Adventure Carrying Out The Task Of The Gods
"ugh gue dimana" lirih seorang gadis kecil berusia 14th terbangun dari pingsannya.
Ia menatap sekelilingnya seperti hutan, tapi terlihat seram dan gelap dengan sinar cahaya yang menerobos masuk dicela-cela pohon rimbun, gadis kecil tersebut berusaha mengingat apa yang terjadi dengannya barusan.
‘bukannya gue mati?’ batin gadis kecil sambil memegang kepalanya yang terasa pusing dan berusaha mengingat kejadiaan yang dialaminnya.
Flashback on
Di salah satu gedung tua, di jakarta.
“kenapa” pertanyaan lirih tersebut keluar dari mulut seorang perempuan yang sangat cantik, matanya yang indah menatap lelaki di depannya dengan air mata yang mengalir deras dipipi, tangan kanan perempuan tersebut memegang tepat dimana jantungnya berada.
Berusaha menahan sakit akibat sebuah peluru bersarang dijantungnya saat ini, lelaki di depannya inilah orang yang sangat dicintainya.
Mata yang selalu memandang dengan penuh cinta dan kasih sayang sekarang berganti dengan tatapan kebencian mendalam, sorotan mata yang memandang benci pada perempuan cantik tersebut.
“lo tanya kenapa? Gue kira lo pinter ternyata enggak ck, gue dari awal enggak sayang sama lo apalagi mencintai lo sama sekali, gue hanya memanfaatkan harta lo dan organisasi mafia yang lo bangun susah payah tersebut, HAHAHA SEJAK AWAL GUE HANYA MENCINTAI KARIN SAHABAT LO, GUE MELAKUKAN INI SEMUA DEMI DIA” kata demi kata yang keluar dari mulut lelaki tampan yang sedang memegangi dagunya bagaikan sebuah belati yang saat ini menikam hatinya, menciptakan rasa nyeri dan rasa sakit yang luar biasa. Ketimbang luka tembak yang dilakukan oleh lelaki yang sangat dicintainya.
Tapi itu dulu? Sekarang hati perempuan cantik itu perlahan mati rasa dan membeku, matanya yang awalnya menatap dengan tatapan kekecewaan berganti dengan tatapan dingin serta kebenciaan.
“sudah sejak lama gue merencanakan ini semuaa dengan Karin sahabat lo, gue sejak awak hanya mencintai Karin dan bukan elo, kehadiran perempuan kaya lo hanya membuat para lelaki merasa terhina dan tidak berguna, LO SELALU HEBAT DALAM SEGALA APAPUN DAN GUE BENCI ITU. Tapi sekarang beda lagi LO AKAN MATI” desis lelaki tampan dengan emosi yang meluap luap mencengkam dagu perempuan cantik tersebut dengan kencang, sorotan matanya yang tajam memandang semakin benci pada perempuan cantik didepannya.
“semoga lo pergi dengan tenang, HAHAHAHA” sambung lelaki tampan sambil menghempas dagu perempuan cantik didepannya dengan kasar dan berjalan keluar dengan tertawa lantang dan puas.
Meninggalkan perempuan cantik yang hampir sekarat di gedung tua, perempuan cantik tersebut sepertinya merasakan jika peluru yang bersarang dijantungnya beracun, karena racun dari peluru sudah mulai beraksi, tapi rasa sakit dari racun tersebut tidak sebanding dengan rasa sakit hati perempuan cantik yang masih terduduk dilantai dengan air mata yang mengalir deras, ia merasakan sakit nyeri dihatinya.
Kenangan dan ingatan tentang lelaki tampan tersebut bagaikan film yang sekarang mulai berputar kembali diotak cerdasnya tersebut, perlahan hati perempuan cantik tersebut semakin membeku matanya menatap ke arah dimana lelaki tersebut pergi meninggalkannya.
Dendam terhadap lelaki tampan tersebut semakin menjadi, sorotan mata perempuan cantik tersebut dipenuhi kebencian mendalam, dengan sisa tenaga perempuan cantik itu berdiri dan berjalan keluar gedung berharap menemukan seseorang yang bisa menolongnya.
