Bab 18
"Dokter exsel, siapa" ucap Rio
"Nggak tahu. Mungkin orang yang ngerawat dia pas kecelakaan. Oh iya, kalo nggak salah zhea pernah nelpon gue pake nomor tuh dokter. Gue coba telpon dia aja deh"
"Nelpon dia buat apaan"
"Kita pulangin dia sama tuh dokter. Bilang aja zhea pingsan gara-gara kecelakaan"
"Kamu mau membodohi seorang dokter. Ya nggak bisalah"
"Ya terserah deh. Yang penting dia datang dulu kesini. Emang loh bisa bawa zhea ke asrama lho"
"Ya nggak lah. Bisa-bisa kalo ketahuan gue dinikahin langsung sama zhea ntar"
"Nah bagus dong"
"Palak lu peyang. Bagus dari mananya yang ada habis gue di tendang sama sih zhea ntar"
"Makanya jangan banyak komen. Dan diam gue mau nelpon tuh dokter" Rere lalu menelpon exsel. Lama menunggu panggilan telponnya tidak diterima oleh exsel.
"ihhh kok nggak di angkat sih. Sok sibuk banget sih jadi dokter" ucap Rere
"Coba telpon lagi" ucap Rio. Rere lalu menelponnya dan panggilan telponnya diterima oleh exsel.
"Hallo, siapa " ucap exsel
"Hallo, hallo. Apa benar ini dengan dokter exsel"
"Iya. Ada apa"
"Saya Rere temennya zhea. Saya dapat informasi dari orang katanya zhea pingsan di club. Bisakah dokter menjemputnya disana dan membawanya kerumah sakit. Karena saya lagi nemanin kakek saya di rumah sakit. jadi nggak bisa jemput zhea"
"Oke. Share lokasinya, saya kesana sekarang" ucap exsel mematikan sambungan telpon.
Rere lalu mengirimkan lokasinya ke.exsel.
"Gila lho ya. Pandai banget boongnya pake bawa-bawa kakek segala. Kakek lho itu udah meninggal"
"Yang penting zhea pergi dari sini dengan aman. ayo, cepat kita bawa niko pergi disini. Sebelum dokter itu tiba-tiba muncul. Siapa tahu kan dia ada di dekat sini"
Mereka lalu membawa Niko pergi dari sana. Dan meninggalkan zhea.
20 menit kemudian exsel sampai di depan club.
"Ngapain sih zhea ke tempat seperti ini" ucap exsel lalu turun dari mobil dan mencari Zhea.
Exsel mencari-cari zhea di tengah keramaian orang. setelah dia melihat zhea dia pun langsung menghampirinya.
"Zhea". Ucap exsel menggoyangkan tubuh zhea.
Zhea menggeliat "hemmm" dengan mata terpejam.
"Sepertinya kau mabuk, bukannya pingsan." Exsel lalu mencium aroma tubuh zhea.
"Bau alkohol, Kau benar-benar mabuk". Exsel lalu menggendong zhea ala bridge style keluar dari club.
"Mau bawa dia ke hotel ya. Cantik gitu ceweknya, jangan sia-siain kesempatan bro. Kalo lho nggak mau kasih ke gue aja" ucap salah satu lelaki yang ada di club
Exsel tidak menghiraukan perkataan orang itu. Dia terus saja berjalan menuju mobil. Setelah sampai di mobil exsel mendudukan tubuh zhea di mobil dan pergi dari sana
" Jika kau seperti ini aku tidak bisa membawamu kerumah sakit atau pun pulang kerumah. Kenapa kau pergi ketempat Seperti itu. Disana berbahaya untuk gadis sepertimu" ucap exsel yang berbicara sendiri karena zhea masih tertidur.
Exsel berhenti di salah satu supermarket untuk membeli air.
"Zhea, bangun minum air ini banyak-banyak" ucap exsel menggoyangkan tubuh zhea.
Zhea membukakan matanya "Niko kenapa kau terlihat seperti dokter exsel" ucap zhea menunjuk-nunjuk wajah exsel.
"Aku memang benar dokter exsel. Ayo, minum air ini kalau kamu nggak sadar aku nggak bisa bawa kamu Pulang kerumah. Mama pasti akan marah nanti"
"Kau tidak perlu membawaku pulang aku tidak punya rumah apalagi mama. Ya, aku tidak memiliki mama. Kau pergilah tinggalkan aku sendiri. Kau pasti mengasihani aku kan. Biar aku beritahu kau aku sudah biasa hidup sendiri. Kau tahu aku sangat iri padamu, mamamu sangat baik dan penuh kasih sayang dia membawakanmu makanan ke rumah sakit, dia selalu mempersiapkan makanan untukmu, dia bisa menyuapimu makan dan kalian juga mempunyai foto keluarga. Sedangkan aku, aku tidak bisa seperti itu, mamaku bahkan meninggalkan ku karena tidak ingin hidup miskin bersamaku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Aisyah maulidia
lnjut
2022-09-04
1