BAB 8 BEKERJA DI TOKO ROTI ITALIA

Batang Dewi yang telah memiliki hidup baru bekerja di sebuah Toko Roti Italia 1912 yang ada di Kota Milan.

"Pagi !", sapa Batang Dewi pada Jian yang tengah duduk di kursi meja makan.

Pria amnesia itu tidak menjawab sapaan dari gadis sederhana itu, seperti biasanya bersikap acuh serta dingin.

"Maaf, aku agak terlambat bangun untuk menyiapkan sarapan karena hari ini aku harus segera ke toko roti untuk bekerja", kata Batang Dewi.

Pria amnesia itu hanya diam tanpa menoleh ke arah Batang Dewi dengan tatapan mengarah ke meja makan, membaca buku pemberian Batang Dewi.

Batang Dewi menengok sekilas ke arah pria muda yang amnesia itu, pria yang dipanggilnya dengan Jian itu tengah serius membaca sebuah buku cerita.

Tanpa banyak bicara Batang Dewi segera memasak menu sarapan untuk Jian dan dirinya serta menyiapkan menu lainnya untuk makan siang buat Jian karena dia harus segera berangkat kerja hari ini.

Batang Dewi memasak menu telur mata sapi beserta roti panggang untuk menu sarapan sedangkan untuk makan siang dia hanya menyiapkan sup merah hangat, tidak perlu repot untuk menghidangkannya karena sup merah akan tersaji dengan roti Ciabatta.

Praktis dan mudah dinikmati karena alasan itulah Batang Dewi memilih menu makan siang sup merah menggunakan pasta dan kacang polong, sup kental merah itu bernama pasta e ceci.

Sup kental yang berwarna merah ini memadukan bawang soffrito, seledri dan kaldu dengan tambahan roti Ciabatta akan terasa lebih nikmat. Dan sup pasta e ceci ini sangat cocok untuk menghangatkan badan serta bagus buat orang yang tengah menjalani pemulihan kesehatan karena kandungannya yang lengkap akan nutrisi.

Batang Dewi memanaskan teko listrik untuk memasak air minuman, dan dia hendak membuat minuman terbuat dari kuning telur yang dikocok bersama air dan gula dan susu karena minuman ini sangat menghangatkan tubuh dan pilihan tepat untuk Jian yang memerlukan energi lebih agar tubuhnya menjadi kuat setelah terluka sangat parah.

Hampir sekitar tiga puluh menit Batang Dewi menghabiskan waktunya untuk menyiapkan menu makanan di pagi hari serta siang hari, yaitu menu sarapan dengan roti panggang dan telur mata sapi setengah matang beserta minuman racikan dari telur, air, gula dan susu. Dan menu makan siang dengan sup pasta e ceci serta roti Ciabatta yang telah dia siapkan bersama roti-roti yang lainnya.

Batang Dewi bergegas masuk ke ruang meja makan dan meletakkan piring pipih berisi menu sarapan lengkap serta segelas minuman racikan dari kuning telur dan susu yang dia tambahkan sedikit madu didalamnya.

Dia duduk dihadapan Jian seraya melahap sarapannya dengan nikmatnya tanpa memperhatikan pria amnesia itu.

"Ehem... !", pria amnesia yang masih muda itu terdengar berdehem saat dia melihat Batang Dewi telah duduk didepannya sambil melahap sarapan paginya.

Batang Dewi tetap bersikap tenang tanpa memperdulikan Jian. Memotong telur mata sapi setengah matangnya serta roti Ciabatta dengan pisau dan garpu makannya.

"Ehem ! Ehem ! Ehem !", Jian berdehem lagi.

Tetapi Batang Dewi tetap bersikap acuh tak acuh terhadap Jian yang tengah sibuk menarik perhatiannya.

Gadis polos itu semakin mempercepat gerakannya saat melahap sarapannya pagi itu tanpa melirik sedikitpun ke arah Jian.

Ini adalah salah satu sikap yang diterapkan oleh Batang Dewi yang diambilnya dari sebuah tips cara menghadapi pria arogan saat dia menanyakannya kepada sistem Rajawali.

Tips pada langkah kelima yaitu Maksimalkan Peran yang Dimiliki ketika menghadapi pria arogan.

