugas hari ini, kenapa kalian masih disini?" tanya Biu yang diangguki oleh Gun.

"Semuannya dibatalkan, karena ketua mafia Blue Red mengalami penusukan tadi malam, alhasil acara pertemuan para anggota dewan ditunda," ucap Arm serius.

"Apakah orang itu sudah gila, sampai dengan beraninya menusuk ketua mafia Blue Red. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib orang itu nantinya," timpal Win.

"Siapa memangnya ketua mafia Blue Red, dan kenapa memangnya, apakah mafia itu lebih kejam daripada Black Star?" Tanya Biu yang ikut menimbrung obrolan seru mereka.

Walaupun Biu berada dalam anggota mafia yang cukup terkenal dinegarannya dan sudah berkecamuk didunia bawah cukup lama. Namun Biu terkadang memilih tidak terlalu tertarik degan anggota mafia lainnya. Dalam prinsip Biu, Biu hanya akan mencari data mafia lain jika Biu akan membrantas mafia tersebut atau menjalankan suatu misi yang bersangkutan dengan mafia tersebut. Karena untuk mengetahui segala informasi tentang dunia bawah itu tugasnya Arm bukan tugasnya.

"Namanya Vegas Victur, dia bahkan lebih kejam daripada yang bisa kau bayangkan Biu, bahkan selama ini tidak ada mafia dari satu negarapun yang berani pada mafia Blue Red karena kekejaman dan kebengisan ketua mereka," jawab Arm serius.

Biu yang mendengar kata Vegas, langsung menegang ditempat, apakah Arm tidak salah nama. Oh tuhan harus bagaimana Biu sekarang, jika memang benar yang dikatakan Arm barusan, maka tamatlah riwayat Biu. Biu harus berusaha menghindar sebisa mungkin jika suatu saat mafia Black Star berhubungan dengan mafia milik Vegas, itu harus!.

"Ve-Vegas apa kau tidak salah nama?" tanya Biu gugup.

Arm yang menyadari kegugupan Biu, menatap Biu penuh tannya, ada apa dengan Biu memangnya? Apakah Biu mengenal Vegas.

"Kenapa kau jadi aneh Biu? Apa kau mengenal tuan Vegas," tannya Arm, dengan menatap Biu intens. Dan ketiganya juga ikut menatap Biu intens, membuat Biu menelan ludahnya kasar.

"Ap-apa kalian bodoh...Dan kau Arm sialan! Kau pikir aku siapa sampai kenal dengan Vegas-Vegas itu, dimana otak pintarmu itu, aku hanya pengawal biasa, apa kau lupa." jawab Biu, dengan berusaha menutupi kegugupannya. Mereka tidak ada yang boleh tau hubungan Vegas dan Biu. Bisa habis Biu jika sampai mereka tau yang sebenarnya.

"Dia benar Arm, siapa yang sudi dengan pengawal murahan sepertinya, aku sendiri saja tidak mau apalagi Vegas." Ucapan yang Gun lontarkan mendapatkan tatapan mematikan dari Biu, memang Gun pikir Biu mau dengannya yang pendek dan bodoh itu, dasar Gun sialan.

"Jangan berlagak kau bodoh! Aku juga tidak sudi denganmu yang persis dengan jelmaan kurcaci sinderlela itu, menjijikan," ucap Biu sinis.

"Apa kau bilang?" Teriak Gun dengan keras, membuat mereka berempat menutup kedua telingannya masing-masing.

"Peperangan akan kembali dimulai." Batin mereka bertiga serempak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!