Key berniat untuk ke arah Radit, Namun belum sempat key berjalan Maminya malah menhan tangan key.
"Kamu mau kemana sayang?"
"Itu mi key mau keluar sebentar."
"Tunggu dulu, tolongin dulu Tante ini Yanga pengen bajunya di pas kan sama kamu sayang."
"Tapi mi!"
"Sayang!"
"Oke mi, tapi jangan mengejek Key lagi. "
"Hana ha ha, Sayang mami cuma bercanda."
Key mengambil baju dari tangan maminya dan membawanya masuk keruang ganti, tak berapa lama key keluar dari ruang ganti dengan mengenakan baju gamis.
"Wah, sayang cantik kali kamu!" Ucapa perempuan yang tadi ingin membeli baju di butik.
"Iya sayang, ternyata kamu cantik juga mengenakan baju sepeti itu." sambung maminya Key.
Key hanya bereaksi biasa saja mendapatkan pujian dari dua wanita cantik dihadapannya, Karena untuk nya memang sama sekali tidak nyaman menggunakan baju gamis bertolak belakang dengan dirinya selama ini.
"Bagaimana Tante, Apa sudah?" tanya key.
"Iya sayang, Terimakasih."
Key masuk lagi kedalam untuk mengganti baju nya kembali, dan kali ini keluar dengan membawa baju gamis.Key menyerahkan baju tersebut ke pada mami nya, dan dia minta izin untuk keluar .
Key mencari sosok yang tadi dilihat mirip dengan Radit, Namun sesampai diluar butik Key celingak-celinguk mencari keberadaan Raditya, Namun Key tak menemukan orang yang dicarinya.
Key pun berpikir mungkin tadi dia salah lihat. apalagi ini masih jam kantor ngapain Radit ke butik.
Key berjalan kembali masuk kedalam butik, dan mendudukkan tubuhnya disofa berwarna maron yang ada di sudut ruangan. Key melihat ibu-ibu yang tadi memilih baju untuk menantunya.
"Nak , Terimakasih ya sudah membantu Tante!"
"Iya Tante sama-sama jangan sungkan."
"kalau begitu Tante pamit pulang ya."
"Iya Tante, semoga menantunya suka ya Tante dan langganan terus !"
"Iya."
Key menatap kepergian wanita paruh baya itu, Dan Key pun berniat untuk bertemu mami nya, Dia ingin izin untuk bertemu Rita.
"Mi, key mau bertemu Rita dulu ya?"
"Kamu udah mau pergi?"
"Iya mi, key mau bicara Masalah PKL yang akan kami ikuti di semester depan mi."
"Oke sayang, hati-hati ,jangan ngebut."
"Iya mi."
Key menuju parkiran untuk mengambil mobilnya dan melaju ke arah taman kota siang itu, Key dan Rita sudah janjian untuk bertemu disana.
Setelah setengah jam Key Pun sampai ditangan kota, dia memarkirkan mobilnya dan mencari keberadaan Rita, Yang kebetulan saat itu sudah berada di salah satu tempat jualan pedagang kecil disana.
"Ta, loe udah lama?" tanya Key yang sudah berada disamping Rita.
"Loe udah nyampek, ni gue baru mau makan cilok." jawab Rita sambil menyiapkan cilok ke mulut nya.
"Makan aja loe ta."
"Ya iyalah Key, kita kan mau bicarakan masalah serius kan butuh energi Key, jadi ya gue makan dulu."
"Gaya loe Ta, bilang aja loe nya yang lapar."
"Ya udah Key, duduk sini." Rita menepuk kursi panjang disamping nya meminta Key untuk duduk disana.
Key tak ingin membuat keributan dia pun langsung duduk disamping Rita,badan ikut mencomot cilok milik Rita.
"Enak kan Key?" Tanya Rita.
"Lumayan lah ta, untuk ganjal perut." Jawab key asal.
Setelah menghabiskan cilok , mereka pun berpindah ke tempat yang lain, key mengajak Rita untuk nongkrong di cafe biar lebih santai bicaranya.
"Key jadi bagaimana masalah Praktek kerja kita,bapa kampus sudah ada kabar?"
"Mungin besok ta, kita akan diturunkan ke perusahaan -perusahaan mana saja, ya besok kita baru tau."
"Gue kok jadi kepikiran gini ya key, apa nanti gue bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang belum gue kenal?"
