Bab 15
"Aku akan kerumah sakit, Kau ikutlah denganku untuk periksa setalah itu jika kau ingin pulang kerumahmu, kau bisa berpamitan dengan mama dan aku yang akan mengantarkanmu"
Zhea setuju ikut dengan exsel. Karena dia mengkhawatirkan El razka. Zhea sebenarnya sangat menyayangi El razka hanya saja jika di depan orang-orang dia akan bersikap seolah-olah dia membenci El razka.
Sesampainya dirumah sakit zhea dan exsel langsung masuk keruangan El razka. Disana hanya ada babysisternya El razka dan seorang suster. Sedangkan El razka terus saja menangis.
Exsel langsung memeriksa El razka.
"Dimana tuan dan nyonya marga, kenapa hanya kau yang ada disini"ucap zhea
"Tuan pergi ke kantor nona, sedangkan nyonya mengambil keperluan tuan muda El"
"Kenapa tidak kau saja yang mengambilnya. Itu adalah tugasmu"
"Nyonya sendiri yang ingin mengambilnya nona"
"CK, bilang saja kalau dia tidak ingin menjaga El razka"
"Demamnya tinggi lagi makanya dia rewel. Saya sudah meresepkan obat silahkan kalian tebus di klinik rumah sakit ini" ucap exsel memberikan selembar kertas kepada zhea
"Kenapa kau memberikannya padaku. Berikan pada dia aku tidak ada hubungannya dengan mereka. Hey kau, cepat tebus obatnya" ucap zhea pada baby sister El.
"Tapi saya tidak tahu dimana klinik rumah sakit ini"
"Ya, kamu carilah. Masih di dalam rumah sakit ini nggak mungkin kamu nggak bisa mencarinya"
"Tapi rumah sakit ini terlalu besar nona"
"Kalau gitu tanya saja sama dokter atau suster yang ada disini. Mereka pasti tahu, punya otak tuh di pake nggak guna banget sih jadi baby sister" ucap zhea ketus. Karena dia tidak suka dengan orang asing yang bekerja dirumahnya. Apalagi untuk merawat El razka. Karena dia tidak mau El razka kekurangan kasih sayang dari orangtua seperti dirinya.
"Biar saya saja yang antarkan ke kelinik" ucap suster itu.
"Cepat, pergilah" ucap zhea pada baby sister El.
Baby sister dan suster pun beranjak pergi ke klinik.
Sementara El razka terus saja menangis. Exsel lalu mengendong El razka tapi El razka tetap saja menangis.
"Biasanya anak kecil kalau lagi nangis di gendong akan diam. Tapi El razka kok malah makin nangis" ucap exsel kebingungan.
"Sini biar aku yang gendong" ucap zhea
"Kau ingin mengendongnya" ucap exsel tak percaya.
"Iya, sini" ucap zhea mengambil alih mengendong El razka.
Zhea menggendong El razka sambil mengelus-elus punggung El razka. Beberapa saat kemudian El razka pun terdiam dari tangisnya.
"Sepertinya dia merindukanmu" ucap exsel
"Jangan ngaco, aku tidak pernah dekat Dengannya. Aku mengendongnya hanya karena aku kasihan melihatnya terus menangis"
"Karena El razka sudah tenang. Aku keruangan ku dulu untuk mengganti pakaian"
"Hemm" ucap zhea. Exel lalu beranjak pergi.
"Kenapa kau bisa sakit hemm, kau kan anaknya tuan marga seharusnya kau seperti dia yang kuat, tegas, berani bukannya malah cengeng seperti ini. Kau kan anak laki-laki" ucap zhea pada bayi yang berusia tujuh bulan itu.
"Kau langsung diam ketika aku menggendongmu. Apa benar kau merindukanku El razka karena aku tidak pulang beberapa hari ini hemm. Aku juga merindukanmu" ucap zhea lalu mencium El razka beberapa kali.
Semua kejadian itu dilihat oleh exsel. Karena exsel tidak jadi keruangan karena ponselnya tertinggal. Exsel yang melihat zhea dari balik pintu tersenyum "ternyata kau menyanyanginya zhea. Tapi kenapa kau menyembunyikan itu pada orang-orang" batin exsel lalu beranjak pergi.
Leon dan cathlin hampir tiba diruang rawat El. Zhea yang mendengar suara merekapun langsung membaringkan El razka di ranjang.el razka lalu kembali menangis sejadi-jadinya. Sementara zhea duduk di sofa dia melihat ponsel exsel lalu mengambilnya dan berpura-pura memainkan ponsel tidak mempedulikan El razka yang sedang menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments