Bab 3
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap zea berlari ke balkon kamarnya. Dia mencari-cari tangga yang biasa dia gunakan untuk menyelinap keluar. Namun ternyata tangga itu sudah tidak ada disana.
"Damn! Mereka pasti sudah mengambil tanggaku. Sekarang bagaimana caranya untuk keluar dari sini"
Setelah beberapa saat berpikir.
"Nggak ada pilihan lain, gue harus lompat" ucap zea kemudian menaiki balkonnya.
Zea takut melihat kebawah. Karena jaraknya cukup tinggi.
"Gue pasti bisa" ucapnya meyakinkan diri sendiri lalu memejamkan matanya dan melompat.
BUGH
"Auuu" ringis zea ketika tubuhnya jatuh ketanah.
Dia lalu berdiri namun kakinya sangat sakit.
"Kayaknya kakiku terkilir deh. Tapi ngak apa-apa asal masih bisa jalan. Untung aja ngak patah" ucap zea pada dirinya sendiri. Kemudian beranjak pergi.
"Aku harus pergi jalan belakang. Karena didepan pasti pengawal-pegawal tuan marga itu sedang berjaga-jaga"
Zea lalu memanjat tembok belakang mansionnya itu untuk kabur. Namun dia ketahuan oleh beberapa pengawal papanya.
"Nona berhenti jangan melompat" ucap salah satu pengawal itu.
"Terlambat" ucap zea kemudian dia melompat keluar.
BUGH
untuk yang kedua kalinya zea terjatuh. Kali ini dahinya yang menciumi tanah. Sehingga dahinya terluka.
Zea tidak mempedulikan luka-lukanya. Dengan berjalan tertatih-tatih dia pergi kejalan lintas.
"****! Kenapa kaki ini rasanya sangat sakit. Kalau aku nggak cepat. Bisa-bisa pengawal² itu menangkap ku" umpatnya
Zea yang melihat pengawal-pegawalnya dari kejauhan Dia nekat berjalan di jalanan yang dilalu lalangi kendaraan baik motor maupun mobil.
"Jangan sampai pengawal-pegawal sialan itu melihatku" ucapnya sambil terus berjalan menyebrangi jalan.
Beberapa saat kemudian, mobil yang dalam kecepatan tinggi hampir menabraknya.
Citttttttttt
Suara mobil yang di rem mendadak dalam keadaan mengebut. Zea yang kaget refleks terjatuh.
Pemilik mobil itu langsung keluar menghampiri zea.
"Maaf nona, aku sedang terburu-buru. Kenapa nona tidak menunggu lampu merah untuk menyeberang"
"Sudahlah. Lebih baik lho bawa gue pergi dari sini"
Pip....pip...pip
Suara klakson mobil yang berada di belakang mobil exsel. Ya nama pria yang hampir menabrak zea adalah exsel Alexander seorang dokter muda berusia 23 tahun.
Mendengar suara klakson itu pun exsel berucap "baiklah saya akan membawa anda pergi"
Exsel lalu membantu zea memasuki mobil, setalah memastikan zea duduk dia pun menutup pintu mobil dan bergegas masuk ke mobil.
"Nona, kemana tempat tujuan anda"
"Gue akan arahin jalannya. Karena gue nggak yakin orang kayak lho tahu tempat itu" ucap zea yang melihat penampilan exsel yang sangat rapi, berwibawa dan tampan tentunya.
"By the way nama lho siapa"
"Exsel"
"Namaku zea Pramudya. Kau bisa memanggilku zea dan berhentilah memanggilku nona. kau bukan asistenku"
"Baiklah. Saya memanggil Nona hanya untuk menghormati anda, karena saya tadi bekum tahu nama anda. Bagaimana kau bisa terluka padahal kau tidak tertabrak tadi"
"Oh, itu. Tadi jatoh gara-gara dikejar-kejar orang gila"
"Kebetulan saya seorang dokter. Saya akan membawa anda kerumah sakit tempat saya bekerja jika anda ingin mengobati luka anda"
"Kau seorang dokter." Ucap zea tidak percaya. Exsel hanya mengangguk.
"Jangan coba-coba untuk membohongiku. Mana ada dokter sangat muda sepertimu. Melihat dari penampilanmu kau mungkin masih kuliah. Penampilanmu memang seperti seorang dokter. Tapi maaf, saya tidak akan tertipu"
"Jika tidak percaya juga tidak apa-apa" . Ucap exsel.
Merekapun sampai ditempat balapan liar.
"Ini tempatnya"
"Ya, terimakasih telah mengantarku" ucap zea lalu turun dari mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
shanti rahayu
wah wah keren.... semoga bisa jaga kehormatan wanita wlo jadi bad girl
2022-10-01
1