Bab 2 - Gosip Tentang Ramanda

...༻✿༺...

Ramanda mendengus kasar. Bertepatan dengan itu, bel pertanda masuk terdengar. Erli terlihat masuk dan menyandarkan pinggul ke meja guru.

Tak lama kemudian Morgan datang. Dia langsung berdiri ke hadapan Erli. Entah apa yang dikatakan cowok tersebut. Tetapi setiap dia selesai berkata, wajah Erli selalu dibuat tersipu olehnya.

Ramanda yang melihat geleng-geleng kepala. Dia tidak habis pikir. Morgan sudah beraksi untuk mendapatkan pacar di hari pertama pindah sekolah.

Setahu Ramanda, Morgan sudah tiga kali pindah sekolah. Ditambah dengan kepindahannya yang sekarang, berarti sudah empat kali. Morgan memang dikenal suka membuat masalah. Dia dikenal gemar melanggar peraturan sekolah. Dari mulai membolos, merokok, pacaran dan lain-lain.

Walau disebut sebagai siswa yang selalu membuat masalah, kemampuan akademik Morgan sangat mumpuni. Dia terbilang siswa pintar. Entah apa yang membuatnya malas belajar sehingga nilai akademiknya terus anjlok.

"Eh, Ra. Lo kayaknya dekat sama Morgan," tegur Nira. Salah satu teman sekelas Ramanda.

"Cuman kebetulan teman. Bokap nyokap dia dekat sama keluarga gue," jawab Ramanda datar. Dia tahu dirinya akan segera mendapatkan banyak pertanyaan perihal Morgan. Persis ketika dirinya juga diketahui bersahabat dengan Zafran.

"Oh, yang benar? Dia udah punya pacar nggak?" tanya Nira. Atensinya terus tertuju ke arah Morgan yang masih sibuk mengobrol dengan Erli.

"Nggak tahu gue. Tanya aja sendiri." Ramanda kembali menyahut dengan datar.

Ketika guru datang, semua murid bergegas pergi ke tempat duduk masing-masing. Pelajaran berlangsung sampai istirahat kedua tiba.

Biasanya saat istirahat kedua Ramanda pergi ke perpustakaan. Dia menghabiskan waktu untuk membaca novel. Gadis itu sangat suka cerita fiksi bergenre misteri. Makanya Ramanda butuh ketenangan dan konsenterasi ketika ingin membaca novel tersebut.

Kala sedang fokus membaca, Ramanda dikejutkan dengan suara dua langkah kaki beriringan. Dia juga mendengar suara gumaman seorang cewek. Ramanda yakin sumber suara berasal dari sebelah kanan.

Mata Ramanda memicing. Perlahan dia bangkit dari tempat duduk. Lalu melangkah pelan menuju sumber suara.

Diam-diam Ramanda mengintip. Pupil matanya membesar saat menyaksikan Morgan dan Erli asyik berciuman. Morgan tampak menopang tangan ke rak buku. Posisi kepalanya menutupi sebagian besar wajah Erli.

Sementara Erli, tangannya berpegang pasrah ke pinggul Morgan. Membiarkan cowok itu berbuat sesuka hati.

Merasa melihat hal yang tidak senonoh, Ramanda langsung mengalihkan pandangan. Ia buru-buru pergi dari perpustakaan.

"Morgan gila!" umpat Ramanda sembari melangkah laju menyusuri koridor. Meski sudah melihat kelakuan buruk Morgan, dia sama sekali tidak berniat mengadu. Ramanda lebih memilih tidak ikut campur.

Saat dalam perjalanan menuju kelas, Ramanda tidak sengaja berpapasan dengan Rian. Mantan kekasih yang dipacarinya paling lama dari pacar-pacar lainnya.

Rian sangat membenci Ramanda. Karena gadis itu memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas. Rian bahkan ditolak berkali-kali saat ingin meminta kembali menjalin hubungan. Kini dia lebih memilih menyebarkan gosip yang tidak-tidak tentang Ramanda.

"Lo beneran pernah begitu sama Ramanda?" tanya cowok bernama Edo. Ia merupakan teman dekat Rian.

"Lo kenapa ngomongin sekarang coba? Nanti dia malu lagi." Rian menyahut sambil melirik ke arah Ramanda yang lewat.

"Enak nggak?"

"Apaan sih lo. Yang jelas itu cewek udah jadi bekasan gue."

Ramanda dapat mendengar semua pembicaraan Rian dan Edo. Dia hanya bisa mengatup bibirnya rapat-rapat seraya menundukkan wajah. Ramanda memeluk bukunya dengan erat. Sebuah buku benar-benar adalah sahabat sejati baginya.

Gosip ketidakperawanan Ramanda sudah lama tersebar di sekolah. Mungkin itu juga salah satu alasan para cewek tidak mau berteman dengannya. Bahkan sebagian cowok mulai menjauhi Ramanda akibat gosip tak terbukti tersebut.

...***...

Ramanda selalu pulang dengan dijemput oleh sopirnya yang bernama Timo. Dia lebih suka duduk di samping kursi kemudi dari pada duduk sendiri di belakang.

Sekarang Ramanda sibuk bermain ponsel. Senyuman langsung mengembang diwajahnya. Terutama saat membaca ada pesan dari Zafran. Karena merasa rindu, Ramanda langsung melakukan panggilan via video call.

"Hai, Zaf!" Ramanda melambaikan tangan ke layar ponsel. Dia terus tersenyum lebar. Tetapi tidak dengan Zafran. Cowok itu terlihat hanya tersenyum tipis.

"Gimana kabar lo, Ra? Kayaknya bahagia banget. Suka ya lihat gue menderita?" tukas Zafran.

"Hahaha... gue senang aja lihat muka kusut lo. Kusut banget tahu nggak. Masih galauin Lika?" sahut Ramanda. Menyebut nama mantan kekasih Zafran.

"Ya ampun... lo bisa nggak usah sebut namanya nggak? Gue mencoba sebisa mungkin move on dari dia!"

"Iya deh. Sorry... mulai sekarang gue nggak akan ngomongin cewek itu lagi. Boleh tahu cara move on lo nggak? Mungkin gue juga bisa coba." Ramanda menyelidik. Padahal dia hanya ingin tahu Zafran sedang dekat dengan seorang gadis atau tidak.

"Gue menyibukkan diri aja. Jadwal gue padat banget tahu nggak. Belajar mulu. Kepala gue rasanya mau meledak," jelas Zafran.

"Kirain gue lo bakalan pacarin cewek lain demi move on dari Lika." Ramanda sengaja memancing.

"Gue nggak punya waktu untuk itu, Ra. Bokap gue juga paksa gue kerja paruh waktu."

"Semangat, Zaf! Lo pasti bisa!" Ramanda mengepalkan salah satu tangannya. Lalu mengangkatnya ke udara. Sebagai tanda penyemangat untuk Zafran. Panggilan mereka segera berakhir saat mobil telah sampai ke rumah.

Ramanda melangkah masuk melalui pintu. Dia melihat ayahnya ada di rumah. Ramanda sama sekali tidak terkejut. Mengingat semenjak ibunya hamil tua, sang ayah selalu menyempatkan diri pulang lebih cepat.

Sejak ibunya hamil, Ramanda merasa tersisihkan. Menurutnya sang ayah dan ibu terlalu mengutamakan adiknya yang belum lahir. Ramanda awalnya mewajarkan sikap kedua orang tuanya. Terlebih mereka sudah lama menanti kehamilan kedua. Tidak heran ayah dan ibunya Ramanda sangat senang dengan anugerah kehamilan kedua.

Terkadang Ramanda sengaja bertindak tidak biasa demi mendapat perhatian ayah dan ibunya. Meskipun begitu, tindakan yang dilakukan Ramanda masih terbilang biasa.

"Pah, hari ini aku boleh nggak berangkat les?" tanya Ramanda. Dia selalu menanyakan hal itu untuk mendapat perhatian.

"Kenapa? Kamu nggak sakit kan?" Raffi justru berbalik tanya. Dia tidak lain adalah ayah kandung dari Ramanda.

"Enggak. Aku--"

"Kalau nggak sakit, ngapain nggak berangkat les. Ada-ada aja kamu." Raffi memotong ucapan Ramanda. Dia terlihat mengambil tas kerjanya. Seperti biasa, usai mengurus keadaan sang istri, Raffi kembali ke rumah sakit untuk bekerja.

"Tapi, Pah. Aku capek banget hari ini," ungkap Ramanda.

"Udah jangan banyak alasan. Kamu nanti mau kerja kayak Papah atau enggak?" balas Raffi. Dia beranjak setelah menyentuh puncak kepala Ramanda.

Hembusan nafas berat dikeluarkan Ramanda lewat mulut. Kini dia mendekati Elsa yang merupakan ibunya sendiri. Elsa tampak duduk di depan televisi. Dia makan salad buah sembari mengelus-elus perut buncitnya.

"Mah, aku hari ini boleh nggak berangkat les?" Ramanda kali ini berusaha mendapat perhatian dari Elsa.

"Terserah kamu aja, Ra." Elsa menjawab sembari melirik selintas. Dia kembali fokus menonton televisi. Memakan salad buah dengan lahap.

Ekspresi Ramanda langsung cemberut. Dia melangkah gontai memasuki kamar.

'Pas hamil aja begini. Gimana kalau anak itu sudah lahir coba?' batin Ramanda mengeluh.

Terpopuler

Comments

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

Ramanda ini tipikal orang yang kayak pengen cuma dia satu-satunya.

2022-08-26

1

Junifa

Junifa

wah padahal ramanda sudah SMA tapi dikasih adik😊 jangan sampai nanti malah dikira anaknya ramanda😄

2022-08-25

1

Aries Iroeh

Aries Iroeh

q pengi kelanjutan dari zafran sama Lika dong ka kapan nih

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!