Sebuah Amplop Putih

Ellios mulai mengambil nafas panjang, lalu mulai menghembuskannya dengan perlahan. Pemuda itu kini telah memantapkan hatinya, dan mau tak mau harus segera melakukannya demi untuk sebuah misi yang sudah hampir berakhir batas waktunya itu.

"Yui, Erika, Sayaka, Rinka, Hanna, Angel, Miku, Anju, Kaoru, dan Maria ... maukah kalian menjadi ... kekasihku?"

Sebuah pernyataan yang sebenarnya sungguh terasa amat begitu berat untuk diungkapkan oleh Ellios saat ini, kini membuat wajahnya seketika menjadi merah padam karena merasa malu luar biasa!

[ Sebuah pernyataan cinta macam apa ini? Apa tuan Ellios benar-benar seorang jenius dan memiliki IQ yang jauh di atas rata-rata? Bagaimana mungkin tuan bisa menyatakan pernyataan cinta seperti itu untuk 10 orang gadis sekaligus?]

Ucap boneka sistem yang selama ini selalu memandu Ellios sedikit bingung dengan tingkah Ellios yang menurutnya cukup konyol itu.

Diam saja kamu, Lovely! Aku sudah hampir tidak mempunyai muka saat ini!! Kalimat aneh ini bahkan tak pernah aku ucapkan secara langsung untuk Alisha! Namun kali ini aku malah mengucapkannya pada 10 gadis ini sekaligus!

Batin Ellios merasa malu dan frustasi luar biasa hingga akhirnya Ellios menunduk untuk menundukkan dan menyembunyikan wajahnya dari Yui dan teman-temannya. Ellios juga mengusap pelipisnya dengan salah satu jemarinya. Sangat terlihat jika pemuda jenius itu benar-benar sedang frustasi saat ini.

"Aku mau menjadi kekasihmu, Ellios. Hehe ..." sahut salah satu gadis itu tersenyum lebar.

"Aku juga mau, Ellios. Asalkan kamu selalu bersedia mengajariku aljabar dan kalkulus setiap kali aku tidak bisa." imbuh gadis lainnya lagi.

"Aku juga mau kok. Asal kamu juga bersedia untuk menjadi guru kimiaku."

"Aku juga mau! Setidaknya akan ada yang menemaniku saat aku berada di perpustakaan."

Begitulah para gadis itu saling menjawab dan menyetujui untuk menjadi kelasih sehari Ellios. Karena memang begitulah perjanjiannya. Rupanya Yui juga membujuk teman-temannya, dan mengatakan bahwa Ellios sangat jenius. Jadi Yui juga mengatakan bahwa Ellios juga akan membantu mereka belajar jika mereka semua mau membantu Ellios kali ini dengan menjadi kekasih sehari Ellios.

[ Sungguh sulit untuk dipercaya! Para gadis ini menerima tuan Ellios sekaligus untuk menjadi kekasihnya. Sungguh gadis yang aneh. Berbagi seorang pria, bahkan dengan teman-teman dekatnya sendiri! ]

Ucap boneka sistem itu hampir saja tak percaya melihat semua ini.

"Baiklah. Terima kasih atas hari ini. Jika kalian membutuhkan aku untuk mengajari kalian belajar, hubungi saja aku. Aku harus segera pergi. Bye ..." ucap Ellios seketika penuh binar dan mulai bergegas untuk segera meninggalkan tempat itu.

Di sepanjang jalan Ellios melenggang dengan langkah yang terlihat begitu ringan dan wajahnya juga selalu berbinar. Seolah beban hidupnya untuk hari ini sudah hilang begitu saja

[ Mission completed. Hadiah yang tuan terima atas misi ini adalah perpanjangan usia selama 5 hari. Dan tuan juga mendapatkan hadiah misteri. Silakan memeriksa status dan inventory. ]

BIPP ...

Tiba-tiba layar hologram kebiruan itu sudah menyala kembali dan juga bergerak mengikuti pergerakan Ellios yang saat ini sedang berjalan santai untuk menuju rumahnya

_____To Be An Immortal Human By System______

Nama : Ellios Yoshikawa

Usia : 20 Tahun

Sisa Umur : 1 bulan, 4hari, 10 jam, 28 menit, 11 detik

Ketampanan : 90

Kepintaran : 100

Ketangkasan : 8

Kecepatan : 8

Kekuatan : 2

Ketahanan : 5

Kharisma : 80

Kemampuan Spesial: Otak yang jenius

Poin sistem : 85

Poin kemampuan : 80

Hadiah menyelesaikan misi 3 : 5 hari perpanjangan usia

Hadiah misteri : kemampuan untuk memikat gadis

Dana : 190 ribu yen ( kira-kira 20 juta rupiah )

Misi : 4 ( belum dibuka )

Sistem pemandu : Lovely

Setelah membaca statusnya sendiri, senyuman Ellios kini mulai memudar begitu saja. Dan keningnya mulai berkerut karena merasa masih ada yang membuatnya kurang puas.

"Aku mendapatkan tambahan usia selama 5 hari? Okay, aku terima. Namun hadiah misteri ini akan sangat tidak berguna untukku! Bagaimana mungkin aku memiliki kemapuan memikat para gadis? Aku tak akan pernah menggunakan kemampuan itu. Lagipula untuk apa? Aku saja tidak terlalu menyukai berpacaran dengan gadis." celutuk Ellios merasa tak terima karena hadiah itu seakan tak sesuai dengan kebutuhan Ellios.

[ Apakah tuan Ellios adalah penyuka sesama? Oh my god! Pantas saja tuan selalu dingin dengan cuek terhadap para gadis. ]

Celutuk boneka pemandu itu yang hanya terdengar suaranya saja, sementara Lovely masih tersimpan dengan rapi di dalam ransel Ellios. Seperti biasa, orang-orang di sekitarnya tak bisa mendengarkan suara Lovely, dan hanya Ellios saja yang bisa mendengarkannya.

"Cck ... diam dan jangan berisik! Aku ini pria yang normal!" celutuk Ellios mulai tersulut emosinya hingga berbicara cukup keras dan lagi-lagi membuat orang di sekitarnya menatap Ellios aneh karena sudah berbicara seorang diri.

Untung saja saat ini hari sudah gelap, jadi Ellios tak akan terlalu sulit untuk menyembunyikan wajahnya dari tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya itu.

...⚜⚜⚜...

"Ibu aku pulang!" Ellios mulai memasuki rumahnya dan rupanya sang ibu sedang berada di ruang tengah dan menonton tv sendirian.

"Tumben sekali kamu baru pulang, Ellios. Darimana saja kamu? Apakah pergi bersama dengan Alisha?" ucap sang ibu mulai memberikan pertanyaan bertubi itu untuk Ellios yang biasanya tak pernah pulang selarut ini.

"Ibu, ini masih jam 9 PM. Masih sangat sore. Lagipula saat ini aku sudah dewasa dan aku adalah seorang pria. Jadi jangan terlalu mencemaskan aku lagi, Ibu." ucap Ellios yang sudah memeluk sang ibu dengan melinggkarkan kedua tangannya dibatas bahu sang ibu dari belakang.

Namun tiba-tiba ada sebuah amplop putih yang tiba-tiba saja terjatuh dari dalam ransel Ellios yang kebetulan saat ini sedikit terbuka.

"Amplop apa ini, Ell?" tanya sang ibu sambil memungut sebuah amplop putih yang kebetulan terjatuh di sebelahnya itu.

Sepasang mata Ellios mulai menatap amplop putih berukuran sedang itu dan mulai teringat sesuatu jika amplop itu adalah hasil medis dari sebuah rumah sakit yang menyatakan bahwa umur Ellios kini hanya tersisa 1 bulan lagi.

Sepasang mata Ellios mulai membulat sempurna disaat sang ibu sudah mulai untuk membuka isi amplop itu. Namun dengan cepat Ellios segera merebutnya kembali agar sang ibu tak mengetahui penyakit Ellios yang selama ini sudah disimpannya seorang diri dengan begitu rapi hingga tak ada seorangpun yang mengetahuinya kecuali pihak rumah sakit dan dirinya sendiri.

"Ibu, maaf. Tapi ibu tidak boleh melihat dan membacanya!" ucap Ellios sedikit gelagapan dan segera menyimpan kembali amplop putih itu.

"Mengapa ibu tidak boleh melihatnya? Memang apa isinya, Sayang?" selidik sang ibu mulai curiga menatap Ellios.

"Uhm ... karena ... karena isinya adalah surat dari Alisha, Ibu." kilah Ellios asal dan meringis. "Aku akan segera mandi dan istirahat ibu. Aku lelah sekali. Bye, Ibuku sayang ..." ucap Ellios segera melarikan diri dari sang ibu secepat mungkin.