Bab 17
"Gue juga nggak lihat Rere tiga hari ini. Kalian berdua tuh ngilang bagaikan di telan bumi tiga hari ini mana nggak ngasih kabar lagi"
"Gimana mau gasih kabar. Hp gue aja hilang"
"Terus loh kenapa bisa berkeliaran dijalan kayak tadi, apa lho kabur lagi"
"Gue juga nggak pulang kemansion selama 3hari ini"
"Terus loh tinggal dimana dong. Apa loh tidur dijalanan tiga hari ini"
"Gila lho ya, Ya nggak lah. Loh pikir gue gelandangan"
"Kalo lihat kayak tadi sih mirip"
"Brengsek lho"
"Terus selama ini lho dimana"
"Gue dirawat dirumah sakit. Terus pas dirumah sakit gue ketemu sama nyonya lira yang terhormat itu. Dan Sialnya lagi, si Rere malah ngadu sama tuan dan nyonya marga kalo gue dirumah sakit. Ya jadinya gue kabur dari rumah sakit"
"Penampilan lho juga aneh banget. Biasanya pake kemeja nggak kebesaran kayak gitu. Mana make celana pendek banget lagi"
"Ini tuh baju dokter yang ngerawat gue. Dua hari ini gue tinggal di rumah dia Karena gue sempat tolongin mamanya. Tapi nanti malam gue bakalan pamit sama mamanya"
"Lho mau pergi, apa lho akan pulang"
"Gue rencananya mau nginap dirumah Rere beberapa hari. Karena gue nggak punya apapun sekarang"
"Kayaknya lho stress banget beberapa hari ini. Jadi mau ngelampiasinnya pakai cara apa teriak atau tinju"
"Gue cuma mau minum. Kalo tinju bisa-bisa patah semua tulang gue. Badan gue juga masih sakit-sakit"
"Oke. gue temenin minum kalo kayak gitu. Oh ya, nanti malam gue antarin deh lho kerumah dokter itu"
"Sekalian antarin gue ke rumah Rere . Gue nggak ada uang untuk bayar ongkos"
"Beres."
Mereka berdua minum-minum sampai mabuk hingga akhirnya tertidur di club.
Hari beranjak malam, zhea dan Niko masih tidur di club. Walupun disana sangat ribut, tapi zhea dan Niko tidak terbangun dari tidurnya karena mabuk.
Pemilik club disana membangunkan mereka karena mereka sudah sejak tadi siang tertidur disana.
"Mas, mbak. Bangun" ucap pemilik club mengoyang-goyangkan badan mereka berdua.
"Hemm" ucap zhea dengan mata tertutup
"Mbak bangun, kalian sudah dari tadi siang disini. Dan ini juga sudah malam"
"Ini sudah malam" ucap zhea setengah sadar
"Iya mbak ini sudah malam. Apa mbak memiliki hp biar aku telpon keluarga mbak untuk menjemput mbak dan masnya kerumah"
"Aku harus berpamitan pada Tante"
"Mbak disini saja biar anggota keluarga yang menjemput mbak" zhea lalu kembali tertidur.
Pemilik club itu lalu mencari-cari hp Niko. Setelah menemukannya dia menempelkan sidik jari Niko.
"Panggilan terakhir namanya Rere. Aku telpon dia saja biar menjemput mereka dan membayar bilnya" Pemilik club itu lalu menelpon rere.
30 menit kemudian Rere dan Rio sampai di club.
"Dimana mereka" ucap Rere mencari-cari keberadaan zhea dan niko.
"Re, itu mereka" ucap rio yang melihat mereka berdua. Rere dan Rio pun menghampiri mereka.
"Astaga nih anak berdua kenapa bisa mabuk kayak gini sih"
"Mas dan mbak teman mereka". Ucap pemilik club
"Iya, iya. Kita temannya."
"Saya yang menelpon mbak. Tolong bayar bilnya dan bawa mereka pulang. Mereka sudah sejak tadi siang tidur disini".
"Biar aku aja yang bayar." Ucap Rio lalu mengambil beberapa uang di dompetnya dan memberikannya pada pemilik club itu
"Apa cukup"
"Cukup, kalau begitu saya tinggal dulu kalian bawalah mereka pulang dan hati-hati"
"Bukannya tolongin bawa ke mobil malah pergi. Dasar, pemilik club nggak bertanggungjawab. Udah dapat uangnya malah ngelenong pergi" ucap Rere.
"Kita mau bawa mereka kemana"
"Ya kerumahnya lah" ucap Rio
"Tapi zhea pasti nggak ingin pulang kerumahnya"
"Kalo gitu lho bawa pulang aja ke apartemen lho"
"Ihh ngak bisa. Bokap nyokap gue ada disana. Dimana dong sekarang"
"dokter exsel" ucap zhea tanpa sadar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments