Mulut Kristin mengangga sedikit. Seakan tak percaya dengan informasi yang baru didapatkan. Kedua mata Kristin berkedip pelan, bibirnya kelu, sebenarnya ingin berteriak tapi tertahan semua di pita suaranya.
Lunna menjentikkan jari di depan wajah Kristin. Saat Kristin malah terdiam seperti patung setelah mengucapkan kata singkat 'Hah'.
Mata Kristin berkedip cepat, lalu menggeleng.
"Jack-Jack mengajakmu menikah?" Tanpa sadar Kristin juga memanggil Jack dengan sebutan Jack-Jack.
Lunna mengangguk.
"Menikah kontrak?"
Lunna mendengus, lalu berkata, "Iya, Kristin yang cantik, kenapa kau jadi tuli sih?"
"Whats?! Ini menarik, seorang Jack Harlow mengajakmu menikah, tapi mengapa hanya menikah kontrak saja ya?"
Dahi Kristin berkerut samar. Karena setahunya Jack dikenal suka akan kebebasan. Dan suka bergonta-ganti pasangan juga.
"Mana aku tahu! Dia itu sangat menyebalkan! Beraninya mengancamku dengan menggunakan trik kotor!"
"Jadi, kau mau? Memangnya dia memakai trik apa?" tanya Kristin lalu menyambar i-pad di atas meja.
"Tentu saja tidak! Aku menolaknya. Kau mau tahu katanya dia akan menyebarkan video berak ku, kalau aku tidak salah dengar tadi!" tutur Lunna mengebu-gebu sambil menyomot cookies di piring.
Kristin mengerutkan dahi. Semakin bingung. "Video berak?" tanyanya sembari menggeser layar i-pad memeriksa jadwal syuting Lunna.
Lunna mencebikkan bibir. "Iya, aku takut dia akan memperlihatkan videoku ke seluruh dunia. Bisa hancur imageku, karena aku berak, bunyinya disertai dentuman gas beracun, belum lagi aku kemarin menerima paket semur jengkol atas nama asistennya, aku baru tahu nama lengkap asistennya. Dan kemarin saat aku berak bunyi jatuhnya seperti batu, Kris! Oh my God!"
Dia teringat menyantap makanan kesukaanya dengan lahap sehingga harus bolak-balik toilet sebanyak tiga kali. Dan bersamaan pula bertemu Jack dan Britney berbuat tak senonoh di toilet.
Kristin jenggah dengan Lunna yang cantik-cantik tapi suka makan semur jengkol. Sekarang dia tahu apa itu semur jengkol. Semalam dia sudah mencari di mbah gulu-gulu pengertian semur jengkol. Dia sempat penasaran dengan rasa semur jengkol, ingin meminta pada Lunna tapi karena gengsi, niatnya diurungkan.
Kristin memutar bola mata ke atas, melihat Lunna grasak-grusuk sedari tadi. "Kau yakin dia memiliki video berakmu?" tanyanya penasaran.
Lunna menoleh, lalu berkata,"Antara yakin sama tidak sih!"
Kristin membuang nafas,"Lebih baik kau cari tahu dulu, aku penasaran mengapa dia mau menikahi mu?"
"Gara-gara aku menganggu aktivitas panasnya di toilet."
Kristin membulatkan matanya. Memberikan ruang pada Lunna untuk mengeluarkan uneg-uneg.
"Alasan yang tidak masuk akal bukan, makanya aku tidak mau! Lagian aku malas menjalin kasih. Para pria itu suka mengatur! Aku tak mau menikah, aku ingin bebas seperti burung gagak, burung perkutut, burung beo, burung pip-"
"Stop! Iya, iya aku tahu kau mau menjadi burung. Nah, sekarang apa rencanamu? Kalau memang benar ada video berakmu?" tanya Kristin memicingkan mata.
"Aku tidak tahu, aku bingung Kris. Lebih baik sekarang kita ke tempat sepupuku, karena dia juru kuncinya!"