Batang Dewi tidak merespon sikap Jian padanya dan tetap mempertahankan dirinya untuk fokus menerapkan tips cara menghadapi pria arogan yang amnesia, Jian. Dengan mengalihkan perhatiannya kepada sarapannya.

"Apakah seperti itu cara kamu bersikap kepada seseorang ? Tidakkah kamu menawarkan padaku sarapan itu dengan kata-kata manis penuh perhatian agar aku menikmati sarapanku pagi ini dengan hati senang ?", tanya Jian.

Batang Dewi tidak mengindahkan ucapan Jian dan tetap memfokuskan pandangannya kepada piring makanannnya yang berisi hampir seperempat bagian roti dan telur mata sapi setengah matang.

"Hai ! Apakah kamu membalasku karena tidak menjawab sapaanmu tadi ? Lihat aku !", kata Jian dengan meninggikan nada suaranya.

KLANG...

Batang Dewi langsung meletakkan pisau makannya beserta garpu di atas piringnya dengan asal. Lalu menyeka mulutnya dengan selembar kain bersih seraya beranjak cepat dari tempat duduknya di meja makan.

Dia kehilangan selera makannya dan menyisakan sarapannya saat Jian mulai bersikap arogan lagi kepadanya.

"Aku tidak akan menyentuh sarapan pagi ini dan aku tidak akan nemakannya !", ucap Jian ngambek.

Tanpa menolehkan kepalanya ke arah Jian, dan berdiri cepat, Batang Dewi berkata pada pria amnesia itu sembari membersihkan piring makannya serta menghabiskan minumannya.

"Jika kamu tidak ingin sarapan, terserah padamu ! Yang terpenting aku sudah menyiapkan makanan untukmu sarapan dan jika kamu tidak ingin memakannya, aku akan membuangnya", kata Batang Dewi.

Batang Dewi menjulurkan tangannya hendak meraih piring sarapan Jian dan bermaksud membawanya ke dapur tetapi Jian melarang Batang Dewi mengambil piring makannnya yang berisi menu sarapan pagi.

Jian buru-buru menyingkirkan piringnya dari tangan Batang Dewi dan menepis tangan gadis sederhana itu dengan pelan.

"Siapa yang menyuruhmu untuk membawa sarapanku dan membuangnya !? Aku akan memakannya setelah kamu pergi", kata Jian.

Batang Dewi terdiam sejenak lalu melanjutkan langkah kakinya menuju dapur rumah barunya.

Sebentuk senyuman menghias wajah Batang Dewi ketika melihat sikap Jian yang mulai menerima dirinya dalam hidupnya sekarang ini.

Batang Dewi berpesan pada Jian untuk tidak lupa menghangatkan sup kental pasta e ceci yang dimasaknya untuk menu makan siang ketika hendak memakannya.

Dia juga menaruh selembar catatan penting di atas meja makannya sebelum dia berangkat kerja ke toko roti Italia.

"Jangan lupa untuk memanaskan kembali sup kental pasta e ceci ketika hendak memakannya nanti siang dan aku telah siapkan roti Ciabatta di dalam lemari makan !", kata Batang Dewi pada Jian.

"Apakah kamu akan pergi kerja sekarang ?", tanya Jian dari sofa panjang yang ada di ruang tengah.

"Iya, aku akan kembali kerja karena ini giliranku menjaga toko hari ini", sahut Batang Dewi seraya bersiap-siap berkemas.

"A--aku akan ikut denganmu ke tempat kerja mu", ucap Jian.

Bagaikan disambar petir di pagi hari, Batang Dewi tersentak kaget saat mendengar ucapan Jian padanya yang menginginkan ikut bersamanya ke toko roti Italia tempatnya bekerja.

"Hah !? Apa !?", ucap Batang Dewi melongo bingung.

"Yeah, aku akan ikut bersamamu hari ini, memastikan apakah kamu benar-benar bekerja di toko roti Italia itu di jalan Via Cenisio, Milan, 0,9 km dari Monumental Cemetery, Italia", sahut Jian dengan mantapnya.

"Apa !?", kata Batang Dewi semakin kebingungan.

"Apa yang sedang dipikirkan pria amnesia itu sekarang !? Ikut bersamaku bekerja ke toko roti Italia 1912 itu !? Apa dia salah menelan obat, tapi itu juga tidak mungkin karena aku yang setiap hari menyiapkan obat-obat untuknya setiap hari !?"

