Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA

Batang Dewi hanya terdiam ketika melihat meja dapur toko roti itu, di hadapannya terbentang segala perlengkapan membuat roti Italia, mulai dari bahan-bahan dasar untuk membuat roti, alat-alat membuat roti seperti loyang, mangkuk berbagai ukuran, pengaduk adonan, penggilas adonan, gelas dan sendok ukur, scrapper dough sampai timbangan yang tersedia lengkap di atas meja kerja toko roti Italia itu.

Selain itu sudah ada proof box yang diletakkan di sisi lain sebelah meja kerja toko roti, di area itu juga terdapat kuas, piping bag, kotak roti, serta perlengkapan lainnya.

Batang Dewi tidak memahami semua benda yang ada di ruangan yang di sebut dapur itu karena ini pertama kalinya ia masuk dan menginjakkan kakinya ke dapur.

"Benda-benda apakah ini ?", tanya Batang Dewi. "Ya Tuhanku ! Bagaimana caranya aku dapat membuat roti ? Aku sama sekali tidak tahu menahu tentang dunia ini, roti Italia", sambungnya.

Gadis sederhana itu menolehkan kepalanya ke arah ruangan dapur toko roti yang terang oleh lampu neon, di area dapur yang luas terdapat oven berukuran besar yang menempel di dinding dapur sebelah kiri meja kerja dapur toko roti.

Sebuah papan berisi lembaran kertas yang trrdiri dari resep membuat roti-roti di toko itu serta daftar kerja yang mencantumkan jam giliran kerja di toko roti Italia dari hari senin hingga minggu juga telah disiapkan di atas meja dapur toko.

Batang Dewi mengambil papan tersebut lalu membacanya satu persatu lembaran kertas yang tersematkan di papan itu.

Tidak tahu harus memulainya dari mana, dan tidak mengerti akan fungsi serta kegunaan barang-barang tersebut.

Batang Dewi hanya dapat menghela nafas panjangnya saat berdiri di depan meja dapur toko roti Italia.

Tubuhnya lemas, terkulai lesu seraya duduk di atas bangku kursi kayu yang ada di depan meja dapur, kembali termenung dan mulai menangis sedih.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang ???", teriaknya putus asa.

Batang Dewi menelungkup di atas meja dapur seraya menangis sesegukkan dengan hati putus asa sambil memukul meja tersebut.

KLING...

KLING...

KLING...

Terdengar bunyi bel berbunyi sebanyak tiga kali serta terlihat cahaya terang menerangi seluruh ruangan dapur toko roti.

Membias seperti pelangi ke penjuru ruangan lalu menghilang perlahan-lahan.

"Selamat pagi Batang Dewi !", sapa suara seekor rajawali berukuran mirip boneka yang menyapa Batang Dewi yang masih menelungkupkan wajahnya di atas meja dapur.

"Emm... !?", gumam Batang Dewi.

Gadis lugu itu mengangkat wajahnya dari atas meja dapur yang basah oleh air mata, ia mengusap kedua wajahnya yang sembab karena menangis dengan kedua tangannya yang putih bersih.

Dia melihat seekor burung tengah bertengger di atas meja dapur toko roti, mirip sekali dengan sebuah boneka.

"Si..., siapa kamu ?", ucap Batang Dewi tersentak kaget kemudian berdiri cepat dari bangku kursi kayu sehingga menjatuhkan kursi itu. "BRUK !"

"Tenanglah ratuku ! Aku adalah burung rajawali kesayanganmu sewaktu dirimu masih menjadi seorang ratu di Kerajaan Palawa !", ucap burung rajawali yang mirip boneka.

"Burung rajawali ? D--dan... Bagaimana bisa kamu berbicara layaknya manusia ? Bukankah kamu seekor burung ?", tanya Batang Dewi gugup.

"Benar Batang Dewi, aku memang seekor burung rajawali tetapi aku dapat berbicara dan sekarang aku adalah sebuah sistem yang dapat memandumu untuk melewati hari-harimu menjalankan kehidupan barumu", sahut burung rajawali.

"Sistem ? Kamu adalah sistem berbentuk rajawali ? Apakah ini bukan mimpi atau ilusiku setelah mengalami reinkarnasi !?", ucap Batang Dewi bertanya-tanya.

"Benar, aku adalah sistem khusus yang tercipta dari burung rajawali kesayanganmu yang ikut mati di medan perang karena terkena racun panah di tubuhmu saat aku hendak menyelamatkanmu tetapi aku gagal melakukannya", jawab burung rajawali yang merupakan sistem ajaib itu.

"Oh Tuhan !? Ini sangat sulit dipercaya tetapi aku tidak dapat menyangkalnya karena yang kualami adalah benar-benar nyata !?", ucap Batang Dewi seraya menutup rapat mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Sulit memang untuk dipercaya tetapi sekarang inilah aku, burung rajawali berupa sistem ajaib yang bisa berbicara yang diciptakan oleh hakim akherat untuk menemani kamu di dunia baru ini, Batang Dewi !", kata burung rajawali.

"Ak...Aku mengerti dan aku mempercayainya, ternyata hakim akherat memang berwelas asih kepadaku mungkin karena ia melihat kematianku yang sangat mengenaskan itu", ucap Batang Dewi tertegun.

"Benar sekali karena itulah hakim akherat mengirimku ke dunia ini ke masa depan untuk membantu mu menjalani kehidupanmu", kata burung rajawali.

Batang Dewi terharu sekali saat mendengar ucapan burung rajawali yang merupakan hewan kesayangannya di masa lalu.

Ukuran tubuh rajawali kesayangannya saat Batang Dewi masih menjadi ratu berkuasa, berukuran sangatlah besar hampir mirip raksasa sedangkan ukuran rajawali sekarang ini hampir mirip ukuran sebuah boneka.

"Baiklah, sekarang apa yang harus aku lakukan untuk membantumu ?", tanya rajawali.

"Membantuku ? Maksudmu kamu datang untuk membantuku ?", tanya Batang Dewi.

"Tentu saja karena itulah aku tercipta, saat mendengar tangisanmu yang terhubung ke dalam hatimu secara tidak langsung itu terhubung ke sistem rajawaliku", sahut rajawali.

"Oh begitu !? Tapi ini sangatlah hebat sekali karena kamu bisa berbicara dan seajaib itu, kalau boleh tahu, apakah itu sistem ?", tanya Batang Dewi.

"Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Mungkin agak rumit untuk di mengerti sekarang tetapi pelan-pelan kamu akan memahaminya setelah aku memberimu petunjuk nanti", jawab sistem berupa rajawali.

"Panjang..., panjang sekali pengertiannya..., terus terang aku masih tidak mengerti !?", ucap Batang Dewi tersipu malu.

"Tidak apa-apa, nanti kamu akan mengerti, sekarang apa yang bisa aku bantu di toko roti ini ?", tanya rajawali.

Batang Dewi lalu menceritakan semua permasalahannya yang kini ia hadapi di toko roti Italia, jika ia kesulitan untuk membuat roti Italia yang harus ia jual hari ini sedangkan toko akan buka dua jam lagi.

"Mmmm..., seperti itu ceritanya. Baiklah aku akan membantumu", kata rajawali.

"Oh iya !? Benarkah itu !?", ucap Batang Dewi terkejut senang.

KLING...

KLING...

KLING...

Muncul sebuah papan tuts dari emas di atas meja dapur toko roti.

Batang Dewi tersentak kaget sekaligus takjub saat melihat keajaiban yang ada di hadapannya itu.

"Tekanlah tuts besar bernomer sebelas itu !", kata rajawali memberi perintah.

"Tuts nomer sebelas ya !? Baiklah aku akan menekannya !", ucap Batang Dewi.

Muncul layar komputer berwarna emas terang di atas papan tuts.

"Sekarang jawab pertanyaan di dalam layar itu dengan benar maka akan ada petunjuk untuk membantumu untuk membuat roti Italia", ucap rajawali.

Batang Dewi terlihat sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di layar komputer itu setelah itu muncul paduan membuat roti secara kilat.

Dia langsung menekan paduan berbentuk buku dan keluarlah pengaduk adonan terbuat dari emas berkilauan.

"Pakailah benda itu untuk membuat roti sesuai resep !", ucap rajawali.

"Baiklah, aku akan mencoba membuat roti", sahut Batang Dewi.

Beberapa jam kemudian adonan roti telah berhasil dibuat oleh Batang Dewi dengan mengikuti petunjuk pada resep dan sesuai takarannya.

Batang Dewi tidak hanya membuat satu adonan roti saja tetapi ia mampu membuat berbagai macam adonan roti mulai adonan roti untuk Focaccia, Schiacciata, Panettone, Pandoro, Farinata di ceci hingga Ciabatta.

Dia dapat membuat enam adonan roti sekaligus dengan bantuan pengaduk adonan dari emas yang ajaib itu.

"Ya Tuhanku ! Aku berhasil membuat adonan roti dengan benar ! Terimakasih Tuhan telah menolongku mengirimkan rajawali ini kepadaku !", teriak Batang Dewi senang.

Batang Dewi lalu memasukkan enam jenis adonan roti yang telah mengembang itu yang telah ia bentuk sesuai jenis rotinya ke dalam oven besar, satu adonan roti bisa menghasilkan banyak adonan roti dan dia membuat enam jenis adonan roti.

Akhirnya Batang Dewi telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya membuat enam jenis roti untuk ia jual di toko roti.

"Masih tersisa waktu lima belas menit, aku akan membersihkan toko dan menata roti-roti itu ke dalam etalase lemari toko sebelum aku membuka toko roti ini", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi lalu memasukkan roti-roti ke dalam lemari etalase toko roti kemudian ia pergi keluar untuk membersihkan beranda toko roti.

Tiba-tiba ia melihat seseorang tergeletak di depan beranda tokonya, tak bergerak dan penuh luka di sekujur tubuhnya.

Pria yang asing bagi dirinya karena tidak pernah melihat pria itu sebelumnya di daerah toko tempatnya bekerja.

Tubuh pria itu penuh dengan luka di sekujur tubuhnya dan masih tertinggal jejak noda darah di pakaian pria itu.

"Oh Tuhanku !", jerit Batang Dewi.

Dia melempar peralatan sapunya dan berlari cepat ke arah pria itu.

Batang Dewi yang merasa kasihan pada orang itu lalu menolongnya, tak disangka-sangka jika orang itu seorang pria yang lebih muda darinya.

"Aku akan membawa pria ini ke dalam toko, dapatkah kamu membantuku membuka pintu toko, rajawali ?", ucap Batang Dewi sembari merangkulkan lengan pria itu ke pundaknya.

"Baiklah aku akan mencoba membuka pintu toko roti, tunggulah sebentar !", sahut rajawali.

Satu hentakan pelan dari rajawali itu, mampu membuka folding gate yang mengunci rapat toko roti Italia, dengan cepat semuanya tampak tertata rapi secara ajaib dan toko roti Italia 1912 siap dibuka untuk khalayak ramai.

Batang Dewi langsung membawa pria asing itu masuk ke dalam toko kemudian menyandarkan pria yang tak sadarkan diri itu di kursi toko roti.

"Apakah kamu punya kotak obat P3K untuk membantuku mengobati sementara luka-luka di tubuh orang ini untuk menghentikan pendarahan, rajawali ?", tanya Batang Dewi panik.

"Ada, aku punya obat yang dapat menghentikan pendarahan", sahut rajawali.

"Tetapi pria asing ini tidak dapat meminum obat !? Bagaimana caranya ia dapat menelan obat !?", ucap Batang Dewi heran.

"Obatnya cukup dioleskan saja, satu olesan pada tubuh maka obat akan bekerja dengan sendirinya", kata rajawali.

Benar saja yang diucapkan oleh rajawali, darah yang tadi mengalir di tubuh pria asing itu langsung berhenti.

"Aku akan membawa pulang pria ini ke rumah, dan aku akan merawatnya, tolong bantu aku untuk mengurus toko roti ini dan setelah kamu selesai di toko segeralah pulang ke rumahku, kamu tahu bukan alamat rumahku yang baru ?", ucap Batang Dewi.

"Baiklah, aku mengerti", kata rajawali.

Gadis polos nan lugu itu membantunya tapi ia tidak tahu identitas pribadi pria muda itu yang sebenarnya.

Akhirnya Batang Dewi memutuskan untuk merawat pria itu dan membawanya ke rumahnya yang cukup jauh dari toko roti tempatnya bekerja dengan mengendarai vespa berwarna merah mudanya.

Batang Dewi membawa pria asing itu dengan menaiki tangga rumahnya seraya tertatih-tatih karena tubuh pria itu sangat berat sekali, dia berkali-kali jatuh saat memapah pria asing itu menuju masuk ke dalam rumahnya.

"Aduh berat sekali pria ini !?", gumam Batang Dewi lalu membaringkan pria asing itu di atas sofa panjang.

Hampir tiga jam lamanya, Batang Dewi merawat pria asing itu dengan sangat telaten, dan dia sangat sabar sekali saat merawat pria itu.

Membalut luka-luka di tubuh pria tersebut dengan perban yang ia olesi obat dari rajawali lalu mengganti pakaian pria asing yang penuh noda darah dengan kaos lebar miliknya.

Batang Dewi juga tidak lupa membalut kepala pria asing itu dengan perban yang ia olesi obat.

Dia terlihat sangat lelah setelah membuat roti Italia dalam jumlah banyak serta setelah selesai merawat pria asing yang penuh luka itu.

"Ehk !? Aku dimana ? Siapa kamu ?", pria asing itu tiba-tiba tersadar setelah pingsan selama tiga jam lebih.

"Kamu sudah sadar, ya !? Syukurlah ! Kamu ada di rumahku sekarang, tenanglah, aku telah mengobati luka-lukamu meski membutuhkan waktu lama untuk sembuh", sahut Batang Dewi.

"Terimakasih...", ucap pria asing itu.

"Mmm... Siapa namamu ?", tanya Batang Dewi lembut.

"Namaku !? Siapa namaku ? Siapa namaku ? Aku tidak ingat siapa namaku !?", ucap pria asing itu lemah.

"Tenanglah, tidak usah terlalu banyak berpikir dan bergerak karena luka-lukamu masih baru di obati, berbaringlah dahulu. Dan cobalah untuk tenang !", ucap Batang Dewi.

"Aku benar-benar tidak mengingat namaku, aku tidak tahu siapa namaku...", kata pria itu.

"Sudahlah, jangan berbicara lagi, tidurlah !", ucap Batang Dewi.

"Mmm... Kamu bisa memanggilku apa saja karena aku tidak ingat namaku...", ucap pria itu pelan.

"Baiklah... Bagaimana kalau aku memanggilmu "Jian" saja ? Aku rasa nama itu sangat cocok buatmu, sementara saja sampai kamu dapat mengingat kembali", ucap Batang Dewi.

"Mmm... Baiklah... Kamu bisa memanggilku dengan nama Jian...", sahut pria asing itu.

Pria itu lalu kembali tertidur lelap setelah tersadar sebentar, wajahnya terlihat sangat tenang sekali tidak seperti sebelumnya yang sangat gelisah.

Batang Dewi menyelimuti tubuh pria asing itu dengan selimut tebal dan memandangi wajah pria yang sangat muda itu dengan hati lega setelah berhasil merawatnya dari tempat duduknya yang ada di seberang sofa rumahnya.

Gadis lugu itu lalu bersandar di lengan kursi yang di alasi bantalan empuk serta ia ikut terlelap tidur karena kelelahan seharian bekerja keras di toko roti dan di rumah.

Episodes
1 BAB 1 RATU BATANG DEWI
2 Bab 2 REINKARNASI
3 Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA
4 BAB 4 JIAN
5 BAB 5 MENJADI PENGGANTI
6 BAB 6 KELAKUAN AROGAN JIAN
7 BAB 7 TUGAS BARU BATANG DEWI
8 BAB 8 BEKERJA DI TOKO ROTI ITALIA
9 BAB 9 BELAJAR MEMBUAT ROTI LEBIH BAIK
10 BAB 10 IKUT LOMBA
11 BAB 11 PANE CASARECCIO
12 BAB 12 MENERIMA SERTIFIKAT KURSUS
13 BAB 13 FESTIVAL MUSIM GUGUR
14 BAB 14 PESAING YANG MENYEBALKAN
15 BAB 15 KEDEKATAN
16 BAB 16 MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL
17 BAB 17 MUNCULNYA BENIH CINTA
18 BAB 18 CINTA YANG HANYA TERSIMPAN DI HATI
19 BAB 19 INGATAN YANG SAMAR
20 BAB 20 TERPELESET
21 BAB 21 MAGANI OGYA
22 BAB 22 Usaha Keras Magani Ogya
23 BAB 23 KECEMBURUAN
24 BAB 24 BIBI DONNA CARA
25 BAB 25 KETIDAKSETUJUAN
26 BAB 26 DIA SANGAT MENJENGKELKAN
27 BAB 27 SERUM LAVA BEE
28 BAB 28 KAU CANTIK SEKALI
29 BAB 29 ACARA PERTEMUAN
30 BAB 30 PENGARUH LACRYMA CHRISTI
31 BAB 31 ANANTA BRASCO
32 BAB 32 BERTENGKAR...
33 BAB 33 AWAL MASALAH KAMI BERDUA
34 BAB 34 KEJUTAN BARU
35 BAB 35 TOKO BARU
36 BAB 36 MENGISI TOKO
37 BAB 37 BEKERJANYA LAPTOP SISTEM
38 BAB 38 INI SANGAT MENARIK
39 BAB 39 KEANEHAN TERJADI
40 BAB 40 DIA DATANG
41 BAB 41 BUAT MU
42 BAB 42 GERIMIS
43 BAB 43 KEAJAIBAN GELANG
44 BAB 44 MENYETIR MOBIL
45 BAB 45 SAMPAI DI RUMAH
46 BAB 46 DEJAVU
47 BAB 47 CINTA SEPOTONG ROTI
48 BAB 48 MEMBUAT MAKANAN !
49 BAB 49 KESAL !
50 BAB 50 WAKTU SEMENIT
51 BAB 51 UNGKAPAN HATI
52 BAB 52 MEMILIKI MU
53 BAB 53 PAGI YANG BERWARNA
54 BAB 54 KESEPAKATAN BARU
55 BAB 55 TERJEBAK BADAI
56 BAB 56 VILLA MENGINAP
57 BAB 57 BERSANDAR DI PUNDAKKU
58 BAB 58 HARI YANG CERAH
59 BAB 59 ROMANSA VILLA
60 BAB 60 SAAT YANG TAK TERDUGA
61 BAB 61 IKUT CAMPUR TANGAN BIBI
62 BAB 62 KEJADIAN DI PAGI HARI
63 BAB 63 KECANGGIHAN SISTEM
64 BAB 64 SELAMAT DATANG KEMBALI
65 BAB 65 HAL LAIN DI PAGI HARI
66 BAB 66 KEJADIAN YANG TAK MENGENAKKAN
67 BAB 67 PAGI PALING ROMANTIS
68 BAB 68 RASA SARAPAN INI
69 BAB 69 KEDATANGAN SEORANG PATRICIA
70 BAB 70 PERTEMUAN SINGKAT
71 BAB 71 BERDISKUSI SUATU HAL PENTING
72 BAB 72 OBAT PERONTOK KESENANGAN
73 BAB 73 BERTEMU DI RUANG KERJA
74 BAB 74 RENCANA TERLAKSANA
75 BAB 75 PAGI YANG MENGEJUTKAN
76 BAB 76 HAL BURUK TERJADI
77 BAB 77 SAAT DI RUMAH SAKIT
78 BAB 78 KEANEHAN PADA ANANTA BRASCO
79 BAB 79 KECEWANYA BATANG DEWI
80 BAB 80 MENCARI TAHU
81 BAB 81 KEMBALI KE RUMAH SAKIT
82 BAB 82 SANDIWARAKAH INI
83 BAB 83 ARTI SEULAS SENYUMAN
84 BAB 84 KEPANIKAN ANANTA BRASCO
85 BAB 85 PULANG LARUT MALAM
86 BAB 86 KECEMASAN BIBI DONNA CARA
87 BAB 87 TERMENUNG
88 BAB 88 PENDAPAT YANG SAMA
89 BAB 89 TAMU TAK DISANGKA-SANGKA
90 BAB 90 PATUHNYA BIBI DONNA CARA
91 BAB 91 PEMBICARAAN KAMI
92 Bab 92 LAMUNAN BATANG DEWI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1 RATU BATANG DEWI
