Psikopat VS Masocist
"Bagaimana Biu, apakah misi kali ini kita akan berhasil?" Tanya Gun yang berada tepat dibelakang perempuan cantik, yang kini tengah mengawasi gerak-gerik dari seseorang yang tak jauh dari tempatnya dan Gun sembunyi.
"Bisakah kau diam Gun?"
Gun memutar bola matanya malas, jengah dengan ketuanya yang sangat bisu jika sedang bertugas. "Aku bosan Biu, jika kau tidak mau berbicara denganku,maka aku akan mencuri semua senjata kesayanganmu!"
Biu dibuat jengah dengan temannya sekaligus bawahannya satu ini, tidak bisakan Gun diam! Mereka sedang menjalankan misi,bukan sedang liburan, oh ayolah mengapa Gun sangat cerewet melebihi Biu yang perempuan.
"Biu, Gun semuanya bersiap, karena sebentar lagi ketua mereka akan datang, jadi kalian jangan membuat keributan, terutama kau Gun." Suara itu berasal dari Arm melalui cips yang terpasang ditelinga Biu dan Gun, Arm merupakan ahli dalam bidang IT, yang saat ini tengah mematau situasi melalui layar komputernya.
"Dasar crewet!" gumam Gun pelan, namun masih bisa didengar oleh Biu dan Arm. Mereka berdua terlalu malas menanggapi sibodoh yang tak pernah bercermin.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya orang yang mereka berdua tunggu datang ketempat lokasi yang akan menjadi transaksi ilegal dari dua anggota mafia. Yaitu mafia Moon Whait dan Black Rosse.
Biu dan Gun, merupakan anggota mafia dari mafia Black Star yang merupakan salah satu mafia paling berkuasa di Rusia. Keduanya saat ini tengah mengintai kedua anggota mafia yang sedang melakukan teransaksi, karena barang yang menjadi transaksi jual beli mereka sebenarnya adalah barang milik anggota mafia Black Star. Maka dari itu Biu dan Gun ditugaskan untuk mengambil kembali barang tersebut.
"Bagaimana Namtam, apakah barang itu sesuai dengan keinginanmu?" Tanya seorang lelaki yang merupakan ketua anggota dari mafia Moon Whait.
Sedangkan wanita yang bernama Namtan, ia sedang membolak-balikkan sebuat botol kecil dengan cairan yang berwarna hijau pekat,dengan bertutupkan kayu kecil diatasnya.
Namtan terus mencermati botol itu dengan mata jelinya, taku jika botol itu bukanlah barang yang ia inginkan selama ini, apalagi barang itu didapat dari anggota mafia Moon Whait yang merupakan anggota mafia yang terkenal akan kelicikannya.
"Apa kau yakin ini asli Garen?"
Garen adalah nama dari ketua mafia Moon White, namanya sangat bagus, namun tidak dengan orangnya. Wajah tampang Garen memiliki sayatan diantara kelopak matanya, membuatnya sedikit agak menyeramkan.
"Hais, kenapa mereka lama sekali!" Gun sudah jengah melihat interaksi kedua mafia bodoh didepannya, apakah harus selama itu melakukan jual beli, kenapa mereka sangat membuang-buang waktu seperti ibu-ibu hutang dipasaran, sangat menjengkelkan.
"Tutup mulut-"
Belum sempat Biu memaki Gun,Gun dengan bodohnya menembak salah satu anggota mafia dari Black Rosse sampai mati. Membuat kedua anggota mafia itu bersi tegang dan langsung siaga dengan pistol ditangan mereka untuk berjaga-jaga.
Sumpah demi apapun, Biu ingin sekali memaki Gun sekarang juga, kenapa dia harus selalu dihadapkan dengan kebodohan temannya satu itu. Akhrg, ingin Biu menembak Gun sekarang juga!.
"Siapa disana!" Teriak Garen dengan pistol ditangnya yang siap nenembus kulit siapapun yang berani bermacam-macam dengannya.
Biu tanpa aba-aba, menendang tubuh Gun kearah mereka, sedangkan Gun yang belum siap, langsung tersungkur dilantai tepat dihadapan kedua belah pihak mafia tersebut.
"Siapa kau? Apakah kau anak buah Garen,yang ditugaskan untuk membunuhku," tanya Namtan dengan menodongkan pistol tepat dikepala Gun.
