Bab 5
Karena emosi salah satu dari preman itu menarik rambut zhea. Zhea memberontak dia lalu mengigit tangan preman itu. Dan melemparkan sepatunya ke preman yang satunya lagi.
Ketika preman-preman itu lenggah zhea melarikan diri walaupun kakinya terasa sangat sakit.
Namun, dia kalah cepat. Karena preman-preman itu sudah menghadang jalannya.
"Mau lari kemana lagi kamu". Zhea lalu berbalik kebelakang berniat ingin kabur. Namun preman yang satunya juga menghadang jalannya.
"Soal! Mereka mengepungku" batin zhea.
Kedua preman itu pun memegang tangan zhea kanan dan kiri.
"Lepasin gue. Kalo nggak gue teriak"
"Teriak aja, nggak bakalan ada yang bisa dengerin lho" ucap preman itu karena disana memang tidak ada satupun orang.
Namun dengan sekuat tenaga zhea memberontak dia mengigit kedua tangan preman itu bergantian. Ketika preman-preman itu kesakitan zhea lalu menendang kepunyaan preman-preman itu dan berlari semampunya.
Disaat menyebrangi jalan, tanpa melihat kanan dan kiri karena ketakutan zea terpental jauh karena tertabrak motor. Dan sang pengendara motor pun kabur.
Dua preman itu yang melihat zhea tak berdaya, ketakutan dan melarikan diri dari sana.
"Kabur, kabur. Cewek itu tertabrak. Jangan sampai ada yang lihat kita disini"
Sementara itu exsel baru pulang dari rumah sakit. Disaat perjalanan menuju rumah, dia melihat seorang wanita tergeletak di jalan yang tak lain adalah zea.
"Sepertinya dia korban tabrak lari" ucap exsel lalu dengan cepat turun dari mobilnya dan menghampiri zhea.
Exsel yang melihat wajah zhea pun berucap "diakan cwek yang tadi" dia lalu mengangkat kepala zea yang bersimbah darah itu. Dan banyak luka-luka lainnya ditubuh zhea karena terserat aspal. Dan di kedua tangannya yang kecil dan putih itu, terdapat tanda kedua tanga preman yang mengenggamnya erat tadi.
"Lukanya cukup parah, lebih baik aku bawa kerumah sakit" ucap exsel lalu mengendong zhea ala bridge style dan memasukkannya kemobil.
Beberapa saat kemudian merekapun sampai dirumah sakit.
Exsel memeriksa keadaan zhea.
"Dia kekurangan darah. Sus, cek golongan darahnya setelah itu lihat di brangkas darah apakah ada persediaan darah yang cocok untuknya."
Suster itu mengganguk. dia mengambil sedikit darah zhea untuk mengeceknya, kemudian keluar melakukan yang di perintahkan exsel.
Sedangkan exsel memasang infus ditangannya Zhea. Exsel memperhatikan kedua tangan zhea.
"Ini bukan seperti akibat kecelakaan. Ini seperti bekas cengkraman" ucap exsel memegang tangan zhea.
Suster itupun kembali "dokter, golongan darah pasien O negatif, dan rumah sakit kita tidak ada stok golongan darah itu. Karena golongan darah itu hanya sedikit orang yang memilikinya."
"Kalau begitu, ambil darah saya. Kebetulan golongan darah saya O negatif"
Exsel lalu mendonorkan darahnya untuk zhea.
"Dokter, apa pasien ini keluargamu" ucap suster yang menggantikan infus dengan kantong darah yang exsel donorkan.
"Tidak. aku menemukannya tergeletak di jalan. Mungkin korban dari tabrak lari"
"Dia sangat beruntung, kalau dokter tidak cepat membawanya kerumah sakit, hal paling terburuk bisa saja terjadi. Kita harus memberitahu keluarganya untuk membayar administrasi. Tapi di saat mengantikan bajunya kami tidak menemukan apapun baik itu ponsel ataupun KTP"
"Aku yang akan membayar administrasinya"
"Kalau begitu dokter beristirahatlah. Tubuh dokter sekarang lemah karena baru saja mendonorkan darah"
"Aku tahu, Kau periksa pasien-pasien dikamar lain"
Suster itu hanya mengangguk dan keluar dari ruangan zhea.
Exsel menunggu darah yang di donorkannya habis, kemudian Dia menukarkannya kembali dengan infus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
shanti rahayu
wah nasibmu mujur zhea
2022-10-01
0