Bab 14 Marahnya Dwinda.

Aira yang menjatuhkan barang dengan terburu-buru pergi menjauh dari hadapan kedua insan yang telihat bertengkar. Berlari menuju kamar tidur, berharap jika Dwinda tak mencurigai dirinya.

Jantung berdebar, perasaan tak menentu ada rasa takut ketahuan. Aira duduk diujung kasur, berusaha tetap tenang. Ia masih tak percaya dengan pemandangan yang terlihat oleh kedua matanya, Edric digoda oleh ibu tirinya, " Apa ini alasan Edric ingin menikah? "

Aira kembali berdiri, dimana ketukan pintu terdengar dari kamarnya. " Aira buka."

Terdengar suara Dwinda, memanggil namanya. Membuat ia menarik napas, memasang aba-aba untuk menghadapi istri CEO Ellad.

Membuka pintu kamar. " Ada apa? "

Sang pemilik bola mata coklat dengan hidung mancungnya, memperlihatkan kemarahan pada Aira. " Kenapa kamu kabur? "

Aira tak menduga, jika Dwinda tahu jika yang mengintip itu dirinya, " punya ilmu apa sih ini wanita, kok bisa tahu jika aku yang mengintip tadi. " Gerutu hati Aira.

Menarik tangan Aira masuk ke dalam kamar, mengunci pintu saat itulah Dwinda mulai bertanya kembali.

"Kalau orang tanya itu jawab?" bentak Dwinda, dengan memuncratkan sedikit air liur ke arah Aira. Bibir tebalnya seperti tak bisa mengendalikan air liur berlebihan di mulut wanita berambut lurus itu.

Memutarkan bola mata berpura pura tak tahu, " ih, siapa juga yang ngintip. Pede, sebelum ngomong tuh bibir setrika dulu. Biar air liur nggak sampai muncrat pada tangan saya ini, Bu. " Sifat bringas Aira semakin menjadi jadi, dimana Dwinda selalu membuat emosinya naik ke atas ubun-ubun.

" Ibu, ibu. Panggil saya ini Nyonya. " Bentak Dwinda seakan tak terima dengan sebutan kata ibu. Karena Dwinda itu masih terbilang muda dan punya wajah cantik jelita seperti anak remaja pada umumnya.

"Idih, orang kata Pak Ellad juga, Aira harus panggil anda ibu. Kan sebentar lagi Aira jadi mantu di keluarga Pak Ellad. " Entah setan apa yang nangkring di tubuh Aira, sampai gadis desa berbulu mata lentik itu semakin berani melawan Dwinda.

"Jangan harap ya, Aira. Kamu tidak akan bisa menjadi istri Edric, karena saya yang akan menjadi istrinya. " Jawaban yang mengejutkan, untuk Aira. Seorang ibu tiri ingin menjadi istri CEO Erdic.

"Kenapa diam saja, heran. Makannya saya selalu menggoda Edric dan juga ingin mengusir kamu dari sini. Jadi sebaiknya kamu pergi dari sini saja, toh kamu ini hanya di beli oleh Ellad dari desa untuk mainan Edric saja. " Belum Aira membalas jawaban yang tadi, wanita berambut lurus dengan bibir tebalnya terus saja berbicara tiada henti.

Palkkk ....

Tamparan keras melayang pada pipi kiri Dwinda, dengan lancangnya Aira menjambak rambut lurus itu. " saya sudah berkata sopan, tapi anda tetap saja tidak menghargai saya. Heh, nenek lampir sudah punya Pak Ellad juga masih mau sama Tuan Edric, ini otak apa dengkul. " Jambakan semakin erat, membuat Dwinda meringis kesakitan.

"Jangan berani berani sama gadis desa ya, bagaimana pun. Saya ini tidak lemah seperti dicerita dongeng, novel. Atau pun sinetron. Saya bukan wanita bodoh yang bisa diinjak harga diri seperti anda, sudah embat bapaknya anaknya pula mau, dasar serakah. " Tangan kanan Aira yang mengganggur mencekram dagu lonjong dengan kulit mulus milik Dwinda. " Anda tahu sendiri kan, aku bisa saja lebih jahat dari anda, atau bisa lebih sadis dari ini."

"Le-pa-skan." Dwinda mencoba memberontak, tapi tenaganya lemah. Karena rasa sakit yang ia rasakan karena jambakan dan juga cekraman tangan Aira yang begitu kuat.

"Saya akan lepaskan anda, asal anda tidak menganggu Tuan Edric lagi. Karena besok dia akan menjadi milik saya sepenuhnya. Punya muka cantik tapi hati busuk, apa anda tidak malu dengan gelar anda Ibu Dwinda yang terhormat. "

Pada saat itulah Aira mulai melepaskan tangannya, membuat Dwinda menatap tajam ke arah Aira, ada rasa sakit pada rambut dan juga dagu akibat cekraman yang kuat dari tangan gadis desa itu.

"Masih sakit?"

Dwinda benar benar, harus waspada dari gadis bernama Aira ini, ia tak tahu jika gadis desa bisa seperti pereman di saat dirinya dalam bahaya. Membuka pintu kamar Aira, badan Dwinda bertabrakan dengan tubuh sosok lelaki yang ternyata Ellad.

Aira menyadari kedatangan Ellad, berusaha merubah sosok beringasnya menjadi sosok lugu dan polos. "Pak Ellad. "

Dwinda mulai mencari simpati di depan sang suami, " sayang. Lihat ini, sakit. "

"Kamu kenapa?" Melihat wajah putih mulus Dwinda memerah membuat Aira dengan sigap membalas. " Pak Ellad, Ibu Dwinda tadi tersandung, tangan saya tak sengaja menahan dagu Ibu Dwinda sampai memerah. Padahal saya berniat membantu. Tapi ibu Dwinda malah menyalahkan saya, apa karena saya gadis bodoh dari desa. "

Dwinda yang memegang pipi akibat tamparan Aira, berdecak kesal. Ia tak terima dengan drama yang begitu bagus di perankan oleh Aira. " Sayang. "

Belum Dwinda berbicara tentang kejadian tadi, Ellad langsung menatap sayu ke arah istrinya. " Sayang, bagaimana pun Aira itu akan menjadi istri Edric, tolonglah kamu jangan membuat dia malah sedih. Kasihan Aira, kamu minta maaf dan bilang terima kasih sama dia. " Printah Ellad menyuruh sang istri, yang dimana Dwinda geram dan kesal. Mengenggam tangan kiri ingin sekali meninju bibir tipis milik Aira itu hingga menebal.

"Pak Ellad, tak usah. Saya disini hanya gadis desa biasa, tak pantas jika harus menerima kata maaf atau terima kasih dari Ibu Dwinda yang terhormat ini. "

Ucapan Aira, membuat Ellad tak menyangka. Gadis desa itu bisa menyejukan hatinya dengan tuturkata bahasa yang sopan.

Padahal awal kedatangan Aira kesini, dianggap remeh oleh Ellad, dan dipandang sebelah mata karena keturunan dari Desa dengan pendidikan yang minimal.

Tapi setelah melihat bahasa dan keluguannya membuat Ellad senang, karena adab lebih diutamakan dari pada ilmu.

"Semoga saja, setelah kamu menikah dengan Edric, kamu bisa mengubah anak saya menjadi lebih baik lagi dan semangat dalam menjalani hari harinya, walau Edric sudah di juluki seorang CEO muda, dia masih mempunyai kekurangan yang tak lain tidak mempunyai seorang teman satupun. Entah karena Edric yang mungkin tertutup. Atau karena dia malu berhadapan dengan orang lain, karena idetitas, ya. Yang lumpuh, tidak di ketahui orang orang. Yang ada orang orang hanya menganggap Edric itu sosok sempurna tanpa kekurangan satu pun. Tapi kenyataanya dia lumpuh semenjak kepergian ibunya." Keluh sang pemegang tahta tertinggi di rumahnya.

Aira semakin penasaran dengan Edric dan kehidupanya, terutama si nenek lampir yang berusaha menyingkirkan dirinya. Mengoda Edric terus menerus. Padahal Aira juga punya tujuan balas dendam pada keluarga Ellad karena telah membuat Sodikin menutup mata hatinya melihat uang dan berani membunuh Siti, sang istri.

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

edric tdk tahu

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Membawa paksa.
2 Bab 2. Di Perjalanan menuju Rumah CEO
3 Bab 3 Bertemu Ellad Cedric
4 Bab 4 Cemburunya Dwinda Julissa kepada Aira.
5 Bab 5 Bermuka Dua.
6 Bab 6 Aira menampilkan gaya kampungnya.
7 Bab 7 cara makan Aira.
8 Bab 8 Aira kesal.
9 Bab 9 Kelakuan Dwinda.
10 Bab 10 Trauma
11 Bab 11 Satu hari lagi
12 Bab 12 Perjanjian.
13 Bab 13 Egoisnya Ellad.
14 Bab 14 Marahnya Dwinda.
15 Bab 15 Tersenyumnya Edric.
16 Bab 16 Pernikahaan
17 Bab 17 Debaran.
18 Bab 18 Berlari pada tangga darurat.
19 Bab 19 meminta tolong.
20 Bab 20 Terekspos secara nyata.
21 Bab 21 Malu
22 Bab 22 Tiket bulan madu.
23 Bab 23 Mengintip
24 Bab 24 Gagal lagi
25 Bab 25 Apesnya Dwinda
26 Bab 26 Kenapa dengan Dwinda
27 Bab 27 Kebahagiaan untuk Edric
28 Bab 28 Terbang
29 Bab 29 Kegilaan Dwinda.
30 Bab 30 Suntikan.
31 Bab 31 Para pelayan
32 Bab 32 Mengembang.
33 Bab 33 Air panas.
34 Bab 34 Pak Hasan
35 Bab 35 Mencuci otak para pelayan
36 Bab 36 Sok berkuasa.
37 Bab 37 Terpeleset lagi
38 Bab 38 Dwinda menang.
39 Bab 39 Juteknya Edric
40 Bab 40 Jutek Galak
41 Bb 41 Kehidupan Laudia sang sekertaris.
42 Bab 42 Licik
43 Bab 43 Satu pukulan.
44 Bab 44 Poto masa lalu.
45 Nan 45 Kerja sama.
46 Bab 46 Ke desa Aira
47 Bab 47 Ayah tiri Aira
48 Bab 48 Menyanjung sang ayah.
49 Bab 49 Peduli.
50 Bab 50 Pak Hasan dan Bu Aini
51 Bab 51 Senangnya Aini
52 Bab 52 Nasib Aini
53 Bab 53 Teriakan Hasan
54 Bab 54 Perpisahan.
55 Bab 55Menerima
56 Bab 56 Balas dendam.
57 Bab 57 Di ruang UGD
58 Bab 58 Berubah Ellad
59 Bab 59 Yang dilakukan Ellad
60 Bab 60 belum puas.
61 Bab 61 Memakai baju pelayan
62 Bab 62 Sebuah kepercayaan
63 Bab 63 Berlian
64 Bab 64
65 Bab 65 Otopsi
66 Bab 66 Bertemu Pak Sodikin
67 Bab 67 Di penjara
68 Bab 68 Melihat rumah ibu
69 Bab 69 Kemarahan para warga
70 Bab 70 Merasa senang
71 Bab 71 Perkiraan Edric
72 Ban 72
73 Bab 73 Depresinya Dwinda.
74 Bab 74 Kepulangan Ellad
75 Bab 75 Masa lalu Dwinda
76 Bab 76 Masa lalu Dwinda 2
77 Bab 77 Masa lalu Dwinda 3
78 Bab 78 Masa lalu Dwinda 4
79 Bab 79 Masa lalu Dwinda 5
80 Bab 80 Masa lalu Dwinda 5
81 Bab 81 kepemakaman.
82 Bab 82 Masa lalu Dwinda 7
83 Bab 83 Masa Lalu Dwinda 8
84 Bab 84 Masa lalu Dwinda 9
85 Bab 85 Masa lalu Dwinda 10
86 Bab 86 Masa lalu Dwinda 11
87 Bba 87 Masa lalu Dwinda 12
88 Bab 88 Akhir masa lalu
89 Bab 89 Mengejar
90 Bab 90 Mengantar ke rumah sakit
91 Bab 91 Pulangnya Edric dan Aira. Ke rumah
92 Bab 92 Kebusukan terbongkar.
93 Bab 93 Pintu gerbang
94 Bab 94 Dibawa paksa.
95 Bab 96 Penderitaan.
96 Bab 95 Aira tak menyangka.
97 Bab 97 Kebahagian keluarga Ellad yang sesungguhnya.
98 Bab 98
99 Bab 99 Pertama kalinya
100 Bab 100 menjenguk ke rumah sakit jiwa
101 Bab 101 Tak percaya.
102 Bab 102
103 Bab 103 Perjalanan menuju bandara.
104 Bab 104
105 Bab 105 Kelakuan Edric
106 Bab 106
107 Bab 107 Kata Maaf
108 Bab 108 sampai
109 Bab 109 Seorang dokter, bernama Lilia
110 Bab 110 Kecurigaan
111 Bab 111 Menanyakan Lilia kepada ayah mertua.
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114 Pesan dari dosen.
115 Bab 115 video call
116 Bah 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bba 119
120 Bab 120 Kedatangan sahabat.
121 Bab 121
122 Bab 122 Sebuah kado.
123 Bab 123
124 Bab 124 Menelepon.
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 Welly dan Carlos
129 Bab 129 kekonyolan Lucky
130 Bab 130 Kemarahan Aira.
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134 Mengejutkan
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 142
142 Bab 141 Di rumah Edric
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Bab 1 Membawa paksa.
2
Bab 2. Di Perjalanan menuju Rumah CEO
3
Bab 3 Bertemu Ellad Cedric
4
Bab 4 Cemburunya Dwinda Julissa kepada Aira.
5
Bab 5 Bermuka Dua.
6
Bab 6 Aira menampilkan gaya kampungnya.
7
Bab 7 cara makan Aira.
8
Bab 8 Aira kesal.
9
Bab 9 Kelakuan Dwinda.
10
Bab 10 Trauma
11
Bab 11 Satu hari lagi
12
Bab 12 Perjanjian.
13
Bab 13 Egoisnya Ellad.
14
Bab 14 Marahnya Dwinda.
15
Bab 15 Tersenyumnya Edric.
16
Bab 16 Pernikahaan
17
Bab 17 Debaran.
18
Bab 18 Berlari pada tangga darurat.
19
Bab 19 meminta tolong.
20
Bab 20 Terekspos secara nyata.
21
Bab 21 Malu
22
Bab 22 Tiket bulan madu.
23
Bab 23 Mengintip
24
Bab 24 Gagal lagi
25
Bab 25 Apesnya Dwinda
26
Bab 26 Kenapa dengan Dwinda
27
Bab 27 Kebahagiaan untuk Edric
28
Bab 28 Terbang
29
Bab 29 Kegilaan Dwinda.
30
Bab 30 Suntikan.
31
Bab 31 Para pelayan
32
Bab 32 Mengembang.
33
Bab 33 Air panas.
34
Bab 34 Pak Hasan
35
Bab 35 Mencuci otak para pelayan
36
Bab 36 Sok berkuasa.
37
Bab 37 Terpeleset lagi
38
Bab 38 Dwinda menang.
39
Bab 39 Juteknya Edric
40
Bab 40 Jutek Galak
41
Bb 41 Kehidupan Laudia sang sekertaris.
42
Bab 42 Licik
43
Bab 43 Satu pukulan.
44
Bab 44 Poto masa lalu.
45
Nan 45 Kerja sama.
46
Bab 46 Ke desa Aira
47
Bab 47 Ayah tiri Aira
48
Bab 48 Menyanjung sang ayah.
49
Bab 49 Peduli.
50
Bab 50 Pak Hasan dan Bu Aini
51
Bab 51 Senangnya Aini
52
Bab 52 Nasib Aini
53
Bab 53 Teriakan Hasan
54
Bab 54 Perpisahan.
55
Bab 55Menerima
56
Bab 56 Balas dendam.
57
Bab 57 Di ruang UGD
58
Bab 58 Berubah Ellad
59
Bab 59 Yang dilakukan Ellad
60
Bab 60 belum puas.
61
Bab 61 Memakai baju pelayan
62
Bab 62 Sebuah kepercayaan
63
Bab 63 Berlian
64
Bab 64
65
Bab 65 Otopsi
66
Bab 66 Bertemu Pak Sodikin
67
Bab 67 Di penjara
68
Bab 68 Melihat rumah ibu
69
Bab 69 Kemarahan para warga
70
Bab 70 Merasa senang
71
Bab 71 Perkiraan Edric
72
Ban 72
73
Bab 73 Depresinya Dwinda.
74
Bab 74 Kepulangan Ellad
75
Bab 75 Masa lalu Dwinda
76
Bab 76 Masa lalu Dwinda 2
77
Bab 77 Masa lalu Dwinda 3
78
Bab 78 Masa lalu Dwinda 4
79
Bab 79 Masa lalu Dwinda 5
80
Bab 80 Masa lalu Dwinda 5
81
Bab 81 kepemakaman.
82
Bab 82 Masa lalu Dwinda 7
83
Bab 83 Masa Lalu Dwinda 8
84
Bab 84 Masa lalu Dwinda 9
85
Bab 85 Masa lalu Dwinda 10
86
Bab 86 Masa lalu Dwinda 11
87
Bba 87 Masa lalu Dwinda 12
88
Bab 88 Akhir masa lalu
89
Bab 89 Mengejar
90
Bab 90 Mengantar ke rumah sakit
91
Bab 91 Pulangnya Edric dan Aira. Ke rumah
92
Bab 92 Kebusukan terbongkar.
93
Bab 93 Pintu gerbang
94
Bab 94 Dibawa paksa.
95
Bab 96 Penderitaan.
96
Bab 95 Aira tak menyangka.
97
Bab 97 Kebahagian keluarga Ellad yang sesungguhnya.
98
Bab 98
99
Bab 99 Pertama kalinya
100
Bab 100 menjenguk ke rumah sakit jiwa
101
Bab 101 Tak percaya.
102
Bab 102
103
Bab 103 Perjalanan menuju bandara.
104
Bab 104
105
Bab 105 Kelakuan Edric
106
Bab 106
107
Bab 107 Kata Maaf
108
Bab 108 sampai
109
Bab 109 Seorang dokter, bernama Lilia
110
Bab 110 Kecurigaan
111
Bab 111 Menanyakan Lilia kepada ayah mertua.
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114 Pesan dari dosen.
115
Bab 115 video call
116
Bah 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bba 119
120
Bab 120 Kedatangan sahabat.
121
Bab 121
122
Bab 122 Sebuah kado.
123
Bab 123
124
Bab 124 Menelepon.
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 Welly dan Carlos
129
Bab 129 kekonyolan Lucky
130
Bab 130 Kemarahan Aira.
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134 Mengejutkan
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 142
142
Bab 141 Di rumah Edric
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!