Bab 4
"Ngapain dia ketempat kayak gini".ucap exsel dan tak mau ambil pusing dia pun melajukan mobilnya.
Sementara itu zea menghampiri Rere.
"Kabur lagi lho ya" ucap Rere
"Lho tahu sendirilah gue gimana"
Niko dan rio menghampiri mereka.
"Zea, lho kenapa. Penampilan lho kok acak-acakan banget" ucap Niko
" palingan juga dia kabur lagi dari rumah" ucap Rio. Mereka semua pun tertawa.
"Oh iya, kalian kok belum mulai balapannya" ucap zea
"Gue dengar-dengar sih nggak jadi." Ucap Niko
"Lah kenapa" ucap zea dan Rere bersamaan
"Gue dapat info katanya si penantang yang sok jagoan itu kecelakaan"
"Yaelah kalo benar dia jagoan nggak mungkin kecelakaan kali" ucap Rere
"Ya sia-sia dong gue kabur. Kalian nggak tahu aja bagaimana penderitaan gue supaya bisa sampai kesini" ucap zea
"Biar lho ngak sia-sia datang kesini. Gimana kalo kita duel aja nik, gue boncengin Rere lho boncengin zea. Dan yang kalah harus traktir kita makan " ucap Rio
"Oke. Gimana kalian setuju nggak" ucap Niko
"Setuju" ucap zea dan Rere kompak.
Mereka kemudian memulai balapan. Niko dan rio saling kejar mengejar dengan zea dan Rio yang berdiri di belakang mereka.
Akhirnya Niko yang memenangi balapan itu.
"Sesuai janji lho sendiri Rio. Lho harus traktir kita makan" ucap zea
"Ini mah namanya senjata makan tuan" ucap Rio. Mereka semua pun tertawa.
Sesaat kemudian zea yang melihat para pengawal papanya berada disana.
"Damn! Mereka bahkan mencariku sampai kesini" ucap zea
"Siapa" ucap Rere
"Para pengawal tuan marga. Gue harus cepat pergi dari sini"
"Lho ikut gue aja" ucap Niko
"Udah nggak usah gue bisa sendiri. Kalo lho Sampai ketangkap sama mereka, bisa di kubur hidup-hidup lho. Gue pergi dulu" ucap zea lalu beranjak pergi.
Zea berjalan menelusuri jalan tanpa tujuan dengan berjalan pincang
"Sekarang gue harus kemana, dasar pengawal-pegawal sialan. Ngapain sih mereka disini. Ini pasti ulah tuan marga itu" ucap zea kesal.
"Aduhh nih kaki pake sakit segala lagi. Nggak bisa banget gitu di ajak kompromi" Ucap zhea.
Zhea lalu duduk dipinggiran jalan. Dia membuka sepatu dan kaos kakinya. Terlihat jelas kakinya membengkak dan membiru.
"Pantas aja sakit" ucap zhea mengusap-usap kakinya.
"Kalo kayak gini lebih baik tadi nyerah aja, sama pengawal-pegawal sialan itu. Lebih baik aku telpon aja mereka biar kesini" ucap zhea lalu mencari-cari benda pipihnya itu di kantong celananya.
"Lah kok nggak ada". Zhea lalu teringat benda pipihnya itu jatuh di saat dia melompat tembok sewaktu kabur tadi.
"Damn! Gue lupa lagi ambilin hp gue yang jatuh pas melompati tembok tadi. Ini semua gara-gara pengawal-pegawal sialan itu yang ngejar-ngejar aku. Coba aja kalo mereka nggak ngejar hp gue nggak mungkin ilang. Ahh gue benar-benar sial hri ini" teriak zhea
Hari sudah semakin larut malam. Zhea masih duduk di pinggiran jalan karena dia tidak bisa berjalan lagi.
"Sial banget sih gue hari ini. Pengawal-pegawal itu juga di saat dibutuhkan nggak ada satupun dari mereka yang nongol. Dan di saat gue benar-benar ingin menghindar dari mereka, mereka selalu aja datang di manapun gue berada" ucap zhea
"Ahhh sial" teriaknya kemudian
Datang dua preman menghampiri zhea.
"Sendirian aja neng tengah malam kayak gini" ucap salah satu preman itu
"Siapa bilang gue sendirian. Gue lagi nungguin suami gue beli minum. Udah sana-sana kalian pergi, kalian pikir gue nggak tahu apa yang ada di otak kalian"
"Pintar juga nih cewek" ucap preman itu
"He'h kalian pikir bisa membodoh-bodohi ku. Dasar otak mesum, jelek, pengaguran lagi." Ucap zhea
"Kurang ngajar nih cewek. Berani-beraninya lho ngehina kita" ucap preman itu mulai emosi
"Kalian bukan tuhan yang harus ditakutin" ucap zhea
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Mila
Keren😎
2023-06-18
2