"Darla?"
"Iya," jawab Lunna pendek.
Kristin menekan tombol off di i-padnya. "Memangnya dia kenapa?"
"Dia yang menjual semur jengkol di LA. Pasti orang yang mengirimiku paket membeli pada Darla. Ayo sekarang kita keluar, tidak ada syuting, Kan?" Lunna ingin memastikan jadwal syutingnya karena tak mau pekerjaannya terhambat karena urusan pribadi.
"Tidak ada, mengapa kau tidak mengatakan padaku kalau Darla bisnis semur jengkol," kata Kristin, beranjak sembari menyambar tas dan i-pad.
Lunna melakukan hal serupa. Tak lupa dia membenahi kembali riasan wajahnya secepat kilat.
"Memangnya kenapa?"
"Tidak ada, hanya penasaran saja."
Lain di mulut lain di hati. 'Hehe, aku bisa membeli semur jengkol dan merasakannya langsung, aku penasaran seenak apa sih, sampai makanan itu menjadi favorit Lunna.'
*
*
Kendaraan melesat pelan membelah jalanan perkotaan Los Angeles. Lunna telah mengirimi pesan singkat pada Darla, untuk bertemu di cafe tempat mereka biasanya berjumpa. Beruntung sekali, Darla hari ini tak sibuk, biasanya dia akan disibukkan dengan aktivitas memasak sekaligus mempacking makanannya. Kristin mengemudi perlahan, menyusuri jalanan' Street Dawson.
Lima belas menit berlalu, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Dengan anggun, Lunna dan Kristin berjalan memasuki cafe. Banyak pasang mata memandang Lunna, sebagian melemparkan senyuman dan sebagian meneriaki nama Lunna A. Artis berbakat yang tengah naik daun itu.
Darla melambaikan tangan. Begitu melihat Lunna dan Kristin berada di dalam cafe. Kedua wanita berpakaian warna biru dongker itu berjalan ke arah meja Darla. Darla beranjak lalu menempelkan pipi Lunna dan Kristin bergantian.
"Aku sudah lama loh. Sebagai gantinya, belikan aku es krim!" cetus Darla setelah melihat Lunna dan Kristin menghempaskan bokong di sofa.
Lunna mengerlingkan mata sembari menaruh tas di meja khusus. "Itu mah gampil, kau mau seberapa banyak? Satu truk es krim pun bisa aku belikan," kata Lunna pongah.
Darla berdecih. "Dasar sombong!" Kemudian merubah ekspresi wajahnya. "Eh tapi boleh juga sih, beliin aku satu truk es krim. Aku tunggu," katanya menyeringai tipis.
"Iya, iya tenang besok akan aku kirimkan langsung," ucap Lunna sambil melirik Kristin.
Kristin mendengus, mengerti dengan tatapan Lunna. 'Ujung-ujungnya aku yang di suruh.'
"Tumben kau mengajakku bertemu, kau tidak syuting," tanya Darla penasaran.
"Jadwal syutingku kosong. Ada yang mau aku bicarakan, tapi nanti, kita makan saja dulu. Aku juga sudah lapar, karena tadi naik tangga darurat, menguras banyak tenagaku."
Darla mengangguk, setuju. Karena dia juga kelaparan, kala menghirup aroma daging di sekitar cafe, menyeruak ke indera penciumannya.
Kini, ketiganya menyantap hidangan di atas meja dengan tenang. Sesekali Lunna meneguk minuman digelasnya. Karena cuaca hari ini, lumayan panas. Seger, air dingin membasahi kerongkongnya sejenak. Lima belas menit berlalu, piring ketiganya telah kosong. Menyeruput sesaat minuman, lalu berganti menu makanan pencuci mulut, cupcake chocolate pilihan ketiganya.
"Jadi, apa yang mau kau bicarakan?" Darla memulai pembicaraan. Sebab Lunna nampak nelangsa. Dan raut wajahnya tak seperti biasa.
Lunna menaruh sendok kecilnya di piring. Menatap Darla lekat-lekat, melirik Kristin sekilas, yang masih sibuk dengan dessert-nya. Lalu beralih melihat Darla, sedang menunggu jawaban.
"Darla, apa seseorang pernah memintamu mengirimkan paket semur jengkol untukku?"
Darla tak langsung menjawab, nampak berpikir sesaat. "Tunggu sebentar." Dia mengetuk-etuk dahi tengah. Lalu memutar kaset memori di otak besarnya.
"Aha! Pernah, seorang pria berwajah Asia. Sepertinya fans mu, kau tak tahu saja matanya sangat polos. Dan asal kau tahu, aku sedikit bingung saat dia memintaku, menulis di memo, untuk Lunna A. Selamat makan dari inisial Yuri Kanazawa. Itu kan bukan inisial, tapi nama panjang."
Lunna menepuk kuat jidatnya, mendengar penuturan Darla. Merutuki diri sendiri di dalam hati. Bertindak gegabah. Sebab kemarin dia kelaparan, dia mengira fans-nya yang mengirimkan makanan. Tak pelak, memang terkadang barisan fans sering memberikannya makanan ataupun minuman.
Kristin yang mendengar di samping, menggeleng pelan. Dapat dipastikan video berak Lunna memang ada. Kristin yakin Jack sudah mengatur sedemikian rupa skenario penjebakan Lunna.
"Memangnya kenapa?" tanya Darla saat melihat Lunna nampak gusar.
Lunna menarik nafas panjang. "Tahu kah kau. Gara-gara aku menganggu kegiatan panas seseorang di dalam toilet. Si penghuni toilet menjebakku dengan mengirimkan semur jengkol dan saat aku berak, dia merekamnya, lalu jika aku tidak menikah kontrak selama satu bulan dengannya, dia akan menyebarkan video tersebut! Bisa hancur karirku jika semua orang melihat aku sedang berak! Belum lagi dia memberikan waktu selama dua hari untuk aku berpikir! Kau tahu, Kan? Aku tidak mau menikah, aku ini independent woman!" tutur Lunna mengebu-gebu tanpa jeda sedikitpun.
Alih-alih terkejut Darla kembali meneruskan menyantap cupcakenya. Dia menelan pelan potongan kue itu, lalu berkata,"Ckck salah kau sendiri makan tidak di kontrol. Kau yakin hanya satu bulan, jangan-jangan dia juga berbohong, seperti di novel-novel!" Darla menyeruput ice lemon-tea perlahan.
"Kenapa kau jadi menyalahkanku?" Lunna memberengut, lalu berdecak kesal. Bukannya memberikan solusi, Darla malah menghakimi.
Darla enggan membalas, menunggu jawaban Lunna.
"Aku tidak tahu."
"Memangnya siapa yang mau mengajakmu menikah?"
"Jack Harlow!"
"Wow, kau terima saja!"
Mata Lunna berkedip cepat, mendengar ucapan Darla. "Kau sedang bercanda, Kan?"
"Tidak, dengar Lunna. Aku yakin dia hanya mau bermain denganmu, siapa tahu saja dia itu salah satu fansmu, tapi dia tidak mengakui, tenang lah. Lebih baik kau ikuti saja permainannya. Jika dia licik, kau harus lebih licik. Jangan kalah! Ingat di dalam darahmu mengalir darah klan Andersean! Buat dia jenggah padamu, setelah itu, dia pasti akan melepaskanmu!"
Darla menyeringai tipis sembari menaikan sebelah mata. Sedangkan Kristin dan Lunna saling melemparkan pandangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Surati
wah tumben jengkol laku di LA🤣🤣
2023-02-21
0
Nia sumania
😂😂😂 Jack emang out of the box. yang lain nyebar video b**il, ini video berak 🤦🤦🤦
2022-10-27
2
Hulapao
yaampun kocak bangettt 🤣🤣🤣
2022-09-27
0