Jam menunjukkan pukul 8 malam. Queensha sedang berdoa sebelum tidur di dalam kamarnya. Dan Keenan mengintipnya dari balik pintu.
" Ya Allah tolong Queensha. Tolong jadikan Kak Dira sebagai mama Queen. Queen sayang banget sama Kak Dira. Queen juga ingin melihat Papa mempunyai pendamping hidup lagi, supaya papa nggak kesepian. Kasihan papa Ya Allah terlalu lama hidup sendiri. Queen juga kesepian, Queen juga ingin merasakan kasih sayang seorang mama yang belum pernah Queen dapatkan. Tolong kabulkan doa Queen Ya Allah, Queen sayang Allah, Queen cinta Allah, amin ya robbal alamin." Queen pun lalu menarik selimutnya dan pergi tidur. Dari balik pintu, Keenan pun menangis. Hatinya begitu sedih dan teriris melihat putrinya yang tumbuh tanpa seorang ibu dan bagaimana jika Queen tau kalau ibunya itu jahat dan menghianati papanya. Belum cukup umur bagi Queensha memahami masa lalu yang rumit itu.
Sedangkan di rumah, Dira asyik bercengkrama dengan ayahnya dan membahas tentang persentasi di kantor hari ini. Pak Salman pun tertawa mendengar cerita putrinya, bagi Pak Salman Dira tetaplah putri kecilnya.
" Ayah tau siapa papa dari Queen?"
" Siapa, nak memangnya."
" Bos, Dira. Masak iya, Yah. Dira punya suami yang dingin dan galak kayak es itu. Bisa membeku Dira."
" Hahahaha. Awas, nanti kamu jatuh cinta." Goda Pak Salman
" Dira hanya kasihan melihat Queen tumbuh tanpa seorang ibu. Dira pun merasakan bagaimana rasanya nggak ada mama di tengah-tengah kita, Yah."
" Iya, sayang. Ayah juga kangen banget sama mama."
" Besok kalau Dira ada waktu, kita ke makam mama ya, Yah."
" Iya, nak. Ya udah ayah istirahat dulu ya. Kamu juga cepetan istirahat. Kan kata kamu besok kamu ada janji mau mengantar Queen ke sekolah." Kata Pak Salman mengingatkan.
" Iya, Ayah tenang aja. Gaji Dira pasti dobel nih, lumayan biar hutang kita cepat lunas ya, Yah." Kata Dira dengan semangat.
" Dasar kamu ini." Kata Pak Salman sambil tersenyum simpul.
Keesokan harinya, Jam 6 pagi Dira sudah sampai di depan rumah Keenan.
" Ting.. tong... ting... tong." Dira memencet bel rumah Keenan. Keenan yang masih tidur pun bangun dengan malas menuruni anak tangganya, penampilannya masih acak-acakan dan masih mengenakan piyama. Keenan pun segera membuka pintu.
" Selamat pagi, Pak?" Sapa Dira dengan senyum lebarnya. Mata Keenan pun langsung tebelalak melihat Dira yang datang dengan gaya pakaian kebanggaanya, nanti saat sampai kantor berubah menjadi wanita kantoran, hehehe.
" Ngapain kamu kesini pagi-pagi?" Tanya Keenan ketus.
" Bapak lupa, ya. Saya kan sudah janji dengan Queen. Dimana Queen?" Tanya Dira yang langsung nyelonong masuk.
" Queen masih di kamar. Kamarnya ada di atas." Kata Keenan.
" Okey, Pak. Saya ke atas dulu ya." Kata Dira yang langsung menuju kamar Queen yang di ikuti Keenan dari belakang.
" Sayang, ayo bangun. Kita mandi yuk terus sekolah." Kata Dira sambil menepuk halus pipi chuby Queensha. Queensha pun membuka matanya.
" Kakak. Kakak beneran datang." Queensha terkejut dan membuka matanya lebar-lebar.
" Iya, sayang. Kakak kan tepat janji." Kata Dira yang di sambut pelukan Queensha. Dira segera memandikan Queensha, dari balik pintu yang terbuka, Keenan melihat semua aktivitas Dira dan Queensha, mulai dari mandi hingga menyiapkan baju sekolah. Entah kenapa hati Keenan merasa bahagia. Keenan merasa memiliki istri, istri idaman.
" Pak ngapain anda di balik pintu lebih baik bapak mandi dan berangkat kekantor." Kata Dira yang tanpa disadari ucapannya seperti seorang istri yang mengomeli suaminya. Mendengar ucapan Dira, Keenan pun segera pergi ke kamar untuk bersiap-siap, sedangkan Queensha tertawa kecil melihat sikap Dira pada Papanya.
" Sayang, ayo kita ke bawah. Kakak buatin sarapan. Kamu mau sarapan apa?" Tanya Dira.
" Queen pingin nasi goreng sama telur mata sapi, soalnya itu makanan kesukaan Papa dan Queen juga." Pinta Queen dengan manja.
"Oke tuan putri, siap."
Dira pun pergi ke dapur menyiapkan sarapan, sedangkan Queen asyik menunggu di meja makan. Dira pun memasak dengan sepenuh hati. Dan tak lama kemudian, Dira menyiapkan sarapan di meja makan. Dira menata 3 piring di meja makan dan juga segelas susu untuk Queen dan Keenan. Dira benar-benar sudah seperti seorang istri dan ibu. Keenan pun akhirnya turun dan akan berpamitan.
" Sayang, Papa berangkat dulu ya." Pami Keenan pada Queen.
" Pak, ayo kita sarapan dulu. Queen sudah menunggu bapak untuk sarapan bersama. Nasi goreng dan telur mata sapi kesukaan bapak." Ucap Dira yang menghentikan langkah Keenan.
" Iya, Pa. Temenin Queen sarapan. Sudah lama kita tidak sarapan satu meja." Pinta Queensha dengan memelas. Keenan pun akhirnya berbalik dan menuju meja makan.
" Baiklah tuan putri. Papa akan menemani putri kecil papa sarapan." Ucap Keenan dengan hangat. Entah kenapa setiap kali melihat Keenan bersama Queen, hati Dira menjadi ada sesuatu yang beda begitu juga sebaliknya, saat melihat Dira bersama Queen hati Keenan merasakan ada sesuatu yang beda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘
2023-06-19
0
susi 2020
😍😍🥰
2023-06-19
0
Kinan Rosa
dia nya queen ngingetin pada anak ku deh
kalau anak ku lagi lagi sakit pasti dia begitu kaya Queen
ya Allah sembuhkan adek 😭
2023-06-18
0