Bab 19
Exsel hanya diam mendengar ucapan zhea.
"Setelah papa kaya aku berharap mama bisa kembali pada kami. Tapi kenyataannya, mama lebih menyayangi anak tirinya itu. Dia selalu datang ke sekolah untuk mengambil raport Tiffany. Dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Aku juga selalu di ejek teman-teman sekelas ku Karena setiap mengambil raport aku selalu membayar tukang ojek untuk menjadi waliku. Dan papa, dia malah menikah dengan cathlin di belakangku. Padahal aku selalu menolong keuangan cathlin di sekolah. Aku membayar SPP nya melunasi buku-bukunya tapi kenapa dia berkhianat menikahi papaku. Dia sama saja seperti nyonya lira yang tak tahan hidup miskin".
Setelah berbicara panjang lebar zhea tidak sengaja memegang pintu mobil. Pintu mobil itupun terbuka.
"Ke buka" ucap zhea lalu keluar dari mobil berjalan-jalan tanpa keseimbangan.
"Zhea, kau mau kemana" ucap exsel lalu mengejar zhea.
"Zhea ayo kembali ke mobil" ucap exsel memegang tangan zhea.
"Lepas. Aku mau pergi dan sampaikan pamitku pada Tante"
"Nggak bisa gitu. Ayo kembali kemobil"
"Lepas" ucap zhea memberontak. Exsel lalu memeluk zhea untuk menenangkannya.
Zhea terus memberontak sambil memukul-mukul belakang exsel. tapi exsel tetap tidak melepaskan pelukannya.
"Tenanglah. Aku tahu perasaanmu"
"Tidak, kau tidak tahu" ucap zhea mendongak ke atas melihat wajah exsel dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bukankah kau sudah bercerita tadi. Jadi aku sudah mengetahuinya"
"Kau hanya mengetahui sedikit tidak semuanya"
"Apa kau ingin menceritakan semuanya padaku"
"Kau selalu mengatakan apa akau tidak menyanyangi tubuhku. Apa aku tidak merasa sakit, apa aku tidak merasa perih. Aku merasakannya. Aku benar-benar merasakannya. Semua tubuhku rasanya sangat sakit, tapi aku harus bersikap seolah-olah aku baik-baik saja. Aku menahan semuanya, karena tidak ingin terlihat lemah. Kau bisa lihat sendiri mama ku datang ke rumah sakit untuk mengobati tangan Tiffany yang tersiram air panas Padahal aku lebih membutuhnya tapi dia malah menamparku. Dan papaku juga datang tapi bukannya khawatir dia malah memarahiku dan ingin menamparku. Semua itu lebih sakit dari pada luka ditubuh" ucap zhea yang air matanya mengalir
"Dia memarahimu karena dia mengkhawatirkanmu" ucap exsel menghapus air mata zhea
"Tidak. Dia tidak mengkhawatirkanku tidak sedikitpun. Semenjak mama meninggalkan kami papa sibuk bekerja dia meninggalkanku dirumah tidak mempedulikan aku apakah aku sudah makan atau belum. Dia bahkan selalu pulang larut malam. Aku selalu kelaparan dan menangis tiap malamnya disudut rumah karena gelap. Tidak ada satupun orang yang menemaniku. Hanya ada mereka (Rere,Niko,Rio) yang selalu menghiburku sejak kecil, mereka selalu membawa makanan masakan mamanya dan memberikannya padaku. Mereka selalu menghiburku. Tapi tuan marga itu malah tidak memperbolehkan aku berteman dengan mereka" ucap zhea terus mengeluarkan air mata
"Tenanglah. mulai sekarang aku yang akan menjadi temanmu dan menghiburmu jika kau sedih" ucap exsel memeluk zhea kembali dan mengelus-elus rambut zhea.
Beberapa saat kemudian zhea tertidur di pelukan exsel dalam keadaan berdiri.
"Kau tidur" ucap exsel dia lalu melihat wajah zhea.
"Kau benar-benar sudah tidur". Exsel lalu membawa zhea kembali ke mobil.
Setelah berada di dalam mobil exsel memperhatikan wajah zhea lekat-lekat.
"Kau memang kuat, tapi setiap orang pasti memiliki sisi lemah" ucap exsel menghapus air mata zhea yang masih mengalir meskipun sudah tidur.
Exsel lalu membawa zhea kehotel. Setelah check in dia langsung menidurkan zhea di ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Aisyah maulidia
lnjut lgi thor crta mu seru
2022-09-04
5