2
Bab 2 REINKARNASI
3
Bab 3 BERTEMU PRIA AMNESIA
4
BAB 4 JIAN
5
BAB 5 MENJADI PENGGANTI
6
BAB 6 KELAKUAN AROGAN JIAN
7
BAB 7 TUGAS BARU BATANG DEWI
8
BAB 8 BEKERJA DI TOKO ROTI ITALIA
9
BAB 9 BELAJAR MEMBUAT ROTI LEBIH BAIK
10
BAB 10 IKUT LOMBA
11
BAB 11 PANE CASARECCIO
12
BAB 12 MENERIMA SERTIFIKAT KURSUS
13
BAB 13 FESTIVAL MUSIM GUGUR
14
BAB 14 PESAING YANG MENYEBALKAN
15
BAB 15 KEDEKATAN
16
BAB 16 MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL
17
BAB 17 MUNCULNYA BENIH CINTA
18
BAB 18 CINTA YANG HANYA TERSIMPAN DI HATI
19
BAB 19 INGATAN YANG SAMAR
20
BAB 20 TERPELESET
21
BAB 21 MAGANI OGYA
22
BAB 22 Usaha Keras Magani Ogya
23
BAB 23 KECEMBURUAN
24
BAB 24 BIBI DONNA CARA
25
BAB 25 KETIDAKSETUJUAN
26
BAB 26 DIA SANGAT MENJENGKELKAN
27
BAB 27 SERUM LAVA BEE
28
BAB 28 KAU CANTIK SEKALI
29
BAB 29 ACARA PERTEMUAN
30
BAB 30 PENGARUH LACRYMA CHRISTI
31
BAB 31 ANANTA BRASCO
32
BAB 32 BERTENGKAR...
33
BAB 33 AWAL MASALAH KAMI BERDUA
34
BAB 34 KEJUTAN BARU
35
BAB 35 TOKO BARU
36
BAB 36 MENGISI TOKO
37
BAB 37 BEKERJANYA LAPTOP SISTEM
38
BAB 38 INI SANGAT MENARIK
39
BAB 39 KEANEHAN TERJADI
40
BAB 40 DIA DATANG
41
BAB 41 BUAT MU
42
BAB 42 GERIMIS
43
BAB 43 KEAJAIBAN GELANG
44
BAB 44 MENYETIR MOBIL
45
BAB 45 SAMPAI DI RUMAH
46
BAB 46 DEJAVU
47
BAB 47 CINTA SEPOTONG ROTI
48
BAB 48 MEMBUAT MAKANAN !
49
BAB 49 KESAL !
50
BAB 50 WAKTU SEMENIT
51
BAB 51 UNGKAPAN HATI
52
BAB 52 MEMILIKI MU
53
BAB 53 PAGI YANG BERWARNA
54
BAB 54 KESEPAKATAN BARU
55
BAB 55 TERJEBAK BADAI
56
BAB 56 VILLA MENGINAP
57
BAB 57 BERSANDAR DI PUNDAKKU
58
BAB 58 HARI YANG CERAH
59
BAB 59 ROMANSA VILLA
60
BAB 60 SAAT YANG TAK TERDUGA
61
BAB 61 IKUT CAMPUR TANGAN BIBI
62
BAB 62 KEJADIAN DI PAGI HARI
63
BAB 63 KECANGGIHAN SISTEM
64
BAB 64 SELAMAT DATANG KEMBALI
65
BAB 65 HAL LAIN DI PAGI HARI
66
BAB 66 KEJADIAN YANG TAK MENGENAKKAN
67
BAB 67 PAGI PALING ROMANTIS
68
BAB 68 RASA SARAPAN INI
69
BAB 69 KEDATANGAN SEORANG PATRICIA
70
BAB 70 PERTEMUAN SINGKAT
71
BAB 71 BERDISKUSI SUATU HAL PENTING
72
BAB 72 OBAT PERONTOK KESENANGAN
73
BAB 73 BERTEMU DI RUANG KERJA
74
BAB 74 RENCANA TERLAKSANA
75
BAB 75 PAGI YANG MENGEJUTKAN
76
BAB 76 HAL BURUK TERJADI
77
BAB 77 SAAT DI RUMAH SAKIT
78
BAB 78 KEANEHAN PADA ANANTA BRASCO
79
BAB 79 KECEWANYA BATANG DEWI
80
BAB 80 MENCARI TAHU
81
BAB 81 KEMBALI KE RUMAH SAKIT
82
BAB 82 SANDIWARAKAH INI
83
BAB 83 ARTI SEULAS SENYUMAN
84
BAB 84 KEPANIKAN ANANTA BRASCO
85
BAB 85 PULANG LARUT MALAM
86
BAB 86 KECEMASAN BIBI DONNA CARA
87
BAB 87 TERMENUNG
88
BAB 88 PENDAPAT YANG SAMA
89
BAB 89 TAMU TAK DISANGKA-SANGKA
90
BAB 90 PATUHNYA BIBI DONNA CARA
91
BAB 91 PEMBICARAAN KAMI
92
Bab 92 LAMUNAN BATANG DEWI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!