Gun yang menyadari keadaanya sekarang, hanya bisa menyumpah serampahi Biu yang dengan tega menendangnya kedalam kadang singa tanpa belas kasian. Tamatlah riwayat Gun saat ini pikirnya.
Perlahan Gun mengangkat kedua tangannya keatas dan berusaha untuk berdiri, Gun tersenyum cengengesan kearah Namtan,membuat namtan menatapnya heran.
"Jawab bodoh! Kenapa kau malah tersenyum."
"Maafkan aku Laddy, aku adalah bawahan dari King Garen, dan aku ditugaskan untuk membunuhmu, agar uang yang kau miliki jatuh ketangannya tanpa harus memberikan barangnya padamu." Jelas Gun penuh dusta.
Sedangkan Garen yang dikambing hitamkan nenatap tak percaya pada lelaki pendek didepannya, sejak kapan dia merencanakan hal itu, yah walaupun Garen terkenal akan kelicikannya, namun semua ini bukan rencanannya.
Biu yang masih berada dipersembunyiannya tersenyum puas akan kepintaran Gun membalikkan situasi. Tak sia-sia Biu menendangnya tadi, ternyata sangat berguna. Yah walaupun temannya sendiri yang ia tumbalkan.
"Arm, cepat kau kirim sniper andalan kita untuk menembaki para mafia bodoh itu, karena sekarang mereka sedang dalam keadaan lengah," ucap Biu pada Arm melalui cipsnya. Dan segera dilaksanakan oleh Arm.
Dor...Dor... Dor... Suara tenbakan secara beruntun dari jarak jauh, meluluh lantahkan para anggota Moon Whait dan Black Rosse. Sedangkan Gun yang sudah diberi aba-aba sebelumnya oleh Arm untuk tiarap, agar tidak terkena tembakan itu.
"Akrghh, sialah kau Garen!" Teriak Namtan penuh frustasi, saat menyadari anak buahnya telah banyak mati. Sedangkan barang transaksi yang tadi ada padanya sudah jatuh entah kemana. Dan ternyata barang itu terjatuh tak jauh dari Biu, dan segera Biu keluar dari persembunyiannya dan segera mengambilnya.
Saat Biu mengambilnya, Biu harus melakukan baku tembak dengan anak buah dari anggota kedua mafia itu. Namun karena sedikit lengah,sialnya tangannya terkena tembambakan, membuatnya meringis pelan.
Gun yang melihat Biu terluka, segera melesatkan tembakan secara membabi buta pada para anggota mafia bodoh itu. Gun tidak terima jika ketuanya terluka karena para bajingan tengik itu.
Tembakan Gun bukan tembakan main-main, semua tembakan melesat tepat pada jantung mereka yang menjadi bidikan pistolnya. Demi apapun Gun benar-benar marah saat ini.
Gun memang lelaki super aneh dengan segala kekonyolan dan sifat humosrisnya, walaupun Gun sangat cerewet pada Biu dan selalu menjahilinya, namun Gun akan menunjukan sifat aslinya yang lain jika ada yang menyakiti Biu temanya.
Saat mereka sudah hampir membunuh semua anggota mafia tanpa ampun. Tiba-tiba dari balik pintu, datanglah para anggota mafia lainnya, yang saat ini tengah mengepung Gun dan Biu.
"Sialan, kenapa mereka datang lagi, kau bodoh Arm! Cepat tembaki mereka lagi," ucap Gun frutasi.
"Maafkan aku Gun, Biu, gedung itu sudah tertutup total atapnya, para sniper tidak bisa melihat mereka atau bahkan menembidik mereka." Arm terdengar mengeram frustasi dari cips. Karena nyatanya. Memang tiba-tiba gedung itu tertutup rapat membuat para sniper tidak bisa melesatkan tembakan mereka.
"Menyerahlah kau wanita sialan, dan kembalikan botol itu padaku! Maka aku akan melepaskanmu," ucap Namtan mengimidasi.
"Atau jadilah jalangku, maka kau akan selamat," timpal Garen.
"Apa kau pikir aku wanita bodoh?" Biu menatap Namtan dan Garen sinis. Membuat Namtan memandangnya tak kalah sinis.
Biu yang berdiri disamping Gun, tiba-tiba menarik tubuh Gun, dan langsung berlari terjun dari atap gedung, melalu sebuah jendela yang ada disana. Membuat Namtan dan Garen menatapnya tak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments