The controller

The controller

The controller I

Bunyi music menjadi pengiring di sebuah mobil yang tengah melaju dengan sedang, di dalam mobil tersebut terdapat tiga orang, seorang anak balita yang tampak baru berumur enam tahun, dan orang tuanya. Mereka tampak begitu sangat berbahagia.

Perjalanan ini cukup di tunggu tunggu keluarga tersebut, pasalnya cukup sulit utuk mengambil cuti liburan bersama, pasalnya mereka cukup sibuk sebagai anggota PNS.

Ayah anak itu merupakan seorang anggota polisi yang memiliki jabatan cukup tinggi. Tugasnya adalah untuk membuka dan menyelidiki kasus yang cukup berbahaya. Sementara ibunya juga merupakan seorang anggota detektif swasta. Ibunya cukup banyak membantu pekerjaan ibunya, karena mereka terkadang sering dalam kasus yang sama.

Seperti saat ini mereka berdua tengah mengerjakan kasus yang sama, sebagai seorang penyidik dan anggota detektif swasta. Namun saat ini mereka memilih untuk pergi berlibur. Bukan melalaikan tugas, namun sebenarnya mereka saat ini tengah melarikan diri dari marabahaya, yang kemungkinan akan membahayakan nyawa mereka. Terlebih anak mereka masih kecil, di khawatirkan mereka akan menjadikan anak mereka sebagai target.

“Ayah sebenarnya kita akan berlbur di mana kali ini?” Anak itu tampak begitu aktif berjoget mengikuti music anak anak yang tengah mereka putar saat ini sebagai pengiring liburan keluarga katanya.

“Ke suatu tempat yang amat sangat bagus, kamu pasti tidak akan lupa akan hal tersebut,” ujar sang ayah terkekh melirik anaknya yang tampak begitu bahagia di bangku penumpang belakang.

Sang ibu yang melihat senyum suaminya ikut tersenyum, ia jelas ahu bahwa itu hanya senyum palsu untuk mengelabui anaknya. Wanita itu masih ingat semalam suaminya bercerita tentang

perintah untuk menghentikan kasus tersebut. Namun wanita itu jelas tahu watak suaminya yang amat sangat keras kepala, menjunjung tinggi sumpahnya. Melindungi rakyat dan selalu betindak dengan kebenaran. Wanita itu tidak mempermasalahkan justru ia mendukung tindakan suaminya.

Karena baginya, suaminya itu merupakan orang yang jujur, bijak sana dan selalu menjunjung tinggi atas janji yang ia buat.

Bukan tanpa alasan mereka di perintahkan untuk menghentikan penyelidikan kasus tesebut, mereka tahu benar pasti ini yang terlibat adalah seorang petinggi bahkan mungkin saja melibatkan tubuh pemerintahan. Bukan sekali dua kali mereka menemukan kasus seperti ini, namun sudah berkali kali mereka menemukannya. Lagi lagi masyarakat yang tidak bersalah yang menjadi korbannya. Dan para pelaku di pastikan saat ini masih bersantai serta menikmati udara bebas di luar sana. Sungguh ironi, namun mau di kata apa lagi, saat ini yang berkuasa jelas bukan lagi keadilan, namun harta, tahta dan kelemahan.

“Tempat ini akan sangat menyenangkan, dan pasti tak akan pernah terlupakan oleh kamu,” ujar wanita itu ke pada anak laki lakinya yang ada di belakang.

“Yey… akhirnya aku punya cerita ketika sedang berkumpul dengan teman teman ku,” sorak anak tersebut.

“Memangnya mereka bercerita apa saja?”

Wanita itu segera memutar tubuhnya menghadap ke arah bocah laki laki tersebut.

“Mereka selalu bercerita berlibur ke rumah nenek ku,” ujarnya polos.

Tawa mereka terdengar begitu menyenangkan di dalam mobil sana, mereka tampak berbagi cerita menyenangkan. Terutama bocah laki laki yang tengah berbahagia tersebut, ia

mengeluarkan celotehannya sepanjang perjalanan.

Namun pembicaraan mereka terhenti kala sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel ayahnya. Laki laki itu tersenyum kea rah istrinya, kode meminta agar istrinya melihat siapa penelpon tersebut.

“Ambo?”

Wanita itu jelas mengerutkan keningnya, jelas jelas mereka berjanji untuk tidak saling menghubungi hingga akhirnya situasi dinyatakan sedikit aman untuk kembali ke ibu kota.

“Angkat,” ujar laki laki itu juga ikut mengerutkan keningnya. Jelas setelah adanya pemaksaan pemberhentian kasus tersebut dan mereka memaksa untuk tetap menyelidikinya, mereka menduga akan adanya sebuah konspirasi yang mungkin akan mencelakai keluarga mereka.

Karena itu mereka segera mengajukan cuti dan berpura pura menghentikan penyelidikan kasus tersebut.

Namun ini aneh, tiba tiba rekan kerja sekaligus sahabatnya itu menghubunginya. Pasti ada sesuatu yang sangat amat penting, sehingga laki laki itu menghubunginya.

...……..

...

Sementara di tempat lain, seorang laki laki terus di kejar beberapa orang misterius. Laki laki itu terus mencoba menghindari tembakan dari beberapa orang misterius tersebut. Saat tiba di sebuah bangunan kosong di samping sungai yang cukup mengalir dengan sangat deras, laki laki itu bersembunyi, dengan mencoba menahan sakit dari timah panas yang bersarang tepat di kakinya. Laki laki itu terus mencoba menghubungi rekannya.

“Halo kalian saat ini harus berhati hati,” ucapan pertama yang keluar dari bibir pria tersebut. "Aku rasa waktu ku tak akan lama lagi, mereka benar benar mengincar kita berdua.”

Baru saja ia mengatakan hal tersebut, persembunyiannya di ketahui oleh orang orang orang tersebut. Sehingga laki laki itu kembali berlari menghindari kejaran yang di sinyalir merupakan para penyedia pem*bu*nuh bayaran. Baru saja ia berlari punggungnya kembali di tembak.

“Agh…” teriakan itu terdengar begitu menyakitkan hingga di ujung sebrang telfon sana. Dimana dirinya masih menggenggam erat ponselnya.Laki laki itu terhuyung kea rah depan.

Byur…

Tubuhnya terjatuh dari atas gedung kosong tersebut hingga di sambut oleh derasnya arus sungai yang mengalir. “Aku harap degan kepergian diriku, maka setidaknya tidak akan membawa pergi kebenaran yang aku pegang,” gumam lelaki tersebut. Ponselnya terlepas bersamaan dengan dirinya yang juga ikut memejamkan mata karena tak kuat dengan segala rasa sakit yang ia rasakan. Bersamaan dengan hal tersebut sebuah lafadz dua kalimat terucap di bibinya yang melemah.

...……

...

Kembali kepada keluarga yang tampak begitu berbahagia, saat mendengar ucapan sahabatnya tentang keadaan dirinya. Laki laki itu menegang, ia takut beberapa orang mengikuti mobilnya.

Huh…

Laki laki itu menghela nafasnya tampaknya ia tidak di ikuti oleh apa pun. “Kau ada di mana saat ini?”

“Aku rasa waktu ku tak akan lama lagi, mereka benar benar mengincar kita berdua,” hanya itu jawaban yang ia dengar dari bibir laki laki yang ada di seberang sana.

“Aku akan mengirim anggota lain untuk menyelamatkan mu,” ujarnya.

Namun sebuah suara gaduh di susul suara tembakan semakin membuat sepasang suami istri tersebut panik, belum lagi suara yang terdengar seperti sebuah benda besar terjatuh ke permukaan air. Mereka tahu dengan jelas situasi yang dihadapi oleh sahabat mereka.

Belum sempat mereka bernafas, tiba tiba sebuah mobil truk besar menyambar mobil mereka dari arah samping sehingga menimbulkan kecelakaan besar, bahkan mobil yang mereka tampak berguling hingga beberapa kali, hingga sebuah ledakan menyusul di mobil mereka. Bocah laki laki yang itu terlihat menutup matanya secara perlahan, hingga suara keributan dari arah luar terdengar begitu samar.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Hadir..

2022-09-19

0

Grande

Grande

semangat thor

2022-09-14

2

Dwi ratna

Dwi ratna

bru bab pertama udh tegang nih, udh kyk kasus yg lg viral konspirasi gtu dah kyk pk f* ...😅😅😅

2022-09-12

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!