"Gue yakin loe bisa kok ta, Yang harusnya kepikiran saat ini gue ta."
"Apaan yang loe khawatirkan key? loe kan pintar gue sangat-sangat yakin loe bisa melakukan semuanya dengan baik."
"Mungkin kalau untuk itu gue bisa belajar ta, Tapi gimna kalau gue di tolak di perusahaan!"
"Ya enggak mungkin lah Key, Lo mungkin bakalan direkomendasikan ke perusahaan terbaik."
"Bukan itu yang gue pikirkan Ta, Tapi gue khawatir kalau mereka mempermasalahkan cara berpakaian gue ,gimana Ta?"
"Ya kalau itu gue juga bingung Key, kan jurusannya kita memang menuntut untuk berpakaian yang feminim kan Key "
"Bagaimana ya ta, bingung gue!"
.
Ngapain loe nya bingung Key, ya loe pakai aja baju yang sesuai perintah."
"Loe Ngomong enak Ta, ya kan loe tau gue "
"Udah loe santai dong key, Nanti akan ada solusinya yang penting kita berangkat dulu kemana kita akan di kirim."
"Ya gue tau Ta, Tapi jujur gue kepikiran ta, mami entah ngidam apa bisa-bisa nya gue gak suka menjadi feminim."
"Key, kenapa loe enggak minta ke kantor papi loe aja?"
"Enggak lah ta, Gue gak mau seakan-akan gue harus bergantung dengan papa, gue mau mandiri Ta."
"Ya udah kalau begitu besok kita lihat lah ,bagaimana pengarahan dari kampus dan kemana aja kita akan dikirim, mudah2an kita bisa bersama-sama ya Key.
Mereka berdua kembali menikmati makanan dan minuman di sore itu disebuah cafe, setelah menyelesaikan makan nya dan membahas masalah Praktek lapangan , mereka pun keluar dari cafe untuk bergerak pulang.
Namun memang sepertinya takdir terus saja mempertemukan Key dan juga Raditya, diparkiran key berpapasan dengan Raditya yang saat itu sedang sendirian.
"Pak Radit!" Panggil key.
Radit yang memang tak melihat keberadaan Key langsung mengalihkan pandangannya.
menatap gadis disampingnya Yang tadi pagi sempat dia berharap jangan bertemu lagi.
Key menjauh dari mobilnya dan berjalan ke arah Raditya yang sudah berhenti saat itu. memperlihatkan senyum nya ke arah Raditya, Namun seperti biasa hanya ditanggapi dengan sikap dinginnya.
"Pak, kita bertemu lagi kan!"
"Lalu apa masalah nya?'"
"Kok Masalah seh pak, kan bagus berarti takdir ingin terus mempertemukan kita." ucap key sambil senyum-senyum.
Namun hanya ditanggapi dengan gelengan kepala oleh Radit, dan juga Rita yang sedang memperhatikan Kayra dari kejauhan. Radit berjalan meninggalkan Key begitu sajak, Key langsung berlari mengejar Raditya dan menyeimbangkan langkah mereka.
"Tunggu dong pak!"
"Maaf tapi saya sedang buru-buru."
"Apa sesibuk itu bapak?"
"Tentu saja, Saya bukan kamu yang kerjanya menggangu orang lain."
"Siapa bilang saya mengganggu, Saya cuma bicara bahkan tidak menyentuh bapak."
"Pembicaraan kamu itu yang mengganggu saya."
"Pak ,apa tidak bisa bapak sedikit ramah dengan saya?"
"Maaf saya tidak bisa, Saya sedang sibuk." berlalu meninggalkan Key.
"Oke, sampai bertemu kembali."
Key bicara setengah berteriak, entah kenapa Key yang diperlakukan cuek oleh Raditya malah membuatnya penasaran ingin dekat dengan lelaki itu, Bahkan key tak perduli dengan sikap dan cara bicara Radit terhadap dirinya.
Banyak lelaki diluar sana yang mengejar nya dan inginkan Key menjadi kekasih nya ,malah Key tak perduli. Tapi dengan pria yang mungkin umurnya jauh lebih tua dari dirinya, dia malah terobsesi untuk mendekati dirinya.
Namun perasaan itu tak dapat kita atur, setiap rasa yang hadir dengan sendirinya Tak dapat dicegah, Akan kah rasa dihati Key berbalaskan?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments