POV 2
Apa? Di jodohkan? Apa-apaan bisa bisanya emak dan bapak ingin menjodohkan aku?
"gak bisa gak bisa nih" ujar Vina sembari memegang handuknya "aku tuh bingung apa yang ada di benak babe dan emak" Vina sempat memikirkan panjang tentang dirinya bisa saja ibu dan bapaknya hanya sebatas omongan saja untuk ingin menjodohkannya " ga mungkinlah ya gue dijodohkan zaman Siti Nurbaya huh.."
Vina bergegas mandi dan bersiap siap ke kantor untuk melaksanakan project designnya bersama klien untuk merapatkan apa saja yang perlu di revisi dan tidak " hiyaaa bisa bisa dong hari ini aku meeting tanpa ribet dan revisi" waktu sudah sangat mepet Vina langsung berangkat tanpa sarapan dan hanya pamit ke orangtuanya "vinaa Ikiloh ada yang mau kita omongin" ujar ibunya "iya Buu Vina setelah pulang kerja ya Vina sibuk" ujar Vina sambil menaiki ojek langganannya "pasti mau omongin tentang perjodohan, eh tidak bisa dong belum saatnya wkwk" ujar Vina dalam hati
sesampainya dikantor
"pagiiii" Ujar Vina sambil melambaikan tangannya ke teman-teman kantornya
"pagi vinaa" ujar Reno yang saat itu sedang sarapan lontong dan gorengan tempe kesukaannya
"duh lusuh banget gue, gue mau ke toilet beres2 dan dandan biar cantiik" ujar Vina sambil mengibrit ke Toilet
"ilaaah lu mu dandan gimanapun tetep jelek Vin" ujar Reno sambil meledek
"sial lu ren"
Vinapun langsung bergegas ke toilet dan berdandan cantik "pokoknya hari ini kudu bagus dan meeting harus berjalan sesuai rencana, enak eh tapi, tunggu punya tunggu laptop gue mana ya? lah mana" Vina langsung bergegas ke mejanya dan mengobrak Abrik tasnya " Ya Allah dimana laptop gue dah perasaan gue bawa" ujar Vina sambil mengobrak Abrik tasnya "ga mungkin banget gue tinggal " Vina langsung mengambil hpnya dan menelpon ibunya " ibuuu coba cek kamar Vina sekarang, terus liat di meja ada laptop gak?" ujar Vina dengan nada panik "sebentar nak satu satu loh ngomongnya ibu belum bisa mencerna apa kata kamu Iki loh" ujar ibu sambil bergegas ke kamarnya "iyaaa coba liatin ada laptop gak di kamarku ibuu "iya nak ibu liat dulu sabar toh nduk" ibu melihat laptop Vina bertengger di meja " astaghfirullah Vina, kamu itu ya bisa bisanya coba ketinggalan laptop jadi piye Iki bapakmu itu sudah berangkat kerja" ibu memarahi Vina atas keteledorannya "duh Bu padahal hari ini aku ada meeting design properti dengan klien aku, Hm..gmana ya Bu" Vina panik sambil mengigit jarinya dan melihat jam "Bu udah jam 9 aku meeting sebentar lagi jam setengah 10" "'coba kamu pikir ada solusi lain ga atau pinjam laptop temen kamu" ujar ibu sambil memberikan solusi "duh gimana ya Bu solusi ada tapi kan jarak ke rumah dan kantor agak jauh ya" ujar Vina sambil melihat Reno yang sedang mengetik "Bu begini aja bagaimana jika sekarang ibu buka laptop Vina dan mengirimkan dokumennya ke email Reno? " ujar Vina sambil memberikan solusi ke ibunya " Ya ampun nak ibu aja tidak bisa memainkan laptop dan bagaimana cara mengoperasikan kamu malah menyuruh ibu melakukan hal itu" ucap ibu panik "iya ibu Vina yakin ibu bisa melakukannya sini Vina kasih tau caranya" ucap Vina sambil bersemangat "Vina ibu tidak mengerti kamu ini ada ada saja memberikan instruksi seperti itu ke ibu " ucap ibu dengan Nada kesal "iya Bu habisnya aku bingung mau gimana lagi" ucap Vina sambil memikirkan solusi yang lain
"Bu atau begini saja, ibu tau tetangga kita nano itu yang pake kacamata anak ibu Lita?"
"iya ibu tau tetangga kita yang cupu itukan yang pake kacamata anak rumahan dan jarang kemana-mana pacaran ajapun kayaknya ga pernah hahah" ujar ibu sambil tertawa
"nah iya Bu, dia pake kacamata sepertinya pintar "
"pintarkah seperti itu? " ujar ibu dengan nada mengejek " Ibu.. ga boleh gitu jangan meremehkan anak orang"
"hahaha iya maaf nak ibu keceplosan" ujar ibu sambil tertawa
"ibu ke tetangga sebelah ya minta tolong Nano buat hidupkan laptop Vina"
"iya iya sebentar ibu kerumah ibu Lita" ucap ibu sambil bergegas ke rumah ibu Lita
Rumah Vina
"Assalamualaikum Bu Lita"
"walaikumsalam Bu Chika, eh Bu Chika masuk masuk tumben banget nih kerumah" ujar Bu Chika sambil mengajak masuk Ibunya Vina
"eh iya begini maaf mengganggu Bu"
"haha iya tidak apa-apa bu saya baru saja memasak, menyapu, menanam, berkembang biak eh. . salah maksudnya itu ulat yang berkembang hahahaha" ujar Bu Lita sambil tertawa puas
"haha iya Bu saya disini tidak mau bertele tele dan gamau mendengarkan aktivitas apa yang dilakukan, " ujar ibu sambil melirik2 sekitaran dalam rumah
"mau liat apa Bu Chika"
"hm.. anak kamu Nano dirumah ga sekarang Lit"
ujar Bu Chika sambil melihat sekitaran rumah
"kok ga ada Bu "
"oh nannoo, hahaha ya nano ada dong Bu Chika dia sedang membaca komik di ruang singgahsananya hahaha" ujar Bu Lita sambil tertawa nyaring
"ruang singgahsana? haha ruang apa itu Bu Lita? maklum saya bukan anak muda yang mengerti bahasa begituan"
"iya maksud saya ruangan kamar iya nano lagi dikamar bersemedi di kamarnya "
"Oalah haha gitu toh"
"iya Bu Chika kenapatu dengan nano? dia buat onarkah? " ujar Bu Lita panik
"haha bukan Bu, begini anak ibu si nano bisa mengoperasikan apatuh? itu loh yang ngetik-ngetik" ujar Bu Chika sambil berpikir
"ngetik-ngetik komputer ya" ucap Bu Lita sambil menebak apa yang dimaksud Bu Chika
"hahaha iya Bu itu sejenis itulah"
"Oalah iya ya,ya bisa toh nano mah juga bisa memainkan hal seperti itu"
kriiiingggg handphone ibu Vina berdering
"halooo buuu. gmana bisa ga? waktu aku ga banyak lagi iniiih mah" ujar vina diseberang dengan nada panik
"sebentar Vina ini ibu sudah dirumah Bu Lita "
"iyaaa gimanaaa ibuuu" ujar Vina
"iya bisa bisa sebentar" ujar ibu sambil menutup telpon anaknya
"siapa Bu Chika?" ujar Bu Lita kepo dengan telponnya
"heh iya anak saya sibuk banget, iya jadi Vina ketinggalan laptop, jadi minta tolong Nano buat mengirimkan kerjaannya Via email ke temannya"
ujar Bu Chika
"ya Ampuun Bu Chika, haha ya bisa dong Bu sebentar saya panggilkan Nano"
"Nano...Nanooo" panggil Bu Lita
"Ha iya Bu sebentar" ujar nano sambil berteriak
"nah ini Nano Bu, nano sini sebentar ibu mau minta tolong"
"ya Bu.. ada apa? "
"begini sayang kenalin ini Tante Chika"
"Halo nano ini ibu Chika tetangga kamu loh sebelahan banget hehe"
"halo Tante salam kenal" ujar nano kikuk
" sayang Tante Chika mau minta tolong sesuatu kamu pinter bangetkan main ketik ketik"
" apa itu ketik ketik ibu? " ujar nano bingung
"itu loh yang ada layar-layarnya" sahut ibu Lita
"oh laptop Bu atau komputer gitu"
"nah" sahut keduanya
"iya ibu Chika mau minta tolong buat kirim email tugas ke anaknya "
"oh bisa Bu bisa" ujar nano semangat
"nano bisakan kerumah ibu sebentar"
"bisa Bu sebentar saya siap siap dulu" ujar nano sambil beranjak ke kamar
"tuh bisakan anak saya Bu Chika haha" ujar Bu Lita dengan semangat
"Alhamdulillah ya sesuatu"
nanopun bersiap bergegas ke rumah Bu Chika
sesampainya dirumah
"ini loh anak saya Vina teledor banget, kerja sampe lupa bawa laptop, sampe sarapan aja ga ingat" ujar Bu Chika dengan emosi
" ya mungkin takut telat kerjanya Bu sampe lupa apa yang harus dibawa"
"ini nak laptopnya, saya telpon Vina sebentar ya"
"baik Bu"
Nanopun menghidupkan laptopnya Vina dengan penuh kehati-hatian baru pertama kalinya memegang Makbox AirPro laptop mahal huhu
"Vinaaa ini nano sudah dirumah terus gimana langkahnya" ujar Bu Chika menelpon anaknya diseberang sana
"kasih hp ibu ke nano nanti aku yang jelaskan Bu"
"nano ini telpon nak Vina"
"halo kak aku nano ada yang bisa saya bantu? "
"terbaliiiik saya saya minta bantuan kamuu"
"oh iya kak" sambil menggaruk kan kepala yang tidak gatel
"ok sekarang kamu buka folder proyek penting, disitu ada design untuk klien"
"oke kak sebentar saya Cari dulu" nano sambil mengotak Atik laptop Vina dengan penuh ke hati2an
"ok dapat"
"sekarang kirimkan file itu ke "Reno...@gmail.com"
"oke kak aku kirim sekarang"
nanopun mengirimkan file tersebut sesuai instruksi Vina
"yes sudah terkirim, ok terima kasih nano maaf merepotkan mu"
"iya sama sama Vin"
telpon ditutup
"huaaaa lega, oke bismillah semoga meeting hari ini berjalan dengan baik"
ujar Vina sambil Berjalan keruangan meeting.
...****************...
...bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments