" Duuuuh....tanganku pegel.." Keluh Nova saat ia hendak tiduran di kamarnya. " Ku pikir setelah menikah tidak akan pernah membuat bakso lagi.."
" Memangnya dulu kau yang membuatnya?... Bukan ibumu?" tanya Krisna yang tiduran tak jauh darinya.
" Ya bukanlah...Ayah menggarap sawah orang pergi pagi pulang sore , ibu membuat mie..ya aku yang membuatnya... Hari hari sepulang sekolah selalu membantu ibu di warung.. Mau dolan sebentar saja gak boleh...harus membantu ibu jualan.. Warung tutup, sudah malam.. Cuma bisa tidur. Hiburan ku ya cuma main hp. Tapi kalau ketahuan main sampai malam hp ku di sita. "
Krisna mendengarkan cerita Nova.
" Yang lebih menyebalkan itu kalau Mbak Nira pas mudik ,...Mbak Nira itu yang seharusnya menikah dengan Om mas..bukan aku .... "
.
" Hah?? ." ... *Jadi bukan B o c i l ini yang seharusnya jadi istri ke empat ku....tapi kakaknya*?
.
" Dia di perlakukan seperti putri. Tidak boleh terlalu capek , makan tidur enak , tidak usah bantu bantu , tidak usah bersih bersih. Aku tidak sepintar kakakku juga bukan salahku..Aku tidak pernah punya waktu belajar, membantu terus di warung. Juga memasak di rumah buat Ayah..Rasanya seperti anak tiri kalau di bandingkan dengan Mbak Nira "
Krisna baru tahu cerita kehidupan Nova yang begitu menyedihkan itu. Ternyata hidup yang di alami Nova itu begitu memprihatinkan . Sejak kecil ia harus menerima perbedaan perlakuan dari orang tuanya.
" Uang sakuku juga cuma 10 ribu, itu juga kalau pas ada...Tapi buat Mbak Nira, meskipun tidak ada ya di carikan pinjaman sampai ke mana mana...Uang kuliah, uang kos, dan uang jajan bulanan harus ada.."
.
Ooo....begitu...pantas saja orang tua Nova sampai punya hutang banyak...Ternyata gara gara biaya untuk kuliah kakaknya...
.
" Semua ada hikmahnya C i l.."
" Ah benar juga... Berkat itu aku bertemu Om mas... aku jadi bisa hidup enak sekarang...hehe.." ucap Nova sambil tersenyum dan berbaring di sisi Krisna. Krisna tersenyum dan kemudian memeluk Nova.
" Mesum lagi? " tanya Nova sinis
" Gak lah...2 minggu ini aku sudah dapat jatah dari Shinta dan Dewi. Aku cuma gak bisa tidur kalau gak memeluk sesuatu..."
" Sudah tua masih manja..." timpal Nova geli.
" Kan badanmu rata seperti guling...jadi enak di peluk..."
" Hii\_ih... Ngajak perang ya... " sahut Nova kesal. Ia hendak berontak melepaskan diri namun Krisna makin mempererat pelukannya.
" Diam C i l....aku ngantuk... "
" Huh..." Nova mendengus kesal. Ia merasakan hembusan nafas Krisna yang tenang.
.
Sepertinya Om mas benar benar sudah mengantuk ...Dia sedikit lebih tenang..
.
" Rindu..."
.
Hah...apa?...Barusan dia bilang rindu? Om mas rindu padaku??? ... Ah ..paling juga rindu Mbak Shinta...Dulu dia juga sering mengigau memanggil Mbak Shinta....
.
.
.
Keesokan paginya. Nova bangun dengan tenang. Krisna juga tidak menggerayangi tubuhnya. Sepertinya ia benar benar sudah puas setelah 2 minggu mendapat jatah dari istri pertama dan keduanya. Ia tidak mesum padanya.
" C i l....serius nih? " tanya Krisna saat hendak sarapan pagi dan melihat menu yang di siapkan untuknya.
Seporsi bakso berukuran besar dengan lingkaran seukuran bola yang satu biji saja sudah penuh satu mangkuk. Memang kelihatan enak tapi ukurannya benar benar membuat eneg.
" Harus habis ya...." ucap Nova sambil tertawa nyengir.
" Balas dendam ya C i l..." timpal Krisna.
" Hihihi...mana ada balas dendam..Itu bakso penuh cinta yang aku buat khusus buat Om mas.." Nova tersenyum menyeringai mengerjai Krisna.
" Ooo... Penuh cinta ..." Krisna menerima mentah mentah ucapan Nova sambil tersenyum. Kemudian ia pun segera memakannya. Ia tampak senang mendengar Nova mengucapkan itu meski ia tahu itu demi keisengan nya saja.
Sesaat kemudian Krisna sudah begah. Baru separuh ia sudah enek. Rasanya tidak sanggup lagi memakannya.
" Habisin dong Om mas..."
" Gak sanggup C i l...Aku bisa muntah nanti..."
" Yaah ...mengecewakan..padahal aku mau memberi hadiah kalau Om mas bisa menghabiskannya..."
" Hadiah apa?" tanya Krisna cepat.
" Hem... Rasanya percuma juga ku kasih tau. Om mas kan tidak bisa menghabiskannya..." Kata Nova sambil mencibir.
Krisna sejenak memperhatikan bibir Nova yang di\_manyunin itu...Entah mengapa tiba tiba timbul keinginan di hatinya untuk menyentuh bibir mungil nan ranum memerah itu. Terlebih sejak menikah ia belum pernah mencicipinya sama sekali.
" Akan ku habiskan..tapi aku yang tentukan hadiah nya.."
" Hah?"
Nova cuma bengong. Terlebih kemudian Krisna buru buru memakan bakso itu kembali. Lebih tepatnya lagi memaksakan diri untuk menghabiskannya.
" Beneran habis?? " tanya Nova tak percaya saat Krisna benar benar menghabiskan bakso raksasa tersebut.
Krisna bangkit sambil menutup mulut nya dan langsung berlari menuju ke toilet kamar mandi.
" Hoek..."
" Hihihi...kapok kamu Om mas...ku kerjain balik.." ucap Nova pelan sambil tertawa.
Nova menunggu Krisna kembali dengan sarapan pula dengan bakso nya. Tapi porsi biasa tidak seperti porsi Krisna tadi.
" Mm... Enak banget.." ia menikmati sarapannya.
Krisna kembali dari kamar mandi sehabis muntah. Matanya sedikit merah.
" Aduh..Om mas..makanya jangan memaksakan diri...Kalau tidak sanggup ya jangan di habiskan.." ledek Nova sambil menikmati makanannya.
" C i h... Merasa menang..." Krisna duduk di dekat Nova.
" Wk\_wkwk "
" Cepat habiskan makananmu.."
" Kenapa harus buru buru...makan tuh harus di nikmati...Bakso ini enak sekali lho..makanya harus benar benar di nikmati...Makan pelan pelan.."
" Aku mau makan kamu.."
" Hah?!! ..." Uhuk\_uhuk " Nova yang kaget sampai tersedak dan terbatuk\_batuk. "
Krisna tersenyum geli sambil mengambilkan air putih dan mengusap punggung Nova .
.
Dia lucu sekali...Baru begini saja sudah tersedak...Bagaimana kalau beneran?... Dia bisa pingsan...hihihi
.
" Om mas jahat...bikin aku tersedak.."
" Apa sih C i l..." Krisna pura pura tidak tahu.
" Habis..Om mas bilang..."
" Aku bilang apa coba? " tanya Krisna sambil tersenyum.
" Nggak tau ah.." jawab Nova sambil bangkit dengan wajah memerah. Ia kembali ke kamarnya. Krisna mengekor di belakang.
.
Part 2 C i l....hihi...Krisna masih ingin iseng pada Nova.
.
Tiba tiba saja Krisna mengangkat tubuh Nova . Ia membopongnya dan kemudian membawanya ke kamar .
" O...Om mas mau apa ? " tanya Nova gugup dengan jantung berdetak kencang saat Krisna membaringkannya di ranjang mereka.
" Tadi aku kan sudah bilang...Aku mau makan kamu..."
" Tidak bisa begitu dong , kan perjanjiannya sesudah lulus SMA..sekarang baru jalan 6 bulan ..Masih kurang 2,5 tahun lagi Om mas..."
" Kalau pinginnya sekarang masak harus nunggu 2 tahun lagi C i l... Selak jamuran...Bolehlah nyicil dikit.. "
" Nggak nggak nggak...itu pelanggaran perjanjian..sana sana..pergi sana.." Nova mendorong dorong tubuh Krisna agar menjauh darinya. Namun Krisna tetap tak mau menjauh.
" Ayolah C i l...nyicil dikit doang..."
" Hii\_iihh...ngeyel ya.."
' D\*u\*a\*k !!!' Nova nekat membenturkan kepalanya ke kepala Krisna dengan keras. Dan akibatnya dua duanya sama sama puyeng dengan rasa nyeri di kepalanya.
" Aduh..." ucap Krisna dan Nova sambil memegangi kepalanya. " Kepala mu dari batu
C i l...Sakit banget nih.." gerutu Krisna.
" Mana mungkin dari batu...." ucap Nova sambil memegang dahinya. " Bocor ni.." Nova menunjukkan tangannya yang berdarah.
" Astaga..." Krisna terkejut saat melihat dahi Nova yang nampak benjol dan mengeluarkan darah .
" Huaaaaa....Om mas jahat..." Ucap Nova dalam isak tangisnya.
" Padahal cuma mau minta cium ... Malah jadi begini.." Krisna melupakan sakitnya dan buru buru mengambil kotak P 3 K dan mengobati luka Nova.
.
Hah?... CIUM??... Om mas minta di cium ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
iya nova,,, kamu sekalian belajar dan praktek sama suamimu
2022-11-23
1