Gadis polos itu tidak mengerti yang tengah diucapkan oleh Jian padanya pagi itu.

Batang Dewi bergegas pergi cepat dan setengah berlari kecil ke arah keluar rumah tanpa memperdulikan Jian lagi, berlari turun tanpa memperhatikan lagi langkah kakinya dan hampir jatuh tersandung menuju ke arah vespanya dan langsung menancap gas vespa merah mudanya terburu-buru meninggalkan rumahnya.

Toko Roti Italia 1912, di Jalan Via Cenisio, Milan, 0,9 km dari Monumental Cemetery, Italia.

Batang Dewi masuk ke dalam toko roti lewat pintu belakang seperti pertama kalinya dia datang ke toko roti itu.

"Selamat pagi !", sapa Batang Dewi saat memasuki ruangan belakang toko yang merupakan ruangan yang terhubung langsung dengan dapur toko roti.

"Selamat pagi ! Kamu yang bernama Batang Dewi, ya !?", sapa pria muda bertubuh atletis itu ramah.

"Ya, bagaimana kamu bisa tahu namaku ?", tanya Batang Dewi terkejut kaget.

"Bukankah kamu mengirimkan lembaran surat lamaran kerja pada toko roti ini ? Aku membaca semua keterangan tentangmu ketika bos memberikannya kepadaku", sahut pria muda itu seraya tersenyum.

"Oh...", sahut Batang Dewi dengan bingungnya.

Batang Dewi hanya dapat bertanya pada dirinya sendiri tanpa berani menanyakannya langsung.

"Kapan aku mengirim surat lamaran kerja ? Apakah itu sudah ada dan telah diatur oleh hakim akherat yang mengirimku ke masa depan untuk menjalani reinkarnasiku dan perobatanku !?", ucap Batang Dewi dalam hatinya.

"Oh iya, perkenalkan namaku Gamya dan aku adalah rekan kerjamu sekarang dan merupakan penanggung jawab di toko roti Italia 1912 ini", kata pria muda bernama Gamya.

Mereka berdua saling berjabat tangan serta tersenyum menandakan awal terjalinnya kerjasama antara keduanya sebagai rekan kerja di toko roti itu.

"Lalu siapa pria yang ada disampingmu itu !?", tanya Gamya sembari menunjuk ke arah Jian yang berdiri didekat Batang Dewi sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Memandang dingin ke arah Gamya tanpa ekspresi wajah yang menunjukkan persahabatan.

"Dia tetanggaku yang ingin melihat tempatku bekerja di Kota Milan ini karena dia mencemaskan keberadaanku yang masih baru di kota ini", sahut Batang Dewi mengarang cerita.

"Mmm..., tapi bagaimana menjelaskannya kepada bos nanti mengenai kehadirannya disini ?", tanya Gamya gamang.

"Tolong, bisakah untuk hari ini saja kamu mengizinkannya di toko roti ini dan biarkan dia menunggu di dapur saja, aku mohon", ucap Batang Dewi memelas.

"Mmmm, baiklah, aku akan meminta izin pada bos nanti jika dia datang", kata Gamya.

"Maaf, aku terpaksa membawanya bersamaku karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan parah dan saran dokter aku harus selalu mengawasinya selama 24 jam nonstop", kata Batang Dewi kembali mengarang cerita. "Aku benar-benar meminta maaf padamu, Gamya, tetapi sebelumnya aku ucapkan terimakasih padamu telah mengizinkan Jian disini"

"Apakah dia dapat membuat roti ?", tanya Gamya. "Kalau dia dapat membuat roti alangkah baiknya buat dia untuk turut membantu di toko roti ini dan bekerja bersama denganmu, bagaimana ?"

"Aku tidak tahu, Gamya, tapi aku akan menanyakannya sendiri padanya", jawab Batang Dewi.

Beberapa menit kemudian, Batang Dewi mulai terlihat sibuk di toko roti Italia 1912 itu sedangkan Jian yang ikut bersama dengannya hanya duduk di pojok dapur sembari memperhatikan mereka berdua bekerja giatnya.

Batang Dewi mulai menikmati pekerjaannya sebagai pembuat roti serta penjual roti di toko roti Italia 1912 itu.

Dia memiliki teman kerja bernama Gamya, seorang pria muda yang bertubuh atletis, dengan tinggi badan 191 cm adalah pria yang sangat ulet serta pintar sekali membuat roti Italia dalam berbagai jenis serta varian.

"Selamat pagi semuanya !", sapa seseorang dari arah pintu masuk belakang toko roti. "Belum buka, ya !?"

Seorang pria tampan serta ramah masuk ke dalam ruangan dapur seraya menyalami mereka berdua dengan senyum ceria dan ramah.

"Masih dua jam lagi, bos, toko buka", sahut Gamya.

"Apakah kamu pegawai baru yang bernama Batang Dewi, ya ?", tanya pria itu ramah.

"Benar, saya yang bernama Batang Dewi, dan salam kenal dari saya, serta mohon bimbingannya selama bekerja di toko roti ini", kata Batang Dewi sambil menganggukkan kepalanya.

"Pasti...! Pasti ! Aku akan dengan senang hati membimbingmu dan aku senang berkenalan denganmu, salam kenal dariku, namaku Baldovino Elio, aku adalah pemilik toko roti Italia 1912 ini, senang berkenalan dengamu", kata Baldovino Elio ramah dengan senyum cerah.

Baldovino Elio lalu berjalan ke arah pojok dapur dan hendak menyalami Jian yang duduk disana tetapi pada saat berada di depan Jian, tidak ada sambutan hangat dari pria amnesia itu.

"Siapa pria ini !?", tanya Baldovino Elio.

"Maaf, dia temanku, bos, namanya Jian", sahut Batang Dewi.

"Bos ! Kesini sebentar...", ucap Gamya.

Gamya buru-buru menarik pria tampan itu dan memberitahukan kepada bosnya dengan berbisik pelan mengenai keadaan Jian yang sakit itu. Dan tampaknya pria tampan yang baru datang itu mengerti serta menerima dengan kondisi serta sikap Jian yang menurutnya aneh itu dan terkesan angkuh dan dingin.

Pukul sepuluh pagi...

Batang Dewi akhirnya membuka toko roti Italia 1912 tepat jam sepuluh pagi dengan membuka folding gate yang terkunci secara otomatis dari dalam dengan menekan tombol yang berada di dekat pintu masuk toko roti itu.

Dia bekerja bersama Gamya di toko roti Italia 1912 mulai hari ini.

Mereka bekerja pada bos bernama Baldovino Elio, pria Italia yang sangat tampan dan ramah, pria yang mudah tersenyum dengan pembawaan ceria itu memiliki tinggi badan sekitar 187 cm.

Bos dari Batang Dewi itu sangat kalem dalam bersikap, pria itu seumuran dengan Batang Dewi yaitu 29 tahun sedangkan rekan kerja gadis itu yang bernama Gamya lebih tua setahun dari Batang Dewi yaitu sekitar 30 tahun.

Episodes
1 BAB 1 RATU BATANG DEWI
2 Bab 2 REINKARNASI
3 Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA
4 BAB 4 JIAN
5 BAB 5 MENJADI PENGGANTI
6 BAB 6 KELAKUAN AROGAN JIAN
7 BAB 7 TUGAS BARU BATANG DEWI
8 BAB 8 BEKERJA DI TOKO ROTI ITALIA
9 BAB 9 BELAJAR MEMBUAT ROTI LEBIH BAIK
10 BAB 10 IKUT LOMBA
11 BAB 11 PANE CASARECCIO
12 BAB 12 MENERIMA SERTIFIKAT KURSUS
13 BAB 13 FESTIVAL MUSIM GUGUR
14 BAB 14 PESAING YANG MENYEBALKAN
15 BAB 15 KEDEKATAN
16 BAB 16 MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL
17 BAB 17 MUNCULNYA BENIH CINTA
18 BAB 18 CINTA YANG HANYA TERSIMPAN DI HATI
19 BAB 19 INGATAN YANG SAMAR
20 BAB 20 TERPELESET
21 BAB 21 MAGANI OGYA
22 BAB 22 Usaha Keras Magani Ogya
23 BAB 23 KECEMBURUAN
24 BAB 24 BIBI DONNA CARA
25 BAB 25 KETIDAKSETUJUAN
26 BAB 26 DIA SANGAT MENJENGKELKAN
27 BAB 27 SERUM LAVA BEE
28 BAB 28 KAU CANTIK SEKALI
29 BAB 29 ACARA PERTEMUAN
30 BAB 30 PENGARUH LACRYMA CHRISTI
31 BAB 31 ANANTA BRASCO
32 BAB 32 BERTENGKAR...
33 BAB 33 AWAL MASALAH KAMI BERDUA
34 BAB 34 KEJUTAN BARU
35 BAB 35 TOKO BARU
36 BAB 36 MENGISI TOKO
37 BAB 37 BEKERJANYA LAPTOP SISTEM
38 BAB 38 INI SANGAT MENARIK
39 BAB 39 KEANEHAN TERJADI
40 BAB 40 DIA DATANG
41 BAB 41 BUAT MU
42 BAB 42 GERIMIS
43 BAB 43 KEAJAIBAN GELANG
44 BAB 44 MENYETIR MOBIL
45 BAB 45 SAMPAI DI RUMAH
46 BAB 46 DEJAVU
47 BAB 47 CINTA SEPOTONG ROTI
48 BAB 48 MEMBUAT MAKANAN !
49 BAB 49 KESAL !
50 BAB 50 WAKTU SEMENIT
51 BAB 51 UNGKAPAN HATI
52 BAB 52 MEMILIKI MU
53 BAB 53 PAGI YANG BERWARNA
54 BAB 54 KESEPAKATAN BARU
55 BAB 55 TERJEBAK BADAI
56 BAB 56 VILLA MENGINAP
57 BAB 57 BERSANDAR DI PUNDAKKU
58 BAB 58 HARI YANG CERAH
59 BAB 59 ROMANSA VILLA
60 BAB 60 SAAT YANG TAK TERDUGA
61 BAB 61 IKUT CAMPUR TANGAN BIBI
62 BAB 62 KEJADIAN DI PAGI HARI
63 BAB 63 KECANGGIHAN SISTEM
64 BAB 64 SELAMAT DATANG KEMBALI
65 BAB 65 HAL LAIN DI PAGI HARI
66 BAB 66 KEJADIAN YANG TAK MENGENAKKAN
67 BAB 67 PAGI PALING ROMANTIS
68 BAB 68 RASA SARAPAN INI
69 BAB 69 KEDATANGAN SEORANG PATRICIA
70 BAB 70 PERTEMUAN SINGKAT
71 BAB 71 BERDISKUSI SUATU HAL PENTING
72 BAB 72 OBAT PERONTOK KESENANGAN
73 BAB 73 BERTEMU DI RUANG KERJA
74 BAB 74 RENCANA TERLAKSANA
75 BAB 75 PAGI YANG MENGEJUTKAN
76 BAB 76 HAL BURUK TERJADI
77 BAB 77 SAAT DI RUMAH SAKIT
78 BAB 78 KEANEHAN PADA ANANTA BRASCO
79 BAB 79 KECEWANYA BATANG DEWI
80 BAB 80 MENCARI TAHU
81 BAB 81 KEMBALI KE RUMAH SAKIT
82 BAB 82 SANDIWARAKAH INI
83 BAB 83 ARTI SEULAS SENYUMAN
84 BAB 84 KEPANIKAN ANANTA BRASCO
85 BAB 85 PULANG LARUT MALAM
86 BAB 86 KECEMASAN BIBI DONNA CARA
87 BAB 87 TERMENUNG
88 BAB 88 PENDAPAT YANG SAMA
89 BAB 89 TAMU TAK DISANGKA-SANGKA
90 BAB 90 PATUHNYA BIBI DONNA CARA
91 BAB 91 PEMBICARAAN KAMI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1 RATU BATANG DEWI
2
Bab 2 REINKARNASI
3
Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA
4
BAB 4 JIAN
5
BAB 5 MENJADI PENGGANTI
6
BAB 6 KELAKUAN AROGAN JIAN
7
BAB 7 TUGAS BARU BATANG DEWI
8
BAB 8 BEKERJA DI TOKO ROTI ITALIA
9
BAB 9 BELAJAR MEMBUAT ROTI LEBIH BAIK
10
BAB 10 IKUT LOMBA
11
BAB 11 PANE CASARECCIO
12
BAB 12 MENERIMA SERTIFIKAT KURSUS
13
BAB 13 FESTIVAL MUSIM GUGUR
14
BAB 14 PESAING YANG MENYEBALKAN
15
BAB 15 KEDEKATAN
16
BAB 16 MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL
17
BAB 17 MUNCULNYA BENIH CINTA
18
BAB 18 CINTA YANG HANYA TERSIMPAN DI HATI
19
BAB 19 INGATAN YANG SAMAR
20
BAB 20 TERPELESET
21
BAB 21 MAGANI OGYA
22
BAB 22 Usaha Keras Magani Ogya
23
BAB 23 KECEMBURUAN
24
BAB 24 BIBI DONNA CARA
25
BAB 25 KETIDAKSETUJUAN
26
BAB 26 DIA SANGAT MENJENGKELKAN
27
BAB 27 SERUM LAVA BEE
28
BAB 28 KAU CANTIK SEKALI
29
BAB 29 ACARA PERTEMUAN
30
BAB 30 PENGARUH LACRYMA CHRISTI
31
BAB 31 ANANTA BRASCO
32
BAB 32 BERTENGKAR...
33
BAB 33 AWAL MASALAH KAMI BERDUA
34
BAB 34 KEJUTAN BARU
35
BAB 35 TOKO BARU
36
BAB 36 MENGISI TOKO
37
BAB 37 BEKERJANYA LAPTOP SISTEM
38
BAB 38 INI SANGAT MENARIK
39
BAB 39 KEANEHAN TERJADI
40
BAB 40 DIA DATANG
41
BAB 41 BUAT MU
42
BAB 42 GERIMIS
43
BAB 43 KEAJAIBAN GELANG
44
BAB 44 MENYETIR MOBIL
45
BAB 45 SAMPAI DI RUMAH
46
BAB 46 DEJAVU
47
BAB 47 CINTA SEPOTONG ROTI
48
BAB 48 MEMBUAT MAKANAN !
49
BAB 49 KESAL !
50
BAB 50 WAKTU SEMENIT
51
BAB 51 UNGKAPAN HATI
52
BAB 52 MEMILIKI MU
53
BAB 53 PAGI YANG BERWARNA
54
BAB 54 KESEPAKATAN BARU
55
BAB 55 TERJEBAK BADAI
56
BAB 56 VILLA MENGINAP
57
BAB 57 BERSANDAR DI PUNDAKKU
58
BAB 58 HARI YANG CERAH
59
BAB 59 ROMANSA VILLA
60
BAB 60 SAAT YANG TAK TERDUGA
61
BAB 61 IKUT CAMPUR TANGAN BIBI
62
BAB 62 KEJADIAN DI PAGI HARI
63
BAB 63 KECANGGIHAN SISTEM
64
BAB 64 SELAMAT DATANG KEMBALI
65
BAB 65 HAL LAIN DI PAGI HARI
66
BAB 66 KEJADIAN YANG TAK MENGENAKKAN
67
BAB 67 PAGI PALING ROMANTIS
68
BAB 68 RASA SARAPAN INI
69
BAB 69 KEDATANGAN SEORANG PATRICIA
70
BAB 70 PERTEMUAN SINGKAT
71
BAB 71 BERDISKUSI SUATU HAL PENTING
72
BAB 72 OBAT PERONTOK KESENANGAN
73
BAB 73 BERTEMU DI RUANG KERJA
74
BAB 74 RENCANA TERLAKSANA
75
BAB 75 PAGI YANG MENGEJUTKAN
76
BAB 76 HAL BURUK TERJADI
77
BAB 77 SAAT DI RUMAH SAKIT
78
BAB 78 KEANEHAN PADA ANANTA BRASCO
79
BAB 79 KECEWANYA BATANG DEWI
80
BAB 80 MENCARI TAHU
81
BAB 81 KEMBALI KE RUMAH SAKIT
82
BAB 82 SANDIWARAKAH INI
83
BAB 83 ARTI SEULAS SENYUMAN
84
BAB 84 KEPANIKAN ANANTA BRASCO
85
BAB 85 PULANG LARUT MALAM
86
BAB 86 KECEMASAN BIBI DONNA CARA
87
BAB 87 TERMENUNG
88
BAB 88 PENDAPAT YANG SAMA
89
BAB 89 TAMU TAK DISANGKA-SANGKA
90
BAB 90 PATUHNYA BIBI DONNA CARA
91
BAB 91 PEMBICARAAN KAMI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!