Ya.. itulah gue Vina yang sering banget dikatain teledor, Julukan teledor ini pastinya sering banget gue denger dari mulut temen-teman dekat gue, terlebih lagi gue suka lupaan jadi fix double double dah, eh iya setelah lulus gue sering kemana-mana jalan-jalan ke daerah yang belum pernah gue kunjungi, bahkan gue sering banget dapetin pengalaman dari orang-orang sana karena ya seru aja gitu beradaptasi dengan orang-orang banyak, gue suka banget sama hal-hal yang berbau petualangan itu bisa jadi tantangan aja sih buat gue, naik gunung Semeru juga pernah wkwk, gue pernah kapok banget nih sekali naik gunung yakan secara pengkor nih kaki, tapi ya gue dengan penuh keyakinan bisa mencapai tuh puncak, semua puncak dah, puncak percintaan, puncak komedi Halah wkwk.
......................
kantor
"Vina gimana sudah siap" ujar pak Jerry Yang saat ini siap bersama Vina untuk meeting bersama klien
"bismillah pak bisa dan siap" ujar Vina bersemangat sambil bergegas ke ruangan meeting,
"selamat pagi semua" ujar Vina memulai meeting pagi ini
"baik nama saya Vina saya akan memulai meeting dengan pemanasan otot terlebih dahulu"
gelak tawa seisi ruangan meeting menyelimuti ruangan meeting
"hahaha biar ga tegang tegang amat" ujar Vina sambil menyiapkan Laporannya
"oke untuk design kali ini sesuai instruksi dari klien konsep yang minimalis, dan juga di design untuk para lansia yang siap untuk menempati tempat tinggal di masa tuanya"
ujar Vina bersemangat sambil memperlihatkan konsep-konsep yang telah dibuat dengan teman-temannya
"oke bagaimana semuanya"
"semuanya oke sih konsepnya oke dan Mateng" ujar klien yang bernama Riko
"tapi kenapa ya ada yang kurang begitu"
"kurang bagaimana ya pak" tanya Vina
"begini itu tidak mencerminkan konsep yang ada" ujar Riko sambil melihat hasil Laporan
"sepertinya konsep ini sudah pernah kita bicarakan" ujar Riko
"mampus" dalam hati Vina
"njir gue baru ingeet" ungkap Vina dalam hatinya
" inikan konsep design yang gue lontarkan seminggu yang lalu duh gimana sih gue" ujar Vina panik
"hm, begini pak Riko, ya sudah kita bicarakan pada seminggu yang lalu, tetapi ini saya lanjutkan lagi konsep tersebut dan saya kembangkan lagi" ujar Vina dengan lantang
"iya tapi ada yang salah sepertinya"ujar Riko ngotot dengan kesalahan vendornya
"tidak pak ini sudah benar" Vinapun dengan pedenya bahwa konsep tersebut ia kembangkan lagi "mungkin anda lupa" ujar Vina sambil berbicara dalam hati "haha mampus lu"
"maybe yes, maybe no" ujar pak Riko sambil mengkangkat kedua tangannya dan tidak berkomentar lagi
" ya mungkin saya lupa kali atau memang saya benar-benar kelupaan haha" tertawa pak Riko
Vina mengelus dadanya siap- siap akan diterkam kembali oleh pak Jerry setelah meeting selesai.
...****************...
"Vina keruangan sebentar" ujar Jerry sambil memanggil Vina
"baik pak" Vina langsung bergegas ke ruangan pak Jerry
"Vina apakah ada yang salah dengan meeting ini" ujar pak Jerry
"tidak ada pak" ujar Vina yang pada saat itu sudah keringat dingin karena kesalahannya
"sebenarnya ada sih pak, begini tadi laptop saya ketinggalan, dan saya meminta ibu untuk mengirimkan laporan tersebut via email, tetapi saya baru ingat jika laporan yang dikirim tersebut salah dan saya baru teringat sewaktu saya menjelaskan hasil laporan tersebut kepada klien, maaf pak ini memang keteledoran saya"
"duh fatal sekali itu Vina" ujar pak Jerry kesel
"iya pak saya minta maaf"
"ya sudah karena mereka tidak mengetahui hal tersebut besok hasil laporan kamu berikan ke saya terlebih dahulu, saya akan jadwalkan Kembali meeting dengan mereka" ujar pak Jerry yang pada saat itu sedang sibuk untuk melaksanakan meeting lanjutan
"baik pak" ujar Vina sambil keluar ruangan pak Jerry
...****************...
ruangan makan kantor
"gimana Vina" ujar Reno yang saat itu sedang melahap pecel lele
"kacau ren, coba gue inget laptop gue pas dijalan, kaga begini nasib gue ren" ujar Vina sambil menyeruput jus jeruknya
"ya elu sih keteledoran elu kagak ilang-ilang"
"iya ren ga ngerti lagi Ama ketelodoran gue ini" ujar Vina sambil memegang kepalanya
"ren apa gue bilang aja ya atas kesalahan gue tadi ke klien gue, kagak enak gue" ujar Vina yang saat itu memberikan ide yang tidak masuk diakal
"gausah kali Vina, lagian mereka juga ITS okey, juga pak Jerry nanti mau lanjutin meeting keduakan? yauda gak apa apa"
"iya bener juga ren"
"Selo aja gapapa mah kita ngelakuin kesalahan, kan jadi pelajaran dan pengalaman elu juga Vin"
"iyap bener sekali kamu ren tumben sih elu mendadak bijak, apa karena makan pecel lele Bu Tumini wkwk" ujar Vina meledek
"eh ini pecel lele terenak yang pernah gue makan yng lain lewat" ujar Reno semangat menyendok pecel lelenya
"lu ga makan Vin"
"ntar aja gue lagi males makan, gue duluan yak" ujar Vina sambil melengos mendahului Reno
"mau kemana luuuu" teriak Reno
"kemana aja bye" Vina langsung melenggang pergi meninggalkan Reno
...****************...
di taman
"huaaa sendiri aja begini liat danau aja udah seneng gue refreshing otak " ujar dalam hatinya
"apa gue ngelukis aja ya, udah lama ga ngelukis siapa tau aja skill ngelukis gue masih ada haha"
Vina langsung mengeluarkan Kanvas, kuas dan warna dan fokus mengerjakan lukisannya
ya disaat seperti ini sendiri adalah hal yang tepat ketika keruwetan yang sudah terjadi menjadi masalah, padahal ini ada sesuatu yang bisa menjadi acuan untuk Vina menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
melihat pemandangan saja sudah membuat Vina menjadi lebih bersemangat untuk menjalani aktivitas kembali, tanpa ada gangguan dari orang lain,
dengan sendiri kita bisa melepaskan kepenatan sejenak, dan otak yang bergerumuh.
lukisan Vina satu persatu telah jadi, Danau yang indah serta penjual balon yang sedang menjajakan balon untuk anak-anak,
anak-anak berlarian kesana kemari membuat lukisan Vina penuh berwarna dan bersahaja
Vina memang hobinya melukis sejak TK, sejak TK Vina menggambar di kanvas, walaupun tidak rapi tetapi ibunya sangat mensupport Vina untuk belajar dan Vina sangat bersemangat dengan itu,
untuk itu Vina sedari kecil sudah diberikan kanvas dan warna oleh orangtuanya, orangtua Vina sangat menyayangi anaknya, Vina sedari kecil memang anak tunggal, kedua orang tua Vina tidak mau mempunyai adik karena Vina harus di beri kasih sayang seutuhnya.
dan saat ini Vina lebih ingin menjadi lebih mandiri dengan tidak bergantung kepada mereka, karena kemandirian dialah Vina Mencari pekerjaan dan diterima suatu perusahaan besar.
"lu ngapain disini"
...****************...
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments