...Assalamualaikum...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Matahari mulai bangun dari redupnya cahaya, memancarkan sinarnya, memadamkan embun di dedaunan, menghangatkan tubuh dari hawa dingin, dan membakar semangat baru di hari yang baru....
💝💝💝💝💝
"Sudah pagi," gumam Villia dalam hati.
Matahari nampak malu - malu menampakkan diri. Selepas sholat subuh Villia keluar dari rumah. Pagi ini seperti biasa Villia memilih berolahraga, kemarin Villia memilih berlari - lari kecil.Tapi hari Villia memilih jalan santai.
Udara masih segar. Beberapa orang yang berpapasan dengan Villia banyak yang menatap tak biasa. Mendapat tatapan begitu dari orang - orang, Villia hanya bisa tersenyum dan mereka pun membalas senyuman Villia.
"Apa mungkin aku masih manis seperti yang dulu?" gumam Villia dalam hati, kemudian Villia pun melanjutkan perjalanannya. Entah berapa meter sudah Villia berjalan, gerakan Villia tidak bisa cepat. Beberapa orang juga turut menyapa, sayangnya Villia lupa mereka itu siapa. Padahal Villia tidak lupa memakai kecamatanya. Tetapi tetap saja tak bisa mengingat mereka itu siapa.
Sepertinya Villia akan segera tiba dipasar. Pagi ini Villia ingin berbelanja karena stok sayurannya dikulkas sudah menipis. Biasanya dia tidak perlu repot-repot untuk berbelanja kepasar karena semua kebutuhan Villia sudah di penuhi oleh sang Mama tanpa sepengetahuan Varo dan hampir sebulan ini Villia mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Semua pedagang sudah hampir mengenali Villia. Bangga juga bisa terkenal meskipun cuma di pasar. Tanpa meminta biasanya mereka sudan langsung memberikan sayuran yang dibutuhkan Villia. Dalam berbelanja Villia tidak pernah tawar menawar seperti emak - emak yang lain. Bukan berarti Villia punya uang banyak, tapi membeli dengan harga yang sudah mereka tentukan bagi Villia adalah amalan. Malah mereka sering memberi Villia bonus sayuran, meski sudah ditolak Villia secara halus.
Siang ini Villia ingin memasak pepes tahu kesukaan Varo. Sebagai wujud permintaan maafnya kepada Varo atas semalam yang sudah membuatnya marah - marah. Setelah Villia mendapatkan semuanya, diapun segera bergegas untuk pulang.
💝💝💝💝💝
...Tidak ada, bahkan rasa sakit yang bertahan selamanya. Jika aku bisa terus meletakkan satu kaki didepan yang lain, aku akhirnya akan sampai pada tujuan....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Villia sudah tiba dirumah, dia pun langsung menuju dapur untuk menyusun barang belanjaan nya kedalam kekulkas. Ketika sedang merapikan barang belanjaannya kedalam kulkas, diapun baru ingat kalau stok garam dia sudah habis. Diapun segera memanggil sang suami untuk meminta tolong pergi ke warung untuk membeli garam.
"Sayang... sayang." teriak Villia dari arah dapur. Varo pun segera bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan menuju asal suara.
"Ada apa?" ucap Varo sambil terus menatap layar ponselnya yang sedang sibuk bermain game favorit nya.
"Tolong dong, beliin aku garam! Stok garam kita sudah habis, aku lupa beli di pasar tadi."
"Transfer duitnya!"
Villia pun menghentikan aktivitas nya kemudian menoleh kearah sang suami, seraya mengerutkan keningnya, "Apa? Transfer duitnya?" ucap Villia mengulang kalimat Varo.
"Iya transfer duitnya."
"Biar beli garam harus aku transfer juga duitnya? Memangnya gajih kamu kemana?" tanya Villia.
"Sudah aku transfer ke Mama tadi pagi." ucap Varo yang perhatiannya masih tertuju kelayar handphone miliknya tanpa meeasa bersalah sedikitpun, Varo kemudian berlalu pergi.
Terasa sesak dada Villia, dia pun hampir menitikkan air matanya, Namun dia masih bisa menahan untuk itu.
Ting tong.... Ting tong
Bel rumah berbunyi.
"Villia buka tuh pintu!" ucap Varo yang masih sibuk dengan handphone ditangannya.
"Iya aku segera kesana."
Ceklek..... pintu di buka.
Villia tak menyangka tamu pagi ini adalah mertua dan adik iparnya, dan tak kalah mengejutkannya tatkala Villia mendapati tangan sang mertua dan adik iparnya membawa koper yang begitu besar - besarnya.
Sambil menurunkan kecamata hitamnya, Sameya melambai - lambaikan tangan nya di depan wajah kakak iparnya itu.
"Woiiii, jangan melamun."
Villia pun tersentak dari lamunannya.
"Kamu kayak gak senang gitu kami datang." ucap Mama mertuanya sembari nyelonong masuk kedalam rumah diiringi Sameya dibelakangnya.
Villia pun kembali menutup pintu rumahnya.
Sameya pun tercengang dengan rumah sang kakak Ipar yang menurutnya sangatlah bagus dan elegan mengalahkan rumahnya yang ada ditanah kelahirannya, begitu pula dengan sang Mama mertua. Ini adalah kali pertama mereka berkunjung selama dua tahun pernikahan Varo.
"Kakak, aku datang." ucap Sameya sembari berlari kecil menuju sofa dimana sang Kakak sedang duduk sambil bermain hp.
Varo pun berdiri kemudian menoleh keasal suara yang menurutnya sudah tidak asing ditelinga nya.
Sembari mengacak-acak rambut sang adik, "Kalian datang, kenapa gak bilang-bilang kan bisa aku jemput."
"Tidak perlu repot-repot untuk menjemput, kan kami naik taksi bukan naik angkutan umum dan berhenti di terminal." ucap sang Mama seraya mendudukkan tubuhnya disofa.
...TERIMAKASIH ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
gegechan (ig:@aboutgege_)
Varo emang si masih harus berbakti sama orang tua😊 tapi kamu udah punya istri, jadi kamu juga harus nafkahin istri kamu
2022-09-23
1