“gue ga boleh mati disini, gue harus membalaskan dendam ini dan memperhitungkan semuanya pada ****** dan si brengsek tersebut.” Ucap perempuan cantik sambil menahan rasa sakit yang menyerang jantungnya, ia berjalan keluar dengan diselimuti aura kebencian dan tekadnya yang kuat untuk balas dendam membuat ia sedikit melupakan rasa sakit dijantungnya.
Keberuntungan sepertinya berpihak pada perempuan cantik tersebut saat sudah berhasil keluar ia bertemu dengan orang kepercayaannya yang baru keluar dari mobil sport hitam dengan raut khawatir yang terlihat jelas.
“NONA BESAR” teriak lelaki tampan yang baru keluar dari mobil sport, dengan cepat lelaki tersebut segera menghampiri orang yang sangat berharga baginya dan memapah tubuh yang lebih kecil darinya.
“apa yang terjadi dengan anda nona besar” cemas lelaki tampan tersebut, ia terkejut melihat kondisi perempuan cantik yang memegang jantungnya dengan darah yang tercetak jelas dibaju putihnya.
“g gue gpp sean lo jangan percaya sama devon mulai sekarang, ia yang menyebabkan gue seperti ini dan lagi jangan panggil nona besar panggil Felly saja, karena gue sudah menganggap lo sebagai abang gue, gue titip keluarga, organisasi dan perusahaan gue ke elo ya, gue sayang lo bang sean” ucap perempuan cantik dengan nada lemah berusaha menahan sakit yang semakin menjadi.
Dirinya yakin bahwa hidupnya tidak lama lagi karena sepertinya racun yang bersarang dijantungnya sangat mematikan, makanya ia mempercayakan semuanya ke sean karena telah menganggap sean seperti abangnya sendiri.
Lelaki tampan yang mendengar ucapan perempuan cantik yang sedang dipapahnya merasakan senang sekaligus marah tangannya mengepal kuat-kuat, tiba-tiba hatinya merasa sang gelisah sekali.
“kamu jangan ngomong gitu abang harap kamu bertahan Felly, kita akan membalaskan dendam ini bersama, jadi mohon jangan tinggalkan abang” lirih lelaki tampan dengan nada lemah, hatinya terasa seperti tertimpa batu yang sangat besar dan berat, sedangkan perempuan cantik tersebut hanya menggelengkan kepalanya.
“sepertinya felly ga bisa memenuhi harapan abang, felly mohon titip mommy dan adik felly anggap mereka keluarga abang, mereka juga menyayangi abang dan menganggap abang seperti bagian keluarga mereka, felly sayang abang” lirih perempuan cantik yang mulai perlahan kehilangan kesadarannya, perempuan cantik tersebut memasang senyum tulus dan manis memandang lelaki tampan dengan tangan yang menyentuh pipi lelaki tersebut mengusapnya dengan lembut untuk terakhir kalinya.
Lagi-lagi perkataan perempuan cantik tersebut membuat hatinyaa semakin sesak air matanya sudah mengalir sangat deras, apalagi saat melihat senyum tulus dan manis perempuan cantik tersebut membuat hatinya seperti tertikam belati tajam, perlahan tangan perempuan tersebut jatuh dari pipinya seiring dengan matanya yang mulai terpejam, lelaki tersebut sangat panik ia segera menggendongnya ke arah mobil dan menuju rumah sakit.
•FELLY•
Gue merasakan kesadaran mulai menipis dan tangan yang berada di pipi sean terjatuh karena lemas, gue berusaha menahan sakit dengan cara tersenyum, lama kelamaan akhirnya kesadaran gue hilang dan gue gatau apa yang terjadi selanjutnya yang pasti gue ga bisa balas dendam kepada mereka.
‘maafkan felly yang ga bisa menghargai nyawa pemberian bang Reza’ batin gue yang sudah tidak merasakan sakit lagi, tiba-tiba sebuah suara mengejutkan diri gue.
‘apakah kamu ingin balas dendam?’ perkataan tersebut membuat gue membuka mata yang awalnya terasa berat perlahan-lahan terbuka lebar, mata indahnya memandang tajam ke sekitarnya yang terdapat hanya kegelapan.
‘gue sebenarnya dimana kenapa gelap? Bukannya gue udah mati suara apa tadi apa halusinasi? Ga mungkin.’ Batin gue memandang sekitar yang terdapat hanya kegelapan dengan sangat waspada.
Perlahan sekitar gue mulai menerang sampai-sampai gue harus menutup mata dan berusaha menyesuaikan dengan sinar yang sangat membuat silau mata, setelah semua di sekitar mulai terang mata gue dapat menangkap jelas dimana gue berada sekarang, ruangan? Dimana gue?.
“engkau berada diruang hampa milikku dan aku yang membawamu kesini” perkataan yang tiba-tiba Lagi-lagi mengejutkan gue, mata gue memandang sekitar dengan sangat waspada.
“kenapa anda membawa saya kemari” ucap gue dengan nada dingin tanpa menurunkan kewaspadaan.
“sebelum saya menjelaskan, lebih baik saya memperkenalkan diri dulu” kekehan tersebut membuat gue memandang satu titik cahaya yang perlahan berubah bentuk menjadi dua lelaki yang sangat tampan.
“perkenalan saya dewa reinkarnasi” ucap lelaki tampan dengan memperlihatkan senyum manisnya membuat para perempuan yang melihatnya berteriak histeris, tapi tidak dengan gue yang memutar kedua bola mata dengan malas.
“dan saya adalah dewa kematian” ucap lelaki tampan lainnya dengan senyum yang mengerikan, apalagi pakaian hitam yang digunakan membuat ia terkesan semakin menyeramkan.
“kami berdua membawamu kesini karena hanya kamulah yang bisa menjalankan tugas ini” jelas lelaki tampan yaitu dewa reinkarnasi sambil memandang gue dengan senyum manisnya yang tidak luntur.
“tugas apa yang sangat cocok denganku” tanya gue dengan nada dingin menatap kedua lelaki tampan dengan tatapan tajam.
“tugasmu membantu seorang lelaki tampan yang sudah ditakdirkan menjadi kaisar dibenua tengah dan menyatuhkan semua kerajaan—” penjelasan dewa kematian terpotong.
“KENAPA HARUS GUE YANG MEMBANTUNYA?” teriak gue dengan emosi yang sudah menggebu-gebu, gila aja gue suruh membantu orang yang enggak gue kenal dan membantu lelaki tersebut menjadi kaisar di benua tengah dan menyatuhkan semua kerajaan.
“karena hanya kamulah yang bisa menjalankan tugas ini, sebagai gantinya saya akan mengabulkan satu permintaanmu” ucap dewa kematian sambil tersenyum miring.
“apa pun itu jika aku meminta untuk kembali lagi ke duniaku?” tanya gue sambil menatap kedua lelaki tampan di depan gue, gue sedikit tertarik dengan tawaran lelaki tampan yang mengebutkan dirinya adalah dewa kematian.
“tentu saja felly, tapi kau harus menjawab dengan cepat karena kau tidak bisa berlama-lama diruang hampa milikiku, jika tidak menerima tawaran kami kau akan langsung pergi ke alam--” perkataan dewa reinkarnasi terpotong oleh ucapan felly yang begitu semangat.
“baik aku akan menerima tugas dari kalian, tapi biarkan aku berbicara kepada orang kepercayaanku dan adikku” ucap gue sangat senang sekali.
“bisa saja tapi tempatmu menjalankan tugas adalah dunia kultivator, yang kuatlah yang dihargai, makanya aku memberikanmu sebuah ruang dimensi dimana didalamnya ada 3 hewan mitologi sebagai hadiahnya, sebenarnya hewan mitologi ada 4 tapi 1 lagi kami mengirimnya ke hutan kematian tempatmu nanti muncul, cuman hewan mitologi tersebut sudah tidak berada di hutan kematian kau harus mencari hewan tersebut jangan sampai jatuh ke orang yang salah, di dalam dimensi banyak mata uang yang digunakan di dunia tersebut.” Jelas dewa kematian sambil tersenyum miring.
Setelah dewa kematian menjelaskan dunia tempat gue menjalankan tugas, gue berbicara dengan sean dan adik gue melalui mimpi mereka.
Setelah berbicara lama kelamaan kesadaran gue mulai menipis, bisa gue lihat kedua dewa tersebut tersenyum misterius.
And
Flashback off
“Hehe ternyata dewa masih sayang sama gue, tunggulah gue akan kembali dan membalaskan dendam ini” ucap felly setelah mengingat semuanya, dirinya memasang smirik yang menyeramkan dan mengeluarkan aura kebencian membuat binatang yang ingin mendekatinya gemetar ketakutan.
“jangan sebut gue QUEEN DARKNESS kalo dendam ini belum terbalaskan” desis felly lagi semakin mengeluarkan aura pembunuh yang kental, hingga sebuah suara mengejutkan felly.
‘master’ suara tersebut membuat felly waspada terhadap sekitarnya, dirinya memandang setiap sudut dengan tatapan tajam.
“SIAPA KAU” teriak felly lantang sambil mengeluarkan aura pembunuhnya, dirinya harus waspada sekali terhadap sekitar karena didunia ini banyak orang hebat.
“master aku berbicara melalui pikiranmu, aku adalah penjaga ruang dimensimu” suara tersebut menjelaskan kepada felly karena merasakan aura pembunuh yang sangat kental membuat ia bergetar ketakutan.
“kenapa kau berbicara melalui pikiranku” Tanya felly sambil menurunkan sedikit kewaspadaannya.
“ini namanya telepati, sekarang master pejamkan mata dan katakan masuk dimensi” instruksi suara tersebut, felly hanya mengangguk dan mengikuti instruksi.
“masuk dimensi” ucap felly sambil memejamkan matanya.
Seketika felly merasakan tubuhnya terbawa angin, perlahan felly membuka mata dan menemukan awalnya hutan kematian berganti seperti dunia dongeng, mata felly menatap sekelilingnya yang sangat indah, bibirnya tidak henti-hentinya berdecak kagum dengan pemandangan tersebut, hingga sebuah tarikan dibajunya membuat felly menoleh kepada seseorang yang menarik bajunya, terdapat seorang anak kecil yang menatap felly dengan wajah imutnya.
“siapa kau” tanya felly dengan nada dingin menatap anak kecil yang menarik bajunya.
"master kenapa kau dingin sekali kepadaku" ucap anak kecil berjenis kelamin laki-laki tersebut, dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Felly menghembuskan nafasnya dan menormalkan ekspresinya, ia sungguh tidak suka dengan anak kecil karena suatu kejadiaan.
“baiklah maaf, bisa jelaskan dimana ini dan siapa kamu” tanya felly datar sambil berjongkok mensejajarkan tingginya dengan anak kecil didepannya ini
“iya tidak masalah master maaf membuatmu terkejut, perkenalan saya penjaga ruang dimensi tempatmu berada saat ini” jelas anak kecil tersebut sambil tersenyum manis, tapi dalam pikiran anak kecil tersebut hanya bisa pasrah masternya sungguh dingin.
“oh ini yang disebut ruang dimensi, Hm siapa namamu” ucap felly sambil melihat sekitar dan langsung menatap anak kecil didepannya ini.
“saya tidak memiliki nama master, mohon master memberikan nama untuk saya” ucap anak kecil dengan senyum seceria mungkin, membuat felly hanya menghembuskan nafas pelan sepertinya ia harus terbiasa dengan anak kecil didepannya ini.
“Hm namamu mulai sekarang long kecil” ucap felly sambil berdiri dari posisi jongkoknya.
“terima kasih master nama tersebut sangatlah indah, mulai sekarang namaku long kecil. Ayo master ikut denganku ke tempat hewan mitologi berada dan akanku jelaskan lebih detail tentang dunia ini” ucap long kecil dengan gembira sambil menarik tangan felly, sedangkan yang ditarik hanya pasrah saja dan mengikuti langkah kaki yang begitu kecil darinya.
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT DAN VOTE NOVEL INI YA.
MOHON BERI DUKUNGAN UNTUK AUTHORNYA AGAR SEMANGAT BERKARYA SELALU TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA NOVEL INI, SEMOGA KALIAN MENYUKAINYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Goodbye Lullaby
Jejak dulu, nabung chapter ampe banyak..
2020-08-25
6
oktabebee
"MAMHMUD I LOVE U" mampir bawa like 🤩
Semangat Up kak 🌹🌹🌹
2020-07-23
2
GUA GANTENG YA BOSS!!
ga usah pakai gue gue !! bahasa yang kurang enak di dengar
2020-07-13
12