Intermission

Sheyta sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah dengan beberapa temannya, kemudian dia segera berpisah dengan temannya. Tiba-tiba dia merasakan hal yang tidak biasa, langit cerah tiba-tiba menjadi mendung dan turun air hujan yang cukup deras.

Saat dia bergegas ke rumahnya, badai menghampiri tempat itu dan angin kencang memutar di tempat Sheyta berlari.

Sheyta yang panik dengan sekejap terhisap oleh angin itu dan pandangan Sheyta mulai kabur.

"Apakah kita berhasil memanggilnya?"

Saat Sheyta tersadar, dia mendengar beberapa orang sedang membicarakan sesuatu di hadapannya.

Orang-orang itu terlihat memakai jubah penyihir di seluruh tubuhnya. Sheyta berpikir bahwa ini adalah mimpi yang terlihat nyata, seperti yang telah ia baca sebelumnya saat dia membaca novel fantasi bersama kakaknya. Dia diam-diam menyukai dan menggemari hal tersebut, bahkan dia menyembunyikan hobi itu dari kakaknya.

"Ya. Kita berhasil mendapatkan 'Mahluk Panggilan' yang cukup langka."

"Kita sudah berbulan-bulan untuk menyiapkan hal ini."

"Benar sekali."

Sheyta yang mendengar hal itu seolah-olah tidak percaya kepada pendengarannya sendiri. Dia menganggap ini adalah mimpi yang terlalu melampaui fantasi seseorang. Tidak percaya mengenai hal itu, Sheyta perlahan bangkit.

"Tapi kalau dilihat-lihat, kita sepertinya mendapatkan 'Mahluk Panggilan' yang tipenya ras manusia, bukan?"

"Ya, aku cukup khawatir tentang kebencian kita kepada manusia, tapi kita kita tidak bisa menganggap dia lemah. Kita tidak bisa melihat buku dari sampulnya."

Sheyta tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh orang-orang berjubah ini. Jika apa yang terjadi sekarang adalah kenyataan, dia mungkin akan berteriak sekeras mungkin untuk meminta tolong. Dia tidak seperti kakaknya yang selalu tenang setiap saat, meskipun Sheyta kadang bingung dengan isi hati kakaknya, karena beberapa sifat dan kebiasaan Sheyta itu berbanding kebalik dengan kakaknya yaitu Yuuki.

Setelah beberapa percakapan yang menurut Sheyta membingungkan, orang berjubah itu berbalik menghadap Sheyta.

"Baiklah... Kemampuan apa yang kau miliki?"

Orang itu bertanya dengan nada berat. Sheyta tidak pernah memperkirakan dia akan bertanya hal seperti itu. Sheyta pikir, untuk pertama kalinya dia akan bertanya tentang namanya. Tapi kenyataan berkata sebaliknya. Bahkan Sheyta belum mengetahui situasinya, lalu dia ditanya dengan pertanyaan berat seperti itu, membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Hey! Apa kau bisa bicara?"

Dia membentak, tangannya memegang dagu Sheyta untuk memaksa Sheyta menghadap wajahnya.

"Y-ya. A-aku bisa bicara. Tapi aku tidak mengerti apa yang kau katakan."

Lalu dengan sekejap perasaan sakit di pipi kiri Sheyta. Ketika Sheyta ditampar oleh orang berjubah itu, Sheyta tidak menyadari kalau dia telah ditampar.

Aku tidak tahu sama sekali siapa dan dimana ini... Aku takut sekali kak...

Sheyta adalah anak yang pemberani, tapi dalam hal ini ketakutan menyelimuti tubuhnya, mau beberapa kali dia memanggil kakaknya dalam hati, dia tidak akan membantunya saat ini,  bahkan Sheyta juga tidak tahu kenapa situasinya seperti ini.

"Kita sudah melakukan sejauh ini, tapi kita mendapatkan mahluk yang gagal?! Benar-benar tidak bisa dipercaya."

Orang itu murka dan mencoba mengeluarkan nafsu membunuhnya kepada Sheyta. Menyadari hal itu, Sheyta bergetar ketakutan dan merasa ingin menangis.

"Tunggu sebentar Tuan Hit. Kita mungkin akan membangkitkan kekuatannya dengan menyiksanya."

Sekali lagi, Sheyta berharap ada yang menolongnya. Dia tidak peduli orang semacam apa dia, yang penting Sheyta ingin melarikan diri dari tempat itu, tidak peduli jika dia berada di tepi jurang, Sheyta tidak akan berpikir dua kali untuk melompat agar terhindar ancaman yang dibicarakan orang berjubah itu.

"Hey! Kau tidak bisa melakukan hal itu. Jika Tuan Sailor tahu, kita bisa dijadikan abu dalam sekejap! Kau tahu itu bukan?"

"Benar juga. Meskipun mahluk yang kita panggil kita ini gagal, berarti kita harus melatihnya agar kekuatannya bangkit begitu? Kalau itu caranya, aku tidak yakin manusia ini akan bertahan menghadapi pelatihan kita."

"Bukannya itu lebih baik daripada kita menyiksanya? Lagipula Tuan Sailor hanya peduli dengan kekuatan, tidak peduli bagaimana cara untuk membangkitkan kekuatannya, tapi menyiksanya itu tidak akan lebih baik."

"Berarti tidak ada pilihan lain."

Awal hari yang buruk telah dimulai untuk Sheyta. Sheyta dipaksakan untuk membangkitkan kekuatannya. Meskipun dia belum mengerti apa yang terjadi, Sheyta tetap terpaksa menjalani kehidupan yang tidak biasa ini.

Fisik dan mentalnya dilatih dengan cara yang keras dan kejam. Hampir melewati batas manusia itu sendiri. Dia dilatih mengontrol Mana yang ada di dalam tubuhnya, diajarkan berbagai strategi untuk berperang, membunuh dan bertahan hidup.

Berbagai kerja keras yang telah didapatkannya. Sheyta tidak bisa apa-apa dalam menghadap hal ini, dia tetap terpaksa dalam melakukannya, tapi inilah cara untuk bertahan hidup. Karena proses ini mungkin dia dapat mencari kakaknya di dunia yang berbeda ini. Meskipun persentasenya sangat kecil.

Melalui pelatihan dan kerja kerasnya. Dia membangkitkan kemampuan unik 'The Tempest', keahlian ini memiliki tiga fungsi utama yaitu Offensive, Defensive, dan Balance. Pada dasarnya kemampuan itu memanipulasi listrik, Elektromagnetik, dan sebagainya.

Offensive...

Kemampuan ini adalah untuk menyerang lawan. Menyerang dengan elektromagnetik yang menyebar ke arah lawannya. Kemampuan ini dapat difokuskan dalam satu titik menjadi guntur yang bisa menghancurkan lawan dalam sekejap.

Defensive...

Kemampuan pertahanan yang memanipulasi energi elektromagnetik menjadi pelindung seluruh tubuh. Energi ini menyelimuti tubuh si pengguna dengan energi elektomagnetik yang membentuk sebuah penghalang.

Balance...

Kemampuan serangan sekaligus dalam bertahan. Menciptakan energi listrik yang sangat kuat yang dapat menyerang dan bertahan. Bahkan saat penggunanya diserang, yang akan merasakan dampaknya adalah si penyerang.

Tapi pertahanan Balance tidak lebih kuat daripada Defensive, dan kekuatan serangnya tidak lebih kuat daripada Offensive.

Namun sebelum itu, Sheyta telah memikirkan rencana yang cukup berbahaya.

Sebelum Sheyta menguasai kekuatan dengan sepenuhnya, dia berencana untuk berpura-pura untuk menyembunyikan kekuatan penuhnya dari orang-orang berjubah penyihir ini. Sheyta cukup menunggu sampai mereka lengah terhadap penjagaan mereka, sehingga mereka berpikir bahwa Sheyta masih dalam tahap pelatihan dan tidak mungkin melakukan pemberontakan.

Dengan semua itu, Sheyta berencana untuk melarikan diri dan melanjutkan rencana awalnya untuk mencari kakaknya. Dia tidak tahu apakah kakaknya juga terkirim ke dunia ini. Dia berpikir kalau kehilangan kakaknya dirumah benar-benar kejadian yang aneh. Dengan tas dan seragam sekolah yang masih berantakan di rumahnya saat di masa lalu. Yang artinya kakaknya benar-benar sudah pulang saat waktu itu.

Lalu hari ini...

Sheyta mulai melaksanakan rencananya. Pada awal dia datang ke dunia ini, dia datang di tempat ruang bawah di kastil istana yang sangat besar. Dan saat dia berlatih kemampuannya, dia ditempatkan di ruangan khusus dalam bawah tanah kastil. Setidaknya Sheyta tahu kalau ada beberapa ruangan di tempat ini, meskipun dia tidak bisa mengetahui semua tempat ini.

Tempat ini seperti labirin yang sangat membingungkan, tapi Sheyta tahu kalau dia berada di dalam sebuah kerajaan yang sangat besar. Pemikiran Sheyta berlaku kompleks, jadi Sheyta sudah berpikir sampai situ.

Yang dia simpulkan bahwa jika dia berhasil keluar dari ruangan bawah tanah ini, maka dia akan bebas dari penjara yang mengikatnya pada hari ini. Mungkin jika memikirkan skenario terburuk, dia akan berhadapan dengan salah satu penyihir ataupun beberapa penyihir.

Pada dasarnya ruangan ini memiliki banyak ruangan. Dan ruangan itu juga seluruhnya belum pernah dimasuki oleh Sheyta. Jadi dia berpikir tempat ini seperti labirin. Mungkin di berbagai tempat ada jebakan yang menantinya dan banyak juga penghalang untuk mencegah Sheyta keluar dari tempat itu. Lagipula itu belum dihitung dengan penjagaan oleh para penyihir.

Mereka berpikir bahwa Sheyta adalah manusia yang kekuatannya cukup langka. Jadi kemungkinan besar dia akan dijaga ketat oleh para penyihir. Tapi semua itu tidak masalah bagi Sheyta, karena dia memiliki kemampuan yang sangat kuat. Bahkan para penyihir itu belum tahu tentang kemampuan sejati Sheyta.

Dengan semua masalah, seperti penjagaan ketat oleh para penyihir dan labirin. Mereka semua tidak dapat menyebabkan masalah lebih bagi Sheyta. Karena Sheyta mempunyai Skill yang selalu aktif, Elektromagnetik Sensor, perangkat yang dapat mendeteksi dan mengukur properti fisik dan mencatat, menunjukkan atau meresponnya.

Dengan kemampuan yang seperti itu, Sheyta dapat mengetahui pengawasan dari para penjaga ruang bawah tanah, melalui kemampuan Elektromagnetik Sensor-nya. Jadi dia dapat mengetahui jebakan maupun orang-orang yang mengawasinya.

Sejauh ini dalam pelaksanaan rencananya cukup berhasil tanpa halangan. Orang-orang yang memakai jubah penyihir yang sedang berjaga di sekitarnya dengan mudah dilumpuhkan oleh kemampuan Sheyta. Dia menyembunyikan hawa keberadaannya, lalu dia hanya menyentuh bahu para penyihir itu. Dengan sekejap mereka lumpuh tidak sadarkan diri.

Inilah hasil pelatihan yang didapatkan Sheyta. Bahkan dia terkejut kalau kekuatannya bisa seefisien ini untuk melumpuhkan orang.

"Mereka pikir aku ini siapa? Aku itu adalah adik dari kakak yang sangat cerdas tahu! Kalian semua tidak bisa meremehkanku!" Ucap Sheyta dengan bangga setelah melumpuhkan semua penjagaan ketat di ruangan itu.

Dia berpikir apakah kekuatannya yang terlalu besar atau memang penyihirnya yang terlalu lemah dan meremehkannya? Dia tidak tahu dengan apa dia menjawabnya. Meskipun cukup lama untuk keluar dari ruangan bawahtanah itu, tapi kesulitannya cukup mudah untuk dilewati.

Tujuannya saat ini, dalam beberapa langkah kemudian akan berhasil. Akhirnya dia dapat melihat cahaya matahari yang berhari-hari tidak dapat dilihat Sheyta.

"Akhirnya..."

Tapi, rencana yang dia pikir cukup mudah telah gagal dengan kehadiran seseorang.

つづく

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

Melalui pelatihan keras akhirnya Sheyta dapat jadi kuat

2022-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Intermission
3 Intermission : Pion yang Terpanggil
4 Chapter 1 : Black Bullet
5 Chapter 2 : Perjalananku
6 Chapter 2.1
7 Chapter 2.2
8 Chapter 2.3
9 Chapter 3 : Pertemuan Yang Saling Membunuh
10 Chapter 3.1
11 Chapter 3.2
12 Chapter 3.3
13 Chapter 3.4
14 Chapter 4 : Kekacauan
15 Chapter 4.1
16 Chapter 4.2
17 Chapter 5 : Kegagalan
18 Chapter 5.1
19 Chapter 5.2
20 Chapter 5.3
21 Interlude Chapter
22 Interlude Chapter 2
23 Chapter 6 : Pendatang Baru
24 Chapter 6.1
25 Chapter 6.2
26 Chapter 6.3
27 Chapter 6.4
28 Chapter 7 : Koordinasi Pelatihan
29 Chapter 7.1
30 Chapter 7.2
31 Chapter 7.3
32 Chapter 7.4
33 Intermission : Mereka menyebutnya Monster Kelas Bencana
34 Chapter 8 : Persiapan
35 Chapter 8.1
36 Chapter 8.2
37 Chapter 8.3 : Regu Astia
38 Chapter 8.4
39 Chapter 9 : Regu Lilia
40 Chapter 9.1
41 Chapter 9.2
42 Chapter 9.3
43 Chapter 9.4
44 Chapter 10 : Persiapan 2
45 Chapter 10.1
46 Chapter 10.2
47 Chapter 10.3
48 Chapter 11 : Kematian? Hanya Satu Langkah Lagi
49 Chapter 11.1
50 Chapter 11.2
51 Chapter 11.3
52 Chapter 12 : Malam harinya...
53 Chapter 12.1
54 Chapter : 12.2
55 Chapter 12.3
56 Chapter 12.4
57 Chapter 13 : Garda Terdepan Pertahanan Umat Manusia
58 Chapter 13.1
59 Chapter 13.2
60 Chapter 14 : Di Titik Timur Laut
61 Chapter 14.1
62 Chapter 14.2
63 Chapter 14.3
64 Chapter 14.4
65 Chapter 15 : Di Titik Timur
66 Chapter 15.1
67 Chapter 15.2
68 Chapter 15.3
69 Chapter 15.4
70 Chapter 16 : Penaklukan yang Terus Berlanjut
71 Chapter 16.1
72 Chapter 16.2 : Bantuan Dari Belakang Layar
73 Chapter 16.3
74 Chapter 16.4
75 Chapter 16.5 : Kemarahan Astia
76 Chapter 17 : Perlawanan Kami
77 Chapter 17.1
78 Chapter 17.2
79 Chapter 18 : Penaklukan Ultimate Hydra, Dimulai
80 Chapter 18.1
81 Chapter 18.2
82 Chapter 18.3
83 Chapter 18.4
84 Chapter 19 : Kegilaan
85 Chapter 19.1
86 Chapter 19.2
87 Chapter 19.3
88 Chapter 19.4
89 Chapter 20 : Tomoe Garden
90 Chapter 20.1
91 Chapter 20.2
92 Chapter 20.3
93 Chapter 21 : Sayonara
94 Chapter 21.1
95 Chapter 21.2
96 Chapter 22 : Awal yang Baru
97 Chapter 22.1
98 Chapter 22.2
99 Chapter 22.3
100 Chapter 22.4
101 Interlude : Mimpi Buruk
102 Interlude 2 : Mimpi Buruk
103 Chapter 23 : Pencarian
104 Chapter 23.1
105 Chapter 23.2
106 Chapter 24 : Kekaisaran Engrayn
107 Chapter 24.1
108 Chapter 24.2
109 Chapter 25 : Pertemuan dengan Rekan Lama
110 Chapter 25.1
111 Chapter 25.2
112 Chapter 25.3
113 Chapter 26 : Annastasia dan Elma
114 Chapter 26.1
115 Chapter 26.2
116 Chapter 26.3
117 Chapter 27 : Perlawanan Tomoe Garden
118 Chapter 27.1
119 Chapter 27.2
120 Chapter 27.3
121 Chapter 28 : Penyusupan
122 Chapter 28.1
123 Chapter 28.2
124 Chapter 28.3
125 Intermission Chapter 28.4
126 Chapter 29 : Operasi Blaue Nacht
127 Chapter 29.1
128 Chapter 29.2
129 Chapter 29.3
130 Chapter 30 : Faker
131 Chapter 30.1
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Prolog
2
Intermission
3
Intermission : Pion yang Terpanggil
4
Chapter 1 : Black Bullet
5
Chapter 2 : Perjalananku
6
Chapter 2.1
7
Chapter 2.2
8
Chapter 2.3
9
Chapter 3 : Pertemuan Yang Saling Membunuh
10
Chapter 3.1
11
Chapter 3.2
12
Chapter 3.3
13
Chapter 3.4
14
Chapter 4 : Kekacauan
15
Chapter 4.1
16
Chapter 4.2
17
Chapter 5 : Kegagalan
18
Chapter 5.1
19
Chapter 5.2
20
Chapter 5.3
21
Interlude Chapter
22
Interlude Chapter 2
23
Chapter 6 : Pendatang Baru
24
Chapter 6.1
25
Chapter 6.2
26
Chapter 6.3
27
Chapter 6.4
28
Chapter 7 : Koordinasi Pelatihan
29
Chapter 7.1
30
Chapter 7.2
31
Chapter 7.3
32
Chapter 7.4
33
Intermission : Mereka menyebutnya Monster Kelas Bencana
34
Chapter 8 : Persiapan
35
Chapter 8.1
36
Chapter 8.2
37
Chapter 8.3 : Regu Astia
38
Chapter 8.4
39
Chapter 9 : Regu Lilia
40
Chapter 9.1
41
Chapter 9.2
42
Chapter 9.3
43
Chapter 9.4
44
Chapter 10 : Persiapan 2
45
Chapter 10.1
46
Chapter 10.2
47
Chapter 10.3
48
Chapter 11 : Kematian? Hanya Satu Langkah Lagi
49
Chapter 11.1
50
Chapter 11.2
51
Chapter 11.3
52
Chapter 12 : Malam harinya...
53
Chapter 12.1
54
Chapter : 12.2
55
Chapter 12.3
56
Chapter 12.4
57
Chapter 13 : Garda Terdepan Pertahanan Umat Manusia
58
Chapter 13.1
59
Chapter 13.2
60
Chapter 14 : Di Titik Timur Laut
61
Chapter 14.1
62
Chapter 14.2
63
Chapter 14.3
64
Chapter 14.4
65
Chapter 15 : Di Titik Timur
66
Chapter 15.1
67
Chapter 15.2
68
Chapter 15.3
69
Chapter 15.4
70
Chapter 16 : Penaklukan yang Terus Berlanjut
71
Chapter 16.1
72
Chapter 16.2 : Bantuan Dari Belakang Layar
73
Chapter 16.3
74
Chapter 16.4
75
Chapter 16.5 : Kemarahan Astia
76
Chapter 17 : Perlawanan Kami
77
Chapter 17.1
78
Chapter 17.2
79
Chapter 18 : Penaklukan Ultimate Hydra, Dimulai
80
Chapter 18.1
81
Chapter 18.2
82
Chapter 18.3
83
Chapter 18.4
84
Chapter 19 : Kegilaan
85
Chapter 19.1
86
Chapter 19.2
87
Chapter 19.3
88
Chapter 19.4
89
Chapter 20 : Tomoe Garden
90
Chapter 20.1
91
Chapter 20.2
92
Chapter 20.3
93
Chapter 21 : Sayonara
94
Chapter 21.1
95
Chapter 21.2
96
Chapter 22 : Awal yang Baru
97
Chapter 22.1
98
Chapter 22.2
99
Chapter 22.3
100
Chapter 22.4
101
Interlude : Mimpi Buruk
102
Interlude 2 : Mimpi Buruk
103
Chapter 23 : Pencarian
104
Chapter 23.1
105
Chapter 23.2
106
Chapter 24 : Kekaisaran Engrayn
107
Chapter 24.1
108
Chapter 24.2
109
Chapter 25 : Pertemuan dengan Rekan Lama
110
Chapter 25.1
111
Chapter 25.2
112
Chapter 25.3
113
Chapter 26 : Annastasia dan Elma
114
Chapter 26.1
115
Chapter 26.2
116
Chapter 26.3
117
Chapter 27 : Perlawanan Tomoe Garden
118
Chapter 27.1
119
Chapter 27.2
120
Chapter 27.3
121
Chapter 28 : Penyusupan
122
Chapter 28.1
123
Chapter 28.2
124
Chapter 28.3
125
Intermission Chapter 28.4
126
Chapter 29 : Operasi Blaue Nacht
127
Chapter 29.1
128
Chapter 29.2
129
Chapter 29.3
130
Chapter 30 : Faker
131
Chapter 30.1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!