Bab 12
Exsel lalu beranjak keluar kamar Sarah dan pergi ke kamarnya.
"Kemana mama pergi. Nggak biasanya jam segini nggak ada dirumah" ucap exsel. Lalu beranjak ke kamar mandi.
Zhea terbangun dari tidurnya dia duduk di ranjang "seberapa lama aku tertidur" ucap zhea lalu beranjak keluar berjalan dengan kaki pincang.
"Dimana Tante. Apa dia belum selesai masak.lebih baik aku cari dia di dapur" ucap zhea lalu beranjak ke dapur.
"Tante. Tante belum selesai masak"
"Zhea kamu sudah bangun. Tante sebentar lagi selesai masak. Kamu duduklah dulu di meja makan"
"Biar aku bantu Tante nyiapin makanannya"
"Nggak usah, kamu lagi sakit tunggu saja disana ya" Zhea mengangguk dan beranjak pergi.
"Sepertinya Tante masih lama masaknya. Lebih baik aku jalan-jalan aja keluar sebentar kiat-kiat keadaan di sini" ucap zhea lalu beranjak pergi keluar rumah.
Sedangkan exsel baru selesai mandi dia langsung ke meja makan.
"Mama dari mana. Aku cariin dari tadi mama nggak ada"
"Mama pergi belanja. Soalnya bahan-bahan makanan sudah pada habis". Ucap Sarah menata makanan di atas meja. Sedangkan exsel hanya mengangguk mendengar ucapan Sarah.
"Lho, zhea kemana. Tadi mama suruh dia duduk disini. Atau mungkin ada di ruang tamu"
"Aku nggak melihat siapapun diruang tamu barusan. Apa dia sudah bangun "
"Kamu sudah bertemu dengannya"
"Tadi aku cari mama ke kamar, tapi yang ada malah dia"
"Coba kamu lihat dia di kamar mama" exsel mengangguk lalu beranjak ke kamar Sarah. Di sana dia tidak melihat zhea, exsel lalu melihat ke kamar mandi zhea juga tidak ada. Akhirnya exsel kembali lagi ke ruang makan.
"Ma, zhea nggak ada di kamar mama. Di kamar mandi juga nggak ada"
"Astaga. Kemana perginya dia. Coba kamu lihat diluar siapa tahu dia ada diluar"
"Baik, ma" ucap exsel lalu mencari zhea keluar rumah.
"Jika dia baru saja pergi. Dia pasti masih di sekitaran sini" ucap exsel terus berjalan mencari zhea.
Sementara itu zhea yang sudah berjalan cukup lama duduk di pinggiran jalan karena kakinya terasa sakit.
"Kenapa terasa sakit lagi sih nih kaki" ucap zhea memijat-mijat kakinya yang keseleo itu.
"Itu karena kamu nggak mau diam. Bukannya duduk manis dirumah, ini malah keluyuran udah tahu sakit" ucap exsel duduk disamping zhea.
"Kau ngapain disini"
"Jika bukan karena mencarimu. Sekarang saya sudah makan dirumah"
Zhea tidak menanggapi ucapan exsel dia terus mengurut-urut kakinya.
"Kau memakai bajuku"
"Tante yang memberikannya padaku".exsel lalu melepaskan blazernya menutupi kaki zhea.
"Biar ku lihat kakimu" ucap exsel beranjak menghadap zhea.
"Ini sudah membengkak lagi. Jika kau ingin cepat sembuh kau tak perlu banyak bergerak. Diam saja dikamar"
"Itu akan sangat membosankan. Tidak ada yang bisa aku lakukan kalau hanya berdiam diri di kamar"
"Kau benar-benar tidak menyanyangi tubuhmu. Kau tahu kemarin malam saat aku menemukanmu kondisimu sangat mengkhawatirkan. Tapi setelah sadar kau seperi orang yang hanya terkena demam biasa. Tidak seperti orang-orang pada umumnya" ucap exsel sambil mengurut kaki zhea
"Aku kritis. Tapi aku tidak merasakan apapun"
"Bagaimana bisa kau merasakannya jika kau sendiri tidak sadar."
"Jadi kau yang menemukanku"
"Begitulah
"Apa kau tidak merasakan sakit atau nyeri-nyeri dibadanmu"
"Aku merasakannya. Tapi aku tidak begitu menghiraukannya"
"Kau benar-benar aneh. Jika gadis lain berada di posisimu, dia sekarang akan terbaring di rumah sakit tak berdaya. Mengingat kau dua kali kecelakaan sepertinya tubuhmu benar-benar tahan banting" ucap exsel Sambil terkekeh
"Apa maksudmu dengan tahan banting. Aku bisa menahan segala luka difisikku kau tenang saja"
"Ya, ya ya aku tahu itu. Tapi kenapa kau melepaskan perban dikepalamu dan mencuci muka di wajahmu"
"Aku mandi, jadi semuanya tersiram air. Gitu aja pakai di tanya segala dokter macam apaan kau ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments