Nadira dan Farhan menggeram kesal di dalam hatinya, ia menatap sang kakak yang tersenyum padanya dan tidak menyangka kalau kakaknya di berlakukan seperti itu oleh kakak iparnya.
"Kak," Nadira langsung memeluk Binar yang berada di sampingnya. "Bagaimana bisa kakak mengalami seperti ini dan Kakak malah menyembunyikannya pada ku?"
"Maafkan Kakak, Kakak tidak mau kalian khawatir."
"Tapi Kak, apa pun yang terjadi Kakak harus mengatakannya pada kami." Timpal Farhan. Dia sebagai anak laki-laki di keluarganya merasa tidak becus menjaga kakak perempuannya.
"Sudahlah ini masa lalu,"
"Tapi Kakak ipar tidak berniat untuk menikahi Ayu kan?"
Adam menggeleng dengan cepat, di hatinya tidak ada lagi untuk menyakiti Binar. Wanita itu adalah kehidupannya.
"Aku akan bertanggung jawab pada anak ku, tapi tidak untuk Ayu."
"Percayalah, aku akan menjaga kakak kalian."
Drt
Binar menatap ponselnya, dia pun melihat ke arah lainnya. "Aku angkat dulu, ini teman ku," ucap Binar.
Dia pun bergegas pergi menuju suatu tempat agak jauh dan menghindar dari mereka. Ia buru-buru mengambil ponselnya dan mengangkatnya.
"Iya," ucap Binar dengan datar. "Apa?"
Wanita di seberang sana terlihat geram, kesepakatan keduanya seakan merugikan dirinya. "Kau sudah berjanji akan bercerai dengan Adam? lalu mana buktinya? kau tidak menepatinya Brengsek!"
Binar tersenyum sinis, beberapa hari yang lalu Ayu menghubunginya, entah dari mana dia mendapatkan nomornya dan memintanya untuk tidak mengganggu Adam dan hubungannya serta memintanya untuk bercerai dengan Adam.
"Kau pura-pura tidak tahu apa memang bodoh? aku sudah meminta Adam untuk menceraikan aku dan aku keluar dari rumah itu, lalu Adam mencari ku dan mengatakan mencintai ku, apa yang harus aku lakukan?" Binar mengedikkan kedua bahunya. Sudah cukup ia di injak-injak, memang ia menyetujui kesepakatan itu karena dirinya sudah menyerah, apa lagi Adam telah memiliki anak dengan Ayu dan tidak ada kemungkinan untuk mereka kembali bersatu.
"Kau seorang ibu dan tentunya kau tahu bagaimana perasaan Andra, dia butuh Adam."
"Aku tidak melarang Andra bertemu dengan Adam, tapi sepertinya kali ini aku tidak bisa menyerah. Adam mencintai ku dan Abra juga butuh kasih sayang."
"Kau tidak tahu malu!" teriak Ayu menggeram kesal.
Binar tertawa, sakit, dia di anggap tidak tahu malu. Tapi ia memperjuangkan rumah tangganya dan sekarang ia mendapatkan hasilnya.
"Kau yang seharusnya tidak tahu malu, kau meminta ku bercerai dengan Adam. Aku bukan Binar yang di injak-injak seperti dulu, kalau Adam mencintai mu dan memilih mu, aku tidak akan memaksa Adam bersama ku. Tapi dia yang datang sendiri."
Emosi Binar berapi-api, tentu saja ia sangat marah karena dirinya di hina. Ia tidak akan pernah mau di hina lagi.
"Baik, kita lihat siapa yang akan bertahan di samping Adam, aku atau kau." Tantang Ayu. Bukan Ayu namanya kalau ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Dulu dia menyerah demi pengobatan ayahnya, tapi sekarang tidak. Ia yakin, Adam masih mencintainya.
"Datanglah ke jalan Xxx, kau bisa mempertemukan Adam dengan Andra,"
Binar mematikan panggilannya sepihak dan membuatnya harus menarik nafasnya dalam-dalam. Dia duduk sambil memikirkan apa yang telah terjadi, kalau ia menyerah pada Adam, bagaimana dengan hatinya yang masih memiliki rasa? bagaimana dengan Abra? seorang anak butuh sosok kedua orang tuanya.
"Aku tidak akan menyerah, karena dia menantang ku, maka aku akan menemani tantangannya. Kau bermain licik, maka aku akan lebih licik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Widhi_Wisesha
hadeeh...gitu aja jd rebutan, mcm di dunia ini gk ada laki2 lain yg lbh baik aja 😒😒
2023-03-03
1
Erlina Purwanty Moe
Binar bagus lnjutkan krberanian mu
2022-11-07
0
Nila
Binar harus berani dan kuat
2022-11-03
0